Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI PEMBANGUNAN

Teori Dependensi : PEMIKIRAN SAMIR AMIN DAN KONSEP CENTRE


PERIPHERY REGION

Dosen Pengampu: Tito Handoko, S.IP. M.Si

OLEH KELOMPOK 12:

Alfrezi Nanda (1901112602)

Aulia Asenda Mayola (1901124622)

Annisa Fujianti (1901110705)

Khoirun Nisa (1901112962)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori
Dependensi : PEMIKIRAN SAMIR AMIN DAN KONSEP CENTRE PERIPHERY
REGION.

Sebagai bentuk upaya partisipasi serta pemenuhan tugas dari mata kuliah Teori
Pembangunan. Penulis berupaya menyusun makalah ini, yang bersumber dari
beberapa buku bacaan yang penulis dapatkan dari jurnal dan artikel serta ebook. Besar
harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi
penulis sendiri.

Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,


dari pembahasan sampai dari ejaan bahasanya. Oleh karena itu penulis
mengaharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun, guna terciptanya suatu
koreksi yang baik untuk dapat di jadikan acuan di kemudian hari.

Pekanbaru, 07 Oktober 2021

Kelompok 12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Depedensi Menurut Para Ahli

B. Teori Dependensi Pemikiran Samir Amin

C. Centre Periphery Region

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara historis, teori Dependensi lahir atas ketidakmampuan teori Modernisasi


membangkitkan ekonomi negara-negara terbelakang, terutama negara di bagian
Amerika Latin. Secara teoritik, teori Modernisasi melihat bahwa kemiskinan dan
keterbelakangan yang terjadi di negara Dunia Ketiga terjadi karena faktor internal di
negara tersebut. Karena faktor internal itulah kemudian negara Dunia Ketiga tidak
mampu mencapai kemajuan dan tetap berada dalam keterbelakangan.

Salah satu pandangan Samir Amin dalam menerangkan ketergantungan dan


keterbelakangan dari negara-negara miskin adalah masalah konsep pertukaran yang
tidak adil (unequal exchange). Konsep pertukaran yang tidak adil ini, menurut Samir
Amin menunjukkan bagaimana terjadinya pengalihan surplus dari negara-negara
miskin (periphery/negara pinggiran) ke negara-negara maju (centre/negara sentral)
sebagai akibat proses perdagangan internasional diantara kedua kelompok negara
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Teori Depedensi Menurut Para Ahli ?
2. Apa Teori Dependensi Menurut Pemikiran Samir Amin ?
3. Apa Itu Centre Periphery Region ?

C. Tujuan
Tujuan kami membuat dan membahas dan membuat makalah tentang Teori
Dependensi : PEMIKIRAN SAMIR AMIN DAN KONSEP CENTRE PERIPHERY
REGION agar kami dapat mengetahui bagaimana pemikiran Samir amin tentang
dependensi dan apa itu konsep periphery. Apakah sama dengan pemkiran tokoh lain
ataukah berbeda. Maka dari itu kami merasa perlu mengetahui bagaimana
pemikiran-pemikiran tersebut yang kami bahas dalam makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

Secara historis, teori Dependensi lahir atas ketidakmampuan teori


Modernisasi membangkitkan ekonomi negara-negara terbelakang, terutama
negara di bagian Amerika Latin. Secara teoritik, teori Modernisasi melihat bahwa
kemiskinan dan keterbelakangan yang terjadi di negara Dunia Ketiga terjadi
karena faktor internal di negara tersebut. Karena faktor internal itulah kemudian
negara Dunia Ketiga tidak mampu mencapai kemajuan dan tetap berada dalam
keterbelakangan.

A. Teori Dependensi Menurut Para Ahli

Tokoh utama dari teori Dependensi adalah Theotonio Dos Santos dan Andre
Gunder Frank. Theotonio Dos Santos sendiri mendefinisikan bahwa
ketergantungan adalah hubungan relasional yang tidak imbang antara negara
maju dan negara miskin dalam pembangunan di kedua kelompok negara tersebut.
Dia menjelaskan bahwa kemajuan negara Dunia Ketiga hanyalah akibat dari
ekspansi ekonomi negara maju dengan kapitalismenya. Jika terjadi sesuatu
negatif di negara maju, maka negara berkembang akan mendapat dampak
negatifnya pula. Sedangkan jika hal negatif terjadi di negara berkembang, maka
belum tentu negara maju akan menerima dampak tersebut. Sebuah hubungan
yang tidak imbang. Artinya, positif-negatif dampak berkembang pembangunan di
negara maju akan dapat membawa dampak pada negara, (theotonio dos santos,
review, vol. 60, 231). Dalam perkembangannya, teori Dependensi terbagi dua,
yaitu Dependensi Klasik yang diwakili oleh Andre Gunder Frank dan Theotonio
Dos Santos, dan Dependensi Baru yang diwakili oleh F.H. Cardoso.
Pengertian ketergantungan atau Dependency menurut beberapa ahli
1. Osvaldo sunkel (1969 )mendefinisikan ketergantungan sebagai penjelasan
tentang perkembangan ekonomi sebuah negara dalam hal berbagai
pengaruh eksternal seperti politik, ekonomi ,dan budaya terhadap
kebijakan pembangunan nasional
2. Theotonio Dos Santos (1971) mendefinisikan ketergantungan sebagai
sebuah kondisi sejarah yang membentuk struktur tertentu di dunia
ekonomi sehingga menguntungkan beberapa negara dan merugikan
beberapa lainnya dan membatasi kemungkinan pengembangan ekonomi
subordinat. Situasi dimana ekonomi suatu kelompok negara tertentu
dikondisikan oleh pengembangan dan perluasan dari ekonomi lain yang
menjadi sasaran mereka sendiri
3. Sussanne bodenheimer mendefinisikan ketergantungan sebagai sebuah
proses yang berkelanjutan. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Amerika
Latin sekarang ini dan sejak abad ke-16 merupakan bagian dari sistem
internasional yang didominasi oleh negara-negara yang sekarang
berkembang. Keterbelakangan Latin adalah hasil dari serangkaian
hubungan tertentu dan sistem internasional

B. Teori Dependensi Menurut Pemikiran Samir Amin

SAMIR AMIN adalah salah satu pemikir radikal berpengaruh di dunia


yang hidup hingga saat ini (meninggal pada 12 Agustus 2018 -pen).
Setidaknya selama lima dekade terakhir, ia telah menjadi sumber inspirasi
bagi mereka yang memimpikan dunia alternatif dan dunia yang lebih baik.
Seorang pemikir Marxis dengan orisinalitas dan inovasi teoretis yang
mendalam, Amin secara intelektual terus melengkapi kita untuk memahami,
menganalisis, dan mengkritik sifat “usang” dari kapitalisme masa kini,
kesenjangan antara negara-negara Utara-Selatan yang tidak seimbang,
berlanjutnya operasi imperialisme, kemapanan ideologi kapitalisme, dan lain
sebagainya.

Amin lahir di Kairo, Mesir, pada tahun 1931. Ia menjalani pendidikan


tingginya di Institut Sebagai seorang Marxis yang berbasis di Selatan atau
yang disebut “Dunia Ketiga”, Amin memulai eksplorasi intelektualnya
dengan menganalisis “perkembangan keterbelakangan” di negara-negara
Dunia Ketiga di bawah kapitalisme. Dia menghubungkan pola perkembangan
ini dengan kapitalisme.

Bagi Amin, pola perkembangan kapitalis ini selalu mengharuskan


negara-negara Utara beralih ke mekanisme kontrol imperialis terhadap
Selatan. “Imperialisme bukanlah sebuah panggung, bahkan tahap tertinggi
kapitalisme. Itu melekat dalam ekspansi kapitalisme” ungkap Amin. Dia
menyebut imperialisme kontemporer sebagai “imperialisme tiga serangkai”
(imperialism of the triad) dan berpendapat bahwa imperialisme ini
merongrong dan mengorbankan orang-orang di Dunia Selatan. Melalui
proposisi teoritis ini, ia menolak argumen bahwa imperialisme di dunia
sekarang telah meredam dan apa yang kita hadapi sekarang adalah
“imperium”.

Sebagai pionir teori ketergantungan (dependency theory), sejak tahun


1970-an, Amin telah menunjukkan dengan sangat tajam bagaimana sumber
daya mengalir dari negara-negara pinggiran yang memperkaya negara-negara
inti di Utara. Dia menyebut pengeluaran surplus dari pinggiran sebagai “sewa
imperialis”. Ia percaya bahwa eksploitasi imperialis ke Selatan ini membuka
jalan bagi dan menyebabkan munculnya perjuangan pembebasan di Selatan
pada abad ke-20, dan ia berharap untuk mengulangi hal yang sama di sistem
kapital monopoli keuangan di abad ke-21.

Teori ketergantungan menurut Samir amin adalah sebagai berikut :


1. Teori ketergantungan Samir Amin dikenal dengan nama Teori
Peralihan Kapitalisme
2. menurut Amin, peralihan kapitalisme pinggiran secara mendasar
dengan peralihan kapitalisme pusat (utama)
3. kapitalisme pinggiran dicirikan oleh tanda-tanda ekstraversi, yakni
distorsi atas kegiatan-kegiatan usaha yang mengarah pada upaya
ekspor

C. Centre Periphery Region

Teori sistem dunia merupakan sebuah pembagian kerja secara teritorial


dalam produksi, pertukaran benda/barang dan bahan mentah. Pembagian
kerja mengacu pada daya dan hubungan produksi dalam ekonomi dunia
secara keseluruhan.Pembagian kerja ini mengakibatkan keadaan dua daerah
yang saling bergantung, yaitu negara inti dan negara pinggiran. Secara
geografi dan budaya kedua negara tersebut sama sekali berbeda, satu fokus
pada padat modal dan satu lagi pada padat karya.Sementara itu, negara semi
periferi bertindak untuk zona penyangga selang inti dan pinggiran serta
memiliki campuran macam keaktifan yang benar di negara inti dan periferi.

Teori sistem dunia lahir sebab dua teori sebelumnya, yaitu teori
modernisasi dan teori dependensi menuai banyak kritik.Teori modernisasi
dikritik untuk rasionalisasi imperialisme.Oleh sebabnya, lahirlah teori
dependensi yang pertama kali di Amerika Latin.Teori ini lebih
menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara
Dunia Ketiga.Akan tetapi, penganut teori modernisasi beranggapan bahwa
teori dependensi hanya merupakan peralatan propaganda politik dari ideologi
revolusioner Marxisme, bukan merupakan karya ilmiah, melainkan lebih
merupakan pamflet politik dan dianggap tidak mampu bahkan putus asa
dalam usahanya untuk bersaing dan bertarung dalam kajian ilmiahPada
menengah pertama tahun 1970-an lahir nasihat baru yang dikembangkan oleh
Wallerstein dan pengikutnya.Mereka mengatakannya untuk perspektif sistem
dunia atau sistem ekonomi kapitalis dunia.Menurut Kaye, perspektif yang
dirumuskan Wallerstein ini lahir dengan cara mengambil intisari dan
menyerap pola pikir dari dua tradisi konsep yang dahulu benar, yakni pola
pikir pembangunan negara Dunia Ketiga neomarxis dan nasihat Annales
Perancis.Untuk Wallerstein, perspektif sistem dunia bukan merupakan teori,
tetapi sebuah protes melawan kecenderungan terbentuknya bentuk
pemahaman dan pengkajian pengetahuan sosial dari lahirnya pada menengah
ratus tahun ke-19.

Negara modern merupakan anggota dari sistem


dunia kapitalisme. Sistem inilah yang berhasrat dipahami oleh Immanuel
Wallerstein.Dia percaya bahwa hanya benar tiga macam sistem sosial, yaitu
mini sistem, kerajaan dunia (world empires) dan ekonomi dunia.Pertama,
Wallerstein mengatakan mini sistem untuk warga homogen yang dipelajari
oleh antropolog.Keaktifan dari warga ini adalah berburu, meramu
dan gembala.Warga ini bisa disebutkan untuk warga hortikultura yang
mempunyai unit ekonomi sendiri dan memproduksi semua benda/barang dan
kelakuan yang berguna dalam sistem sosial budaya mereka sendiri. Kedua,
sistem kerajaan dunia memiliki ekonomi yang didasarkan pada ekstraksi
benda/barang dan kelakuan yang berguna dari daerah pinggiran.Sebagian
dari surplus ini digunakan untuk membayar para administrator yang
mengekstrak benda/barang dan kelakuan yang berguna tersebut dan
membayar militer untuk memastikan bahwa kekuasaan akan tetap berlanjut
serta sisanya digunakan oleh para penguasa politik di kerajaan. Ketiga,
sistem ekonomi dunia tidak memiliki sistem politik dan kekuasaannya tidak
hanya pada militer.Meskipun begitu, sistem ini sedang memiliki kesamaan
dengan sistem kerajaan dunia dalam hal ekstraksi benda/barang dan kelakuan
yang berguna dari daerah pinggiran.
Negara-negara pinggiran (kadang-kadang disebut hanya sebagai
pinggiran ) adalah negara-negara yang kurang berkembang dibandingkan
negara - negara semi-pinggiran dan inti . Negara-negara ini biasanya
menerima bagian kekayaan global yang sangat kecil secara tidak
proporsional. Mereka memiliki institusi negara yang lemah dan bergantung
pada – menurut beberapa orang, dieksploitasi oleh – negara yang lebih maju.
Negara-negara ini biasanya tertinggal karena kendala seperti kurangnya
teknologi, pemerintahan yang tidak stabil, dan sistem pendidikan dan
kesehatan yang buruk. Dalam beberapa kasus, eksploitasi pertanian
negara-negara pinggiran, tenaga kerja murah, dan sumber daya alam
membantu negara-negara inti tetap dominan. Hal ini digambarkan oleh teori
ketergantungan ,yang merupakan salah satu teori tentang bagaimana
globalisasi dapat mempengaruhi dunia dan negara-negara di dalamnya.
Namun demikian, mungkin saja bagi negara-negara pinggiran untuk bangkit
dari status mereka dan pindah ke status semi-pinggiran atau inti. Hal ini
dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal seperti industrialisasi , stabilisasi
pemerintahan dan iklim politik, dll.

Negara-negara periferi adalah negara-negara yang berada di tepi luar


perdagangan global. Mungkin ada banyak alasan bagi suatu negara untuk
dianggap periferal, seperti pemerintahan yang tidak berfungsi atau tidak
efisien. Misalnya, bea cukai dan pelabuhan beberapa negara sangat tidak
efisien sehingga meskipun secara geografis lebih dekat, lebih murah untuk
mengirimkan barang dari jarak yang lebih jauh. Alasan lain seperti perang,
lokasi non-pusat, infrastruktur yang tidak memadai (jalur kereta api, jalan
dan komunikasi) akan membuat negara berada di pinggiran perdagangan
global. Umumnya penduduk cenderung miskin dan melarat sehingga
negara-negara inti akan mengeksploitasi mereka untuk tenaga kerja murah
dan bahkan akan dengan sengaja mencampuri politik mereka agar keadaan
tetap seperti ini. Biasanya negara pinggiran akan mengkhususkan diri dalam
satu industri tertentu, sehingga rentan terhadap ketidakstabilan ekonomi dan
membatasi investasi internasional. Kadang-kadang negara memutuskan
untuk mengisolasi diri, seperti Cina abad ke-14.

