Anda di halaman 1dari 3

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Krisis Pangan Dunia

Oleh: Putu Oktavia MET 08.05

Magister Ekonomi Terapan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, 2008

Sejak awal tahun 2006 hingga 2008, harga rata-rata dunia untuk komoditas beras meningkat 217%, gandum meningkat 136%, tepung maizena 125%, dan kacang kedelai 107%. Pada akhir April 2008, harga beras rata-rata dunia mencapai sekitar USD 12 cent per kilo, atau meningkat sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan kondisi 7 bulan sebelumnya (Wikipedia).

Walaupun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan harga bahan pangan dunia secara drastis ini masih menjadi perdebatan, namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya krisis pangan dunia yang sebenarnya mulai berlangsung sejak tahun 2002 hingga saat ini. Berdasarkan jangka waktunya, penyebab peningkatan harga bahan pangan dunia antara lain: 1. Faktor jangka pendek, meliputi: a. Peningkatan tajam pada harga bahan pangan dunia pada akhir tahun 2006 diduga disebabkan oleh kekeringan yang melanda negara-negara penghasil bijibijian (sereal/grain), terutama Australia dan Uni Eropa. Kekeringan yang melanda Australia menyebabkan turunnya produksi gandum sebesar 98% dibandingkan dengan masa sebelum kekeringan. Australia adalah pengekspor gandum terbesar kedua setelah Amerika Serikat. b. Naiknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak dunia lebih lanjut menyebabkan peningkatan input industri pertanian terutama pupuk dan bahanbahan kimia lainnya, serta peningkatan biaya transportasi produk-produk pangan. c. Turunnya nilai dolar Amerika. Turunnya nilai dolar menyebabkan peningkatan harga bahan pangan sekitar 20%. d. Peningkatan demand terhadap bahan makanan yang lebih bervariasi (terutama daging) di negara-negara Asia. Peningkatan permintaan akan daging mendorong ekspansi sektor peternakan yang membutuhkan pakan berupa bijibijian. e. Peningkatan demand biji-bijian yang mengandung minyak (oilseeds) di Cina untuk memenuhi kebutuhan pangan sektor peternakan yang berkembang sangat pesat. f. Peningkatan penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) di negara-negara maju menyebabkan perubahan pemanfaatan lahan dari lahan pertanian bahan pangan (seperti padi dan gandum) ke bahan pangan yang juga digunakan untuk bahan baku bahan bakar nabati, seperti jagung, tebu, kedelai, dan kelapa sawit.
1

2. Faktor jangka panjang, meliputi: a. Perubahan struktural dalam produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian. b. Subsidi harga produk-produk pertanian dan dukungan pemerintah yang sangat besar untuk industri pertanian di negara maju. Subsidi pertanian di negaranegara OECD mencapai USD 280 milyar per tahun, sementara di Amerika Serikat jumlah subsidi pertanian meningkat 80% pada masa pemerintahan George W. Bush. Besarnya subsidi pertanian di negara-negara maju ini menyebabkan adanya distorsi harga bahan pangan yang mendorong naiknya harga bahan pangan dunia. c. Adanya diversi dari komoditas makanan menjadi bahan makanan yang bernilai tinggi untuk dijadikan bahan bakar nabati. d. Spekulasi dalam pasar komoditas yang dipicu oleh kolapsnya pasar uang. Para spekulan yang berusaha mencari keuntungan cepat memindahkan bilyunan dolar dari pasar uang dan saham dan menginvestasikannya ke pasar bahan pangan. e. Perubahan iklim global. Secara keseluruhan, faktor-faktor di atas, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menyebabkan terjadinya shock dari sisi supply bahan pangan dunia. Di sisi lainnya terjadi peningkatan demand terhadap komoditas tertentu yang menjadi bahan baku pembuatan bahan bakar nabati yang dipicu oleh kebijakan negara-negara maju untuk menggunakan bahan bakar nabati serta naiknya permintaan pakan ternak akibat adanya ekspansi sektor peternakan di negara-negara Asia.
P AS2

AS1 P2

P1

AD2 AD1

Q1 Q2

Dengan demikian, pada saat yang bersamaan terjadi pergeseran kurva supply dan demand terhadap bahan pangan dunia yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan harga. Sumber: Wikipedia (2008). 2007 2008 World Food Price Crisis. http:// en.wikipedia.org/2007_2008_world_food_price_crisis.htm (diakses 13 Oktober 2008). Mitchell, Donald (Juni 2008). A Note on Rising Food Prices. The World Bank Policy Research Working Paper No. 4682. Washington: The World Bank. Overseas Development Institute (April 2008). Rising Food Prices: A Global Crisis. Briefing Paper No. 37. London: Overseas Development Institute.

Anda mungkin juga menyukai