Anda di halaman 1dari 15

Teori Ketergantungan

(Dependency Theory)
Menurut Theotonio Dos Santos

Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi


negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya
berperan sebagai penerima akibat saja.
Sejarah Teori Ketergantungan
 Pertama kali muncul di Amerika Latin, dan teori ini
merupakan jawaban atas kegagalan program yang
dijalankan oleh komisi ekonomi PBB untuk Amerika Latin
(KEPBBAL) pada awal1960-an
 Pemerintahan Amerika Latin, yang dikenal populis mencoba
menerapkan strategi pembangunan dari KEPBBAL yang
menitikberatkan pada proses industrialisasi melalui
program industrialisasi substitusi impor
 Program KEPBBAL gagal, tragisnya pemerintahan yang
populis tumbah dan diganti oleh pemerintahan otoriter
dengan dukungan militer
Sejarah Teori Ketergantungan
 Teori Dependensi juga lahir atas respon ilmiah terhadap
pendapat kaum Marxis Klasik tentang pembangunan yang
dijalankan di negara maju dan berkembang. Aliran neo-
marxisme yang kemudian menopang keberadaan teori
dependensi ini
 Teori ketergantungan (dependency theory) adalah teori
yang sering dikaitkan dengan Marxisme, menyatakan
bahwa sejumlah negara inti mengeksploitasi beberapa
negara yang lebih lemah demi kemakmuran mereka
Teori ini lebih berpengaruh kepada negara ketiga atau negara kurang maju
dalam kerugiannya, dan negara maju justru berpengaruh dalam
keuntungannya

Ada dua hal yang dalam keberpengaruhan tersebut.


 Pertama: Negara bekas jajahan (negara ketiga) dapat menyediakan
sumber daya manusia dan sumber daya alam, semua hal itu menjadi
investasi yang menguntungkan bagi negara pertama (penjajah atau
negara maju)
 Kedua: Negara kurang maju (negara ketiga) dapat menjadi pasar untuk
hasil produksi negara maju dan hal ini adalah kegiatan eksploitasi yang
menyebabkan negara-negara kurang maju mengalami kemiskinan terus-
menerus
 Teori ketergantungan sebagai teori yang muncul sebagai
kritikan dari teori modernisasi.
 Teori ketergantungan menjelaskan kegagalan dari teori
modernisasi bahwa teori modernisasi menimbulkan krisis
kepercayaan terhadap bagaimana pembangunan itu seharusnya
dilakukan
 Menurut teori ketergantungan bahwa penyebab masalah
pembangunan di beberapa negara dunia ketiga adalah faktor
eksternal, yakni hubungan yang tidak sejajar diantara negara
maju dan negara tertinggal ataupun intervensi dari negara maju
terhadap negara tertinggal.
Theotonio Dos Santos mendefinisikan
bahwa ketergantungan adalah hubungan
relasional yang tidak imbang antara
negara maju dan negara miskin dalam
pembangunan di kedua kelompok negara
tersebut.
Jika terjadi sesuatu negatif di negara maju, maka
negara berkembang akan mendapat dampak
negatifnya pula

Sedangkan jika hal negatif terjadi di negara


berkembang, maka belum tentu negara maju akan
menerima dampak tersebut. Sebuah hubungan yang
tidak imbang. Artinya, dampak positif dan
negatif berkembangnya pembangunan di negara
maju akan dapat membawa dampak pada negara.
Bentuk - Bentuk Teori Ketergantungan
Dos Santos menguraikan ada 3 bentuk
ketergantungan:
 Ketergantungan Kolonial
 Ketergantungan Finansial- Industrial
 Ketergantungan Teknologis-Industrial
1. Ketergantungan Kolonial
1. Terjadi penjajahan dari negara pusat ke
negara pinggiran.
2. Kegiatan ekonominya adalah ekspor barang-
barang yang dibutuhkan negara pusat.
3. Hubungan penjajah – penduduk sekitar
bersifat eksploitatif negara pusat.
4. Negara pusat menanamkan modalnya baik
langsung maupun melalui kerjasama dengan
pengusaha lokal.
2. Ketergantungan Finansial- Industrial
1. Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan
finansialnya masih dikuasai oleh negara-negara
pusat.
2. Ekspor masih berupa barang – barang yang
dibutuhkan negara pusat.
3. Negara pusat menanamkan modalnya baik
langsung maupun melalui kerjasama dengan
pengusaha lokal.
3). Ketergantungan Teknologis-Industrial
1. Bentuk ketergantungan baru.
2. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi
berupa ekspor bahan mentah untuk negara
pusat.
3. Perusahaan multinasional mulai menanamkan
modalnya di negara pinggiran dengan tujuan
untuk kepentingan negara pinggiran.
Teori ketergantungan secara garis besar
bisa dibagi menjadi dua macam:
a). Teori Dependensi Klasik

Teori ini digagas oleh Andre Gunder Frunk, yang


menyatakan bahwa kapitalisme global akan membuat
ketergantungan masa lalu dan sekarang oleh karena itu
negara yang tidak maju dan berkembang harus
memutuskan hubungan dengan negara maju supaya
negara berkembang bisa maju.
b). Teori Dependen si Modern

Teori ini digagas oleh Fernando Henrigue Cardoso,


teori ini menyatakan bahwa antara negara yang satu
dengan lainnya perlu kerjasama dengan melihat
karakteristik histori dari daerah tersebut.
Kelemahan dan Kekuatan Teori Ketergantungan
Menurut Robert A. Packenham, teori ketergantungan itu memiliki
kelemahan dan kekuatan. Packenham menyebutkan ada 6 kelemahan
dari teori ketergantungan, antara lain:

1. Menyalahkan hanya kapitalisme sebagai penyebab dari


ketergantungan.
2. Konsep-konsep inti, termasuk konsep ketergantungan itu
sendiri àkurang didefinisikan secara jelas.
3. Hanya didefinisikan sebagai konsep dikotomi.
4. Sedikit sekali dibicarakan tentang proses yang memungkinkan
sebuah negara dapat lepas dari teori tersebut.
5. Selalu dianggap sebagai sesuatu yang negatif.
6. Kurang membahas dengan teori lain (otonomi).
Packenham juga mengatakan disamping kelemahan terdapat juga
kelebihan dari teori ketergantungan, kelebihannya antara lain:

 Menekankan aspek internasional


 Mempersoalkan akibat dari politik luar negeri.
 Membahas proses internal dari perubahan di negara-negara
pinggiran.
 Menekankan pada kegiatan sektor swasta dalam hubungannya
dengan kegiatan perusahaan-perusahaan multinasional.
 Membahas hubungan antar klas yang ada di dalam negeri.
 Mempersoalkan bagaimana kekayaan nasional ini dibagikan
antar klas-klas sosial, antar daerah, dan antar negara.

Anda mungkin juga menyukai