Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) menurut Kepmenkes RI No


128/Menkes/SKII/2004 adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja. Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dengan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan
tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur.

Kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni mencegah penyakit,


upaya memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-
usaha pengoranisasian masyarakat. Kegiatan Praktek Belajar Lapangan di
Puskesmas merupakan suatu kegiatan yang tepat dalam memperkenalkan,
melatih, dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal pelayanan
kesehatan masyarakat dan juga untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan
di lingkungan masyarakat terutama yang terdapat di Puskesmas Cangkol,
dengan prevalensi yang tinggi.

Di Puskesmas Cangkol ini penyakit dengan prevalensi tinggi adalah


ISPA. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
penyebab kematian yang paling banyak terjadi pada anak di negara sedang
berkembang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut ini menyebabkan 4 dari 15 juta

1
perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya
sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi.

Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah


ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran
pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju.

Sebagai mahasiswa kedokteran kita dituntut untuk bisa mengumpulkan


data dengan cara survei mengenai masalah tersebut untuk mencari tahu apa
penyebab dari masalah tersebut menjadi masalah dengan prevalensi tertinggi.
Praktek Belajar Lapangan juga melatih kami untuk melakukan penyuluhan
terhadap salah satu upaya pencegahan dari masalah-masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat. Di Puskesmas Cangkol ini penyakit dengan prevalensi
tinggi adalah ISPA, oleh karena itu kelompok kami memilih ISPA sebagai
tema survei dan penyuluhan pada Praktek Belajar Lapangan kali ini. Latar
belakang kami menulis laporan ini adalah untuk melaporkan hasil dari
kegiatan kami selama Praktek Belajar Lapangan di Puskesmas Cangkol.

1.2 Tujuan Praktek Belajar Lapangan


1. Melakukan research tentang permasalah kesehatan yang ada di
Puskesmas Cangkol dengan membagikan kuesioner.
2. Melakukan wawancara dan studi kasus.
3. Melakukan penyuluhan pada masyarakat dalam wilayah kerja
Puskesmas Cangkol sesuai dengan permasalahan yang muncul
berdasarkan hasil survei.
4. Melakukan kegiatan atau rutinias kerja Puskesmas baik di balai
pengobatan umum (BP Umum), KIA, Farmasi, Konseling,
Posbindu dan Posyandu di Puskesmas Cangkol.

2
BAB II

PROFIL PUSKESMAS

2.1 Kondisi Geografi

Puskesmas Cangkol terletak di Jl. Yos Sudarso Gang Borsumay Kota


Cirebon, wilayah kerja adalah Kel. Lemahwungkuk. Dengan luas wilayah
sebesar 5395 km2 mencakup 6 RW yang terdiri dari 44 RT. Dengan jumlah
penduduk tahun 2016 sebanyak 10.522 jiwa, jumlah penduduk laki – laki
5.248 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 5.274 jiwa. Kepadatan penduduk
di Kel. Lemah wungkuk sebesar 1.794 jiwa per km2. Dengan batas wilayah
Kel. Lemahwungkuk adalah :

a. Sebelah barat Kel. Pekalipan


b. Sebelah timur Laut Jawa
c. Sebelah selatan Kel. Kasepuhan
d. Sebelah utara Kel. Panjunan

2.2 Keadaan Demografi

Kelurahan Lemahwungkuk pada tahun 2016 terdapat 2.986 kepala


keluarga, dari orang jumlah tersebut sebanyak 5.248 orang laki-laki.
Sebanyak 5.274 orang perempuan, pada tahun 2015 kunjungan masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan memanfaatkan puskesmas
sebanyak 25.369 orang dan pada tahun 2016 menjadi 26.068 orang.

Tabel 1 Luas desa dan kepadatan penduduk di wilayah kerja


Puskesmas Cangkol tahun 2016

No. Nama RW Luas (km) Penduduk Kepadatan


(orang/km)

1. Lewahwungkuk 0,45 657 1304

2. Kaprabonan 1,505 969 514

3
3. Pengampon 0,599 1098 1531

4. Cangkol utara 1,349 2620 1740,5

5. Cangkol tengah 0,899 2823 2926

6. Cangkol selatan 0,593 2366 4404

Jumlah 5,395 10522 1754,2

Sumber Data : Laporan Kelurahan Lemahwungkuk 2016

Tabel 2 Data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah


kerja puskesmas cangkol tahun 2016

No. Nama RW Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah KK

1. Lemahwungkuk 302 349 651 354

2. Kaprabonan 482 487 969 325

3. Pengampon 522 571 1093 395

4. Cangkol utara 1337 1283 2620 449

5. Cangkol tengah 1422 1401 2823 698

6. Cangkol selatan 1183 1183 2366 765

Jumlah 5248 5274 10522 2986

Sumber : Data proyeksi kelurahan lemahwungkuk kota Cirebon 2016

Tabel 3 Data jumlah penduduk berdasarkan golongan umur


diwilayah kerja puskesmas cangkol tahun 2016

No. Usia Penduduk

L P Jml

1. 00-04 362 353 715

2. 05-09 425 376 801

4
3. 10-14 456 445 901

4. 15-19 446 439 885

5. 20-24 423 437 860

6. 25-29 411 390 801

7. 30-34 498 476 974

8. 35-39 466 448 934

9. 40-44 400 379 779

10. 45-49 338 322 660

11. 50-54 264 287 551

12. 55-59 227 250 477

13. 60-64 203 222 425

14. 65-69 125 157 282

15. 70-74 95 107 202

16. >75 109 166 275

Jumlah 5.248 5.274 10.522

Sumber : Data proyeksi kelurahan lemahwungkuk kota Cirebon 2016

Tabel 4 Kunjungan pasien UPT puskesmas cangkol berdasarkan jenis


kunjungan tahun 2016

Bulan BPJS Umum Gratis umum Total

Januari 1059 468 361 2088

Februari 1025 491 513 2029

Maret 1164 587 728 2479

5
April 1192 546 534 2281

Mei 1148 543 567 2258

Juni 1068 498 540 2106

Juli 918 431 481 1830

Agustus 1249 562 649 2460

September 1152 438 691 2281

Oktober 1205 567 558 2330

November 1085 446 548 2079

Desember 1061 465 321 1847

Jumlah 13326 6042 6700 26068

Sumber data : UPTD puskesmas cangkol 2016

2.3 Keadaan sosial ekonomi

Lokasi puskesmas cangkol mudah terjangkau dengan sarana


transportasi yang ada. Kebanyakan penduduk yang tinggal diwilayah kerja
puskesmas cangkol bekerja sebagai nelayan, pedagang, kuli bangunan,
jasa angkutan, dan lain-lain.

6
BAB III

Pencapaian Program Kesehatan

3.1 Derajat kesehatan masyarakat


Upaya kesehatan wajib (“Basic six”)
Tabel 5 Hasil kegiatan program promosi kesehatan
Puskesmas Cangkol Tahun 2014 s/d 2016

Hasil kegiatan program promosi kesehatan pada


puskesmas cangkol pada tahun 2014 sampai 2016 selalu
mencapai target yang telah ditentukan.
Tabel. 6 Data laporan hasil kegiatan penyuluhan
kesehatan masyarakat UPTD Puskesmas Cangkol tahun
2014 s/d 2016

7
Dari data yang telah ada dapat disimpullkan bahwa
cakupan penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh
puskesmas cangkol dalam berbagai macam penyuluhan 80%
mengalami peningkatan cakupan setiap tahunnya semestara
sisanya bersifat fluktuatif.

Tabel 7 Telaah kemandirian posyandu di UPT Puskesmas


Cangkol

8
Tabel 8 Hasil kegiatan program PKM/PSM (Januari –
Desember) 2016

Dari data yang telah tersedia, dapat disimpullkan


bahwa kegiatan program PKM/PSM selama bualn januari –
Desember 2016 yang diadakan oleh puskesmas cangkol
dalam berbagai macam penyuluhan 80% mengalami
peningkatan.

9
3.2 Perilaku Masyarakat

Tabel 9 Data rumah tangga berprilaku hidup bersih dan


sehat (PHBS) Di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cangkol tahun 2016

3.3 Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi


 Kesehatan Lingkungan
Mencakup pemeriksaan kesehatan lingkungan objek atau
sarana umum, penyehatan perumahan dan sarana air bersih,
tempat pengelolaan makanan, tempat pembuangan sampah
sementara atau akhir , tempat pengelolaan pestisida diwilayah
kerja puskesmas cangkol.
 Klinik sanitasi
Mencakup layanan klinik sanitasi diwilayah kerja puskesmas
cangkol kota Cirebon yang meliputi :
- Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, meliputi
penyakit diare, DBD, malaria dan kulit.
- Penyakit- penyakit yang penularannya berkaitan dengan
kondisi perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain :
ISPA dan TB paru

10
- Penyakit-penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya
melalui makanan antara lain : diare , cacingan, dn keracunan
makanan
- Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan
bahan kimia dan pestisida dirumah tangga.

Tabel 10 Hasil Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan


Tahun 2014 s/d 2016

KEGIATAN SASARAN TARGET HASIL CAKUPAN

2014 % 201 % 2016 %


5

Cakupan Air 1591 82% 1384 87 143 90 1495 94


Bersih 1

Inspeksi SAB 1591 80% 1382 87 143 90 1495 94


1

Inspeksi SPAL 1591 80% 1177 74 117 74 1193 75


7

Inspeksi rumah 1653 75% 1214 735 122 74 1223 79


sehat 3

Inspeksi Jaga 2187 80% 1596 73 161 74 1640 75


8

Pengawasan 95 90% 90 95 90 95 91 91
TPM

Pengawasan TP2 3 70% 3 100 3 100 3 10


0

Pengawasan 95 90% 90 95 91 95 91 95
TTU

11
Pengawasan 2 90% 2 90 2 95 2 95
Industri RT

Klinik Sanitasi 4512 5% 505 11 490 11 480 11

Sumber Data : Kesling UPTD Puskesmas Cangkol Th. 2014s/d 2016

3.4 Pelayanan Kesehatan


1. Loket Pendaftaran
Mencakup pendaftaran di seluruh layanan di puskesmas untuk
membantu memperlancar proses pendataan/pencatatan pasien yang
berobat/mendapatkan pelayanan kesehatan, baik pasien umum baru
/lama, pasien asuransi maupun jamkesmas sesuai poli yang dituju.
2. Poli Umum
Mencakup pelayanan kesehatan poli umum di Puskesmas
Cangkol Kota Cirebon.
3. Poli Gigi
Mencakup proses pelayanan poli gigi pada masyarakat yang
bertujuan mencegah dan mengobati kerusakan gigi pada pasien yang
berobat ke Puskesmas Cangkol Kota Cirebon.
4. UKGS dan UKGMD
Pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan
Usaha Gigi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cangkol yang
bertujuan untuk meingkatkan status kesehatan gigi dan mulut anak
sekolah dan masyarakat.
5. Laboratorium
Mencakup penerimaan, pendaftaran dan pemeriksaan neonatus
dari pasien hingga keluarnya hasil pemeriksaan serta rujukan
neonatus ke PRM (Puskesmas Rujukan Mikroskopis) atau Labkesda
bila diperlukan.
6. PHN
Mencakup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat meliputi upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun
upaya kesehatan masyarakat (UKM). Pelayanan kesehatan yang

12
diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitative. Upaya preventif meliputi
pencegahan tingkat pertama (primary prevention), pencegahan
tingkat kedua (secondary prevention), maupun pencehan tingkat
ketiga (tertiary prevention).
Untuk meningkatnya kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah keperawatan
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
7. Kefarmasian
Mencakup pelaksanaan pelayanan kefarmasian di puskesmas
untuk terlaksananya pelayanan obat ke pasien secara rasional dan
efektif dengan terjaminnya mutu obat.
8. Promosi Kesehatan
Mencakup kegiatan promosi kesehatan di wilayah Puskesmas
Cangkol.
9. Kesehatan Jiwa
Mencakup kegiatan pendataan dan pelaporan program
kesehatan jiwa di Puskesmas Cangkol.
10. Konsultasi Psikologi
Mencakup pelaksanaan kegiatan konseling di Puskesmas
Cangkol.

13
BAB IV

ANALISIS MASALAH

4.1 Analisis Potensi dan Kebutuhan


Laporan dari puskesmas cangkol kota Cirebon selama dua tahun
terakhir pada tahun 2016 tercatat sebanyak 5071 kasus balita – anak yang
menderita ISPA. Hal tersebut dibuktikan dari data 10 besar penyakit
puskesmas cangkol, kejadian ISPA masih menjadi permasalahan dengan
tingkat kejadiannya yang tinggi.
Penyakit ISPA merupakan salah satu penyakit infeksi yang
dipengaruhi oleh faktor gizi dan lingkungan beberapa faktor yang
berkaitan dengan kejadian ispa yaitu tidak sampainya pemberian ASI pada
anak anak selama 6 bulan, adanya anggota keluarga yang merokok
didalam rumah sehingga mempengaruhi saluran pernafasan anak-anak
dan perilaku anak-anak yang tidak menutup mulut saat batuk dan bersin
sehingga menyebabkan pejamu yang lain rentan terkena.
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan dan
menggunakan questioner yang kami dapatkan bahwa anak anak pada
daerah kerja puskesmas masih sering mengkomsumsi makanan yang
kurang bergizi, tinggi gula, minuman dingin ditandai dengan hasil
questioner sebanyak 21 orang dari 30 responden yang tidak
memperhatikan asupan gizi dan makanan sehingga mendukung untuk
terjadinya ISPA dan faktor rokok dari orang tua yang merokok dalam
rumah sebanyak 19 orang dari 30 responden. Pengetahuan ibu juga
mempengaruhi angka kejadian ISPA, pengaruh lingkungan juga
mempengaruhi ISPA dan kebiasaan batuk dan bersin yang tidak menutup
mulut dan hidung menyumbang angka sebesar 19 orang dari 30 responden.
Sebagian besar ibu beranggapan bahwa penyakit ini tidak menular dan
menganggap bahwa hal ini karena pengaruh tumbuh kembang anak
tersebut.
Angka kejadian ISPA yang masih tinggi dapat dipengaruhi oleh
aspek yang lain yang belum kami teliti, selain itu keterbatasan dari jumlah
responden menyebabkan bias dari penelitian ini.

14
4.2 Perumusan Masalah
DATA 10 BESAR KUNJUNGAN PENYAKIT TAHUN 2014 SAMPAI
DENGAN 2017
TAHUN KET
NO Nama Penyakit
2014 2015 2016
1. Penyakit infeksi 4108 4563 5071
akut lain pada
saluran napas atas
2. Penyakit kulit 875 731 937
infeksi
3. Hipertensi 899 863 563

4. Rematik 809 703 560

5. Pencernaan 833 718 875

6. Anemia 231 239 347

15
7. Diare dan 549 473 497
gastroenteritis
spesifik
8. Telinga 40 51 142

9. Pneumonia 70 145 107

10. Jiwa 110 129 213

Terdapat 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Cangkol dan salah


satunya adalah ISPA.
4.3 Prioritas Masalah
Mengetahui tentang faktor resiko kejadian infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) di wilayah kerja puskesmas cangkol .
4.4 Pemecahan Masalah
1. Melakukan penyuluhan pada ibu dan anak di puskesmas, posyandu dan
posbindu dengan menggunakan brosur.
2. Menggerakkan peran serta masyarakat terutama kader yang ada di
posyandu dan posbindu untuk ikut serta dalam melakukan edukasi tentang
ISPA.
3. Memberikan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih sehat pada ibu
yang mempunyai anak yang menderita ISPA.

16
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Tingginya ISPA pada wilayah kerja puskesmas cangkol didapatkan


faktor resiko yang paling tinggi adalah faktor makanan, minuman dan
kebiasaan pada anak anak dan rendahnya pengetahuan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat sebagai contoh yang kami tanyakan yaitu menutup
mulut dan hidung pada saat bersin dan batuk.

B. Saran
1. Meningkatkan upaya promosi kesehatan terutama penyakit ISPA
kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
arti pentingnya kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri, keluarga,
masyarakat maupun lingkungan sekitar.
2. Dalam laporan ini kami selaku mahasiswa fakultas kedokteran
Unswagati masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon
bimbingannya dan arahannya dari para dokter, bidan, perawat, dan
staf puskesmas cangkol.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, Suharsimi Dr. Prof. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek. Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.
2. Biddulph, jhon, 2002. Kesehatan Anak Untuk Perawat,Petugas
Penyuluhan Kesehatan dan Bidan di Desa, Gadjah Mada University Press.
Jogjakarta.
3. Daulay, Ridwan, 2008. Kendala Penanganan Infeksi Saluran Pernapasan
Akut ( ISPA ), FK-USU: Medan.
4. Depkes RI, 2004. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jica. Jakarta.
5. Laporan tahunan UPT Puskesmas Cangkol Tahun 2016

18
Lampiran :

Gambar 1 penyuluhan tentang ISPA kepada pasien

Gambar 2 penyuluhan tetang ISPA kepada pasien

19
Gambar 3 penyuluhan tentang ISPA kepada pasien

Gambar 4 penyluhan kesehatan kepada peserta posbindu

20
Gambar 5 penyuluhan kesehatan kepada warga diposbindu

Gambar 5 penyuluhan kesehatan kepada warga diposbindu

21
Gambar 6 pemeriksaan berat badan balita diposyandu

Gambar 7 pemeriksaan diposbindu dan posyandu

22

Anda mungkin juga menyukai