Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 5

P enge nda li a n
s os i a l
APA ITU PENGENDALIAN SOSIAL?
Pengertian
Pengendalian Sosial
Menurut Para Ahli
Rober M. Z. Lawang

Pengendalian  sosial adalah


semua cara yang dipergunakan
suatu masyarakat untuk
mengembalikan si penyimpang
pada garis yang normal atau yang
sebenarnya.
Joseph S. Roucek

Pengendalian sosial adalah segala


proses, baik yang direncanakan
maupun tidak direncanakan yang
bersifat mendidik, mengajak, atau
bahkan memaksa warga
masyarakat agar mematuhi kaidah-
kaidah dan nilai-nilai sosial yang
berlaku.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Pengendalian sosial adalah


segenap cara dan proses yang
ditempuh oleh sekelompok
orang atau masyarakat
sehingga para anggotanya
dapat bertindak sesuai
dengan harapan kelompok
atau masyarakat itu sendiri.
UMU
M
proses yang digunakan oleh seseorang
atau kelompok untuk memengaruhi,
mengajak, bahkan memaksa individu
atau masyarakat agar berperilaku
sesuai dengan norma dan nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat, sehingga
tercipta ketertiban di masyarakat.
Ciri-Ciri
Pengendalian
Sosial
1)     Suatu cara atau metode atau teknik  tertentu
untuk menertibkan  masyarakat atau individu.

2)     Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas


dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi di
dalam suatu masyarakat.

3)     Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap


kelompok lainnya atau oleh suatu kelompok terhadap
individu dan antara individu dengan individu lainnya.

4)     Dilakukan secara timbal balik meskipun


terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.
Macam-Macam
Pengendalian
Sosial
BERDASARKAN WAKTU
Tindakan Preventif Tindakan Represif Tindakan Kuratif

Pengendalian sosial yang bertujuan Pengendalian sosial yang bertujuan Pengendalian sosial bersifat kuratif
untuk melakukan tindakan untuk mengembalikan keserasian adalah pengendalian sosial yang
pencegahan terhadap kemungkinan yang pernah terganggu karena dilakukan pada saat terjadi
terjadinya pelanggaran-pelanggaran terjadinya suatu pelanggaran dengan penyimpangan sosial. Contohnya,
terhadap norma-norma sosial. cara menjatuhkan sanksi sesuai seorang guru menegur dan
Contohnya, guru menasihatimurid dengan pelanggaran yang dilakukan. menasihatisiswanya karena
agar tidak terlambat datang ke Contohnya, sanksi skors diberikan ketahuan menyontek pada saat
sekolah. kepada siswa yang sering melanggar ulangan.
peraturan.
BERDASARKAN CARA

Cara Persuasif
Upaya pengendalian sosial
yang dilakukan dengan
menekankan pada tindakan
yang sifatnya mengajak atau
membimbing  warga
masyarakat agar bersedia
bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku. Cara
persuasif cenderung
menekankan pada upaya
penyadaran msyarakat
Contohnya, seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah agar
tidak terlibat tawuran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan
norma. Atau  pemerintah daerah menghimbau masyarakat agar menjaga
kebersihan lingkungan, cara yang dilakukan pemerintah daerah dengan
memasang spanduk di tempat tertentu yang dapat dibaca oleh masyarakat
BERDASARKAN CARA

CARA KOERSIF
upaya pengendalian sosial
yang dilakuan dengan
menekankan pada
tindakan yang sifatnya
memaksa warga
masyarakat agar bersedia
bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku. Cara
koersif cenderung
menekankan pada
berbagai upaya pemaksaan
masyarakat.

contoh PKL (Pelatihan Kerja Lapangan).


BERDASARKAN SIFAT

  Pengendalian sosial kuratif


pengendalian sosial dalam bentuk pembinaan atau
penyembuhan terhadap berbagai macam bentuk perilaku yang
menyimpang. Contohnya adalah penyembuhan kepada eks
pemakai narkoba

  Pengendalian sosial partisipatif


pengendalian sosial yang dilakukan dengan
mengikutsertakan pelaku untuk melakukan
penyembuhan atau perbaikan perilaku. Contohnya
adalah kepada mantan pencuri yang ditugaskan
menjadi aparat keamanan
Tujuan / Fungsi
Pengendalian Sosial
•Untuk menjaga ketertiban sosial
Apabila nilai-nilai dan norma-norma sosial dijalankan semua masyarakat, maka
ketertiban sosial dalam masyarakat dapat terpelihara. Salah satu cara
menanamkan nilai dan norma sosial adalah melalui lembaga pendidikan dan
keluarga. Melalui lembaga tersebut anak diarahkan untuk meyakini nilai dan
norma sosial.

•Untuk mengembangkan budaya malu.


Pada dasarnya setiap individu memiliki “rasa malu“, karena rasa malu
berhubungan dengan harga diri seseorang. Harga diri seseorang akan turun jika
seseorang melakukan kesalahan yang melanggar norma-norma sosial di dalam
masyarakat. Jika seseorang melakukan kesalahan maka masyarakat akan
mencela. Celaan tersebut menyadarkan seseorang untuk tidak mengulangi
pelanggaran terhadap norma. Jika setiap perbuatan melanggar norma dicela
maka “budaya malu“ akan timbul dalam diri seseorang.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap
nilai-nilai dan norma-norma sosial di   masyarakat.
•Untuk menciptakan dan menegakkan sistem hukum.
Sistem hukum merupakan aturan yang disusun secara resmi dan
disertai sanksi tegas yang harus diterima oleh seseorang yang
melakukan penyimpangan.
Singkatnya,
Pengendalian sosial bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas
dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat atau bertujuan
untuk mencapai keadaan damai melalui keserasian antara kepastian
dengan keadilan.

•Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai dan


norma-norma sosial di   masyarakat.
Dengan adanya pengendalian sosial seseorang atau masyarakat
mulai berfikir (akibatnya) jika akan berperilaku menyimpang.
Bentuk - Bentuk
Pengendalian Sosial
memperbincangkan perilaku negatif yang
dilakukan oleh seseorang tanpa didukung
oleh fakta yang jelas.

Gosip tidak dapat diketahui secara


terbuka, terlebih-lebih oleh orang yang
merupakan objek gosip. Namun
   Gosip
demikian gosip dapat menyebar dari
mulut ke mulut sehingga hampir seluruh
anggota masyarakat tahu dan terlibat
dalam gosip.

Misalnya gosip tentang perselingkuhan


yang dilakukan oleh Si A dengan Si B.
gosip seperti ini dalam waktu singkat
akan segera menyebar. Warga
masyarakat yang telah mendengar gosip
tertentu akan terpengaruh dan bersikap
sinis kepada orang yang digosipkan.
Karena sifatnya yang laten, biasanya
orang sangat menjaga agar tidak menjadi
objek gosip.
biasanya dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang terhadap seseorang atau
sekelompok orang yang dianggap melanggar
etika dan/atau mengganggu kenyamanan
warga masyarakat.
Teguran Teguran merupakan kritik sosial yang
dilakukan secara langsung dan terbuka
sehingga yang bersangkutan segera menyadari
kekeliruan yang telah diperbuat. Di dalam
tradisi masyarakat kita teguran merupakan
suatu hal yang tidak aneh lagi.

Misalnya teguran terhadap sekelompok


pemuda yang begadang sampai larut malam
sambil membuat kegaduhan yang mengganggu
ketentraman warga yang sedang tidur, teguran
yang dilakukan oleh guru kepada pelajar yang
sering meninggalkan pelajaran, dan lain
sebagainya.
Pada dasarnya sanksi atau hukuman
merupakan imbalan yang bersifat
negatif yang diberikan kepada
    Sanksi/Hukuman
seseorang atau sekelompok orang
yang dianggap telah melakukan
perilaku menyimpang.

Misalnya pemecatan yang dilakukan


terhadap polisi yang terbukti telah
mengkonsumsi dan mengedarkan
narkoba, dan lain sebagainya.

Adapun manfaat dari sanksi atau


hukuman antara lain adalah: (1)
untuk menyadarkan seseorang atau
sekelompok orang terhadap
penyimpangan yang telah dilakukan
sehingga tidak akan mengulanginya
lagi, dan (2) sebagai peringatan
kepada warga masyarakat lain agar
tidak melakukan penyimpangan.
  Pendidikan
usaha sadar yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang
untuk mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang agar
mencapai taraf kedewasaan.
Melalui pendidikanlah seseorang
mengetahui, memahami, dan
sekaligus mempraktekkan sistem
nilai dan sistem norma yang
berlaku di tengah-tengah
masyarakat.
Agama mengajarkan kepada seluruh
umat manusia untuk menjaga
hubungan baik antara manusia dengan
sesama manusia, antara manusia
dengan makhluk lain, dan antara
Agama
manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Hubungan yang baik dapat dibina
dengan cara menjalankan segala
perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi
segala larangan-Nya.

Melalui agama ditanamkan keyakinan


bahwa melaksanakan perintah Tuhan
merupakan perbuatan baik yang akan
mendatangkan pahala. Sebaliknya,
melanggar larangan Tuhan merupakan
perbuatan dosa yang akan
mendatangkan siksa. Dengan
keyakinan seperti ini, maka agama
memegang peranan yang sangat
penting dalam mengontrol perilaku
kehidupan manusia.
LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL

•Lembaga Kepolisian
Polisi merupakan aparat keamanan dan ketertiban masyarakat yang
ada dalam hal ini bertugas pelindung terhadap ketertiban masyarakat.

•Lembaga Kejaksaan
Lembaga kejaksaan pada hakikatnya merupakan lembaga formal yang
bertugas sebagai penuntut umum yaitu pihak yang melakukan
peuntutan terhadap mereka-mereka yang melakukan pelanggaran
hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku.

•Lembaga Pengadilan
Lembaga Pengadilan pada hakikatnya juga merupakan lembaga
pengadilan sosial formal yang bertugas untuk memeriksa kembali hasil
penyidikan dan BAP dari kepolisian serta menindaklanjuti tuntutan dari
kejaksaan terhadap kasus pelanggaran itu sendiri.
•Lembaga KPK
KPK merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberantas para korupsi
di tanah air.

•Lembaga Adat
Penyimpangan perilaku diselesaikan berdasarkan aturan hukum adat yang
berlaku di bawah penyelanggaran tokoh-tokoh adat setempat.

•Tokoh-Tokoh Masyarakat
Tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan panutan sekaligus pengendali yang
dipatuhi oleh warga masyarakat yang lain. Usaha warga masyarakat untuk
memberikan opini dan penekanan terhadap pihak-pihak yang dianggap
melanggar ketentuan perundang yang berlaku baik yang disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung disebut kontrol sosial.
KESIMPULAN
pengendalian sosial itu memang berperan
penting bagi penerus bangsa agar negara kita
dapat menjadi negara maju. Dan kita juga
telah memahami apa itu pengendalian sosial
baik itu menurut para ahli maupun secara
umum, ciri-ciri pengendalian sosial, tujuan /
fungsi pengendalian sosial, macam-mcam
pengendalian sosial, bentuk bentuk
pengendalian sosial serta lembaga
pengendalian sosial.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai