Alif P. Ramelan,S.Tr,Kep
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit. Kesehatan
✓ Dinamika berarti tingkah laku individu yang satu secara langsung mempengaruhi individu yang lain
secara timbal balik. Dinamika menunjukkan adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok
yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok
secara keseluruhan.
✓ Kelompok merupakan suatu unit yang terdapat lebih dari satu individu yang mempunyai kemampuan
untuk berbuat untuk kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi (H. Smith).
✓ Masyarakat adalah kelompok atau komunitas yang interdependen atau individu-individu yang saling
bergantung antara yang satu dengan lainnya. Sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu pada sekelompok
serta sistem atau aturan yang sama. Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi
2. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-
aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari
bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya
diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di
Pada umumnya setiap Manusia tidak bisa hidup dengan sendirinya melainkan membutuhkan orang
lain untuk memenuhi kebutuhan sebagai Mahluk sosial, seiring dengan pertumbuhan dan pola relasi
manusia dalam bermasyarakat maka dari itu manusia tidak terlepas dari pranata, terbentuknya Pranata
(lembaga yang mengatur) bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama.
Pranata Sosial adalah sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan maupun kegiatan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia.
b) Fungsi Pranata Sosial
Menurut Sumner dalam Soekanto(2012 :173) mengatakan pranata adalah sebagai cita-cita, perbuatan,
sikap, dan perlengkapan kebudayan, bersifat kekal serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pentingnya adalah agar ada keteraturan dan integrasi. Dan mempunyai beberapa fungsi,
yaitu:
1) Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka bertingkah laku atau bersikap
1) Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-
wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata
yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung
Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisitradisi baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota
masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap
hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang deskripsi sikap
tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi
Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Tujuan
pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata
4) Memiliki Nilai Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari
sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya
dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat
istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara langsung maupun
tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna
atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga
adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
5) Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu) Pranata sosial pada umumnya memiliki
umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau
berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke
generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat
dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu.
Contohnya tradisi silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari
3. Mobilitas Sosial
Mobilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau
kesiapsiagaan untuk bergerak. Sedangkan secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu
‘mobilis’ yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain;
terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk menekankan bahwa istilah tersebut
mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Ransford dalam Sunarto (2004:87) menyatakan, dalam sosiologi mobilitas sosial berarti
perpindahan status dalam stratifikasi sosial; “Social mobility refers to the movement of individuals or
groups--up or dowm--within a social hierarchy”. Komblum (1988: 172) menyatakan mobilitas sosial adalah
perpindahan individu, keluarga atau kelompok sosial dari lapisan ke lapisan sosial lainnya. Dalam
perpindahan yang dilakukan dapat mempengaruhi status sosial yang dimiliki yaitu bisa naik atau turun, atau
bahkan tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda.
Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial yang dimiliki individu atau kelompok masyarakat ke status
sosial lainnya.
B. Masalah Sosial yang ada di Masyarakat
Masalah Sosial adalah suatu yang ketidak sesuaian antara unsurunsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau menghambat terpenuhnya keinginan-keinginan pokok warga
https://www.youtube.com/watch?v=-W3kC19h9yU
Masalah Sosial yang ada di Masyarakat
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan
taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut. Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu
a. Secara absolut, artinya kemiskinan tersebut dapat diukur dengan standar tertentu. Seseorang yang
memiliki taraf hidup di bawah standar, maka dapat disebut miskin. Namun, jika seseorang yang berada di
b. Secara relatif, digunakan dalam masyarakat yang sudah mengalami perkembangan dan terbuka. Melalui
konsep ini, kemiskinan dilihat dari seberapa jauh peningkatan taraf hidup lapisan terbawah yang
a. Faktor Biologis, Psikologis, dan Kultural Kondisi individu yang memiliki kelemahan biologis, psikologis,
dan kultural dapat dilihat dari munculnya sifat pemalas, kemampuan intelektual dan pengetahuan yang
rendah, kelemahan fisik, kurangnya keterampilan, dan rendahnya kemampuan untuk menanggapi
persoalan di sekitarnya.
b. Faktor Struktural Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang terdapat perbedaan
antara orang yang hidup di bawah garis kehidupan dengan orang yang hidup dalam kemewahan.
Kemiskinan
https://www.youtube.com/watch?v=bSN1_VmClY0
2. Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan. Kriminalitas adalah semua perilaku warga
masyarakat yang bertentangan dengan norma-norma hukum pidana. Kriminalitas yang terjadi di lingkungan
masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun luar individu. Tindakan
kriminalitas yang ada di masyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian, perampokan,
pembunuhan, dan lain sebagainya. Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat harus menjadi perhatian
https://www.youtube.com/watch?v=E0Fmo6Gl1tY
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan ekonomi merupakan perbedaan jarak antara kelompok atas dengan kelompok bawah.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat, antara lain:
e. Kesenjangan sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah di masyarakat, seperti munculnya tindakan
4. Pengangguran
Pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum melakukan suatu kegiatan yang
menghasilkan uang. Pengguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja. Orang yang sedang mencari
pekerjaan dan orang yang bekerja namun perkerjaannya tidak produktif pun dapat dikategorikan sebagai
pengangguran.
Jika ditinjau secara teoritik, ada banyak faktor penyebab tumbuh dan berkembangnya suatu masalah sosial.
Secara umum, faktor tersebut meliputi faktor struktural, yaitu pola-pola hubungan antarindividu dalam
kehidupan masyarakat dan faktor kultural, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat.
Perubahan kedua faktor tersebut diartikan sebagai faktor penyebabutama munculnya suatu masalah sosial.
Ketika terjadi perubahan pola-pola hubungan sosial dan perubahan nilai-nilai sosial, maka akan timbul berbagai
macam kemungkinan penerimaan perubahan tersebut. Misalnya ada yang sangat siap, cukup siap, dan bahkan
sama sekali tidak siap dalam menerima perubahan tersebut. Kesiapan dan ketidaksiapan tersebut menyebabkan
perbedaan dalam melakukan adaptasi dalam lingkungan sosialnya. Jika mereka sebagian besar tidak siap
menerima perubahan tersebut, maka munculah masalah sosial. Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan
Fakor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK dapat
memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya secara layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain-lain. Faktor ekonomi juga
dapat dijadikan sebagai acuan maju atau tidaknya suatu negara, serta faktor ekonomi dapat memengaruhi
2. Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma,
nilai, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yangheterogen
atau multikultural. Contoh kenakalan remaja, konflik antarsuku, diskriminasi, gender, pernikahan dini, dan
bahkan pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara. Kebudayaan yang semakin berkembang pada
masyarakat akan mempunyai peran yang dapat memicu timbulnya masalah sosial. Selain itu juga ada
beberapa budaya di dalam masyarakat yang bisa menjadi masalah sosial, seperti budaya suka menerabas, dan
vatalistik.
Budaya suka menerabas ini memberi kebiasaan kepada masyarakat untuk tidak berperilaku disiplin dan taat
aturan. Dalam mengurus sesuatu misalnya, akan lebih suka potong kompas dan mengabaikan
proses/prosedur yang seharusnya. Maka merebaklah praktik-praktik percaloan, suap, dan rendahnya budaya
antre. Sikap vatalistik terkadang memberi keyakinan-keyakinan pada masyarakat yang anti logika.
Keyakinan dan kepercayaan yang bisa menjadi persoalan terhadap jiwa dan harta mereka. Sikap vatalistik ini
juga bisa menggiring masyarakat untuk bersikap apriori dan apatis terhadap perubahan. Meski perubahan itu
senyatanya akan membawa hidup mereka ke dalam kondisi yang lebih baik.
3. Faktor Bilogis
Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuain keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan
ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru,
dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika penyakit tersebut sudah
menyebar disuatu wilayah. Kurang gizi juga merupakan masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ini. Hal
ini terjadi karena kurangnya fasilitas-fasilitas kesehatan yang layak dan dapat juga karena kondisi ekonomi
Coba bayangkan kamu berada di bagian tengah sebuah garis vertikal deh. Udah? Nah, ketika kamu berada di
posisi itu, kamu punya kesempatan buat naik ke atas atau turun ke bawah ‘kan? Begitu juga dengan mobilitas
vertikal yang dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke bawah.
Maksudnya, perpindahan status sosial yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi (naik) maupun lebih rendah
(turun). Makanya, mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok
Sekarang coba bayangkan kamu berada di tengah sebuah garis horizontal deh. Kalau kamu berada di sana,
mau kamu pindah ke kanan kek atau ke kiri kek, pasti kamu akan tetap di satu tempat yang sejajar ‘kan? Nah,
kayak begitulah mobilitas horizontal. Dalam mobilitas horizontal, perpindahan status sosial yang dialami
seseorang atau kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti sebelumnya.
Contohnya, seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit Bandung diharuskan pindah tugas ke
rumah sakit Jakarta. Pada kasus itu, dokter tersebut mengalami mobilitas horizontal, yaitu perpindahan
Tugas
Coba anda temukan masalah social yang ada di lingkunganmu, dan berikan pendapatmu bagaimana
Carilah Penanganan Masalah social yang tepat atas beberapa macam masalah social yang ada di
masyarakat.