Anda di halaman 1dari 3

BAB 2 ISI

TEORI KETERGANTUNGAN

Teori Ketergantungan juga dikenal dengan teori dependensi (Dependency Theory). Teori
ketergantungan adalah salah satu teori yang melihat permasalahan pembangunan dari sudut
Negara Dunia Ketiga. Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah
keadaan dimana kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan
dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini
hanya berperan sebagai penerima akibat saja.

Aspek penting dalam kajian sosiologi adalah adanya pola ketergantungan antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam kehidupan berbangsa di dunia. Teori
Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara
pinggiran. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori dependensi mewakili "suara negara-
negara pinggiran" untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari
negara maju.

Teori ketergantungan merupakan kelompok yang mengkhususkan penelitiannya pada


hubungan antara negara Dunia Pertama dan Dunia Ketiga. Teori Ketergantungan yang pada
awalnya memusatkan perhatian pada negara-negara Amerika Selatan adalah pandangan
mereka yang membuka mata terhadap akibat dominasi ekonomi. Ini bisa dilihat dari
membumbungnya utang kesenjangan sosial-ekonomi dari pembangunan di banyak negara
Dunia Ketiga.

Teori ini lebih berpengaruh kepada negara ketiga atau negara kurang maju dalam
kerugiannya, dan negara maju justru berpengaruh dalam keuntungannya. Ada dua hal yang
dalam keberpengaruhan tersebut. Pertama Negara bekas jajahan (negara ketiga) dapat
menyediakan sumber daya manusia dan sumber daya alam, semua hal itu menjadi investasi
yang menguntungkan bagi negara pertama (penjajah atau negara maju). Kedua, negara
kurang maju (negara ketiga) dapat menjadi pasar untuk hasil produksi negara maju dan hal ini
adalah kegiatan eksploitasi yang menyebabkan negara-negara kurang maju mengalami
kemiskinan terus-menerus.

Teori ketergantungan sebagai teori yang muncul sebagai kritikan dari teori modernisasi. Jika
sebelumnya menurut teori modernisasi bahwa pembangunan itu seharusnya berkiblat dan
mencontoh negara negara barat yang terlebih dahulu maju, dan penyebab tidak
berkembangnya sebuah negara dikarena faktor-faktor dalam negara tersebut yang
menghambat gerak pembangunan. Oleh karena itu, segala faktor internal tersebut harus
dihapus dengan mencontoh negara-negara barat. Negara-negara dunia ketiga yang mengikuti
hal tersebut ternyata justru menghadapi masalah dalam perekonomian, mereka terikat pada
tingginya angka hutang piutang dan angka inflansi yang tinggi. Hal ini dialami oleh beberapa
negara yang terletak di wilayah Amerika Latin. Kenyataan seperti menimbulkan krisis
kepercayaan terhadap teori modernisasi terhadap bagaimana pembangunan itu seharusnya
dilakukan. Hingga munculah teori ketergantungan yang menjelaskan kegagalan dari teori
modernisasi tersebut. Menurut aliran marxisme, terdapat dua istilah yaitu kaum borjuis dan
kaum proletar, dimana kaum borjuis mengambil keuntungan dari kaum proletar. Dalam
hubungan negara maju dan negara tertinggal terjadi hubungan yang tidak seimbang.
Ketimpangan hubungan yang tidak sejajar ini menyebabkan negara tertinggal tidak dapat
berkembang kearah maju. Model pembangunan menurut teori ketergantungan adalah
memaksimalkan faktor-faktor internal yang disebut dalam teori modernisasi sebagai
penghambat gerak pembangunan. Justru menurut teori ketergantungan bahwa penyebab
masalah pembangunan di beberapa negara dunia ketiga adalah faktor eksternal, yakni
hubungan yang tidak sejajar diantara negara maju dan negara tertinggal ataupun intervensi
dari negara maju terhadap negara tertinggal.

Tokoh utama dari teori dependensi adalah Theotonio Dos Santos dan Andre Gunder Frank.
Theotonio Dos Santos mendefinisikan bahwa ketergantungan adalah hubungan relasional
yang tidak imbang antara negara maju dan negara miskin dalam pembangunan di kedua
kelompok negara tersebut [Theotonio Dos Santos, review, vol. 60, 231]. Dia menjelaskan
bahwa kemajuan negara Dunia Ketiga hanyalah akibat dari ekspansi ekonomi negara maju
dengan kapitalismenya. Jika terjadi sesuatu negatif di negara maju, maka negara berkembang
akan mendapat dampak negatifnya pula. Sedangkan jika hal negatif terjadi di negara
berkembang, maka belum tentu negara maju akan menerima dampak tersebut. Sebuah
hubungan yang tidak imbang. Artinya, dampak positif dan negatifberkembangnya
pembangunan di negara maju akan dapat membawa dampak pada negara.

Teori ketergantungan yang menekankan bahwa aspek eksternal dari pembangunan menjadi
penting. Negara-negara yang ekonominya lebih kuat, bukan saja menghambat karena menang
dalam bersaing, tetapi juga ikut campur dalam mengubah struktur sosial, politik, dan
ekonomi Negara yang lebih lemah. Menurut Robert A Packenham Kekuatan teori
ketergantungan: menekankan pada aspek internasional, mempersoalkan akibat dari politik
luar negeri (industri terhadap pinggiran), mengkaitkan perubahan internal negara pinggiran
dengan politik luar negeri negara maju, mengaitkan antara analisis ekonomi dengan analisis
politik, membahas antar kelas dalam negeri dan hubungan kelas antar-negara dalam konteks
internasional, memberikan definisi yang berbeda tentang pembangunan ekonomi (tentang
sosial, antar-daerah dan antarnegara)[Budiman Arief, Teori Pembangunan Dunia Ketiga
(Jakarta, Gramedia Pustaka Utama 1996)]. Dibalik kekuatan tersebut, ada beberapa
kelemahannya diantaranya: Hanya menyalahkan kapitalisme, konsep kunci yang kurang jelas
termasuk istilah ketergantungan, tidak ada kemungkinan lepas dari ketergantungan,
ketergantungan dianggap suatu yang negatif, ketergantungan tidak melihat aspek psikologis,
ketergantungan menyepelekan konsep nasionalisme, teori ketergantungan sangat normatif
dan subyektif.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim , diakses dari http://www.scribd.com/doc/28727512/teori-ketergantungan

Ferraro, Vincent, 1996, Dependency Theory : An Introduction, diakses


dari http://www.mtholyoke.edu/acad/intrel/depend.htm
Anonim, diakses dari http://www.scribd.com/doc/28727512/teori-ketergantungan

ibid

Vincent Ferraro (1996) ,Dependency Theory : An Introduction, diakses


dari http://www.mtholyoke.edu/acad/intrel/depend.html

Anda mungkin juga menyukai