Anda di halaman 1dari 36

PEMICU 1 HUMANIORA

Casey vira
L1. KONSEP DASAR NORMA SOSIAL
Kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok
masyarakat dan batasan wilayah tertentu
DEFINISI
• John J. Macionis
aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat untuk memandu
perilaku anggota-anggotanya agar tidak keluar dari tujuan yang telah
direncanakan.

• Soerjono Soekamto
suatu bentuk perangkat agar hubungan antar masyarakat terjalin
dengan baik

• Antony Gidden
prinsip atau aturan konkret yang seharusnya diperhatikan oleh
masyarakat.
• Robert Mz. Lawang
bentuk gambaran mengenai apa yang diinginkan baik dan pantas,
(sejumlah angggapan yang baik dan perlu dihargai sebagaimana
mestinya)

• Isworo Hadi Wiyono


berupa peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-
ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perubatan mana
yang harus dihindari bersama.

• Hans Kelsen
perintah yang tidak personal (publik) dan anonim.
• https://www.google.com/search?
q=pengertian+norma+sosial+menurut+ahli&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjqk4Cz9ePaAhVMKY8KHUcFCsgQ
_AUICygC&biw=1240&bih=702#imgrc=kuq-NIkCubsdZM:
CIRI-CIRI

TIDAK TERTULIS MENGALAMI PERUBAHAN

KESEPAKATAN BERSAMA

PELANGGAR MENDAPAT
DITAATI BERSAMA SANKSI
FUNGSI
1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai
yang berlaku
2. Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat
3. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat
4. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga
masyarakat yang melanggar norma
PERANAN
 Sebagai pedoman hidup untuk seluruh masyarakat di wilayah
tertentu
 Memberikan stabilitas & keteraturan dalam kehidupan warga
masyarakat
 Menciptakan kondisi dengan suasana yang tertib dalam
masyarakat
 Wujud konkret terhadap nilai – nilai di masyarakat
 Mengikat seluruh warga masyarakat karena disertai dengan sanksi
& aturan tegas bagi yang melanggar
 Merupakan standar atau skala dari seluruh kategori tingkah laku
suatu masyarakat
BENTUK

LEMBAGA
KELUARGA
PEMERINTAHAN

LEMBAGA
SWASTA
JENIS

USAGE MORES

CARA TATA KELAKUAN

CUSTOM FOLKWAYS

ADAT ISTIADAT KEBIASAAN


DIBEDAKAN BERDASARKAN JENIS DAN
SUMBERNYA

AGAMA KESOPANAN KESUSILAAN

KEBIASAAN HUKUM
LI.2 PELANGGARAN NORMA SOSIAL
Setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada
di dalam masyarakat

Terjadi karena seseorang mengabaikan norma atau tidak


mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering
dikaitkan dengan istilah-istilah negatif
MENURUT SOSIOLOG
a. James Vander Zander
Perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas batas
toleransi oleh sejumlah besar orang
b. Robert M. Z. Lawang
Semua tindakan yang menyimpang dari norma norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki
perilaku tersebut
c. Bruce J. Cohen
Setiap perilaku yang berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-
kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat
FAKTOR PENYEBAB
TINGKAT
KECERDASAN

INTERNAL USIA

JENIS
KELAMIN

KELUARGA
EKSTERNAL

PENDIDIKAN

PERGAULAN
BENTUK PELANGGARAN
+

SIFAT

INDIVIDU
PELAKU

KELOMPOK

CAMPURAN
LI.3 TATANAN NORMA SOSIAL
LI.4 POLA KOMUNIKASI
3. TATANAN MASYARAKAT
• Tatanan sosial adalah lingk sosial yg
mempunyai sejumlah prasyarat yg
menjadikannya dpt terus berjalan dan
bertahan.
• Prinsip: adanya pengaturan dan ketertataan
dari suatu lingk sosial.
4 pilar tatanan masyarakat :

a. Jasmani/ fisik.
– Contoh: makan, minum, tempat tinggal
b. Perasaan/ emosional (rasa, emosi, harga diri)
– Msy juga ingin kebutuhan emosional mereka terpenuhi
– Contoh: menyalurkan aspirasi politik, perasaan dihargai o/
kelompok lain
c. Pikiran/ mental
– sistem pendidikan, pelatihan, atau penyaluran bakat
d. Jiwa
– Kebutuhan jiwa msy adalah tegaknya nilai2 kebaikan serta
spiritualitas
– Contoh: megahnya bangunan gereja, banyaknya pesantren
4. STRUKTUR MASYARAKAT
struktur masyarakat  Suatu pola yang membentuk
tatanan masyarakat dan memiliki hubungan tertentu.

• Sifatnya dapat bersifat :


1. Hierarkis : dibentuk atas dasar senioritas dan
ketergantungan atas kekuasaan dan bersifat atasan-
bawahan
2. Non-hierarkis : Memiliki kesetaraan di organisasi
tersebut
Struktur Masyarakat Indonesia
Secara horizontal ditandai oleh perbedaan :
1. Suku bangsa
2. Agama
3. Adat istiadat
4. Kedaerahan

Secara vertikal ditandai oleh perbedaan


stratifikasi sosial :
1. Lapisan atas yang kaya dan berkuasa
2. Lapisan menengah
3. Lapisan bawah yang miskin
5. SISTEM MASYARAKAT
• Suatu pola yang berasal dari tatanan masyarakat
dan terdiri dari beberapa elemen serta
membentuk hubungan (relasi) yang sedemikian
rupa sehingga memunculkan jejaring (network)
• Masing-masing elemen tersebut memiliki
sebutan, fungsi, kebutuhan (need), serta tujuan
(goal) yang saling bersinergi dan memiliki kinerja
tertentu sehingga masyarakat dapat berfungsi
secara maksimal ditengah kehidupan masyarakat.
9 Unsur Masyarakat Sebagai Sistem
(Charles P. Loomis ;

1) Kepercayaan dan Pengetahuan


2) Perasaan
3) Tujuan
4) Kedudukan (Status) dan Peran (Role)
5) Kaidah atau Norma
6) Tingkat atau Pangkat
7) Kekuasaan
8) Sanksi
9) Fasilitas (Sarana)
DEFENISI
Interkasi sosial  hubungan yang terjadi antar
individu dan terkait dengan tindakan dan
kepentingan sosial (masyarakat). Interaksi sosial
dapat terjadi pada :
a. masyarakat tradisional (masyarakat dengan pola
pikir yang bersumber pada kebudayaan tertentu)
b. masyarakat modern (masyarakat dengan cara
berpikir rasional dan mendapat pengaruh
kemajuan teknologi)
Menurut para ahli
• Gilin:  hubungan-hubungan sosial yangdinamis
yang menyangkut hubungan antarindividu dan
kelompok atau antarkelompok.
• Soerjono Soekanto:  proses sosial mengenai
cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika
individu dan kelompok-kelompok sosial saling
bertemu serta menentukan sistem dan
hubungan sosial.
Kontak Sosial

Syaratnya

Komunikasi

Interaksi
Sosial Interaksi
antarindividu

Bentuknya Interaksi individu


dengan kelompok

Interaksi
antarkelompok
Ciri-ciri interaksi sosial

• Pelakunya lebih dari 1 orang


• Ada komunikasi
• Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
• Ada dimendi waktu ( masa lampau, masa
kini, masa depan )
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

1. Kerja Sama (Cooperation), adalah suatu usaha bersama


antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. 
2. Akomodasi (Accomodation), adalah proses penyesuaian
sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok
untuk meredakan pertentangan. 
3. Asimilasi (Assimilation), adalah proses ke arah peleburan
kebudayaan sehingga setiap pihak dapat merasakan
kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. 
4. Akulturasi (Acculturation), adalah proses yang timbul dari
suatu kebudayaan untuk menerima unsur budaya asing
tanpa menyebabkan kebribadian budaya sendiri hilang.  
Bentuk-Bentuk Interkasi Sosial Disosiatif

1. Persaingan (Competition), adalah suatu perjuangan dari


berbagai pihak yang lomba-lomba untuk mencapai suatu tujuan
yang sama.  
2. Kontraversi, adalah suatu bentuk proses sosial yang
menunjukkan ketidaksenangan atau ketidakpuasan terhadap
pihak lain baik secara sembunyi atau terang-terangan.   
3. Pertentangan/Konflik Sosial, adalah proses sosial
antarperorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat
adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat
mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam jurang
pemisah antara mereka.
Tujuan Interaksi Sosial

1. Menjalin Hubungan Persahabatan


2. Menjalin Hubungan usaha. 
3. Mendiskusikan sebuah persoalan.
4. Melakukan kerja sama. 
LI.5 PENYELESAIAN KASUS
Penyelesaian masalah pada pemicu
Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang
sehingga opini public tentang masalah sangatlah
penting misalnya pada pemicu berupa kangen water.
(-) negara berkembang:
• Pendidikan yang tidak merata
• Pola pikir masyarakat yang masih didasarkan atas
budaya/adat
Sehingga opini masyarakat sering kali masih gampang
dipengaruhi (ikut-ikutan).
Untuk masyarakat
• Masyarakat harus lebih cerdas dalam
menerima suatu informasi terlebih mengenai
sebuah produk komersil, informasi sebaiknya
dilihat dan diperiksa terlebih dahulu dan
jangan gampang percaya pada trik marketing
perusahaan maupun testimoni yang belum
tentu valid.
Untuk produsen
• Sebaiknya produsen memberi informasi mengenaik
produk secara spesifik (co: kandungan di dalam
produk, khasiat dan kegunaan) dan disertai bukti
yang jelas
• Selain itu produsen sebaiknya mengedukasi
masyarakat mengenai manfaat produk sehingga
masyarakat tidak gampang percaya akan
pernyataan-penyataan yang belum tentu
kebenarannya (klaim pemasar bahwa kangen water
dapat menyembuhkan tanpa obat-obatan).

Anda mungkin juga menyukai