Anda di halaman 1dari 4

BAB 4: Lembaga Sosial

LEMBAGA SOSIAL :SISTNEM NILAI DAN NORMA SOSIAL SERTA BENTUK /


ORGAN SOSIAL:

Pertumbuhan lembaga:
1. secara tidak terencana--> bertahap dalam praktik kehidupan masyarakat
2. Secara terencana-->melalui perencanaan yang matang

KARAKTER LEMBAGA SOSIAL:


1. Memiliki simbol sendiri
2. Memiliki tata tertib dan sanksi
3. Usianya lebih lama
4. Alat kelengkapan
5. Memiliki ideologi
6. Daya tahan

A.Nilai Sosial
Menurut Notonagoro, nilai sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Nilai material
Nilai material merupakan segala sesuatu yang berguna bagi tubuh manusia. Contohnya, barang
barang kebutuhan pokok, pakaian, obat-obatan, dsb.

2. Nilai vital
Nilai vital merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melaksanakan aktivitasnya.
Contohnya, buku dan perlengkapan alat tulis bagi pelajar, komputer bagi orang yang bekerja di bidang
IT, barang-barang perkakas untuk orang pekerja bangunan, dsb.

3. Nilai kerohanian
Nilai kerohanian merupakan segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia.

B. Norma Sosial
Macam-macam norma sosial dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan tingkatan sanksinya dan
berdasarkan sumbernya.

1. Berdasarkan Tingkatan Hukuman/Sanksi:


a.  Cara (usage)
merupakan perbuatan atau perilaku yang dilakukan seseorang dalam sebuah kelompok
masyarakat, tetapi tidak dilakukan secara terus menerus.

b.  Kebiasaan (folkways)
merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan memiliki tujuan jelas yang
dianggap baik (benar). Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sekelompok masyarakat, maka dapat
disebut sebagai tradisi dan menjadi ciri dari kelompok masyarakat tersebut.

c. Tata Kelakuan (mores)


merupakan aturan-aturan yang telah diterima oleh masyarakat. Biasanya, tata kelakuan
berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan agama. Sanksi orang yang melanggar norma ini
akan jauh lebih berat tingkatannya

d. Adat Istiadat (custom)


merupakan kumpulan tata kelakuan yang bersifat kekal dan menyatu sangat kuat dengan
masyarakat yang menganutnya. Adat istiadat merupakan norma yang memiliki sanksi cukup berat
bagi para pelanggarnya.

2.Berdasarkan Sumber
1. Norma Agama: 
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga sifatnya mutlak dan harus ditaati oleh setiap
pemeluk agama.

2.  Norma Kesusilaan (Norma Moral):


 bersumber dari hati nurani manusia untuk menentukan mana perbuatan yang baik dan buruk.
Norma ini akan membentuk akhlak atau budi pekerti seseorang.

3. Norma Kesopanan:
 bersumber dari pergaulan seseorang di masyarakat. Norma ini didasari dari kebiasaan, kepatutan,
dan kepantasan yang berlaku di masyarakat.

4. Norma Hukum:
 norma yang didasarkan pada undang-undang tertulis yang dibuat secara resmi oleh badan negara
dengan tujuan mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sifatnya memaksa serta bertujuan untuk melindungi dan menjaga tata tertib masyarakat.

5.  Norma Kebiasaan (Norma Kelaziman), bersumber dari tradisi budaya masyarakat.

C. Lembaga sosial:

Fungsi manifes (nyata)-->dampak yg terlihat,di sadarai, dan diharapkan oleh masyarakat


Fungsi laten--> benefit yg tidak di sadarai dan bukan merupakan tujuan utama

1.Fungsi Lembaga Sosial


Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai beriku:
.
A.Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan berkembang
di lingkungan masyarakat.
B.Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan atau
bersangkutan.
C.Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat mengadakan
sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya.

