MEMUTUSKAN:
Pasal 1
(1) Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Sosial yang selanjutnya disebut UPT merupakan
unit pelaksana teknis di bidang rehabilitasi sosial yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Rehabilitasi Sosial.
(2) UPT dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan
tugas secara teknis administratif dikoordinasikan oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial dan secara
teknis fungsional dikoordinasikan oleh Direktur di lingkungan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pasal 2
(1) Jangkauan Wilayah Kerja UPT di Lingkungan Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial dimaksudkan sebagai dasar
pelaksanaan program dan kegiatan UPT di Lingkungan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.
(2) Jangkauan wilayah kerja UPT di Lingkungan Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial dilaksanakan berdasarkan pada
asas efektifitas dan efisiensi.
(3) Penetapan Jangkauan Wilayah Kerja UPT di Lingkungan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih dalam memberikan pelayanan dan
memberikan kejelasan dalam perencanaan anggaran serta
fokus pada pelayanan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan
sosial.
(4) Jangkauan Wilayah Kerja UPT di Lingkungan Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial ini.
Pasal 3
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, UPT di
Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial wajib
saling berkoordinasi, berintegrasi dan sinkronisasi.
(2) UPT setingkat eselon II dapat memperkuat fungsi koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi antar UPT di Lingkungan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial guna memastikan
pelayanan yang efektif, efisien, berkelanjutan dan tuntas
untuk mencapai tujuan asistensi rehabilitasi sosial.
(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), UPT setingkat Eselon II dapat menjangkau wilayah
seluruh Indonesia.
(4) UPT yang ditunjuk melaksanakan tugas dan fungsi literasi
dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Pasal 4
(1) Dalam hal terjadi bencana alam, bencana sosial dan/atau
keadaan darurat, maka UPT terdekat wajib menangani
respon kasus permasalahan pada pemerlu pelayanan
kesejahteraan sosial.
(2) Dalam hal terjadi bencana alam, bencana sosial, dan
keadaan darurat, UPT di Lingkungan Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Sosial dapat memberikan pelayanan sosial di
luar wilayah kerjanya.
(3) Dalam situasi dan kondisi tertentu selain bencana alam,
bencana sosial, dan keadaan darurat, UPT di lingkungan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial dapat ditugaskan
untuk memberikan layanan asistensi rehabilitasi sosial di
luar wilayah kerjanya.
Pasal 5
(1) UPT dapat merujuk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial
di dalam wilayah kerjanya kepada UPT lainnya.
(2) UPT dapat menerima rujukan Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial dari luar wilayah kerjanya guna upaya
peningkatan layanan rehabilitasi sosial.
(3) Ketentuan rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2), UPT mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial.
Pasal 6
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 September 2021
DIREKTUR JENDERAL
REHABILITASI SOSIAL
HARRY HIKMAT
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
NOMOR 6 TAHUN 2021
TENTANG JANGKAUAN WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
HARRY HIKMAT