Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGENDALIAN SOSIAL

DISUSUN OLEH:
NURAZIZAH (0604182021)

SALSHABILLA RAUDHATUL QIFTIAH (0604182028)

KIKI WULANDARI (0604182037)

BAGUS RANGGA REGAWA (0604181003)

DOSEN PEMBIMBING : USMAN ISMAIL,M.Si

SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
dan karuniaNyalah kami telah dapat menyelesaikan makalah kami ini. Dengan terselesainya
makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing bidang studi yang telah
banyak memberikan masukan kepada kami sehingga terselesainya makalah ini, serta kepada
teman-teman yang telah bekerjasama membantu menyelesaikan masalah ini.

Kami menyadari keterbatasan ilmu, penelitian dan pengalaman dalam membuat makalah
ini, oleh karena itu masukan berupa saran dan kritikan yang berguna sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan juga para
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial
serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berprilaku dan bersikap sesuai norma
dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu
meluruskan anggota masyarakat yang berprilaku menyimpang atau melanggar.
Telah dijelaskan bahwa pengendalian sosial terjadi karena adanya perilaku yang
menyimpang. Jadi, pengendalian sosial sangat berperan penting bagi kehidupan masing-
masing. Oleh karena itu, pengendalian sosial pun memiliki fungsi dan tujuan. Sebagai
pelajar ataupun asyarakat public juga dapat memahami ciri-ciri pengendalian sosial,
macam-macam, bentuk-bentuk, serta lembaga pengendalian sosial.
Jika tidak ada penerapan pengendalian sosial bagi pelajar maupun masyarakat public
tentunya Negara kita cenderung drastis meningkatkan perilaku yang menyimpang yang
bersfat negative. Dari sisi negative tersebut itulah yang akan membuat generasi penerus
bangsa rusak atau tidak stabil karena perilaku yang menyimpang tersebut. Jadi kita harus
memahami pengendalian sosial.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu pengendalian sosial?
2. Apa ciri-ciri pengendalian sosial?
3. Apa tujuan dan fungsi pengendalian sosial?
4. Apa macam-macam pengendalian sosial?
5. Apa bentuk-bentuk pengendalian sosial?
6. Apa lembaga pengendaalian sosial?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui tentang pentingnya pengendalian sosial, dan memberikan
pengetahuan mengenai pengendalian sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Sosial


Secara umum pengendalian diartikan sebagai suatu mekanisme untuk mencegah
penyimpangan social serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berprilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian social yang
baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berprilaku meyimpang .

B. Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli


 Rober M. Z. lawang
Pengendalian  sosial adalah semua cara yang dipergunakan suatu masyarakat
untuk mengembalikan si penyimpang pada garis yang normal atau yang sebenarnya.

 Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial adalah segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak
direncanakan yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga
masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

 Karel J. Veeger
Pengendalian sosial adalah kelanjutan dari proses sosialisasi dan berhubungan
dengan cara-cara dan metode-metode yang digunakan untuk mendorong seseorang
agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat.

 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt


Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh
sekelompok orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai
dengan harapan kelompok atau masyarakat itu sendiri.
 Peter L. Berger
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk
menertibkan anggotanya yang membangkang.

  Bruce J. Cohen
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk
mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau
masyarakat luas.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian sosial adalah proses
yang digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk memengaruhi, mengajak, bahkan
memaksa individu atau masyarakat agar berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat, sehingga tercipta ketertiban di masyarakat. Pengertian
Pengendalian.

C. Ciri-Ciri Pengendalian Sosial


1. Suatu cara atau metode atau teknik  tertentu untuk menertibkan  masyarakat atau
individu.
2. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang
terus terjadi di dalam suatu masyarakat.
3. Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu
kelompok terhadap individu dan antara individu dengan individu lainnya
4. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah
pihak.

