Anda di halaman 1dari 15

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

(Teori Ketergantungn)

Oleh Kelompok 1:
1. Syukur Tajuddin
2. Iskandar
3. Nuramal
4. Syamsul Bahri
5. Muassirah
Teori ketergantungan

Teori Ketergantungan atau dikenal teori depedensi


(Dependency Theory) merupakan teori yang melihat
permasaalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia
Ketiga. Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi
(ketergantungan) merupakan kondisi dimana kehidupan
ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh
perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi
negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini
hanya bertindak sebagai penerima belakang suatu peristiwa
saja. Anggota penting dalam kajian sosiologi merupakan
beradanya pola ketergantungan selang masyarakat yang satu
dengan masyarakat lainnyanya dalam kehidupan berbangsa
di dunia. Teori Dependensi semakin menitik beratkan pada
persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara
pinggiran.
Pengertian Ketergantungan Menurut Beberapa Ahli

1. Osvaldo Sunkel (1969) mendefinisikan ketergantungan sebagai penjelasan tentang perkembangan ekonomi
sebuah negara dalam hal berbagai pengaruh eksternal seperti politik, ekonomi, dan budaya terhadap
kebijakan pembangunan nasional.

2. Theotonio Dos Santos (1971) mendefiniskan ketergantungan sebagai sebuah kondisi sejarah yang membentuk
struktur tertentu di dunia ekonomi sehingga menguntungkan beberapa negara dan merugikan beberapa
lainnya dan membatasi kemungkinan pengembangan ekonomi subordinat. Situasi di mana ekonomi suatu
kelompok negara tertentu dikondisikan oleh pengembangan dan perluasan dari ekonomi lain yang menjadi
sasaran mereka sendiri.

3. Susanne Bodenheimer mendefinisikan ketergantungan sebagai sebuah proses yang berkelanjutan. Lebih lanjut
ia menyatakan bahwa Amerika Latin sekarang ini dan sejak abad ke‐ 16 merupakan bagian dari sistem
internasional yang didominasi oleh negara‐negara yang sekarang berkembang. Keterbelakangan Latin adalah
hasil dari serangkaian hubungan tertentu dengan sistem internasional.
Awal mula teori ketergantungan (Dependency Theory)
dikembangkan pada kesudahan tahun 1950-an oleh Raul
1 Presibich (Direktur Economic Commission for Latin
America, ECLA).

Sejarah Lahirnya teori dependensi merupakan jawaban atas krisis


2
Teori Ketergantungan teori Marx ortodoks di Amerika Latin.

Menyebar dengan cepat dibelahan Amerika Utara pada


3 kesudahan tahun 1960-an oleh Andre Gunder Frank, yang
kebetulan berada di Amerika Utara pada tahun 1960-an.
Hipotesis

Adapun hipotesis yang berkaitan dengan pembangunan di negara‐negara Dunia Ketiga menurut teori
ketergantungan adalah sebagai berikut (Reyes, 2001) :

1. Berbeda dengan perkembangan negara‐negara maju yang mandiri, perkembangan negara‐


negara dunia ketiga memerlukan subordinasi terhadap negara maju.
2. Negara‐negara pinggiran mengalami perkembangan terbesar mereka saat ikatan mereka
dengan negara maju berada pada titik yang paling lemah.
3. Ketika negara maju pulih dari krisis dan membangun kembali hubungan perdagangan dan
investasi, perusahaan ini sepenuhnya menggabungkan negara‐negara perifer sekali lagi ke
dalam sistem sehingga pertumbuhan industrialisasi di wilayah ini menjadi terhambat.
4. Mengacu pada adanya fakta bahwa wilayah yang sangat terbelakang dan masih beroperasi
pada sistem feodal tradisonal adalah wilayah yang pada masa lalu memiliki hubungan terdekat
dengan negara maju.
PrinsipTeori Ketergantungan

Menempatkan lebih banyak penekanan pada Membolehkan masuknya modal eksternal


kebijakan fiskal daripada moneter untuk mengikuti prioritas yang telah ditetapkan dalam
mengendalikan nilai tukar moneter rencana pembangunan nasional

Mempromosikan peran pemerintah yang lebih Menciptakan platform investasi, memberi peran
efektif dalam hal pembangunan nasional istimewa kepada ibu kota nasional

Mempromosikan permintaan internal yang lebih Mengembangkan cakupan layanan sosial yang
efektif dalam hal pasar domestik sebagai dasar lebih efektif dari pemerintah, terutama ke sektor‐
untuk memperkuat proses industrialisasi sektor tersebut agar menjadi lebih kompetitif

Mengembangkan strategi nasional sesuai dengan Menghasilkan permintaan internal yang lebih
modal substitusi impor, melindungi produksi besar dengan meningkatkan upah dan gaji pekerja
nasional dengan menetapkan kuota dan tarif di yang pada gilirannya akan berdampak positif
pasar luar terhadap permintaan agregat di pasar dalam
negeri
Ruang LingkupTeori
Ketergantungan
Berdasarkan teori ekonomi Keynes (2021), teori ketergantungan mencakup empat hal utama, yaitu :

Untuk mengembangkan sebuah permintaan efektif internal yang


penting dalam lingkup pasar domestik

Untuk mengetahui bahwa sektor industri sangat penting untuk mencapai


tingkat pembangunan nasional yang lebih baik karena sektor ini dapat
memberikan kontribusi nilai tambah pada produk yang lebih banyak
dibandingkan dengan sektor pertanian

Untuk meningkatkan pendapatan pekerja sebagai alat untuk menghasilkan lebih


banyak permintaan agregat dalam kondisi pasar nasional

Mempromosikan peran pemerintah yang lebih efektif untuk memperkuat


kondisi pembangunan nasional dan meningkatkan standar kehidupan nasional
Pemikiran Teoritis

“ Raul Prebisch
Prebisch mengkritik keusangan konsep pembagian kerja secara internasional adalah
Internasional Division of Labor (IDL).[1] IDL lah menurut Presbich yang dibuat sebagai karena
utama munculnya masalah pembangunan di Amerika Latin.

Analisis Raul Prebisch terhadap kemiskinan negara pingiran :


1. Terjadi penurunan nilai ganti komoditi pertanian terhadap komoditi barang
industri.
2. Negara-negara industri sering menerapkan proteksi terhadap hasil pertanian
mereka sendiri
3. Kebutuhan akan bahan mentah bisa dikurangi dengan penemuan teknologi baru
4. Kemakmuran meningkat di negara industri.
“ Solusi yang ditawarkan Raul Prebisch

1. Negara-negara yang terbelakang wajib menerapkan industrialisasi, jika ingin


mendirikan dirinya, industrialisasi ini dimulai dengan Industri Substitusi Impor (ISI)

2. Pemerintah bertindak memberikan proteksi terhadap industri baru.

3. Ekspor bahan mentah tetap diterapkan dengan melakukan pembelian barang-


barang modal (mesin-mesin industri), yang diharapkan bisa mempercepat
indrustrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.


“ Neo-Marxisme

Beberapa gagasan Neo-Marxisme:


1. Neo-Marxisme melihat imprealisme dari sudut pandangan negara pinggiran. Dengan
semakin memberikan perhatian pada belakang suatu peristiwa imperialisme pada
negara-negara dunia ketiga.
2. Neo-Marxisme percaya, bahwa negara dunia ketiga telah dewasa kepada menerapkan
revolusi sosialis.
3. Neo-Marxisme semakin tertarik pada arah revolusi Cina dan Kuba, ia berkeinginan banyak
pada daya revolusioner potensial dari para petani pedesaan dan perang gerilya tentara
rakyat.


“ Paul Baran
Baran menyatakan bahwa perkembangan kapitalisme di negara-negara pinggiran, tidak sama
dengan perkembangan kapitalisme di negara-negara pusat. Di negara pinggiran sistem
kapitalisme seperti terkena penyakit kretinisme. Orang yang dihinggapi penyakit ini tetap
kerdil dan tidak mampu luhur.

Menurut baran kapitalisme di negara-negara pusat mampu dijadikan semakin sempurna


karena beradanya tiga prasyarat:
1. Meningkatnya produksi disertai dengan tercabutnya masarakat petani di pedesaan.
2. Meningkatnya produksi komoditi da terjadinya pembagian kerja berakibat beberapa
orang dibuat sebagai buruh yang menjual tenaga kerjanya sehingga sulit dibuat sebagai
kaya, dan beberapa lagi dibuat sebagai majikan yang mampu mengumpulkan harta.
3. Mengumpulnya harta di tangan para pedagang dan tuan tanah.
Bentuk-bentuk Ketergantungan

Ketergantungan Kolonial
a. Terjadi penjajahan dari negara pusat ke negara pinggiran.
b. Programa ekonominya yaitu ekspor barang-barang yang dibutuhkan negara pusat.
c. Hubungan penjajah – masyarakat sekitar bersifat eksploitatif negara pusat.
d. Negara pusat menanamkan modalnya tidak sewenang-wenang langsung maupun
menempuh kerjasama dengan pengusaha lokal.
Ketergantungan Teknologis-Industrial
a. Wujud ketergantungan baru.
b. Programa ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah bagi
negara pusat.
c. Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan
tujuan bagi keperluan negara pinggiran.
Kritik Teori Ketergantungan

Pengkajian Implikasi kebijakan Kategori teoritis

Perkara pengkajian, mereka Teori depedensi berpendapat Teori depedensi telah secara
mengkritik bahwa teori bahwa selama hubungan berlebihan menekankan
depedensi bukan adalah karya pertukaran yang tidak seimbang pentingnya pengaruh faktor
ilmiah, melainkan lebih adalah ini tetap bertahan sebagai eksternal, dengan nyaris
pamflet politik landasan hubungan internasional, melalaikan dinamika internal
karenanya ketergantungan dan
keterbelakangan negara dunia
ketiga tetap tidak terselesaikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai