NIM : 30302200153 Mata Kuliah : Hukum Pidana Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.
Pengertian Nilai dan Norma
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat. Nilai dapat dijadikan dasar pertimbangan setiap individu dalam menentukan sikap serta mengambil keputusan. Menurut Clyde Kluckhohn, nilai sosial dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan tata nilai di antara kelompok masyarakat. Macam – Macam Nilai Sosial Menurut Notonagoro, nilai sosial dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Nilai material Nilai material merupakan segala sesuatu yang berguna bagi tubuh manusia. Contohnya, barang – barang kebutuhan pokok, pakaian, obat – obatan, dsb. 2. Nilai vital Nilai vital merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melaksanakan aktivitasnya. Contohnya, buku dan perlengkapan alat tulis bagi pelajar. 3. Nilai kerohanian Nilai kerohanian merupakan segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai ini terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: • Nilai kebenaran yang bersumber dari akal manusia dan diikuti dengan fakta – fakta yang telah terjadi. • Nilai keindahan yang berhubungan dengan ekspresi (perasaan) seseorang mengenai keindahan suatu hal, seperti karya seni. • Nilai moral yang bersumber dari perilaku baik dan buruknya seseorang. • Nilai religious yang bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma adalah seperangkat aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Bedanya dengan nilai, norma bersifat nyata, tegas, dan jelas. Pelanggar norma akan diberi hukuman (sanksi) tertentu. Norma yang ada di masyarakat merupakan bentuk penerapan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut. Ciri-Ciri Norma Sosial 1. Umumnya tidak tertulis, Norma sosial biasanya hanya diingat, diserap, dan diterapkan dalam interaksi antar anggota kelompok masyarakat. 2. Hasil kesepakatan Bersama, Norma sosial adalah peraturan yang berfungsi untuk mengatur perilaku seluruh anggota masyarakat. Oleh karena itu, norma sosial harus berdasarkan hasil kesepakatan bersama. 3. Bisa mengalami perubahan, Norma sosial terbentuk dari proses interaksi sosial di masyarakat. Oleh karena itu, norma sosial bisa mengalami perubahan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan anggota masyarakat itu sendiri. 4. Ditaati Bersama, Sebagai aturan yang berlaku di masyarakat, norma sosial harus didukung dan ditaati bersama oleh setiap anggota masyarakat. 5. Memiliki hukuman / sanksi, Hukuman/sanksi ini ada yang sifatnya ringan, sedang, dan berat. Hukuman/sanksi akan diberikan kepada setiap orang yang melanggar norma yang berlaku. Macam-Macam Norma Sosial Macam-macam norma sosial dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan tingkatan sanksinya dan berdasarkan sumbernya. a. Berdasarkan Tingkatan Hukuman/Sanksi 1. Cara (usage), merupakan perbuatan atau perilaku yang dilakukan seseorang dalam sebuah kelompok masyarakat, tetapi tidak dilakukan secara terus menerus. Contohnya, cara berpakaian yang baik dan sopan. Seseorang yang berpakaian kurang pantas pada kondisi tertentu akan mendapat sanksi berupa teguran. 2. Kebiasaan (folkways), merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan memiliki tujuan jelas yang dianggap baik (benar). Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sekelompok masyarakat, maka dapat disebut sebagai tradisi dan menjadi ciri dari kelompok masyarakat tersebut. Contohnya, kebiasaan menghormati dan menaati perintah orang tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan saat makan dan minum, dsb. Orang yang melanggar, akan mendapat hukuman berupa teguran. 3. Tata Kelakuan (mores), merupakan aturan-aturan yang telah diterima oleh masyarakat. Biasanya, tata kelakuan berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan agama. Sanksi orang yang melanggar norma ini akan jauh lebih berat tingkatannya. Contohnya, larangan untuk mencuri, larangan untuk membunuh, dsb. 4. Adat Istiadat (custom), merupakan kumpulan tata kelakuan yang bersifat kekal dan menyatu sangat kuat dengan masyarakat yang menganutnya. Adat istiadat merupakan norma yang memiliki sanksi cukup berat bagi para pelanggarnya. Contohnya, seseorang yang melanggar pelaksanaan upacara adat akan dijatuhi hukuman berupa pengucilan dari kelompoknya. b. Berdasarkan Sumber 1. Norma Agama, bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga sifatnya mutlak dan harus ditaati oleh setiap pemeluk agama. Contohnya, melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. 2. Norma Kesusilaan (Norma Moral), bersumber dari hati nurani manusia untuk menentukan mana perbuatan yang baik dan buruk. Norma ini akan membentuk akhlak atau budi pekerti seseorang. Contohnya, bersikap jujur, tidak suka mengambil barang orang lain, dsb. 3. Norma Kesopanan, bersumber dari pergaulan seseorang di masyarakat. Norma ini didasari dari kebiasaan, kepatutan, dan kepantasan yang berlaku di masyarakat. Contohnya, sikap hormat kepada orang tua, sopan dan santun kepada semua orang, dsb. 4. Norma Hukum, norma yang didasarkan pada undang-undang tertulis yang dibuat secara resmi oleh badan negara dengan tujuan mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sifatnya memaksa serta bertujuan untuk melindungi dan menjaga tata tertib masyarakat. Contohnya, tidak melakukan tindakan kriminal, tertib berlalu lintas, wajib membayar pajak, dsb. 5. Norma Kebiasaan (Norma Kelaziman), bersumber dari tradisi budaya masyarakat. Contoh: mencuci tangan sebelum makan adalah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat umum demi menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu