OLEH MAHASISWA
Nama : Kurnia Sariputri
NPM : 22.14201.91.34.P
Kelas : RB2
Prgram Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)
Semester V Tahun 2022
PALEMBANG 2022
MAKALAH BAHAN KULIAH
URAIAN MATERI
Karakter Mandiri dan Tanggung Jawab
A. PENDAHALUAN
Karakter sebagai bentuk ciri khas atau karakteristik yang melekat pada setiap
diri manusia. Karakter menjadi suatu tolak ukur suatu individu dalam menentukan dan
mengarahkan sikap untuk melakukan sesuatu. Karakter kemandirian sesuatu hal yang
penting untuk diterapkan dan dikembangkan oleh sekolah untuk membentuk generasi
muda yang mandiri. Kemandirian peserta didik dapat memberikan suatu dampak
perubahan dan kemajuan sekolah karena di dalamnya terdapat cikal bakal Sumber
Daya Manusia (SDM) yang mandiri. Kemandirian adalah suatu sikap yang terdapat
dalam diri individu dalam menjalankan segala bentuk rasa tanggung jawab untuk
menyelesaikan suatu persoalan hidup dan tantangan yang dialaminya.
Sekolah sebagai tempat pendidikan formal tidak hanya sekedar menekankan
pada kemampuan kognitif saja, melainkan harus memperhatikan dalam
pengembangan karakter peserta didik. Menurut Suparno (2012) dalam Wuryandani,
dkk (2016: 209) menyampaikan bahwa pendidikan masih sangat menekankan
pengetahuan kognitif saja, bukan terhadap kemampuan analisis terhadap
permasalahan atau persoalan hidup yang dihadapi.
Karakter kemandirian yang dapat diterapkan peserta didik di sekolah dapat
dilakukan seperti memiliki sikap percaya diri, mengerjakan tugas dengan mandiri, dan
bentuk-bentuk tanggung jawab lainnya. Ketika seorang individu paham akan apa yang
harus ia kerjakan dengan mandiri, dapat dikatakan individu tersebut mampu
menjalankan karakternya dengan baik. Menurut Lickona (2014: 72) menjelaskan
bahwa karakter yang baik memiliki tiga bagian yang saling terkait, diantaranya yaitu
pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral. Karakter yang baik dapat
diterapkan dengan mengetahui kebaikan, kemudian menginginkan kebaikan, dan
melakukan suatu kebaikan yang meliputi kebiasaan pikiran, kebiasaan hati dan
kebiasaan perbuatan.
B. KARAKTER MANDIRI
1. Pengertian
Pengertian mandiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dalam
keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Masih menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, mandiri sinonim dengan berdikari, yakni berdiri di
atas kaki sendiri dan tidak menggantungkan dengan bantuan orang lain.
Ngainun Naim 2012:55 menyatakan bahwa karakter adalah gambaran tingkah
laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit maupun
implisit. Karakter mengacu pada serangkaian sikap attitudes, perilaku behaviours,
motivasi motivations, dan keterampilan skills. Karakter meliputi sikap seperti
keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual berpikir kritis dan
alasan moral, jujur dan bertanggungjawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral
dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang
memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan
komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.
Agus Wibowo 2013:12 menjelaskan bahwa karakter merupakan sifat alami
seseorang dalam merespon situasi secara bermoral, sifatnya jiwa manusia, mulai dari
angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga, cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter sebagai serangkaian sikap,
motivasi, perilaku, dan keterampilan, serta watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan virtues yang
diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak.
Dari beberapa pendapat tentang karakter tersebut dapat disimpulkan bahwa
karakter merupakan suatu identitas diri seseorang yang mencerminkan kualitas
kepribadiannya dengan mengacu pada serangkaian sikap, pengetahuan, perilaku,
motivasi, dan juga keterampilan dalam berinteraksi atau beraktivitas sehari-hari yang
akan menjadi suatu kebiasaan habbit yang melekat pada diri seseorang tersebut.
Masa muda memang menjadi usia produktif dengan semangat juang yang tinggi,
seperti yang dimiliki oleh Erika Putri (19). Erika merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara dan telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada
2019 silam. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, memiliki tanggung jawab
besar untuk membantu perekonomian keluarga. Dengan nilai yang bagus tidak
membuatnya langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tetapi, memilih untuk
bekerja dan mulai hidup mandiri.
Gadis muda ini menyatakan, alasan untuk bekerja karena ingin membayar uang
kuliah sendiri dan tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya. “Ya kerja awalnya
untuk membayar uang kuliah sendiri, alhamdulillah dapat beasiswa. Sekarang bisa
memberikan sedikit untuk orang tua, untuk uang saku dan untuk menabung,” ujar Erika
ketika ditemui, Kamis (29/10). Selama kurang lebih 2 tahun bekerja sebagai kasir di
Tugu Point Yogyakarta, ia tidak lupa untuk terus belajar mempersiapkan ujian masuk
universitas. Mencari soal dari internet ataupun informasi mengenai dunia perkuliahan.
Semangat untuk mengenyam bangku perkuliahan tidak pernah hilang dari diri Erika.
Bekerja pada usia muda tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, Erika
mengatakan banyak hal yang harus ia korban kan demi bekerja, salah satunya waktu
untuk keluarga dan teman-teman. Selama seminggu, biasanya ia hanya libur satu kali.
Namun, karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan sosial,
menyebabkan jadwal masuk bekerja menjadi tiga kali dalam seminggu.
Gadis yang sekarang ini menyandang status sebagai mahasiswi baru Universitas
Terbuka tahun 2020, membagikan bagaimana mengatur jadwal dengan bijak antara
bekerja dan kuliah. Ia mengambil jam bekerja setiap weekdays dan jadwal kuliah setiap
weekend. “Jadwal kuliah memang mengambil hari weekend karena tugas yang diberikan
juga setiap akhir pekan, jadi tidak mengganggu jadwal bekerja. Kuliah lancar, bekerja
juga harus lancar tidak menghambat satu sama lain,” tutur Erika.
“Tetapi, kuliah daring itu tidak mudah, banyak materi yang sulit dipahami. Mau
tidak mau membutuhkan waktu lebih untuk belajar materi kembali,” lanjutnya. Pandemi
Covid-19 juga memberikan dampak yang besar terhadap dunia pendidikan. Selama
perkuliahan melalui daring, dibutuhkan tenaga dan fokus yang tinggi karena cara
mengajar yang jauh berbeda dari sebelumnya. Erika juga berharap agar pandemi ini
segera berakhir sehingga segala sesuatu dapat berjalan normal kembali.
Menjadi tulang punggung keluarga sekaligus berstatus sebagai seorang mahasiswi
memiliki risiko tinggi dan tentunya sudah disadari oleh Erika. Tekun dalam bekerja dan
rajin kuliah merupakan fokus utamanya untuk sekarang. Ia menyadari bahwa mencari
uang bukan hal yang mudah, banyak usaha dan kerja keras yang harus dilakukan, apalagi
tidak hanya kebutuhan pribadi tetapi, kebutuhan hidup keluarga juga menjadi bagian hal
yang harus dipenuhi.
Erika menyadari selagi masih muda dan sehat, ia akan terus berusaha untuk bekerja
menghasilkan uang sendiri, membantu kedua orang tua, dan sukses dengan usahanya
sendiri. Semampu mungkin tetap mempertahankan pekerjaannya agar dapat sejalan
dengan kegiatan kuliah yang dijalani. Rencana untuk masa depan sudah dipikirkan, gelar
sarjana menjadi patokan untuk mencari pekerjaan yang memiliki prospek bagus dan
berpenghasilan tinggi sehingga dapat memperbaiki kehidupan dirinya dan keluarga.
B. TANGGUNG JAWAB
1. Pengertian
Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini, jika dijabarkan
tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung
segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya.
Secara harfiah tanggung jawab adalah suatu kondisi dimana seseorang harus
menanggung sesuatunya secara sendiri meskipun dirinya disalahkan sebagai
penerima beban yang disebabkan oleh pihak lain.
Menurut Friedrich August von Hayek, dirinya mengemukakan gagasannya
bahwa istilah tanggung jawab umumnya dipakai untuk menutupi tanggung jawab itu
sendiri. Sedangkan tanggung jawab dan kebebasan ialah kedua hal yang tidak bisa
untuk dipisahkannya.
Sementara gagasan yang dikemukakan oleh George Bernard Shaw mengenai
tanggung jawab yaitu setiap orang yang sanggup mempraktekkan semua
pengetahuan dan tenaganya dalam sebuah tindakan yang efektif, dan berguna jika
seseorang wajib menanggung segala akibat yang dilakukannya. Baik dapat
memberikan keuntungan bagi dirinya maupun malah merugikan dirinya.
Pada umumnya, pengertian mengenai tanggung jawab adalah kesadaran seseorang
terhadap perbuatan maupun perilaku yang secara sengaja itu meskipun tidak sengaja
memperlakukannya. Tanggung jawab bisa kamu lakukan pada kondisi dimana
seseorang dalam keadaan sadar. Apabila seseorang tersebut memiliki suatu sifat
tanggung jawab, maka dirinya tergolong menjadi pribadi yang memiliki kejujuran
serta kepedulian yang tinggi.
3. Cara Membentuk Rasa Tanggung Jawab dan penerapannya dalam kehidupan sehari - hari
a. Cara Membentuk Rasa Tanggung jawab
Menghentikan Kebiasaan Mengeluh
Tidak Perlu Banyak Alasan
Jangan Menunda-Nunda Pekerjaan
Menjadi Seorang Konsisten
Belajar Mengatur Keuangan secara mandiri
b. Contoh tanggung jawab
Berikut ini beberapa contoh, mulai dari contoh tanggung jawab dalam pekerjaan
atau kehidupan sehari-hari lainnya:
Menjalankan perintah dan larangan agama, bukti tanggung jawab bahwa kita
beragama.
Menjaga kesehatan dan asupan makanan, contoh tanggung jawab pada diri
sendiri.
Ngainun, Naim. 2012. Menjadi Guru Inspiratif: Membudayakan dan Mengubah Jalan Hidup
Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ali, M., & Asrori, M. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
https://iphincow.com/2021/02/01/rasa-tanggung-jawab/
https://kumparan.com/arindanvts/kisah-inspiratif-pilih-hidup-mandiri-pada-usia-muda-
1uUCxuF9BYu
MAKALAH BAHAN KULIAH
URAIAN MATERI
Karakter religius dan adab dalam kehidupan sehari hari
A. PENGERTIAN
Menurut Suparlan, religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
Kata karakter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Salah satu karakter yang penting diajarkan adalah karakter religius. Manusia
yang berkarakter adalah manusia yang religius. Karakter religius sendiri
termasuk dalam 18 karakter bangsa yang direncanakan oleh kementerian
pendidikan nasional. Kemendiknas mengartikan bahwa karakter religius sebagai
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
Pengertian religius secara bahasa diambil dari dua istilah yang memiliki perbedaan
makna, yakni religi dan religiusitas. Religi berasal dari kata religion sebagai
bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan adanya sesuatu
kekuatan kodrati di atas manusia, religiusitas berasal dari kata religius yang
berkenaan dengan religi atau sifat religi yang melekat pada diri seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa religius berarti bersifat
religi atau keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan religi (keagamaan).
Penciptaan suasana religius berarti menciptakan suasana atau iklim kehidupan
keagamaan. Religius merupakan nilai karater dalam hubungannya dengan Tuhan.
Ia menunjukkan bahwa pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang
diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran agamanya.
Sementara itu, Karakter religius adalah karakter manusia yang selalu menyandarkan
segala aspek kehidupannya kepada agama.Ia menjadikan agama sebagai penuntun
dan panutan dalam setiap tutur kata, sikap, dan perbuatannya, taat menjalankan
perintah Tuhannya dan menjauhi laranganNya. Karakter religius sangat penting,
hal itu merujuk pada pancasila, yaitu menyatakan bahwa manusia Indonesia
harus menyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan konsekuensi
melaksanakan segala ajaran agamanya. Dalam Islam seluruh aspek kehidupan
harus berlandaskan dan bersesuaian dengan ajaran Islam.
