Anda di halaman 1dari 46

KUMPULAN MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER


JILID I

OLEH MAHASISWA
Nama : Kurnia Sariputri
NPM : 22.14201.91.34.P
Kelas : RB2
Prgram Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)
Semester V Tahun 2022

JUDUL BAHAN KAJIAN:

1. Karakter Mandiri dan Tanggung Jawab


2. Karakter Religius dan Adab
3. Karakter Visoner
4. Karakter Hormat dan Sopan Santun
5. Karakter Kerja Keras, Ulet, Tekun, dan Teliti
6. Karakter Peduli Lingkungan, Sosial, dan Anti Kuropsi

SEKOLAH TINGGI IULMU KESEHATAN


BINA HUSADA

PALEMBANG 2022
MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter Mandiri dan Tanggung Jawab


- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan

- Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub CMPK) :


Menunjukkan sikap dan perilaku karakter mandiri dan tanggung jawab dalam
kehidupan sehari hari. (A3) (CPMK-1)
- Materi pembelajaran:
Materi bahan kajian ini meliputi: (Pengertian, dasar, contoh dalam keseharian)
karakter :
1. Mandiri
2. Tanggung Jawab

URAIAN MATERI
Karakter Mandiri dan Tanggung Jawab
A. PENDAHALUAN
Karakter sebagai bentuk ciri khas atau karakteristik yang melekat pada setiap
diri manusia. Karakter menjadi suatu tolak ukur suatu individu dalam menentukan dan
mengarahkan sikap untuk melakukan sesuatu. Karakter kemandirian sesuatu hal yang
penting untuk diterapkan dan dikembangkan oleh sekolah untuk membentuk generasi
muda yang mandiri. Kemandirian peserta didik dapat memberikan suatu dampak
perubahan dan kemajuan sekolah karena di dalamnya terdapat cikal bakal Sumber
Daya Manusia (SDM) yang mandiri. Kemandirian adalah suatu sikap yang terdapat
dalam diri individu dalam menjalankan segala bentuk rasa tanggung jawab untuk
menyelesaikan suatu persoalan hidup dan tantangan yang dialaminya.
Sekolah sebagai tempat pendidikan formal tidak hanya sekedar menekankan
pada kemampuan kognitif saja, melainkan harus memperhatikan dalam
pengembangan karakter peserta didik. Menurut Suparno (2012) dalam Wuryandani,
dkk (2016: 209) menyampaikan bahwa pendidikan masih sangat menekankan
pengetahuan kognitif saja, bukan terhadap kemampuan analisis terhadap
permasalahan atau persoalan hidup yang dihadapi.
Karakter kemandirian yang dapat diterapkan peserta didik di sekolah dapat
dilakukan seperti memiliki sikap percaya diri, mengerjakan tugas dengan mandiri, dan
bentuk-bentuk tanggung jawab lainnya. Ketika seorang individu paham akan apa yang
harus ia kerjakan dengan mandiri, dapat dikatakan individu tersebut mampu
menjalankan karakternya dengan baik. Menurut Lickona (2014: 72) menjelaskan
bahwa karakter yang baik memiliki tiga bagian yang saling terkait, diantaranya yaitu
pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral. Karakter yang baik dapat
diterapkan dengan mengetahui kebaikan, kemudian menginginkan kebaikan, dan
melakukan suatu kebaikan yang meliputi kebiasaan pikiran, kebiasaan hati dan
kebiasaan perbuatan.

B. KARAKTER MANDIRI
1. Pengertian
Pengertian mandiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dalam
keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Masih menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, mandiri sinonim dengan berdikari, yakni berdiri di
atas kaki sendiri dan tidak menggantungkan dengan bantuan orang lain.
Ngainun Naim 2012:55 menyatakan bahwa karakter adalah gambaran tingkah
laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit maupun
implisit. Karakter mengacu pada serangkaian sikap attitudes, perilaku behaviours,
motivasi motivations, dan keterampilan skills. Karakter meliputi sikap seperti
keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual berpikir kritis dan
alasan moral, jujur dan bertanggungjawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral
dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang
memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan
komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.
Agus Wibowo 2013:12 menjelaskan bahwa karakter merupakan sifat alami
seseorang dalam merespon situasi secara bermoral, sifatnya jiwa manusia, mulai dari
angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga, cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter sebagai serangkaian sikap,
motivasi, perilaku, dan keterampilan, serta watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan virtues yang
diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak.
Dari beberapa pendapat tentang karakter tersebut dapat disimpulkan bahwa
karakter merupakan suatu identitas diri seseorang yang mencerminkan kualitas
kepribadiannya dengan mengacu pada serangkaian sikap, pengetahuan, perilaku,
motivasi, dan juga keterampilan dalam berinteraksi atau beraktivitas sehari-hari yang
akan menjadi suatu kebiasaan habbit yang melekat pada diri seseorang tersebut.

2. Karakteristik dari Karakter Mandiri


Desmita, 2012:186 menjelaskan bahwa karakteristik dari karakter mandiri terdiri
dari tiga macam. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kemandirian Emosional Emotional autonomy Kemandirian ini berhubungan
dengan adanya perubahan kedekatan emosional antar seseorang dengan orang
lainnya. Contoh pada hubungan emosional antara siswa dengan pembina atau
hubungan anak dengan orang tua.
b. Kemandirian Tingkah Laku Behavioral autonomy Kemandirian yang berkaitan
erat dengan kemampuan seseorang dalam membuat keputusan tanpa terpengaruh
atau bergantung kepada orang lain, dan menentukan keputusan tersebut dengan
penuh tanggung jawab.
c. Kemandirian Nilai Value autonomy Kemandirian yang mengarah pada
kemampuan seseorang didalam memaknai berbagai hal yang benar dan salah, serta
hal yang penting dan tidak penting dalam kehidupan sehari-hari.

3. Ciri-ciri Karakter Mandiri


Menurut Lovinger Ali Asrori 2012:114, terdapat tingkatan dan ciri-ciri dari karakter
mandiri yaitu sebagai berikut.
a. Tingkatan pertama, merupakan tingkatan yang memiliki karakteristik impulsif dan
dapat melindungi diri. Ciri-cirinya adalah individu memperhatikan keuntungan yang
diperoleh dari adanya interaksi dengan orang lain, mengikuti aturan untuk
memperoleh keuntungan, berpikir tidak logis dan cenderung berpikir dengan cara
tertentu. Individu cenderung menyalahkan dan mengejek orang lain serta
lingkungannya.
b. Tingkatan kedua, merupakan tingkatan yang memiliki karakteristik konformistik.
Ciri-cirinya adalah individu memperhatikan penampilan diri, cenderung berpikir
sederhana, peduli dengan aturan kelompok, bertindak dengan motif untuk mendapat
pujian dari orang lain, kurang introspeksi diri, dan merasa takut tidak diterima dalam
kelompok.
c. Tingkatan ketiga, merupakan tingkatan yang memiliki karakteristik sadar diri. Cirinya
adalah mampu berpikir luas, memiliki sebuah harapan dan berbagai kemungkinan
dalam suatu situasi, memanfaatkan kesempatan, mementingkan bagimana cara
memecahkan masalah, memikirkan bagaimana bertahan hidup, dan adaptasi terhadap
situasi atau peranan di lingkungan sosial.
d. Tingkatan keempat, merupakan tingkatan yang memiliki karakteristik saksama. Ciri-
cirinya adalah individu bertindak atas dasar nilai-nilai internal, mampu meyakini diri
sendiri sebagai pembuat keputusan dan dapat bertindak, menyadari tanggung jawab,
mau menilai dan introspeksi diri sendiri, memperhatikan hubungan yang saling
menguntungkan, memiliki tujuan jangka panjang dalam hidup, serta lebih peduli
lingkungan.
e. Tingkatan kelima, merupakan tingkatan yang bersifat individualistis. Ciri- cirinya
adalah adanya kesadaran individu terhadap diri sendiri, kesadaran akan konflik
emosional menunjukkan kemandirian atau ketergantungan, lebih memahami diri
sendiri dan orang lain, dapat mengenal diri sendiri dengan baik, serta mampu
memperhatikan perkembangan dan masalah-masalah sosial.
f. Tingkatan keenam, merupakan tingkatan yang mencerminkan karakter mandiri. Ciri-
cirinya adalah individu memiliki suatu tujuan dalam hidupnya, menunjukkan sikap
dengan pemikiran realistik dan dapat berpikir objektif terhadap diri sendiri dan orang
lain, senantiasa memperhatikan perbaikan- perbaikan diri pribadi, dapat memahami
sebuah hal yang bersifat ambiguitas, menyadari bahwa dalam hidup tidak selalu
bergantung pada orang lain, memiliki respon terhadap kemandirian orang lain, serta
dapat mengekspresikan perasaan dengan ekspresi ceria.
4. Contoh kisah inspiratif karakter mandiri

Masa muda memang menjadi usia produktif dengan semangat juang yang tinggi,
seperti yang dimiliki oleh Erika Putri (19). Erika merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara dan telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada
2019 silam. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, memiliki tanggung jawab
besar untuk membantu perekonomian keluarga. Dengan nilai yang bagus tidak
membuatnya langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tetapi, memilih untuk
bekerja dan mulai hidup mandiri.

Gadis muda ini menyatakan, alasan untuk bekerja karena ingin membayar uang
kuliah sendiri dan tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya. “Ya kerja awalnya
untuk membayar uang kuliah sendiri, alhamdulillah dapat beasiswa. Sekarang bisa
memberikan sedikit untuk orang tua, untuk uang saku dan untuk menabung,” ujar Erika
ketika ditemui, Kamis (29/10). Selama kurang lebih 2 tahun bekerja sebagai kasir di
Tugu Point Yogyakarta, ia tidak lupa untuk terus belajar mempersiapkan ujian masuk
universitas. Mencari soal dari internet ataupun informasi mengenai dunia perkuliahan.
Semangat untuk mengenyam bangku perkuliahan tidak pernah hilang dari diri Erika.
Bekerja pada usia muda tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, Erika
mengatakan banyak hal yang harus ia korban kan demi bekerja, salah satunya waktu
untuk keluarga dan teman-teman. Selama seminggu, biasanya ia hanya libur satu kali.
Namun, karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan sosial,
menyebabkan jadwal masuk bekerja menjadi tiga kali dalam seminggu.
Gadis yang sekarang ini menyandang status sebagai mahasiswi baru Universitas
Terbuka tahun 2020, membagikan bagaimana mengatur jadwal dengan bijak antara
bekerja dan kuliah. Ia mengambil jam bekerja setiap weekdays dan jadwal kuliah setiap
weekend. “Jadwal kuliah memang mengambil hari weekend karena tugas yang diberikan
juga setiap akhir pekan, jadi tidak mengganggu jadwal bekerja. Kuliah lancar, bekerja
juga harus lancar tidak menghambat satu sama lain,” tutur Erika.
“Tetapi, kuliah daring itu tidak mudah, banyak materi yang sulit dipahami. Mau
tidak mau membutuhkan waktu lebih untuk belajar materi kembali,” lanjutnya. Pandemi
Covid-19 juga memberikan dampak yang besar terhadap dunia pendidikan. Selama
perkuliahan melalui daring, dibutuhkan tenaga dan fokus yang tinggi karena cara
mengajar yang jauh berbeda dari sebelumnya. Erika juga berharap agar pandemi ini
segera berakhir sehingga segala sesuatu dapat berjalan normal kembali.
Menjadi tulang punggung keluarga sekaligus berstatus sebagai seorang mahasiswi
memiliki risiko tinggi dan tentunya sudah disadari oleh Erika. Tekun dalam bekerja dan
rajin kuliah merupakan fokus utamanya untuk sekarang. Ia menyadari bahwa mencari
uang bukan hal yang mudah, banyak usaha dan kerja keras yang harus dilakukan, apalagi
tidak hanya kebutuhan pribadi tetapi, kebutuhan hidup keluarga juga menjadi bagian hal
yang harus dipenuhi.
Erika menyadari selagi masih muda dan sehat, ia akan terus berusaha untuk bekerja
menghasilkan uang sendiri, membantu kedua orang tua, dan sukses dengan usahanya
sendiri. Semampu mungkin tetap mempertahankan pekerjaannya agar dapat sejalan
dengan kegiatan kuliah yang dijalani. Rencana untuk masa depan sudah dipikirkan, gelar
sarjana menjadi patokan untuk mencari pekerjaan yang memiliki prospek bagus dan
berpenghasilan tinggi sehingga dapat memperbaiki kehidupan dirinya dan keluarga.

B. TANGGUNG JAWAB
1. Pengertian
Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan
tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung
segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya.
Secara harfiah tanggung jawab adalah suatu kondisi dimana seseorang harus
menanggung sesuatunya secara sendiri meskipun dirinya disalahkan sebagai
penerima beban yang disebabkan oleh pihak lain.
Menurut Friedrich August von Hayek, dirinya mengemukakan gagasannya
bahwa istilah tanggung jawab umumnya dipakai untuk menutupi tanggung jawab itu
sendiri. Sedangkan tanggung jawab dan kebebasan ialah kedua hal yang tidak bisa
untuk dipisahkannya.
Sementara gagasan yang dikemukakan oleh George Bernard Shaw mengenai
tanggung jawab yaitu setiap orang yang sanggup mempraktekkan semua
pengetahuan dan tenaganya dalam sebuah tindakan yang efektif, dan berguna jika
seseorang wajib menanggung segala akibat yang dilakukannya. Baik dapat
memberikan keuntungan bagi dirinya maupun malah merugikan dirinya.
Pada umumnya, pengertian mengenai tanggung jawab adalah kesadaran seseorang
terhadap perbuatan maupun perilaku yang secara sengaja itu meskipun tidak sengaja
memperlakukannya. Tanggung jawab bisa kamu lakukan pada kondisi dimana
seseorang dalam keadaan sadar. Apabila seseorang tersebut memiliki suatu sifat
tanggung jawab, maka dirinya tergolong menjadi pribadi yang memiliki kejujuran
serta kepedulian yang tinggi.

2. Jenis- Jenis Tanggung jawab dan contohnya


a. Tanggung Jawab pada Diri Sendiri
Tanggung jawab terdiri dari tanggung jawab kepada diri sendiri, hanyalah diri
sendiri yang memahami tentang makna serta capaian yang perlu anda lakukannya.
Guna menyelesaikan tanggung jawab yang kamu punyai pada diri sendiri.
Salah satu contoh tanggung jawab kepada diri sendiri yakni apabila kamu
menginginkan agar bisa lulus kuliah secara tepat waktu dan memiliki ipk sesuai
yang didambakannya. Maka kamu wajib untuk belajar secara giat dengan tanggung
jawab terhadap waktu yang kamu miliki.
Kamu wajib mengetahui kapan waktu untuk bermain dan belajar. Hal itu perlu
kamu ketahuinya agar kamu dapat mencapai keinginan dan dapat bertanggung
jawab terhadap waktu yang kamu miliki. Maka diwajibkannya bertanggung jawab
kepada diri sendiri sebab dengan kamu  tidak memiliki semangat belajar. Hal yang
terjadi yaitu nilai ipk untuk kuliah kamu akan tidak bisa maksimal atau kurang
memuaskannya.
b. Tanggung Jawab pada Keluarga
Tanggung jawab tersebut juga merupakan suatu tanggung jawab yang wajib
dipenuhi oleh seseorang untuk keluarganya. Tanggung jawab itu tidak hanya
sekedar sebagai tulang punggung, akan tetapi juga dapat seperti tanggung jawab
sebagai seorang anak guna menuntaskannya pendidikan dan bisa
membanggakannya orang tua.
Salah satu contoh tanggung jawab terhadap keluarga adalah sebagai seorang anak
wajib menghormati orang tua sebab hal itu bagian dari kewajiban dari dirinya.
Sehingga seorang anak wajib dapat bertanggung jawab kepada orang tua dengan
cara menyayanginya serta menghormatinya.
c. Tanggung Jawab kepada Masyarakat
Sebagai seorang manusia yang membutuhkan bantuan orang lain tentunya kamu
mempunyai tanggung jawab yang wajib dipenuhi kepada masyarakat di lingkungan
yang anda tinggali saat ini.
Salah satu contoh dari tanggung jawab kepada masyarakat yaitu jika terdapat
seseorang yang tak mau untuk melakukan kerja bakti sebab malas. Maka dirinya
akan mendapatkan teguran dari kepala desa ataupun warga setempat, sebab kerja
bakti adalah tanggung jawab terhadap semua anggota masyarakat.
d. Tanggung Jawab kepada Tuhan
Berdasarkan pancasila pada sila ke satu yakni ketuhanan yang maha esa, maka
anda adalah seorang makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan mempunyai
tanggung jawab kepada tuhan kamu.
Salah satu contoh tanggung jawab kepada Tuhan adalah setiap individu yang
beragama wajib mematuhi kewajibannya masing-masing sesuai yang telah diatur
oleh agamanya. Tak hanya beribadah saja, namun seseorang juga perlu bersikap
baik serta mempunyai sikap toleransi kepada semua orang.
e. Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara
Selain menjadi seorang warga negara yang menghuni di sebuah negara bersama
para pemimpin dengan aturan yang telah ditetapkan negara. Maka kamu
mempunyai tanggung jawab kepada bangsa dan negara sebagai seorang warga
negara yang baik.
Salah satu contoh tanggung jawab kepada bangsa dan negara yaitu dengan cara
menjaga suatu kesatuan dan persatuan serta mencintai tanah air atau negara sendiri.
Tanggung jawab tersebut dapat anda wujudkan dengan cara mempersembahkan
sebuah prestasi yang dapat membanggakan negara

3. Cara Membentuk Rasa Tanggung Jawab dan penerapannya dalam kehidupan sehari - hari
a. Cara Membentuk Rasa Tanggung jawab
 Menghentikan Kebiasaan Mengeluh
 Tidak Perlu Banyak Alasan
 Jangan Menunda-Nunda Pekerjaan
 Menjadi Seorang Konsisten
 Belajar Mengatur Keuangan secara mandiri
b. Contoh tanggung jawab
Berikut ini beberapa contoh, mulai dari contoh tanggung jawab dalam pekerjaan
atau kehidupan sehari-hari lainnya:

 Menjalankan perintah dan larangan agama, bukti tanggung jawab bahwa kita
beragama.

 Memelihara kelestarian lingkungan, contoh tanggung jawab terhadap kebersihan


lingkungan.

 Mengerjakan setiap tugas dan pekerjaan, contoh tanggung jawab di pekerjaan


dan sekolah.

 Menjaga kesehatan dan asupan makanan, contoh tanggung jawab pada diri
sendiri.

 Berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan rumah, contoh tanggung jawab


pada masyarakat.

4. Kisah Inspiratif tentang tanggung jawab


Suatu hari, seorang tenaga marketing di bidang keuangan mengeluh dengan putus
asa. “Seumur hidup saya akan merasa bersalah karena telah menyebabkan nasabah
rugi besar. Apalagi jika sampai ada yang meninggal karena itu. Aduh rasanya saya
mau mati saja,” katanya.
Perusahaan tempatnya bekerja ternyata tidak mampu mengembalikan uang nasabah,
sesuai perjanjian. Bukan hanya bunga yang tidak dibayar, bahkan pokoknya pun telah
menyusut hingga 20 persen karena situasi market yang bergejolak turun.
Hampir setiap kali bicara di telepon, dia menangis ketakutan dikejar rasa bersalah
dan memikirkan para nasabah yang pasti membencinya. “Kali ini, habislah saya.
Mangkok nasi saya sudah terbalik. Saya trauma mau mencari kerja lagi. Pikiran saya
kacau. Kalau ada apa-apa dengan nasabah gara-gara uangnya di sini nggak balik,
matilah saya. Huhuhu… Bagaimana ya, Pak? Saya yang bujuk nasabah untuk
investasi di sini, tapi sungguh Pak, saya tidak tahu kalau menejemennya amburadul
seperti ini. Saya tidak pernah berniat mencelakai siapapun, tapi hari ini, huhuhu…
justru orang-orang yang percaya kepada saya yang saya celakai.
Sambil bercanda, si penerima keluhan menjawab, “Lho, jangan mati dulu dong.
Kalau kamu orang yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab, justru harus tetap
hidup dan menghadapi masalah ini. Tunjukkan bahwa kamu tidak akan lari dan akan
membantu menyelesaikannya hingga beres. Jika kamu sudah maksimal membantu,
tetapi nasabah tetap tidak puas (karena rugi besar), itu risiko yang harus kamu
tanggung. Nggak perlu marah-marah sendiri. Nasabah mau marah dan benci, itu
adalah hak mereka. Siapa pun yang dirugikan sebesar itu, boleh marah kok, sangat
manusiawi.”

Ia melanjutkan bicaranya. “Mereka belum tentu membenci kamu secara pribadi,


tetapi situasi yang tidak nyaman menyebabkan harus ada orang yang bisa dijadikan
tempat untuk mereka marah. Ya kamulah orang yang paling tepat buat sasaran. Tetapi
sebenarnya, setiap orang harus bertanggung jawab pada keputusannya sendiri! Saat
nasabah menandatangi perjanjian, dengan sadar, tidak ada orang yang memaksa dia
untuk ikut kamu kan? Jadi, jika kamu udah mengupayakan semaksimalnya, sisanya
serahkan pada Yang Maha Kuasa. Itu sudah di luar kendalimu. Jangan percaya kalau
ini adalah akhir dunia, alias kiamat. Setiap pekerjaan yang kamu kerjakan dengan hati
dan niat baik, pasti ada jalan yang terbuka. Hari ini nasabahmu mungkin sekitar 50
orang. Padahal di luar sana masih ada puluhan orang lain calon nasabah. Nah, ke
depan, hati-hati memilih tempat kerja, teliti dulu. Tegakkan kepala dan bersikaplah
optimis karena hidup harus berlanjut!”
Kita mungkin pernah merugikan orang lain dengan tidak sengaja, hingga orang
lain menderita. Tetapi yang paling utama adalah kita sadar secara tulus bahwa kita
tidak ada hati secara sengaja untuk merugikan orang lain. Selain itu, kita harus
berani bertanggung jawab, membantu, dan menghadapi situasi itu sampai tuntas.

Seorang ilmuwan besar Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, “The price of


greatness is responsibility” (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).
Mempunyai rasa tanggung jawab adalah mutiara kehidupan. Dengan rasa tanggung
jawab yang besar, kita ambil hikmah dan pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan
ke depan dengan optimis aktif.
DAFTAR PUSTAKA

Ngainun, Naim. 2012. Menjadi Guru Inspiratif: Membudayakan dan Mengubah Jalan Hidup
Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Agus Wibowo (2013), Managemen Pendidikan Karakter di Sekolah, Pustaka Pelajar,


Yogyakarta.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ali, M., & Asrori, M. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Alwisol. (2011). Psikologi kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

https://iphincow.com/2021/02/01/rasa-tanggung-jawab/

https://kumparan.com/arindanvts/kisah-inspiratif-pilih-hidup-mandiri-pada-usia-muda-
1uUCxuF9BYu
MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter Religius dan Adab


- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan

- Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub CMPK) :


Menunjukkan sikap dan perilaku karakter religius dan adab dalam kehidupan sehari
hari. (A3) (CPMK-2)
- Materi pembelajaran:
Materi bahan kajian ini meliputi: (Pengertian, dasar, contoh dalam keseharian)
karakter :
1. Religius
2. Adab

URAIAN MATERI
Karakter religius dan adab dalam kehidupan sehari hari
A. PENGERTIAN
Menurut Suparlan, religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.

Kata karakter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Salah satu karakter yang penting diajarkan adalah karakter religius. Manusia
yang berkarakter adalah manusia yang religius. Karakter religius sendiri
termasuk dalam 18 karakter bangsa yang direncanakan oleh kementerian
pendidikan nasional. Kemendiknas mengartikan bahwa karakter religius sebagai
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
Pengertian religius secara bahasa diambil dari dua istilah yang memiliki perbedaan
makna, yakni religi dan religiusitas. Religi berasal dari kata religion sebagai
bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan adanya sesuatu
kekuatan kodrati di atas manusia, religiusitas berasal dari kata religius yang
berkenaan dengan religi atau sifat religi yang melekat pada diri seseorang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa religius berarti bersifat
religi atau keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan religi (keagamaan).
Penciptaan suasana religius berarti menciptakan suasana atau iklim kehidupan
keagamaan. Religius merupakan nilai karater dalam hubungannya dengan Tuhan.
Ia menunjukkan bahwa pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang
diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran agamanya.
Sementara itu, Karakter religius adalah karakter manusia yang selalu menyandarkan
segala aspek kehidupannya kepada agama.Ia menjadikan agama sebagai penuntun
dan panutan dalam setiap tutur kata, sikap, dan perbuatannya, taat menjalankan
perintah Tuhannya dan menjauhi laranganNya. Karakter religius sangat penting,
hal itu merujuk pada pancasila, yaitu menyatakan bahwa manusia Indonesia
harus menyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan konsekuensi
melaksanakan segala ajaran agamanya. Dalam Islam seluruh aspek kehidupan
harus berlandaskan dan bersesuaian dengan ajaran Islam.

Dari pengertian karakter dan religius yang telah dikemukakan diatas maka,
karakter religius dapat diartikan sebagai watak, tabiat, akhlak atau kepribadian,
sikap, perilaku seseorang yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan
berlandaskan ajaran-ajaran Agama.

B. HUBUNGAN RELIGIUS DENGAN AGAMA


1. Agama adalah Nilai Mutlak
Agama merupakan pedoman dasar untuk membuat manusia (pemeluknya) hidup
teratur sesuai ajaran agama tersebut.
Agama diklaim sebagai “kebenaran mutlak”, karena dipercayai ajarannya bukan
berasal dari manusia melainkan dari aturan Tuhan yang diturunkan kepada
manusia melalui utusan-Nya.
Nilai mutlak meliputi hal-hal yang bersifat rasional (baik-buruk dan benar-salah)
antara manusia dengan Tuhan; manusia dengan manusia; dan manusia dengan
alam.
2. Agama Berkaitan dengan moralitas
 Moralitas berasal dari kata moral yang berarti adat kebiasaan, perilaku.
Moralitas dapat diartikan dengan benar atau salah, baik atau buruknya
perbuatan manusia.
 Agama mengandung pengertian seperangkat aturan (nilai dan norma) yang
akan menjadikan para penganutnya hidup dalam suasana keteraturan,
ketentraman, kedamaian dan keselamatan.
 Nilai keagamaan menempati posisi sentral karena memberikan aturan yang
paling luhur berkanaan dengan kehidupan penganutnya (Nottingham,
1985: 45).
 Ketika berbicara tentang moral maka tidak akan bisa lepas dari agama,
karena di dalam agama terkandung nilai-nilai moral. Keith A. Robert
mengatakan bahwa pada umumnya individu penganut agama memandang
agama sangat erat hubungannya dengan ajaran moralitas sehari-hari.
Sehingga seseorang yang beragama dan menjalankan ajaran agamanya
dengan baik semestinya juga memiliki moral yang baik.

C. BERKARAKTER RELIGIUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Menurut Sahlan (2009):
1. Jujur : Jujur adalah sebuah perilaku yang ditampilkan atau perkataan yang sesuai
antara hati dan ucapan.
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu
dengan orang-orang yang benar.“
(QS. At-Taubah: 119)
Surat At Taubah ayat 119 ini menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada
manusia yang beriman untuk bertaqwa. Mereka harus melaksanakan perintah Allah
SWT serta menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa manusia harus berkumpul dengan orang-orang
yang benar. Maksudnya adalah ketika mencari teman, hendaklah melihat apakah
orang tersebut akan menjadi teman yang baik dan akan membawa kamu lebih dekat
kepada “Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya
jujur akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa kepada surga.’ “
(HR Bukhari)

2. Adil berarti yang berarti lurus, berada di tengah-tengah, tulus, dan jujur. Orang yang
bersikap adil adalah orang yang menjalani kehidupan dengan sesama sesuai hukum
agama, hukum negara, dan hukum adat yang berlaku.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”
(QS. An-Nahl: 90)

3. Bermanfaat bagi orang lain


“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”
(QS. Al-Isra:7).
Nabi bersabda:
 “Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain.” (HR. At-
Thabrani)
 “tidak disebut beriman seseorang yang tidak mencintai saudaranya seperti mencintai
dirinya sendiri.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i
 “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, jangan suka menyakiti
tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibn Majah)
 “Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah
akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa memberi
kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan
kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka
Allah akan menutup aibnya di dunia
4. Rendah Hati
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”. (QS. Al-
Furqan: 63)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Hadits:
 “Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan
walaupun hanya sebesar zarrah”. (HR. Muslim).

5. Bekerja Efisien
Efisien artinya bekerja tanpa adanya pemborosan. Bisa di lihat pada QS. Al-’Asr: 1-3
Kandungan yang terdapat pada surat Al-‘Asr adalah peringatan bagi manusia
mengenai meruginya manusia terhadap waktu. Tetapi, merugi terhadap waktu ini
tidak akan dialami oleh orang yang beriman, beramal saleh dan orang yang saling
menasihati demi kebenaran serta senantiasa dalam kesabaran.
Hal tersebut karena orang-orang ini mampu memanfaatkan waktu yang dimilikinya di
dunia dipenuhi dengan perbuatan yang positif dan Allah SWT tentu akan memberikan
balasan yang setimpal

6. Visi kedepan

7. Disiplin tinggi

D. CARA MENINGKATKAN KEIMANAN :


1. Mendekatkan diri dengan Al-Qur’an
Orang yang ber istiqamah terhadap agama Allah, maka kepada orang tersebut
akan diturunkan malaikat, agar dia senantiasa merasa tentram didalam hatinya.
Dan dengan beristiqamah maka Allah akan memelihara keimanan kita.
2. Menjauhi perbuatan maksiat
Rasullullah SAW menggambarkan maksiat ibarat sebuah noda yang menempel di
hati. Semakin seseorang menjauhi maksiat maka akan bercahayalah hatinya
sehingga petunjukpun akan mudah diterimanya. Sebaliknya, jika seseorang sering
berbuat maksiat maka hatinya sedikit demi sedikit akan tertutupi hingga cahaya
petunjuk pun sulit diraihnya.

3. Bergabung dengan orang-orang yang sholeh


Allah SWT berfirman:
Artinya: "Wahai celaka aku, sekiranya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai
teman akrabku." (QS. Al-Furqan: 28)
Rasulullah SAW bersabda: "Kualitas agama seseorang itu bisa dilihat dari teman
akrabnya, maka hendaklah di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia
berteman." (HR. Ahmad).

4. Perbanyak istighfar
5. Mulailah seluruh aktifitas dengan Basmallah
1.Bismillah erat kaitannya dengan kalimat tauhid ‘la ilaha illa Allah’, sehingga
kalimat ini menegaskan bahwa Allah SWT adalah sebab utama segala tindakan.
2.Kalimat ini yang diucapkan seorang muslim adalah bentuk ungkapan
pengagungan Allah SWT sebagai penguasa alam semesta.
Keutamaan membaca bismillah: Dekat dengan Allah SWT; di berkati Allah
(mendapat rahmat-Nya); diselamatkan dari malaikat Zabaniyah (juru penyiksa
neraka); dan terhindar dari godaan setan.
MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter Visioner


- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan

- Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub CMPK) :


Menunjukkan sikap dan perilaku karakter visioner dalam kehidupan sehari hari. (A3)
(CPMK-3)
- Materi pembelajaran:
Materi bahan kajian ini meliputi: (Pengertian, dasar, contoh dalam keseharian)
karakter :
1. Visioner

URAIAN MATERI
Karakter visioner dalam kehidupan sehari hari
A. Pengertian
Visioner adalah kemampuan untuk melihat ke depan, melebihi penglihatan orang lain.
Orang yang visioner, ketika ditanya tentang rencana-rencananya akan menjawab
dengan jelas dan tegas. Misalnya: “Saya akan melaksanakan itu mulai besok

Agar visi organisasi yang dirumuskan dapat diwujudkan Paulus Wirutomo,


memberikan beberapa rambu-rambuyang dapat di jadikan pedoman , yaitu:
1. Pelajari organisasi (atau masyarakat)kita dan organisasi (masyarakat)lain serta
lingkungannya (tantangan)
2. Ikutkan pihak lain (stakeholders)
3. Gunakan akal sehat, jangan asal meniru organisasi lain,
4. Dapatkan masukkan dari pihak bawahan
5. Hargai hal-hal yang sudah ada sebelumnya

B. Dahsyatnya Manusia Visioner


 Hampir semua kesuksesan bermula dari visi
 Visi merupakan tujuan besar yang ingin dicapai
 Visi akan memberikan gambaran situasi dan kondisi yang akan dituju
 Visi gunanya
(1) Memberikan kekuatan,
(2)  menuntun langkah dan memberikan arahan utk mencapainya
 Org2 visioner melihat cita citanya tergambar jelas di pelupuk matanya, shg ia
tidak ragu utk meraihnya
 Tantangan besar, kegagalan, dan berbagai problematika yang menghadang,
malah makin menguatkan keyakinannya
 Orang yang tidak visisoner berpikir jangkah pendek dan hanya utk
kepentingan pribadi

C. Karakteristik Pemimpin Visioner


Kepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri yang menggambarkan segala sikap dan
perilakunya yang menunjukkan kepemimpinannya yang berorientasi kepada
pencapaian visi, jauh memandang ke depan dan terbiasa menghadapi segala tantangan
dan ressiko. Diantara ciri-ciri utama kepemimpinan visioner adalah:
1. Berwawasan ke masa depan : pemimpin visoner mempunyai pandangan yang
jelas terhadap suatu visi yang ingin di capai, agar organisasi yang dia masuki
dapat berkembang. Sesuai dengan visi yang ingin dia capai
2. Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu dan
selalu siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin visioner
juga menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat. Dalam
memperhitungkan kejadian yang di anggapnya pentig
3. Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam
menggapai tujuan. Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut di
contoh, dia mau membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh dia
4. Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola
‘mimpi’ menjadi kenyataan : pemimpin visioner sangatlah orang yang
mempunyai komitmen yang kuat terhadap visi di embannya, dia ingin
mewujudkan visinya kedalam suatu organisasi yang dia masuki.
5. Mampu mengubah visi ke dalam aksi : dia dapat merumuskan visi kedalam
misinya yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi. Yang dapat
menjadikan bahan acuan dalam setiap melangkah kedepan
6. Berpegang erat kepada nilai-niliai spiritual yang diykininya : pemimpin
visioner sangatlah profesionalitas terhadap apa yang diyakini, seperti nilai –
nilai luhur yang ada di bangsa ini. Dia sosok pemimpin yang bisa dijadikan
contoh
7. Membangun hubungan (relationship) secara efektif : pemimpin visoner
sangatlah pandai dalam membangun hubungan antar anggota, dalam hal
memotivasi, memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri. Secara
tidak langsung hubungan itu akan terjalin  dengan sendirinya. Dia juga tidak
malu – malu dalam member reward dan punnisment terhadap anggotanta,
tinkat integritasnya sangatlah tinggi
8. Innovative dan proaktif : dalam berfikir pemimpin vioner sangatlah kreatif dia
mengubah berfiir konvesiomal menjadiparadigma baru, dia sangatlah sosok
pemimpin yang kreatif dan aktif. Dia selalu mengamati lankah – langkah
kedepan dan isu – isu terbaru tentang organisasi/instasi.

D. Manfaat Visi
1. Menerangkan masa depan
   - Jelas apa yang ingin dicapai
   - Contoh: Kisah pengikut2 nabi
2. Menggerakkan/ aksi
   - Aksi/kegiatan menjadi selektif
   - Kekuatan lebih maksimal
E. kompetensi yang harus dimiliki pemimpin visioner

Brown mengemukakan sepuluh kompetensi yang harus dimiliki pemimpin visioner. yaitu
sebagai berikut ini1:
1. Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang
hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
2. Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis
pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang
akan datang.
3. Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan
masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin
dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain
yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
4. Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik
untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau
mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk
menanggulangi rintangan itu
5. Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha
mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan
masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
6. Taking Risks. Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap
kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
7. Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan
sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan
tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
8. Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai
sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam
maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan
berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.
9. Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil
bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam
maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi,

1
Mulyono. 2009. Educational Leadership. Malang: Uin Press Hlm 122-125
negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu
mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat
memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan
imajinasi.
10. Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu
bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan
perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan
aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.

Dalam konteks kepemimpinan pendidikan, penentuan sasaran dari rumusan visi


tersebut dikenal dengan sasaran bidang hasil pokok. Di samping itu, kemampuan
visioner pemimpin dimaknai sebagai kemampuan untuk mencipta, merumuskan,
mengomunikasikan mensosialisasikan/ mentransformasikan dan
mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau
sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan pemangku kepentingan
(stakeholders) yang diyakini sebagai cita-cita organisasi pada masa yang akan datang
yang harus diraih atau diwujudkan melalui semua personel

F. Tokoh visioner yang menginspirasi


Nama tokoh: Muhammad Nadjikh (Eksportir ikan di Jawa Timur)
 Smt I kuliah: ortunya tidak mampu lagi membiayai kuliahnya
 Mimpinya utk menyelesaikan kuliah.
 Memberikan lest privat & mengajar matematika di SMA
 Bayar SPP dari upah menggiling pagi diterik panas matahari
 Lampu teplok penerang buat PR dan belajar
 Cita2nya ingin mendirikan pabrik
 Mencari tanah: “Mimpi apa Pak, bagaimana bisa membeli tanah, uang saja
tidak ada” (Ucapan isterinya)
 Mulai bisnis ikan teri dg modal Rp. 10 jt
 Diawali buat pabrik sangat kecil akhirnya pabrik berskala internasional.
Keuantungan milyaran
 PT KLM tlh menjadi industri pengeolahan bdan pemasaran hasil operikanan
laut yang besar. Kary 5.500 orang. Export ke AS, Jpg, spanyol dll
 Atas prestasinya MN mendapatkan  beberapa penghargaan  nasional mauoun
internasional
 Mimpi tlh membawa srg Muhammad Nadjikh ke pentas internasional. Tidak
ada yang mutahil jika visi diwujudkan dg keyakinan dan kerja keras

G. Dahsyatnya Manusia Visioner


 Hampir semua kesuksesan bermula dari visi
 Visi merupakan tujuan besar yang ingin dicapai
 Visi akan memberikan gambaran situasi dan kondisi yang akan dituju
 Visi gunanya (1) Memberikan kekuatan, (2)  menuntun langkah dan
memberikan arahan utk mencapainya
 Org2 visioner melihat cita citanya tergambar jelas di pelupuk matanya, shg ia
tidak ragu utk meraihnya
 Tantangan besar, kegagalan, dan berbagai problematika yang menghadang,
malah makin menguatkan keyakinannya
 Orang yang tidak visisoner berpikir jangkah pendek dan hanya utk
kepentingan pribadI

DAFTAR PUSTAKA
Agus , Nurtanio P. Strategi Mengembangkan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah. jurnal
pendidikan.
Dedi, Ahmad Kurniadi. kepemimpinan visioner-produktive. Jurnal UPI.
Gary, Jay. 2005. Visionary Leadership in World Futures. (Online),
(http://www.sedl.org/change/leadership/history.html), diakses Senin, 7 November 2022.
Harian Kompas. Edisi selasa, 24 juli 2012. Diakses pada Senin, 7 November 2022
Mulyono. Educational Leadership. (Malang: UIN-Malang Press (Anggota IKAPI,2009),
Nasir , ibnu. http://ibnunsr.wordpress.com/2012/06/05/kepemimpinan-visioner/ diakses pada
Senin, 7 November 2022.
MAKALAH BAHAN KULIAH
INCLUDEPICTURE "C:\\..\\..\\Kewirausahaan\\Bahan kuliah\\Materi kuliah per topik\\AppData\\Local\\
Temp\\ksohtml7128\\wps1.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "C:\\..\\..\\
Kewirausahaan\\Bahan kuliah\\Materi kuliah per topik\\AppData\\Local\\Temp\\ksohtml7128\\wps1.jpg"
- Judul Bahan : Karakter Hormat dan Santun \
* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "C:\\..\\..\\Kewirausahaan\\Bahan kuliah\\Materi kuliah
Kajian
per topik\\AppData\\Local\\Temp\\ksohtml7128\\wps1.jpg" \* MERGEFORMATINET

- Mata kuliah : Pendidikan Karakter


- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT
(3x170 menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan

- Kemampuan akhir yanhg diharapkan (Sub CPMK) :


Menunjukkan sikap dan prilaku karakter hormat dan sopan santun dalam kehidupan
sehari hari (A3) (CPMK-4)
- Materi pembelajaran:
Materi bahan kajian ini meliputi: (Pengertian, dasar, contoh dalam keseharian)
karakter:
1. Hormat
2. Sopan Santun

URAIAN MATERI
KARAKTER HORMAT DAN SANTUN
A. HORMAT
1. Pengertian Hormat
Secara umum, rasa hormat (respect) merupakan cara merasakan dan
berperilaku. Kamus Merriam Webster Collegiate menawarkan dua sinonim untuk
kata benda hormat atau menghormati yakni pertimbangan (yang berarti suatu
tindakan memberi perhatian khusus) dan penghargaan (perhatian yang tinggi dan
khusus tinggi atau khusus). Jadi, istilah istilah rasa hormat merujuk pada cara
berperilaku dan berperasaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menghormati adalah sikap
menaruh hormat, sopan, menghargai, atau menjunjung tinggi pendapat dan
keyakinan orang lain. Sikap ini akan muncul ketika seseorang sudah dapat
memahami norma dan nilai kehidupan yang bersifat abstrak. Salah satu alasan
mengapa kita harus menghormati orang lain adalah untuk menghindari
perselisihan yang kerap terjadi di lingkungan sosial. Perselisihan semacam ini
sebaiknya tidak terjadi karena akan membuat kita hidup dalam ketidaknyamanan.
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan, memandang
tinggi kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap sebegini telah lama
digariskan di dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui
contoh-contoh sikap Rasulullah SAW yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan
maksud sebuah hadis yang berbunyi: “Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah
seperti yang terdapat dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT
menyuruh kita memandang kepada Nabi Muhammad SAW sebagai contoh terbaik
dalam kehidupan kita sebagaimana firmanNya di dalam surah al Qalam ayat 4:
“Dan bahawa sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai akhlak
yang amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek
menghormati sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama manusia
mahupun makhluk-makhluknya yang lain. Ini khususnya untuk memelihara
hubungan yang baik kerana keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama
yang telus buat penakatan. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia
mencakupi hormat kepada yang tidak seusia iaitu antara yang muda kepada yang
tua dan yang tua kepada yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa
tidak menaruh hormat kepada orang yang lebih tua diantara kami atau tidak
mengasihani yang lebih muda, tidaklah termasuk golongan kami” (Hadis sahih
riwayat Imam Ahmad dan disepakati yang lain). (Agus Wibowo & Sigit Purnama,
2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki
keyakinan orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat
orang lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita
harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita
aagar kita bissa menghormati orang lain. (Wahyudin Sumpeno, 2009: 45)
2. Manfaat Sikap Hormat
Berikut adalah beberapa manfaat dari sikap menghormati orang lain.
a. Orang lain akan menghormati kita
Seseorang yang mampu menghormati orang lain, tentu akan merasakan
bagaimana dihormati oleh sesamanya. Rasa saling menghormati ini tentu
sangat indah dan membuat hati menjadi lebih nyaman. Meski tidak semua
orang membalas perilaku tersebut, kita harus tetap melakukannya, sebab
saling menghormati merupakan sikap kemanusiaan yang tidak ternilai
harganya.
b. Hidup akan lebih tenang dan jauh dari konflik
Perilaku menghormati orang lain adalah kebiasaan baik yang mampu
membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan jauh dari konflik. Dengan
menerima segala perbedaan yang ada, hubungan sesama manusia dalam
lingkungan sosial menjadi lebih harmonis. Sikap ini merupakan cara terbaik
untuk menghindari konflik yang dapat mengganggu ketenangan hidup.
c. Membentuk reputasi yang baik di mata orang lain
Ketika kita mampu menghormati dan menghargai orang lain, tentu reputasi
diri kita akan terlihat lebih baik di mata mereka. Memiliki reputasi yang baik
ini akan membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Orang lain akan merasa
senang dan nyaman ketika berinteraksi dengan kita, sehingga mereka tidak
segan memberi dukungan atau bantuan untuk berbagai hal, terutama dalam
pekerjaan.
d. Hidup menjadi lebih produktif
Sikap menghormati orang lain akan membuat suasana hati menjadi lebih
damai dan sejahtera. Hal ini juga menyebabkan diri kita menjadi lebih
produktif dan fokus tanpa ada bayang-bayang perselisihan yang terjadi. Saling
menghormati juga membuat kita memiliki hubungan yang baik dengan orang
lain, sehingga kita dapat meminta bantuan atau bekerja sama untuk melakukan
suatu hal yang meningkatkan produktivitas.
e. Menambah teman
Sikap menghormati orang lain juga dapat memperluas relasi pertemanan.
Dengan sikap ini, kita tidak ragu untuk berkenalan, mencari tahu, dan belajar
banyak hal dengan teman-teman dari berbagai suku, agama, dan ras.
Kehadiran teman dengan berbagai latar belakang ini akan membuka pada dan
wawasan kita terhadap segala hal.

3. Contoh Sikap Hormat


Beberapa contoh sikap anak menghormati dan patuh kepada orang tua adalah:
a. Patuh dan taat bila dinasihatinya;
b. Rajin salat dan belajar untuk memenuhi harapannya;
c. Sanggup membantu di rumah sesuai kemampuan;
d. Selalu ingat untuk mendoakannya.

Kita juga diharuskan hormat kepada sesama anggota keluarga, misalnya: hormat
kepada kakak dan sayang kepada adik. Selain itu, kita juga wajib hormat dan
patuh kepada guru. Beliau telah berjasa mendidik dan mengajarkan ilmu yang
bermanfaat. 
Berikut adalah contoh cara menghormati dan mematuhi guru:
a. Saat bertemu dengan guru: mengucapkan salam: “Assalāmu‘alaikum”;
bersalaman dengan mencium tangannya; memperlihatkan wajah berseri-seri.
b. Saat guru memberi tugas/PR, hendaknya: selalu mengerjakan dan
menyelesaikan tepat waktu; tidak bermalas-malas dan mengeluh
c. Saat guru menasihati: mendengarkan dengan tulus; menaati nasihatnya.
d. Saat berbicara dengan guru: berbicara dengan santun; suara tidak terlalu keras;
tidak memotong pembicaraannya.
e. Saat guru sedang mengajar: duduk tenang dan tidak mengganggu teman; tidak
berbicara sendiri sehingga berisik atau gaduh; memperhatikan pelajaran yang
disampaikan guru.
B. SOPAN SANTUN
1. Pengertian Sopan Santun
Sopan adalah sikap hormat, tertib dan beradab mengenai kelakuan, tindakan
dan perbuatan. Sedangkan santun adalah tata krama, halus, baik hati, saling
menghormati, saling sayang menyayangi, belas kasih dan suka menolong. Sopan
santun adalah kebiasaan yang baik dan disepakati dalam lingkungan pergaulan
antar manusia setempat.
Sopan santun artinya adalah sikap atau perilaku yang tertib sesuai dengan
adat istiadat atau norma-norma yang berlaku dalam pergaulan antar manusia
setiap harinya memiliki sikap saling menghormati, bertutur kata baik, bersikap
rendah hati, serta suka menolong. Sopan santun merupakan perilaku seseorang
yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, menghargai, dan berakhlak
mulia.
Sopan santun bisa dianggap sebagai norma tidak tertulis yang mengatur
bagaimana seharusnya kita bersikap atau berperilaku. Sopan santun adalah tata
cara mengatur kehidupan sehari-hari dengan baik sehingga semuanya lancar,
sehingga tidak ada gangguan pikiran maupun perasaan. Sopan santun adalah
sikap baik dalam pergaulan dalam berbahasa maupun berperilaku. Sopan santun
bersifat relatif, artinya yang dianggap baik pada tempat dan waktu tertentu bisa
berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
Perilaku sopan-santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil
pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai
tuntunan pergaulan sehari-hari. Perilaku sopan santun adalah tata cara atau
tingkah laku seseorang yang berlaku secara turun-temurun sesuai dengan aturan,
adat dan budaya masyarakat.

2. Contoh Sikap Santun


Contoh Sikap Santun
a. Mengucapkan salam, selalu memperhatikan, dan bermuka manis (berseri-
seri) saat bertemu. 
b. Berbicara dengan lembut dan tenang, suara tidak terlalu keras, dan tidak
menyakitkan, sabar saat mendengarkan teman berbicara.
c. Peduli terhadap keadaan teman dan suka menolong kesulitannya. 
d. Berteman tanpa pilih kasih. 
e. Rendah hati dan bisa menerima dengan hati tulus atas kerja temanmu.
f. Mengucapkan “terima kasih” kepada teman yang telah berjasa.
g. Minta maaf kepada teman apabila kita bersalah, menyinggung perasaan,
dan sebagainya.
h. Tidak mengambil hak orang lain dan menguasainya dengan cara mencuri,
merampas, atau berdusta.
i. Memberikan ucapan selamat, sanjungan, dan pujian secara langsung.

3. Tata Cara Perilaku Sopan Santun 


Kebiasaan bersosial dan berkomunikasi di dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat haruslah memperhatikan dengan siapa kita berbicara, dan di mana
sedang berbicara, sehingga sebagai makhluk sosial dapat menjaga sopan
santun dimana berada. Menurut Rusyan (2012), beberapa contoh tindakan
perilaku sopan santun antara lain yaitu sebagai berikut: 
a. Menghargai orang lain yang telah berbuat baik kepada kita.
b. Dapat menahan marah atau emosi dan tidak dapat tersinggung.
c. Memiliki toleransi dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
dimana pun kita berada.
d. Tidak mementingkan diri sendiri. 
e. Selalu berusaha menyenangkan hati orang lain. 
f. Tidak menyalahgunakan kedudukan, jabatan, ilmu pengetahuan, atau
kekayaan pada hal-hal yang tidak terpuji dan tidak sesuai dengan aturan
agama dan adat-istiadat. 
g. Tidak menonjol-menonjolkan kehebatan, kekayaan, kegagahan, atau
kecantikan. 
h. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan pangkat, kedudukan,
kekayaan, keturunan, dan warna kulit. 
i. Tidak berbicara bohong. 
j. Mau menyimak atau mendengarkan pembicaraan orang lain. 
k. Mau berbicara dan mengeluarkan pendapat secara jujur dan dengan cara
yang baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA

Markhamah. 2009. Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa. Surakarta:


Muhammadiyah University Press.

Bagus, Lorens. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Supriyanti. 2008. Sopan Santun Dalam Pergaulan Sehari-hari. Semarang: Ghyyas Putra.

Oetomo, Hasan. 2012. Pedoman Dasar Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher

Rosita, Siska. 2015. Penanaman Self Regulation melalui Kegiatan Basic Spiritual Quotient
pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Mejayan Caruban. Ponorogo: STAIN Ponorogo.

Taryati, dkk. 1995. Pembinaan Budaya dalam Lingkungan Keluarga Daerah Istimewa


Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Pengkajian dan Pembinaan Budaya.

Rusyan, A.T., dkk. 2012. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Karya.
MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter kerja keras, ulet , tekun dan teliti
- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan

- Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub CMPK) :


Menunjukkan sikap dan perilaku karakter kerja keras, ulet, tekun dan teliti dalam
kehidupan sehari-hari. (A3) (CPMK-5)
- Materi pembelajaran:
Materi bahan kajian ini meliputi: (Pengertian, dasar, contoh dalam keseharian)
karakter :
1. Kerja keras
2. Ulet
3. Tekun
4. Teliti

URAIAN MATERI
KERJA KERAS, ULET, TEKUN, DAN TELITI
A. KERJA KERAS
1. PENGERTIAN KERJA KERAS
Kerja keras adalah Bekerja berarti berusaha atau berjuang, dan keras berarti
bersungguh-sungguh.
Jadi, yang dimaksud bekerja keras adalah berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai suatu cita-cita atau tujuan.

Kerja berarti berusaha atau berjuang dengan keras berarti sungguh-sungguh.


Bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai
suatu cita-cita. Bekerja keras tidak mesti “banting tulang” dengan mengeluarkan
tenaga secara fisik, akan tetapi sikap bekerja keras juga dapat dilakukan dengan
berpikir sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaannya. Kerja keras yaitu
bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian
disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan
dunia dan akhirat. Firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut:

“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-
Qashash “ 77)

Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari
rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing.

2. TUJUAN KERJA KERAS


a. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai
akal, rasa, dan karsa sehingga harus menjaga harkat dan martabat dirinya.
b. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu
kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.
c. Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok.
Pekerja keras selalu melakukan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya.
Meskipun hasilnya tidak dapat ia petik langsung, tetap dapat dimanfaatkan
untuk generasi sesudahnya.
d. Dengan berbagai keutamaan dari kerja keras, menunjukkan sifat ini sangat
penting untuk dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
bekerja keras kita akan dapat memperoleh kesuksesan hidup di dunia dan
akhirat.
3. HIKMAH KERJA KERAS

Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah
dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya.
Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun


keterampilan.

b. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.

c. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun


sebagai anggota masyarakat.

d. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.

e. Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.

f. Mampu hidup layak.

g. Sukses meraih cita-cita

4. CONTOH KERJA KERAS


Kerja keras dapat dilakukan dalam segala hal, mungkin dalam bekerja mencari rezeki,
menuntut ilmu, berkreasi, membantu orang lain, atau kegiatan yang lain

B. TEKUN
1. PENGERTIAN TEKUN
Tekun berarti berkeras hati, teguh pada pendirian. Tekun adalah termasuk
perbuatan yang terpuji (akhlaq mahmudah) yang harus dimiliki oleh setiap orang
Islam.
Karena Allah SWT senang jika hamba-hamba-Nya berusaha dengan tekun.
Tekun itu dapat mengantarkan seseorang untuk mencapai cita-citanya.
Tekun artinya berkeras hati, teguh pada pendirian, rajin, giat, sungguh-
sungguh dan terus-menerus dalam bekerja meskipun mengalami kesulitan, hambatan,
dan rintangan. Sifat tekun ini diwujudkan dalam semangat yang berkesinambungan
dan tidak kendur walaupun banyak rintangan yang menghadang.
2. TUJUAN TEKUN
 Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan maksimal dibutuhkan
ketekunan. Seseorang yang secara tekun menggeluti profesinya suatu ketika
pasti akan memperoleh hasil yang memuaskan.
 Sebagai contoh, para pengusaha yang sekarang ini sukses, mereka dulunya
adalah pekerja yang tekun dan selalu berusaha meningkatkan kualitas hasil
dari usahannya serta senantiasa berusaha dengan tidak pernah merasa bosan.
Akhirnya mereka mendapatkan keberhasilan tersebut.

3. HIKMAH TEKUN

Di antara hikmah tekun adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan apa yang diusahakan

b. Selalu berusaha agar berhasil

c. Melatih diri untuk siap menghadapi berbagai rintangan dan cobaan dalam
kehidupan ini.

d. Membentuk pribadi yang dinamis dan kreatif dalam berkarya.

e. Bersyukur jika usahanya berhasil


Memperoleh pahala karena bersikap tekun itu melaksanakan ajaran Islam

4. CONTOH TEKUN
 Seorang petani tidak pernah bosan untuk pergi bekerja.
 Seorang ibu tidak akan merasa bosan mengurus anak dan mengurus pekerjaan
rumah tangga.
 Seorang pelajar tekun dengan pelajaran-pelejaran yang selama ini dia
pelajari.
 Seorang dokter tekun dengan pekerjaannya yang dipenuhi dengan segala risiko
dan lain-lain.
 Semua itu adalah contoh sikap tekun dalam kehidupan.
C. ULET
1. PENGERTIAN ULET
Ulet berarti tidak mudah putus asa yang berarti dengan kemauan yang keras
dalam mencapai suatu tujuan.
Keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya sangat ditentukan
oleh keuletan dalam menghadapi persoalan yang menyertai proses penyelesaian
masalah tersebut.

Ulet berarti tahan uji, tidak mudah putus asa dan menyerah jika menemui
rintangan dan hambatan yang disertai kemauan kerja keras dalam berusaha mencapai
tujuan dan cita-cita. Meskipun ia gagal dalam suatu urusan, tetapi ia tidak mengeluh,
tidak bersedih, dan tidak pula berputus asa sehingga ia akan tetap berusaha dan
mencoba lagi untuk mencapai yang diinginkannya. Baginya, kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda.

2. HIKMAH ULET

Di antara hikmah ulet adalah:

a. Memperoleh kesuksesan atas apa yang ia usahakan

b. Optimis dalam bekerja

c. Menumbuhkan semangat untuk selalu berusaha

d. Tidak putus asa meskipun usahanya belum berhasil

e. Mendapat pahala karena bersikap ulet melaksanakan ajaran Islam.

D. TELITI
1. PENGERTIAN TELITI
Teliti dapat diartikan dengan cermat dan hati-hati. Teliti termasuk sifat terpuji
yang harus dimiliki oleh setiap muslim karena sifat tersebut dapat mengantarkan
seseorang untuk mencapai cita-citanya.
Orang yang dalam hidupnya dapat melaksanakan pekerjaan dengan cermat
dan hati-hati, kemungkinan besar akan terhindar dari kesalahan.

2. TUJUAN TELITI
Sifat teliti sangat penting dalam hidup karena mengandung beberapa manfaat sebagai
berikut :
a. Terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan sesuatu.

b. Terhindar dari sifat suuzan atau buruk sangka terhadap orang lain. Orang
yang teliti, ketika menghadapi kegagalan tidak cepat-cepat menyalahkan
orang lain.

c. Meningkatkan kesempurnaan setiap pekerjaan. Orang yang teliti tidak suka


menyelesaikan pekerjaan dengan setengah-setengah.

d. Terhindar dari penyesalan akibat kegagalan yang disebabkan ketergesa-


gesaan.

3. HIKMAH TELITI

Di antara hikmah sikap teliti adalah sebagai berikut:

a. Bekerja penuh dengan keyakinan

b. Memperoleh hasil yang memuaskan

c. Menghindari kesalahan dan kekeliriun dalam melakukan pekerjaan

d. Hasil usaha dapat dipertanggungjawabkan secara profesional

e. Memudahkan untuk memperoleh kesuksesan


Terhindar dari penyeselan akibat dari kegagalan yang disebabkan ketergesa-gesaan

4. CONTOH TELITI
Teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu. Orang yang teliti
ditunjukkan dengan cermat, penuh minat, dan berhati-hati dalam menjalankan sesuatu
agar tidak terjadi kesalahan. Lawan dari sifat teliti dan tekun adalah ceroboh atau
teledor. mengerjakan sesuatu. Termasuk dalam berbicara, kita tidak boleh ceroboh,
tetapi harus cermat.

E. IMPLEMENTASI KERJA KERAS, TEKUN, ULET, DAN TELITI

Kerja keras tekun, ulet dan teliti saling berhubungan satu sama lain karena
suatu usaha atau tujuan tertentu yang sudah dilakukan dengan kerja keras tanpa
adanya ketekunan, keuletan, dan ketelitian tidak akakn tercapai secara maksimal.
Berikut adalah contoh yanng menunjukkan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.

1. Menyadari bahwa rizki yang diberikan Allah tidak datang dengan tiba-tiba tanpa
usaha.

2. Tidak bersifat malas dan mengeluh terhadap suatu pekerjaan karena akan
mempengaruhi etos kerja yang sudah dibangun.
3. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang dapat dilakukan dengan tepat.

4. Tidak cepat merasa puas hanya pada suatu pekerjaan yang digeluti.

5. Berusaha peduli terhadap suatu pekerjaan meskipun pekerjaan tersebut tidak


disukai.

6. Berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab.

7. Berniat sungguh-sungguh untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

8. Tetap optimis dan tidak mudah putus asa apabila menemukan suatu kegagalan.

9. Melakukan suatu pekerjaan dengan pertimbangan yang matang.

10. Melakukan pekerjaan tidak hanya dengan fisik /tenaga, tetapi juga dengan hati
dan pikiran yang positif.
MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter Peduli lingkungan, Sosial dan Anti


Korupsi
- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan

- Kemampuan akhir yang diharapkan (Sub CMPK) :


Menunjukkan sikap dan perilaku karakter peduli lingkungan dan sosial serta anti
korupsi dalam kehidupan sehari hari. (A3) (CPMK-6)
- Materi pembelajaran:
Materi bahan kajian ini meliputi: (Pengertian, dasar, contoh dalam keseharian)
karakter :
1. Peduli Lingkungan
2. Peduli Sosial
3. Anti korupsi

URAIAN MATERI
Karakter peduli lingkungan dan sosial serta anti korupsi dalam kehidupan sehari hari.
I. Peduli Lingkungan
A. Pengertian
Peduli Lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Menurut Sue (2003) menjelaskan bahwa “peduli lingkungan menyatakan sikap-sikap


umum terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk
menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan
dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan”

Karakter peduli lingkungan menurut Kemendiknas (2010: 11) merupakan sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya serta mengembangkan upaya –upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.

Pembentukan karakter siswa bukan hanya terjadi di dalam kelas/sekolah saja, bahwa
lingkungan masyarakat/teman sebaya terutama keluarga juga berperan dalam
pembentukan karakter.

B. Indikator peduli lingkungan


1. Perawatan lingkungan, pandangan peserta didik dalam menjaga lingkungan
agar tetap bersih dan rapi
2. Pengurangan penggunaan plastic, pandangan peserta didik mengenai
bagaimana mengurangi sampah plastic
3. Pengelolaan sampah sesuai dengan jenisnya, pandangan peserta didik
mengenai pentingnya memilih sampah dan membuang sampah berdasarkan
jenisnya di tempat yang benar.
4. Pengurangan emisi karbon, pandangan peserta didik mengenai upaya dalam
mengurangi kegiatan yang dapat meningkatkan gas rumah kaca
5. Penghematan energi, pandangan peserta didik mengenai upaya dalam menjaga
ketersediaan air bersih dan penggunaan listrik secara efisien untuk mencegah
meningkatnya pemanasan global.

Menurut Sukmadinata (2003:5) “Di dalam lingkungan ini mencakup


lingkungan fisik, social intelek-tual, dan nilai-nilai”.
Lingkungan fisik sendiri terdiri atas lingkungan alam dan buatan manusia
yang menjadi tempat sekaligus pendukung atau penghambat bagi berlangsungnya
proses Pendidikan.
Contohnya seperti sarana, prasarana dan fasilitas fisik yang ada.
Kata “sikap peduli lingkungan” dalam kehidupan bermasyarakat lebih kental diartikan
sebagai reaksi peduli seseorang terhadap lingkungannya.
Misal-nya, tidak merusak lingkungan alam dengan selalu menjaga pelestarian ling-
kungan, atau dengan selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi
rusak, tercemar bahkan menjadi punah.

Kajian psikologi, terutama Psikologi Lingkungan, perilaku pro-lingkungan dapat


dilihat dalam perspektif theory of planned behaviour (TPB). Menurut TPB, perilaku
individu merupakan perilaku yang diarahkan oleh tujuan dan melibatkan proses sadar
dalam menjelaskan perilaku individu dalam situasi yang spesifik.
Dengan demikian, perilaku pro-lingkungan ditentukan oleh proses sadar yang terjadi
dalam diri manusia. Pilihan perilaku kita untuk menjaga lingkungan atau tidak
ditentukan oleh niatan kita sendiri. Manusia memiliki kontrol untuk melakukan suatu
tindakan ataukah tidak.

C. Pandangan Islam pentingnya perilaku menjaga lingkungan


 Ada banyak firman Allah di dalam al-Qur’an yang memberi peringatan kepada
manusia untuk tidak melakukan kerusakan, temasuk di dalamnya merusak
lingkungan di muka bumi. Semisal dalam Q.S. Al-A’raf ayat 56, Allah
mengingatkan manusia untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi. “Dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ini, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harap kan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik”
 Pada surat Ar-Rum ayat 41, Allah juga menegaskan betapa kerusakan yang
terjadi pada alam, darat dan laut, disebabkan karena perbuatan manusia
sendiri. Sampai hari ini, kita masih terus menyaksikan perbuatan-perbuatan
manusia yang mengarah pada terancamnya kelestarian alam, dari membuang
sampah plastik, penebangan hutan yang sembrono, penggunaan energi tak
terbarukan yang berlebihan dan masih banyak lagi perilaku-perilaku yang
mengarah pada pengrusakan lingkungan.
II. Peduli Sosial
A. Pengertian
Peduli Sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional dalam Anas Salahudindan Irwanto


Alkrienciehie, menjelaskan bahwa kepedulian sosial merupakan sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.

Menurut Darmiyati Zuchdi peduli sosial merupakan sikap dantindakan yang selalu
ingin memberi bantuan kepada masyarakat yangmembutuhkan.

Menurut Elly M. Setiadi, dkk, lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana
seseorang melakukan interaksi sosial, baik dengan anggota keluarga, teman, dan
kelompok sosial lain yang lebih besar

Pentingnya karakter kepedulian sosial dalam lingkungan masyarakat sangat


dibutuhkan, misalnya sebagai wujud toleransi antar sesama, saling mengerti
penderitaan satu sama lain, dan bentuk pengertian akan kesusahan yang sedang
dialami seseorang.
Kerukunan dalam masyarakat dapat ditingkatkan, dan juga keharmonisan,
kebersamaan, akan menciptakan perdamaian dalam berbagai lapisan masyarakat.

B. Indikator kepedulian sosial


1. Berempati kepada sesama teman kelas, artinya siswa dapat
memberikantanggapan yang menunjukkan kepedulian mereka pada teman
sekelas
2. Melakukan aksi sosial, artinya siswa dapat melakukan berbagai
halyangbermanfaat untuk orang lainc.
3. Membangun kerukunan wargakelas, artinya siswa dapat menciptakan
suasana rukun dalam lingkungan kelasnya.
4. Peduli pada orang lain
5. Menghargai orang lain
6. Menghormati hak-hak orang lain dan bekerja sama
7. Membantu dan menolong orang lain

C. Lingkungan Sosial
lingkungan sosial adalah “Tempat atau suasana dimana sekelompok orang merasa
sebagai anggotanya, seperti lingkungan kerja,lingkungan RT, ling-kungan
pendidikan, lingkungan pesantren, dan sebagainya”.

Jadi lingkungan sosial adalah semua orang dan suasana tempat yang dapat
mempengaruhi kita baik secara langsung maupun tidak langsung.

III. Anti korupsi


A. Pengertian Korupsi
Dalam UU No. 20 Tahun 2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Ada sembilan tindakan kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu: suap,
illegalprofit, secret transaction, hadiah, hibah (pemberian), penggelapan, kolusi,
nepotisme, dan penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta fasilitas negara.

Dalam ilmu politik, korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan dan


administrasi, ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun
orang lain, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga
meninmbulkan kerugian bagi masyarakat umum, perusahaan, atau pribadi lainnya
(Adhyta Satya, 2014:5).

Dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa Korupsi adalah menyalahgunakan


kewenangan, jabatan atau amanah secara melawan hukum untuk memperoleh
keuntungan atau manfaat pribadi dan atau kelompok tertentu yang dapat
merugikan kepentingan umum.
B. Dampak Korupsi
Korupsi sangat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat sekitar. Adapun
dampak korupsi yang terlihat secara langsung dan tidak langsung adalah sebagai
berikut :
a. Kenaikan harga-harga barang akibat anggaran APBN yang dikorupsi
b. Bertambahnya rakyat miskin dikarenakan uang tunjangan bagi rakyat
miskin yang seharusnya disalurkan dikorupsi.
c. Mahalnya biaya yang harus rakyat keluarkan untuk mendapatkan layanan
dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang seharusnya bersubsidi.
d. Kesenjangan pendapatan semakin tinggi.
e. Banyaknya rkyat yang di PHK akibat perusahaan kecil tempat mereka
kerja gulung tikar akibat dana investasinya dikorupsi.

C. Pengertian Pendidikan Anti Korupsi


Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
proses belajar mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi. Dalam proses
tersebut, maka Pendidikan Anti korupsi bukan sekedar media bagi transfer
pengalihan pengetahuan(kognitif) namun juga menekankan pada upaya
pembentukan karakter (afektif) dan kesadaran moral dalam melakukan
perlawanan (psikomotorik) terhadap penyimpangan perilaku

1. Dasar Pemikiran Pendidikan Anti Korupsi :


a. Realitas dan praktek korupsi di Indonesia sudah sangat akut, maka
masalah tidakbisa diselesaikan hanya melalui penegakan hukum.
b. Menurut Paulo Freire, pendidikan mesti menjadi jalan menuju
pembebasan permanen agar manusia menjadi sadar (disadarkan) tentang
penindasan yang menimpanya, dan perlu melakukan aksi-aksi budaya
yang membebaskannya.
c. Perlawanan masyarakat terhadap korupsi masih sangat rendah jalur
penyelenggaraan Pendidikan Anti korupsi selama ini tidak ada.
2. Latar Belakang Pendidikan Anti Korupsi :
a. Praktek korupsi di Indonesia telah terjadi sejak masa kerajaan di wilayah
nusantara, bahkan telah tersistematisasi mulai pada masa VOC dan
pemerintahan Hindia Belanda.
b. Secara Faktual persoalan korupsi di Indonesia, dikatakan telah sampai
pada titik kulminasi yang akut tidak hanya mewabah di kultur dan
struktur birokrasi pemerintah juga menjadi fenomena multi dimensional
telah menggerogoti sendi-sendi kehidupan sosial dan kultural.
c. Pergeseran pola hidup masyarakat yang tadinya menjunjung tinggi nilai-
nilai spiritual mulai bergeser pada nilai-nilai materialistis dan
konsumerisme.
d. Korupsi = extra ordinary crime, Upaya menjadikan musuh
bersama/commonenemy belum menjadi bagian dari gerakan moral
bangsa Karena itu pemberantasan korupsi harus dijadikan sebagai
collective ethics movement.

Anda mungkin juga menyukai