Disusun Oleh:
HALAMAN COVER...................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 3
E. Definisi Oprasional ......................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 6
A. Kajian Teori .................................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................ 11
A. Rancangan Penelitian .................................................................................................... 11
B. Populasi ......................................................................................................................... 11
C. Sampel........................................................................................................................... 11
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................ 12
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
Lampiran-Lampiran ................................................................................................................. 14
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh dunia termaksud Indonesia kini tengah dihadapkan dengan musibah virus
covid-19. Pada masalah ini sangat mempengaruhi dan merugikan banyak bidang yaitu
ekonomi, sosial serta pendidikan. Dalam bidang pendidikan sekolah menengah pertama kini
harus melakukan program daring atau system e-learning atau online learning yaitu
pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet pada pembelajaran yang akan dilakukan
Pada pembelajaran daring ini juga seperti memberikan pelajaran pendidikan formal
yang di selenggarakan oleh sekolah menengah pertama yang peserta didiknya dan instruktur
atau guru berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan system telekomunikasi yang
interaktif guna menghubungkan keduanya. Pembelajaran itu sendiri merupakan sesuatu yang
dapat memberi informasi dan penngetahuan dalam interaksi yang beerlangsung antar
dimanapun berada dapat mengikuti program ini. Misalnya, seseorang anak yang awalnya
tinggal di sekolah atau asrama tiba-tiba berpindah tempat ke suatu pulau maka ia tetap dapat
mengikuti pelajaran dari sekolah menengah pertamanya tanpa harus berpindah sekolah.
Dalam hal ini pendidik atau gu ru juga dapat mengirimkan video atau rekaman berisi
pembelajaran yang dapat dilihat dan didengarkan oleh peserta didik dan peserta didik dapat
memutar berulang kali video atau rekaman tersebut agar lebih mempermudah peserta didik
untuk memahami materi yang dirasa sulit dimengerti. Program daring juga memberikan
kesempatan anak didik untuk berlatih berlajar mandiri dan anak didik yang mengikuti
1
program pembelajaran daring ini dapat lebih menghemat waktu dan tenaga. Sehingga waktu
dan tenaga yang tersisa dapat melakukan hal-hal lain di luar pembelajaran. Misalnya, dapat
digunakan untuk belajar, atau lomba kegiatan cerdas-cermat. Hal ini dapat dilakukan karena
pembelajaran juga dapat digunakan untuk menggali potensi atau keterampilan dalam berbagai
Pembelajaran IPA berbasis Daring Learning yang dilakukan di kelas IX SMP Negeri
18 Banda Aceh menggunakan aplikasi edmodo. Aplikasi edmodo itu sendiri merupakan
aplikasi yang diciptakan untuk siswa, guru dan wali murid agar dapat berkomunikasi dengan
mudah tanpa memperhatikan waktu dan tempat. Kegunaan aplikasi edmodo ini juga dapat
mengirim soal ujian, pekerjaan rumah dan tugas-tugas sekolah lainnya. Setiap siswa dan guru
SMP Negeri 18 Banda Aceh menggunakan aplikasi edmodo dan memiliki akun edmodo
Kondisi pembelajaran di kelas IX IPA SMP Negeri 18 Banda Aceh ketika proses
pembelajaran Daring Learning Berlangsung dengan sangat baik dan tertib.. Siswa yang
mengerti merasa senang dengan dilaksakannya proses pembelajaran daring ini karena siwa
dapat membuka materi yang di ajarkan guru meskipun berada diluar sekolah dan pada materi
pembelajaran IPA yang telah disampaikan guru sebelumnya dapat dibuka dan dipelajari
kembali sehingga siswa tidak malu bertanya dalam materi pembelajaran IPA. Siswa IX IPA
SMP Negeri 18 Banda Aceh yang sulit atau kurang dapat memahami materi yang diberikan
guru melalui edmodo sebenarnya alangkah lebih baik jika dilakukan pembelajaran tatap
muka karena siswa-siswi seperti itu akan lebih paham apa yang akan di ajarkan. Atau saat
dilakukannya pembelajaran via Daring Learning sebaiknya selalu di dampingi oleh orang tua
agar siswa-siswi yang melakukan pembelajaran jadi lebih fokus dan terarah untuk
memahami, mengerti dan mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di
aplikasi edmodo.
2
Kondisi pembelajaran pada waktu dikelas IX IPA SMP Negeri 18 Banda Aceh ketika proses
pembelajaran berlangsung dengan baik dan tertib. Siswa yang mengerti merasa senang dalam
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan
1. Apa saja kendala-kendala yang dialami guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada masa pandemi di SMP Negeri 18 Banda Aceh?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untung mengetahui kendala dan hasil belajar siswa
1. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami guru dan siswa dalam
2. Mengetahui hasil belajar siswa pada masa pandemi di SMP Negeri 18 Banda Aceh.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
yang efektif.
3
3) Penelitian ini juga dapat di jadikan sumber bacaan dan bahan kajian lebih lanjut
2. Manfaat Praktis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi kepada
E. Definisi Oprasional
Agar terhindar dari kesalahan penafsiran dari tulisan ini, peneliti menjelaskan
1 Daring Learning
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
bahwa Daring Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, atau media
jaringan komputer lain. Rosenberg (2001) menekankan bahwa Daring Learning merujuk pada
Daring Learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi
lebih ekonomis. Daring Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan
atau materi pelajaran, peserta didik dengan guru atau instruktur maupun sesama peserta didik.
Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan – bahan belajar
setiap saat dan berulang – ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih
4
yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan – panduan elektronik yang
dirancang oleh “contents writer”, designer Daring Learning dan pemrogram komputer.
2. Hasil Belajar
“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung
pada apa yang dipelajari oleh peserta didik” (Rifa’i & Anni 2012: 69). “Hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar” (Susanto 2013:5).
Juliah (2004) dalam Jihad dan Haris (2013:15) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah
segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
dilakukannya.” Hasil belajar diperoleh melalui proses pembelajaran. Hasil belajar yang
dicapai selalu memunculkan pemahaman/pengertian atau menimbulkan reaksi/jawaban yang
dapat dipahami dan diterima oleh akal. Proses belajar akan menimbulkan dua hasil yaitu
langsung dan akhir. Hasil langsung merupakan tingkah laku siswa setelah belajar melalui
proses belajar-mengajar, sesuai dengan materi/bahan yang dipelajarinya. Sedangkan hasil
akhir merupakan sikap dan tingkah laku siswa setelah berada di masyarakat (Sardiman
2011:49-51).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil
dari proses pembelajaran berupa kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1 Daring Learning
a. Pengertian Daring Learning
1) Sangat praktis dan fleksibel, karena interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis
tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu. juga, tidak mengharuskan adanya
ruang kelas sebagai tempat belajar formal. Proses belajar mengajar dapat berlangsung
di mana pun selama itu kondusif dan dapat membantu untuk kefokusan pelajar.
2) Pendekatannya lebih sesuai dengan pelajar masa kini dibandingkan dengan belajar di
kelas.
3) Pembelajaran daring learning jauh lebih menarik dengan lebih mudah mengakses dan
memperlihatkan media baik foto, video ataupun audio.
4) Sangat menghemat waktu dan biaya Dalam pembelajaran, daring learning mampu
meringankan semua pengeluaran biaya seperti buku atau waktu tepuh kesekolah yang
biasa memakan waktu yang lama. Daring learning tersebut hanya memerlukan siswa
dan guru terhubung dengan layar hp atau laptop dengan koneksi internet.
6
dilaksanakan secara online. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut
2 Hasil Belajar
Menurut Catharina Tri Anni (2002:4) hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga
merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil
belajar merupakan adanya perubahan dari hasil pelajaran pribadi dan juga dengan
guru. Seseorang dapat dikatakan telah mengetahui sesuatu apabila dalam dirinya telah
terjadi suatu perubahan. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan
hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapatkannya hasil belajar.
7
b. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
1) Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar.
Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil belajar
kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti menginggat, memahami,
menerapkan, dan menganalisa
8
Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap, nilai
perasaan dan emosi.
Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan skil mulai dari keterampilan
sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan berkenaan
dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretative.
Untuk mengumpulan informasi hasil belajar yang didapat, dapat dilalui pemeriksaan
dua cara yaitu:
Teknik Tes
Teknik tes biasanya dilakukan di sekolah-sekolah dalam rangka mengakhiri tahun
ajaran atau semester. Pada akhir tahun sekolah mengadakan tes akhir tahun. Menurut
pola jawabannya tes dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, tes objektif, tes
jawaban singkat, dan tes uraian.
Teknik Non Tes
Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi hasil belajar dapat juga
dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket. Teknik non tes lebih banyak
digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.
3 Pembelajaran IPA
a. Pengertian Pembelajaran IPA
9
1) Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk memberikan
pengajaran kepada peserta didik didalam belajar guna untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
2) Kegiatan pembelajaran terjadi antara dua pihak yaitu peserta didik dan pengajar,
dimana diharapkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan
dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
Pembelajaran IPA adalah Proses interaksi yang dilakukan guru dan siswa dalam
mengkaji penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep,
atau prinsip-prinsip dan suatu proses penemuan. Yang didalamnya mencakup pelajaran
Fisika, Biologi dan Kimia
Mata pelajaran IPA di jenjang SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi
C. Sampel
11
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah lembar angket atau
kuesioner. Lembar angket atau lembar kuoesioner yaitu berupa alat untuk mengumpulkan
data atau penyataan yang akan di jawab oleh responden untuk mengetahui nilai minat dan
motivasi belajar mereka. Di dalam penyusunan angket seorang peneliti sudah membuat
kisi-kisi dan pedoman nilai angket tersebut. Instrumen kuesioner atau angket merupakan
instrumen paling utama di dalam penelitian ini. Sebelum akan digunakan angket ini harus
memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sobron, Bayu, Rani,Dan Meidawati “Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Sekolah Dasar”.Semarang . 21 Agustus 2019
http://conference.upgris.ac.id/index.php/snse/article/download/204/136
Ardhi dan Muhkamad. (2016). Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Web untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat – alat
Ukur. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV. Nomor. 2.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
13
Lampiran-Lampiran
14
15