D. Tujuan / Fungsi Pengendalian Sosial


1. Untuk menjaga ketertiban sosial.
Apabila nilai-nilai dan norma-norma sosial dijalankan semua masyarakat, maka
ketertiban sosial dalam masyarakat dapat terpelihara. Salah satu cara menanamkan nilai
dan norma sosial adalah melalui lembaga pendidikan dan keluarga. Melalui lembaga
tersebut anak diarahkan untuk meyakini nilai dan norma sosial.
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma di
sosial masyarakat. Dengan adanya pengendalian sosial seseorang atau masyarakat
berfikir (akibatnya) jika akan berprilaku menyimpang.
3. Untuk Mengembangkan Budaya Malu.
Pada dasarnya setiap individu memiliki “rasa malu“, karena rasa malu berhubungan
dengan harga diri seseorang. Harga diri seseorang akan turun jika seseorang melakukan
kesalahan yang melanggar norma-norma sosial di dalam masyarakat. Jika seseorang
melakukan kesalahan maka masyarakat akan mencela. Celaan tersebut menyadarkan
seseorang untuk tidak mengulangi pelanggaran terhadap norma. Jika setiap perbuatan
melanggar norma dicela maka “budaya malu“ akan timbul dalam diri seseorang.
4. Untuk menciptakan dan menegakkan sistem hukum.
Sistem hukum merupakan aturan yang disusun secara resmi dan disertai sanksi tegas
yang harus diterima oleh seseorang yang melakukan penyimpangan.

E. Macam – Macam Pengendalian Sosial


 Berdasarkan Waktu

~ Pengendalian Preventif
Pengendalian sosial preventif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sebelum
terjadinya penyimpangan perilaku, misalnya dapat berbentuk nasihat, anjuran dan lain-
lain.

~  Pengendalian Represif
Pengendalian sosial represif adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah
terjadinya pelanggaran atau penyimpangan perilaku. Misalnya, dapat berbentuk teguran,
peringatan lisan dan tertulis, sanksi administrasi, denda, dan bahkan hukuman mati.

~ Pengendalian Kuratif
Pengendalian sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang dilakukan pada
saat terjadi penyimpangan sosial. Contohnya, seorang guru menegur dan menasihati
siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan. Bertujuan untuk memberi
penyadaran kepada perilaku dan memberi efek jera.
 Berdasarkan Cara

~  Cara Persuasif

Cara persuasif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan


menekankan pada tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing  warga masyarakat
agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Cara persuasif cenderung
menekankan pada upaya penyadaran msyarakat

~ Cara Koersif

Cara koersif merupakan upaya pengendalian sosial yang dilakuan dengan menekankan
pada tindakan yang sifatnya memaksa warga masyarakat agar bersedia bertindak sesuai
dengan norma yang berlaku. Cara koersif cenderung menekankan pada berbagai upaya
pemaksaan masyarakat. Upaya ini semestinya digunakan seminimal mungkin, yaitu bila
upaya persuasif tidak memberikan hasil.

 Berdasarkan Sifat

~ Pengendalian sosial kuratif

Pengendalian sosial kuartif adalah pengendalian sosial dalam bentuk pembinaan atau
penyembuhan terhadap berbagai macam bentuk perilaku yang menyimpang, misalnya
penyembuhan kepada eks pemakai narkoba.

~ Pengendalian sosial partisipatif

Pengendalian sosial partisipatif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan


mengikutsertakan pelaku untuk melakukan penyembuhan atau perbaikan perilaku.
Misalnya kepada mantan pencuri yang ditugaskan menjadi aparat keamanan.
F. Bentuk - Bentuk Pengendalian Sosial
Banyak sekali bentuk-bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat
untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang.

 Gosip

Gosip sering juga diistilahkan dengan desas-desus. Gosip merupakan


memperbincangkan perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang tanpa didukung oleh
fakta yang jelas. Gosip tidak dapat diketahui secara terbuka, terlebih-lebih oleh orang yang
merupakan objek gosip. Namun demikian gosip dapat menyebar dari mulut ke mulut
sehingga hampir seluruh anggota masyarakat tahu dan terlibat dalam gosip. Misalnya gosip
tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Si A dengan Si B. gosip seperti ini dalam
waktu singkat akan segera menyebar. Warga masyarakat yang telah mendengar gosip
tertentu akan terpengaruh dan bersikap sinis kepada orang yang digosipkan. Karena
sifatnya yang laten, biasanya orang sangat menjaga agar tidak menjadi objek gosip.

 Teguran

Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang
atau sekelompok orang yang dianggap melanggar etika dan/atau mengganggu kenyamanan
warga masyarakat. Teguran merupakan kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan
terbuka sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang telah diperbuat. Di
dalam tradisi masyarakat kita teguran merupakan suatu hal yang tidak aneh lagi. Misalnya
teguran terhadap sekelompok pemuda yang begadang sampai larut malam sambil membuat
kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga yang sedang tidur, teguran yang
dilakukan oleh guru kepada pelajar yang sering meninggalkan pelajaran, dan lain
sebagainya.

  Sanksi/Hukuman
Pada dasarnya sanksi atau hukuman merupakan imbalan yang bersifat negatif
yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang dianggap telah melakukan
perilaku menyimpang. Misalnya pemecatan yang dilakukan terhadap polisi yang terbukti
telah mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan lain sebagainya. Adapun manfaat
dari sanksi atau hukuman antara lain adalah: (1) untuk menyadarkan seseorang atau
sekelompok orang terhadap penyimpangan yang telah dilakukan sehingga tidak akan
mengulanginya lagi, dan (2) sebagai peringatan kepada warga masyarakat lain agar tidak
melakukan penyimpangan.

  Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau


sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mencapai
taraf kedewasaan. Melalui pendidikanlah seseorang mengetahui, memahami, dan
sekaligus mempraktekkan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah
masyarakat.

 Agama

Agama mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga hubungan baik
antara manusia dengan sesama manusia, antara manusia dengan makhluk lain, dan antara
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan yang baik dapat dibina dengan cara
menjalankan segala perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya. Melalui
agama ditanamkan keyakinan bahwa melaksanakan perintah Tuhan merupakan perbuatan
baik yang akan mendatangkan pahala. Sebaliknya, melanggar larangan Tuhan merupakan
perbuatan dosa yang akan mendatangkan siksa. Dengan keyakinan seperti ini, maka
agama memegang peranan yang sangat penting dalam mengontrol perilaku kehidupan
manusia.

G. Lembaga Pengendalian Sosial

Jenis-jenis lembaga pengendalian sosial ada 6 macam yang sangat mendasar yaitu
sebagai berikut:

a. Lembaga Kepolisian
Polisi merupakan aparat keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada dalam hal
ini bertugas pelindung terhadap ketertiban masyarakat.

b. Lembaga Kejaksaan
Lembaga kejaksaan pada hakikatnya merupakan lembaga formal yang bertugas
sebagai penuntut umum yaitu pihak yang melakukan peuntutan terhadap mereka-mereka
yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku.

c. Lembaga Pengadilan
Lembaga Pengadilan pada hakikatnya juga merupakan lembaga pengadilan sosial
formal yang bertugas untuk memeriksa kembali hasil penyidikan dan BAP dari
kepolisian serta menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan terhadap kasus pelanggaran itu
sendiri.

d. Lembaga KPK
KPK merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberantas para korupsi di
tanah air.

e. Lembaga Adat
Penyimpangan perilaku diselesaikan berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku di
bawah penyelanggaran tokoh-tokoh adat setempat.

f. Tokoh – Tokoh Masyarakat


Tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan panutan sekaligus pengendali yang
dipatuhi oleh warga masyarakat yang lain. Usaha warga masyarakat untuk memberikan
opini dan penekanan terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar ketentuan
perundang yang berlaku baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung
disebut kontrol sosial.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kami merangkum hasil diskusi, perlu kita ketahui bahwa pengendalian sosial itu
memang berperan penting bagi penerus bangsa agar negara kita dapat menjadi negara maju. Dan
kita juga telah memahami apa itu pengendalian sosial baik itu menurut para ahli maupun secara
umum, ciri-ciri pengendalian sosial, tujuan / fungsi pengendalian sosial, macam-mcam
pengendalian sosial, bentuk bentuk pengendalian sosial serta lembaga pengendalian sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Kamanto, Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: .Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia, 2000

Sudarmi, Sri, Sosiologi 1 Kelas X SMA/ MA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009

Narwoko J.Dwi, Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011

http://belajarpsikologi.com/pengendalian-sosial/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_sosial

Anda mungkin juga menyukai