Negara inti merupakan negara kapitalis dominan yang mengeksploitasi


negara periferi dalam hal tenaga kerja dan bahan-bahan mentah. Negara ini
paling diuntungkan dalam sistem ekonomi kapitalis.Sebagian akbar negara
di Eropa Barat (Inggris, Belanda, Perancis) merupakan daerah inti pertama.
Secara politik, negara-negara tersebut mengembangkan pemerintahan pusat
yang kuat, birokrasi yang ekstensif dan tentara yang akbar.Hal ini
memungkinkan kaum borjuis lokal mendapatkan kontrol atas perdagangan
internasional dan surplus modal dari perdagangan tersebut untuk keuntungan
mereka sendiri.

Negara periferi bergantung pada negara inti dalam hal


modal. Karakteristik negara ini ditunjukkan dengan industrinya yang sedang
terbelakang.Negara periferi tidak memiliki pemerintah pusat yang kuat atau
dikelola oleh negara-negara lain, bahan baku diekspor ke negara inti dan
bergantung pada praktik kerja yang koersif. Negara inti mengambil sebagian
akbar surplus modal yang dihasilkan oleh pinggiran menempuh hubungan
perdagangan yang tidak tidak berat sebelah.Negara di Eropa
Timur (terutama Polandia) dan Amerika Latin menunjukkan karakteristik
dari negara periferi.Di Polandia, raja kehilangan daya untuk menjadi
eksportir utama gandum ke seluruh Eropa.Untuk mendapatkan tenaga kerja
yang murah dan mudah dikontrol, tuan tanah memaksa pekerja di desa
menjadi budak di perkebunan komersial mereka. Di Amerika Latin,
penaklukan Spanyol dan Portugis menghancurkan bentuk otoritas norma
budaya dan menggantinya dengan birokrasi yang lemah di bawah kemudi
negara-negara Eropa.Tuan tanah lokal yang kuat asal Hispanik menjadi
petani kapitalis aristokrat.Perbudakan masyarakat asli, impor budak Afrika,
dan praktik kerja koersif memungkinkan ekspor bahan baku murah ke Eropa.
Sistem tenaga kerja di kedua daerah periferi ini didirikan tidak hanya untuk
konsumsi internal, tetapi juga untuk memproduksi benda/barang untuk
ekonomi dunia kapitalis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori dependensi atau teori ketergantungan adalah suatu teori yang melihat
permasalahan pembangunan dari sudut negara dunia ketiga. Teroi yang
melihat keadaan dimana kehidupan ekonomi negara-negara tertentu
dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi
negara-negara lain, dimana negara-negara tertentu ini hanya mempunyai
peran sebagai penerima akibat saja. Aspek penting dalam kajian sosiologi
yaitu tidak kekurangannya pola ketergantungan selang penduduk yang satu
dengan penduduk yang lainnya dalam kehidupan berbangsa di dunia. Teori
dependensi lebih menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dan
pembangunan negara pinggiran (Theotonio Dos Santos).

B. Saran
Makalah ini diharapkan mampu memberikan sedikit penjelasan dengan
tujuan menambah pemahaman mengenai teori dependensi menurut pemikiran
Samir Amin dan juga centre periphery region. Dengan kekurangan yang
terdapat di makalah ini nantinya dapat menjadi pelajaran bagi penulis untuk
pembuatan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://p2k.unkris.ac.id/en3/3065-2962/Teori-Sistem-Dunia_161581_unukaltim_p
2k-unkris.html

https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Periphery_countries?_x_tr_sl=en
&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,tc,sc

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH
/Bahan_Kuliah_PLSBT%2C_Elly_Malihah/Bab_3_PLSBT._Baru.pdf

https://id.scribd.com/doc/243974153/Teori-ketergantungan-dan-keterbelakangan-docx

https://perpustakaan.gunungsitolikota.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollectio
n/OTFhMTYzNjIxMzJhMTFmYWNiZDlhYzE0ZjVlMzVhMzE5YmUzYTMxN
Q==.pdf

Anda mungkin juga menyukai