Dari pengertian karakter dan religius yang telah dikemukakan diatas maka,
karakter religius dapat diartikan sebagai watak, tabiat, akhlak atau kepribadian,
sikap, perilaku seseorang yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan
berlandaskan ajaran-ajaran Agama.
2. Adil berarti yang berarti lurus, berada di tengah-tengah, tulus, dan jujur. Orang yang
bersikap adil adalah orang yang menjalani kehidupan dengan sesama sesuai hukum
agama, hukum negara, dan hukum adat yang berlaku.
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”
(QS. An-Nahl: 90)
Hadits:
“Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan
walaupun hanya sebesar zarrah”. (HR. Muslim).
5. Bekerja Efisien
Efisien artinya bekerja tanpa adanya pemborosan. Bisa di lihat pada QS. Al-’Asr: 1-3
Kandungan yang terdapat pada surat Al-‘Asr adalah peringatan bagi manusia
mengenai meruginya manusia terhadap waktu. Tetapi, merugi terhadap waktu ini
tidak akan dialami oleh orang yang beriman, beramal saleh dan orang yang saling
menasihati demi kebenaran serta senantiasa dalam kesabaran.
Hal tersebut karena orang-orang ini mampu memanfaatkan waktu yang dimilikinya di
dunia dipenuhi dengan perbuatan yang positif dan Allah SWT tentu akan memberikan
balasan yang setimpal
6. Visi kedepan
7. Disiplin tinggi
4. Perbanyak istighfar
5. Mulailah seluruh aktifitas dengan Basmallah
1.Bismillah erat kaitannya dengan kalimat tauhid ‘la ilaha illa Allah’, sehingga
kalimat ini menegaskan bahwa Allah SWT adalah sebab utama segala tindakan.
2.Kalimat ini yang diucapkan seorang muslim adalah bentuk ungkapan
pengagungan Allah SWT sebagai penguasa alam semesta.
Keutamaan membaca bismillah: Dekat dengan Allah SWT; di berkati Allah
(mendapat rahmat-Nya); diselamatkan dari malaikat Zabaniyah (juru penyiksa
neraka); dan terhindar dari godaan setan.
MAKALAH BAHAN KULIAH
URAIAN MATERI
Karakter visioner dalam kehidupan sehari hari
A. Pengertian
Visioner adalah kemampuan untuk melihat ke depan, melebihi penglihatan orang lain.
Orang yang visioner, ketika ditanya tentang rencana-rencananya akan menjawab
dengan jelas dan tegas. Misalnya: “Saya akan melaksanakan itu mulai besok
D. Manfaat Visi
1. Menerangkan masa depan
- Jelas apa yang ingin dicapai
- Contoh: Kisah pengikut2 nabi
2. Menggerakkan/ aksi
- Aksi/kegiatan menjadi selektif
- Kekuatan lebih maksimal
E. kompetensi yang harus dimiliki pemimpin visioner
Brown mengemukakan sepuluh kompetensi yang harus dimiliki pemimpin visioner. yaitu
sebagai berikut ini1:
1. Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang
hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
2. Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis
pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang
akan datang.
3. Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan
masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin
dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain
yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
4. Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik
untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau
mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk
menanggulangi rintangan itu
5. Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha
mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan
masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
6. Taking Risks. Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap
kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
7. Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan
sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan
tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
8. Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai
sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam
maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan
berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.
9. Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil
bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam
maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi,
1
Mulyono. 2009. Educational Leadership. Malang: Uin Press Hlm 122-125
negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu
mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat
memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan
imajinasi.
10. Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu
bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan
perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan
aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Agus , Nurtanio P. Strategi Mengembangkan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah. jurnal
pendidikan.
Dedi, Ahmad Kurniadi. kepemimpinan visioner-produktive. Jurnal UPI.
Gary, Jay. 2005. Visionary Leadership in World Futures. (Online),
(http://www.sedl.org/change/leadership/history.html), diakses Senin, 7 November 2022.
Harian Kompas. Edisi selasa, 24 juli 2012. Diakses pada Senin, 7 November 2022
Mulyono. Educational Leadership. (Malang: UIN-Malang Press (Anggota IKAPI,2009),
Nasir , ibnu. http://ibnunsr.wordpress.com/2012/06/05/kepemimpinan-visioner/ diakses pada
Senin, 7 November 2022.
MAKALAH BAHAN KULIAH
INCLUDEPICTURE "C:\\..\\..\\Kewirausahaan\\Bahan kuliah\\Materi kuliah per topik\\AppData\\Local\\
Temp\\ksohtml7128\\wps1.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "C:\\..\\..\\
Kewirausahaan\\Bahan kuliah\\Materi kuliah per topik\\AppData\\Local\\Temp\\ksohtml7128\\wps1.jpg"
- Judul Bahan : Karakter Hormat dan Santun \
* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE "C:\\..\\..\\Kewirausahaan\\Bahan kuliah\\Materi kuliah
Kajian
per topik\\AppData\\Local\\Temp\\ksohtml7128\\wps1.jpg" \* MERGEFORMATINET
URAIAN MATERI
KARAKTER HORMAT DAN SANTUN
A. HORMAT
1. Pengertian Hormat
Secara umum, rasa hormat (respect) merupakan cara merasakan dan
berperilaku. Kamus Merriam Webster Collegiate menawarkan dua sinonim untuk
kata benda hormat atau menghormati yakni pertimbangan (yang berarti suatu
tindakan memberi perhatian khusus) dan penghargaan (perhatian yang tinggi dan
khusus tinggi atau khusus). Jadi, istilah istilah rasa hormat merujuk pada cara
berperilaku dan berperasaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menghormati adalah sikap
menaruh hormat, sopan, menghargai, atau menjunjung tinggi pendapat dan
keyakinan orang lain. Sikap ini akan muncul ketika seseorang sudah dapat
memahami norma dan nilai kehidupan yang bersifat abstrak. Salah satu alasan
mengapa kita harus menghormati orang lain adalah untuk menghindari
perselisihan yang kerap terjadi di lingkungan sosial. Perselisihan semacam ini
sebaiknya tidak terjadi karena akan membuat kita hidup dalam ketidaknyamanan.
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan, memandang
tinggi kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap sebegini telah lama
digariskan di dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui
contoh-contoh sikap Rasulullah SAW yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan
maksud sebuah hadis yang berbunyi: “Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah
seperti yang terdapat dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT
menyuruh kita memandang kepada Nabi Muhammad SAW sebagai contoh terbaik
dalam kehidupan kita sebagaimana firmanNya di dalam surah al Qalam ayat 4:
“Dan bahawa sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai akhlak
yang amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek
menghormati sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama manusia
mahupun makhluk-makhluknya yang lain. Ini khususnya untuk memelihara
hubungan yang baik kerana keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama
yang telus buat penakatan. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia
mencakupi hormat kepada yang tidak seusia iaitu antara yang muda kepada yang
tua dan yang tua kepada yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa
tidak menaruh hormat kepada orang yang lebih tua diantara kami atau tidak
mengasihani yang lebih muda, tidaklah termasuk golongan kami” (Hadis sahih
riwayat Imam Ahmad dan disepakati yang lain). (Agus Wibowo & Sigit Purnama,
2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki
keyakinan orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat
orang lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita
harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita
aagar kita bissa menghormati orang lain. (Wahyudin Sumpeno, 2009: 45)
2. Manfaat Sikap Hormat
Berikut adalah beberapa manfaat dari sikap menghormati orang lain.
a. Orang lain akan menghormati kita
Seseorang yang mampu menghormati orang lain, tentu akan merasakan
bagaimana dihormati oleh sesamanya. Rasa saling menghormati ini tentu
sangat indah dan membuat hati menjadi lebih nyaman. Meski tidak semua
orang membalas perilaku tersebut, kita harus tetap melakukannya, sebab
saling menghormati merupakan sikap kemanusiaan yang tidak ternilai
harganya.
b. Hidup akan lebih tenang dan jauh dari konflik
Perilaku menghormati orang lain adalah kebiasaan baik yang mampu
membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan jauh dari konflik. Dengan
menerima segala perbedaan yang ada, hubungan sesama manusia dalam
lingkungan sosial menjadi lebih harmonis. Sikap ini merupakan cara terbaik
untuk menghindari konflik yang dapat mengganggu ketenangan hidup.
c. Membentuk reputasi yang baik di mata orang lain
Ketika kita mampu menghormati dan menghargai orang lain, tentu reputasi
diri kita akan terlihat lebih baik di mata mereka. Memiliki reputasi yang baik
ini akan membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Orang lain akan merasa
senang dan nyaman ketika berinteraksi dengan kita, sehingga mereka tidak
segan memberi dukungan atau bantuan untuk berbagai hal, terutama dalam
pekerjaan.
d. Hidup menjadi lebih produktif
Sikap menghormati orang lain akan membuat suasana hati menjadi lebih
damai dan sejahtera. Hal ini juga menyebabkan diri kita menjadi lebih
produktif dan fokus tanpa ada bayang-bayang perselisihan yang terjadi. Saling
menghormati juga membuat kita memiliki hubungan yang baik dengan orang
lain, sehingga kita dapat meminta bantuan atau bekerja sama untuk melakukan
suatu hal yang meningkatkan produktivitas.
e. Menambah teman
Sikap menghormati orang lain juga dapat memperluas relasi pertemanan.
Dengan sikap ini, kita tidak ragu untuk berkenalan, mencari tahu, dan belajar
banyak hal dengan teman-teman dari berbagai suku, agama, dan ras.
Kehadiran teman dengan berbagai latar belakang ini akan membuka pada dan
wawasan kita terhadap segala hal.
Kita juga diharuskan hormat kepada sesama anggota keluarga, misalnya: hormat
kepada kakak dan sayang kepada adik. Selain itu, kita juga wajib hormat dan
patuh kepada guru. Beliau telah berjasa mendidik dan mengajarkan ilmu yang
bermanfaat.
Berikut adalah contoh cara menghormati dan mematuhi guru:
a. Saat bertemu dengan guru: mengucapkan salam: “Assalāmu‘alaikum”;
bersalaman dengan mencium tangannya; memperlihatkan wajah berseri-seri.
b. Saat guru memberi tugas/PR, hendaknya: selalu mengerjakan dan
menyelesaikan tepat waktu; tidak bermalas-malas dan mengeluh
c. Saat guru menasihati: mendengarkan dengan tulus; menaati nasihatnya.
d. Saat berbicara dengan guru: berbicara dengan santun; suara tidak terlalu keras;
tidak memotong pembicaraannya.
e. Saat guru sedang mengajar: duduk tenang dan tidak mengganggu teman; tidak
berbicara sendiri sehingga berisik atau gaduh; memperhatikan pelajaran yang
disampaikan guru.
B. SOPAN SANTUN
1. Pengertian Sopan Santun
Sopan adalah sikap hormat, tertib dan beradab mengenai kelakuan, tindakan
dan perbuatan. Sedangkan santun adalah tata krama, halus, baik hati, saling
menghormati, saling sayang menyayangi, belas kasih dan suka menolong. Sopan
santun adalah kebiasaan yang baik dan disepakati dalam lingkungan pergaulan
antar manusia setempat.
Sopan santun artinya adalah sikap atau perilaku yang tertib sesuai dengan
adat istiadat atau norma-norma yang berlaku dalam pergaulan antar manusia
setiap harinya memiliki sikap saling menghormati, bertutur kata baik, bersikap
rendah hati, serta suka menolong. Sopan santun merupakan perilaku seseorang
yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, menghargai, dan berakhlak
mulia.
Sopan santun bisa dianggap sebagai norma tidak tertulis yang mengatur
bagaimana seharusnya kita bersikap atau berperilaku. Sopan santun adalah tata
cara mengatur kehidupan sehari-hari dengan baik sehingga semuanya lancar,
sehingga tidak ada gangguan pikiran maupun perasaan. Sopan santun adalah
sikap baik dalam pergaulan dalam berbahasa maupun berperilaku. Sopan santun
bersifat relatif, artinya yang dianggap baik pada tempat dan waktu tertentu bisa
berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
Perilaku sopan-santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil
pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai
tuntunan pergaulan sehari-hari. Perilaku sopan santun adalah tata cara atau
tingkah laku seseorang yang berlaku secara turun-temurun sesuai dengan aturan,
adat dan budaya masyarakat.
Oetomo, Hasan. 2012. Pedoman Dasar Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher
Rosita, Siska. 2015. Penanaman Self Regulation melalui Kegiatan Basic Spiritual Quotient
pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Mejayan Caruban. Ponorogo: STAIN Ponorogo.
Rusyan, A.T., dkk. 2012. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Karya.
MAKALAH BAHAN KULIAH
- Judul Bahan Kajian : Karakter kerja keras, ulet , tekun dan teliti
- Mata kuliah : Pendidikan Karakter
- Program Studi : PSIK-5-RB2
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
- Mhs penyusun : Kurnia Sariputri
bahan
URAIAN MATERI
KERJA KERAS, ULET, TEKUN, DAN TELITI
A. KERJA KERAS
1. PENGERTIAN KERJA KERAS
Kerja keras adalah Bekerja berarti berusaha atau berjuang, dan keras berarti
bersungguh-sungguh.
Jadi, yang dimaksud bekerja keras adalah berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai suatu cita-cita atau tujuan.
“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-
Qashash “ 77)
Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari
rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing.
Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah
dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya.
Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:
B. TEKUN
1. PENGERTIAN TEKUN
Tekun berarti berkeras hati, teguh pada pendirian. Tekun adalah termasuk
perbuatan yang terpuji (akhlaq mahmudah) yang harus dimiliki oleh setiap orang
Islam.
Karena Allah SWT senang jika hamba-hamba-Nya berusaha dengan tekun.
Tekun itu dapat mengantarkan seseorang untuk mencapai cita-citanya.
Tekun artinya berkeras hati, teguh pada pendirian, rajin, giat, sungguh-
sungguh dan terus-menerus dalam bekerja meskipun mengalami kesulitan, hambatan,
dan rintangan. Sifat tekun ini diwujudkan dalam semangat yang berkesinambungan
dan tidak kendur walaupun banyak rintangan yang menghadang.
2. TUJUAN TEKUN
Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan maksimal dibutuhkan
ketekunan. Seseorang yang secara tekun menggeluti profesinya suatu ketika
pasti akan memperoleh hasil yang memuaskan.
Sebagai contoh, para pengusaha yang sekarang ini sukses, mereka dulunya
adalah pekerja yang tekun dan selalu berusaha meningkatkan kualitas hasil
dari usahannya serta senantiasa berusaha dengan tidak pernah merasa bosan.
Akhirnya mereka mendapatkan keberhasilan tersebut.
3. HIKMAH TEKUN
c. Melatih diri untuk siap menghadapi berbagai rintangan dan cobaan dalam
kehidupan ini.
4. CONTOH TEKUN
Seorang petani tidak pernah bosan untuk pergi bekerja.
Seorang ibu tidak akan merasa bosan mengurus anak dan mengurus pekerjaan
rumah tangga.
Seorang pelajar tekun dengan pelajaran-pelejaran yang selama ini dia
pelajari.
Seorang dokter tekun dengan pekerjaannya yang dipenuhi dengan segala risiko
dan lain-lain.
Semua itu adalah contoh sikap tekun dalam kehidupan.
C. ULET
1. PENGERTIAN ULET
Ulet berarti tidak mudah putus asa yang berarti dengan kemauan yang keras
dalam mencapai suatu tujuan.
Keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya sangat ditentukan
oleh keuletan dalam menghadapi persoalan yang menyertai proses penyelesaian
masalah tersebut.
Ulet berarti tahan uji, tidak mudah putus asa dan menyerah jika menemui
rintangan dan hambatan yang disertai kemauan kerja keras dalam berusaha mencapai
tujuan dan cita-cita. Meskipun ia gagal dalam suatu urusan, tetapi ia tidak mengeluh,
tidak bersedih, dan tidak pula berputus asa sehingga ia akan tetap berusaha dan
mencoba lagi untuk mencapai yang diinginkannya. Baginya, kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda.
2. HIKMAH ULET
D. TELITI
1. PENGERTIAN TELITI
Teliti dapat diartikan dengan cermat dan hati-hati. Teliti termasuk sifat terpuji
yang harus dimiliki oleh setiap muslim karena sifat tersebut dapat mengantarkan
seseorang untuk mencapai cita-citanya.
Orang yang dalam hidupnya dapat melaksanakan pekerjaan dengan cermat
dan hati-hati, kemungkinan besar akan terhindar dari kesalahan.
2. TUJUAN TELITI
Sifat teliti sangat penting dalam hidup karena mengandung beberapa manfaat sebagai
berikut :
a. Terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan sesuatu.
b. Terhindar dari sifat suuzan atau buruk sangka terhadap orang lain. Orang
yang teliti, ketika menghadapi kegagalan tidak cepat-cepat menyalahkan
orang lain.
3. HIKMAH TELITI
4. CONTOH TELITI
Teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu. Orang yang teliti
ditunjukkan dengan cermat, penuh minat, dan berhati-hati dalam menjalankan sesuatu
agar tidak terjadi kesalahan. Lawan dari sifat teliti dan tekun adalah ceroboh atau
teledor. mengerjakan sesuatu. Termasuk dalam berbicara, kita tidak boleh ceroboh,
tetapi harus cermat.
Kerja keras tekun, ulet dan teliti saling berhubungan satu sama lain karena
suatu usaha atau tujuan tertentu yang sudah dilakukan dengan kerja keras tanpa
adanya ketekunan, keuletan, dan ketelitian tidak akakn tercapai secara maksimal.
Berikut adalah contoh yanng menunjukkan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
1. Menyadari bahwa rizki yang diberikan Allah tidak datang dengan tiba-tiba tanpa
usaha.
2. Tidak bersifat malas dan mengeluh terhadap suatu pekerjaan karena akan
mempengaruhi etos kerja yang sudah dibangun.
3. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang dapat dilakukan dengan tepat.
4. Tidak cepat merasa puas hanya pada suatu pekerjaan yang digeluti.
8. Tetap optimis dan tidak mudah putus asa apabila menemukan suatu kegagalan.
10. Melakukan pekerjaan tidak hanya dengan fisik /tenaga, tetapi juga dengan hati
dan pikiran yang positif.
MAKALAH BAHAN KULIAH
URAIAN MATERI
Karakter peduli lingkungan dan sosial serta anti korupsi dalam kehidupan sehari hari.
I. Peduli Lingkungan
A. Pengertian
Peduli Lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Karakter peduli lingkungan menurut Kemendiknas (2010: 11) merupakan sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya serta mengembangkan upaya –upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
Pembentukan karakter siswa bukan hanya terjadi di dalam kelas/sekolah saja, bahwa
lingkungan masyarakat/teman sebaya terutama keluarga juga berperan dalam
pembentukan karakter.
Menurut Darmiyati Zuchdi peduli sosial merupakan sikap dantindakan yang selalu
ingin memberi bantuan kepada masyarakat yangmembutuhkan.
Menurut Elly M. Setiadi, dkk, lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana
seseorang melakukan interaksi sosial, baik dengan anggota keluarga, teman, dan
kelompok sosial lain yang lebih besar
C. Lingkungan Sosial
lingkungan sosial adalah “Tempat atau suasana dimana sekelompok orang merasa
sebagai anggotanya, seperti lingkungan kerja,lingkungan RT, ling-kungan
pendidikan, lingkungan pesantren, dan sebagainya”.
Jadi lingkungan sosial adalah semua orang dan suasana tempat yang dapat
mempengaruhi kita baik secara langsung maupun tidak langsung.