3. Jenis lembaga sosial:

A. Lembaga Keluarga. 
B. B. Lembaga Pendidikan.
c. Lembaga Ekonomi.
d. Lembaga Agama.
Lembaga Politik.
e. Lembaga Budaya.

C. Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial merupakan konsep sosiologis yang mengacu pada perilaku yang melanggar
aturan dan norma sosial. 
Adapun macam-macam bentuk penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang beragam. Dalam
Modul Antropologi yang dilansir Kemendikbud, dijelaskan bahwa macam-macam bentuk perilaku
menyimpang adalah sebagai berikut.
1. Penyimpangan primer Merupakan penyimpangan yang bersifat sementara dan hanya menguasai
sebagian kecil kehidupan seseorang.
2. Penyimpangan sekunder Perilaku yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan perilaku
menyimpang.
3. Penyimpangan individu Penyimpangan yang dilakukan individu dengan melakukan tindakan yang
menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh bentuk perilaku menyimpang ini: anak yang durhaka
kepada orang tuanya, seseorang yang berbua asusila, pejabat/pegawai yang melakukan korupsi;
penggunaan obat terlarang, mabuk-mabukan, menipu, dan sebagainya.
4. Penyimpangan kelompok Penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan
tindakan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh bentuk penyimpangan jenis ini: perkelahian
antargang atau antarkelompok siswa, perampokan, pemberontakan sekelompok rakyat terhadap
pemerintahnya, aktivitas perdagangan obat-obat terlarang, prostitusi, penonton sepak bola atau
musik yang mengamuk, dan sebagainya
. 5. Penyimpangan situasional Penyimpangan yang disebabkan pengaruh bermacam kekuatan social
diluar individu serta memaksa individu tersebut untuk berbuat menyimpang. Contoh bentuk perilaku
menyimpang ini: tindakan pencurian akibat kondisi ekonomi yang mendesak atau kemiskinan.
5. Penyimpangan sistemik Sistem tingkah laku yang disertai organisasi social khusus, status social,
peranan, nilai, norma serta moral tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Contoh
bentuk perilaku menyimpang ini: perdagangan obat-obat terlarang yang dilakukan oleh sindikat kelas
kakap.

D.Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mengarahkan anggota masyarakat dalam
menjalankan nilai dan norma sosial yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut bertujuan agar
masyarakat dapat mengurangi terjadinya perilaku menyimpang dan sikap anti sosial bahkan untuk
menghilangkan penyimpangan sosial.

1. preventiv--> sebelum penyimpangan


2. Represif-->setelah

*Cara Melakukan Pengendalian Sosial sebagai berikut:

Berikut ini cara pengendalian sosial yang dilakukan masyarakat untuk mencegah perilaku
menyimpang dan sikap anti sosial.

1.Cara Persuasif 
Cara ini merupakan cara yang dilakukan tanpa kekerasan tapi dengan cara menasehati, menghimbau
atau membimbing agar tidak melakukan penyimpangan dalam masyarakat. Contohnya: melalui
seminar, konseling, poster atau iklan layanan masyarakat.

2.Cara Koersif
Cara ini dilakukan dengan kasar, paksaan  atau kekerasan baik secara fisik atau psikis. Cara ini
merupakan cara terakhir setelah beberapa cara yang dilakukan tidak berhasil. Biasanya cara ini
menimbulkan reaksi negatif dari berbagai pihak. Contohnya: penertiban oleh dinas terkait, razia lalu
lintas dan sidak.

3.Cara Sosialisasi 
Cara sosialisasi merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan menciptakan kebiasaan dan
menata nilai dan norma sejak dini.

4.Melalui Penekanan Sosial 


Cara ini dipakai untuk mengendalikan tingkah laku anggota masyarakat. Ini dilakukan agar setiap
orang berperilaku yang sama di masyarakat.

E.Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial adalah kondisi kehidupan yang aman, tentram, dan tertib dari perilaku yang
merugikan masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, maka dibuat nilai dan norma yang
berfungsi untuk mengontrol perilaku masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai