Anda di halaman 1dari 13

NILAI BUDAYA DAN NORMA

SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING : Drg. Yetti Wilda, MMkes

DISUSUN OLEH :

AULIA LUTFIASHA (13)


FRISYA PUTERI RAMADHANI (31)
GALUH MAYANG JP (32)
GITA KURNIA H (33)
PENGERTIAN NILAI BUDAYA DAN SOSIAL BUDAYA

 Dalam kamus bahasa indonesia, nilai adalah harga, angka


kepandaian.
 Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap
buruk oleh masyarakat.
 Jadi nilai-nilai budaya adalah seperangkat nilai-nilai yang
disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup
organisasi,lingkungan masyarakat yang telah mengakar pada
kebiasaan, kepercayaan dan simbol-simbol dengan
karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu dan yang
lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang
akan terjadi atau sedang terjadi.
 Nilai-nilai budaya terlihat pada slogan, simbol-simbol, moto, visi
misi atau sesuatu yang tampak sebagai acuan pokok moto suatu
lingkungan atau organisasi. Ada tiga hal yang berkaitan dengan
niali buadya yaitu simbol-simbol (slogan), sikap atau tingkah laku
dan kepercayaan yang tertanam.
Sosial buadaya merupakan segala hal yang diciptakan manusia
dengan pikiran dan budinya dalam dalam kehidupan
bermasyarakat. Sosial budaya bisa diartikan segala sesuatu atau tata
nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi ciri khas
dari masyarakat tersebut.
PENGERTIAN NILAI MENURUT PARA AHLI
• A.Kimball young :

mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap
penting dalam masyarakat.
• B. A. W. Green :

nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
• C. Woods :

mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
• D. M. Z. Lawang :

menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan dapat
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
• E. Hendropuspito
menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional
bagi perkembangan kehidupan manusia.
• A. Koentjaraningrat
Menurut koentjaraningrat (1987:85) lain adalah nilai budaya terdiri dari konsepsi –
konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai
hal – hal yang mereka anggap amat mulia.
• B. Clyde kluckhohn dlam pelly
Clyde kluckhohn dalam pelly (1994) mendefinisikan nilai budaya sebagai konsepsi umum yang
terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia
dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal – hal yang diingini dan tidak diingini yang
mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia.

• C. Sumaatmadja dalam marpaung


Sementara itu sumaatmadja dalam marpaung (2000) mengatakan bahwa pada perkembangan,
pengembangan, penerapan budaya dalam kehidupan, berkembang pula nilai – nilai yang melekat di
masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan.
FUNGSI NILAI BUDAYA
1. Nilai mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia
(adisubroto, 2000) yaitu sebagai berikut:

A) membawa individu untuk mengambil posisi khusus dalam masalah sosial.


B) mempengaruhi individu dalam memilih ideologi politik atau agama.
C) menilai dan menentukan kebenaran dan kesalahan atas diri sendiri dan orang lain.
D) merupakan pusat pengkajian tentang proses-proses perbandingan untuk menentukan individu
bermoral dan kompeten.
E) nilai di gunakan untuk mempengaruhi orang lain atau mengubahnya

2. Nilai berfungsi sebagai rencana umum (general plan) dalam menyelesaikan konflik dan
pengambilan keputusan.
FUNGSI NILAI BUDAYA
3. Nilai berfungsi motivasional. Nilai memiliki komponen motivasional yang kuat seperti halnya
komponen kognitif, afektif, dan behavioral.

4. Nilai berfungsi penyesuaian, isi nilai tertentu di arahkan secara langsung kepada cara
bertingkah laku serta tujuan akhir yang berorientasi pada penyesuaian.

5. Nilai berfungsi sebagai pengetahuan dan aktualisasi diri


NILAI-NILAI MASYARAKAT INDONESIA
• Mayoritas masyarakat indonesia bangga akan bhineka tunggal ika yang melambangkan bangsa
indonesia itu sendiri.
• Salah satu kebudayaan khas masyarakat indonesia adalah gotong royong. Gotong royong
merupakan suatu konsep yang erat sangkut pautnya dengan kehidupan rakyat indonesia sebagai
masyrakat agraris, oleh karena itu gotong royong bernilai tinggi.
• Gotong royong mengandung 3 konsep : pertama, manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, tetapi
dikelilingi oleh komunitasnya, masyrakatnya dan alam semesta sekitarnya. Kedua, dalam segala aspek
kehidupan manusia pada hakekatnya tergantung terhadap sesamanya. Ketiga, memelihara hubungan
baik dengan sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-rasa. Seluruh konsep tersebut
memberikan sifat ketergantungan kepada sesama, dimana hal tersebut menciptakan suatu rasa
keamanan nurani yang sangat dalam. Konsep gotong royong (bowen 1986, 545).
TAHAPAN-TAHAPAN NORMA
SOSIAL

Norma Cara

Norma
Norma Adat
HUkum

Norma Tata Norma


Kelakuan Kebiasaan
PRANATA SOSIAL

FUNGSI UMUM
Pranata sosial adalah A. Memberikan pedoman kepada
suatu sistem tata kelakuan anggota masyarakat dalam hal
dalam hubungan yang bertingkah laku dan bersikap dalam
menghadapi masalah
berpusat kepada aktivitas-
kemasyarakatan.
aktivitas untuk memenuhi B. Menjaga keutuhan dan integrasi
berbagai kebutuhan khusus masyarakat.
dalam masyarakat. C. Memberikan pegangan kepada
masyarakat untuk mengadakan
sistem pengendalian sosial,artinya
sistem pengawasan masyarakat
terhadap tingkah laku anggota-
anggotanya.
CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK
PRANATA SOSIAL

1. Memiliki lambang-lambang atau simbol setiap


pranata pada umumunya memiliki lambang atau
simbol berwujud tulisan, gambar meiliki makna
serta menggambarkan tujuan fungsi pranata yang
bersangkutan.
2. Memiliki tata tertib dan tradisi pranata sosial
memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib
serta tradisi-tradisi yang baik yang tertulis
maupun todak tertulis.
3. Memiliki satu atau beberapa tujuan dengan
disepakati oleh masyarakat bersama.
4. Memiliki norma
PENGGOLONGAN PRANATA SOSIAL

PRANATA SOSIAL SECARA


PRANATA SOSIAL BERDASARKAN
UMUM KEPENTINGAN/NILAI YANG
DITERIMA DI MASYARAKAT
1. Crescive institutions adalah
pranata sosial yang secara
tidak sengaja tumbuh dari 1. Basic institutions adalah
kebiasaan masyarakat. pranata sosial yang dianggap
2. Enacted institutions adalah penting dalam upaya
pranata sosial yang sengaja pengawasan terhadap tata tertib
dibentuk untuk memenuhi di masyarakat. Misalnya
kebutuhan tertentu. keluarga, sekolah, dan negara.
Misalnya: lembaga 2. Subsidiary institutions adalah
pendidikan, lembaga pranata yang dianggap kurang
keuangan, lembaga penting. Misalnya tempat-
kesehatan, dan lain-lain. tempathiburan atau rekreasi.
MACAM-MACAM PRANATA

Pranata
Keluarga

Pranata Pranata
Pendidikan Agama

Pranata Pranata
Politik Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai