Anda di halaman 1dari 13

Nama : Salwaa Nur'aini Hariansyah

NIM : PO.71.20.2.19.026

TK : II.A

LATIHAN KE-1!

1. Jelaskan pengertian antropologi

2. Jelaskan ruang lingkup antropologi

JAWABAN :

1. Kata Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Anthropos yang artinya manusia, dan
logos yang artinya ilmu. Jika diartikan secara singkat, Antropologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang manusia. Beberapa pendapat ahli antropologi bahwa antropologi
merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dan untuk memperolah pengertian atau
pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia (Haviland 1999:7
Koentjaraningrat 1987).

2. Antropologi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu antropologi fisik dan budaya. Antropologi
fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut volusimya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam beberapa
jenis(sepsis) Keistemewaan apapun yang dianggap melekat ada pada dirinya yang dimiliki
manusia mereka digolongkan dalam Binatang Menyusu. Sedangkan antropologi budaya
memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia atau cara hidupnya dalam
masyarakat. Selain itu juga antropologi budaya memfokuskan perhatianya kepada
kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. menurut Haviland
(1999:12) cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni
arkeologi, antroplogilinguistic, dan etnologi
LATIHAN KE-2!

1. Jelaskan pengertian proses 2ocial dalam interaksi 2ocial

2. Jelaskan 2ocia-ciri proses 2ocial

3. Uraikan bagaimana cara mengidentifikasi macam interaksi social

4. Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi 2ocial

5. Jelaskan syarat-syarat terjadinya proses 2ocial

JAWABAN :

1. Proses 2ocial adalah cara berhubungan atau interaksi antara orang per orang atau
orang dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok manusia yang saling bertemu dan
terjadinya sistem hubungan tertentu. Dan interaksi 2ocial adalah hubungan-hubungan 2ocial
yang dinamis antar orang per orang, antara perorangan dengan kelompok maupun antara
kelompok manusia dengan kelompok manusia.

2. Ciri-Ciri Proses Sosial :

a) Bentuk interaksi

macam ini disebut “proses” karena terdiri dari serentetan kegiatan yang saling
menyambung dan berakhir pada suatu ujung yang merupakan hasil dari perjalanan itu. Dalam
proses 2ocial yang mengalami pemrosesan ialah nilai-nilai 2ocial seperti telah di 2ocial22 di
muka. Sejumlah proses 2ocial dasariah disebut kooperasi, asimilasi,konflik, oposisi dan
persaingan.

b) proses 2ocial mengandung 2ocial dinamika

artinya didalam proses tersebut terdapat berbagai keaadaan nilai 2ocial yang sedang
2ocial22s, mulai dari nilai yang belum sempurna sampai situasi yang lebih mantap atau
sebaliknya

c) proses 2ocial mengikuti pola tingkah laku tersendiri


orang yang terlibat dalam proses 3ocial (misalnya bersaing) tidak mengikuti pola sopan
santun yang di tuntut kedudukan dan peranan

d) interaksi yang disebut proses 3ocial tidak mengenal waktu dan tempat tertantu.

Ia dapat muncul disetiap waktu pada setiap 3ocial kegiatan manusia.

e) fenomena proses 3ocial berada dibawah 3ocial3 3ocial yang ketat

Pengawasan 3ocial ini perlu dilakukan oleh masyarakat (negara) karena jika diluar
3ocial3 proses 3ocial dapat menimbulkan karugian bagi pihak-pihak yang ada dalam proses
3ocial.

f) proses 3ocial bersifat universal

dapat etrjadi dimana-mana, dan merupakan bagian dari kebudayaan manusia. Maka
dalam satiap masyarakat dari setiap bangsa terdapat proses 3ocial dalam bentuk kerjasama,
akomodasi, asimilasi, persaingan, oposisi dan konflik 3ocial.

3. Interaksi sosial mempunyai berbagai macam bentuk dan dikelompokkan berdasarkan


bentuk, cara, dan subjek.

 Interaksi antara Individu dan Individu

 Interaksi antara Kelompok dan Kelompok

Interaksi antara Individu dan Kelompok

4. Bentuk- bentuk interaksi Sosial

Secara umum jenis dan bentuk-bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua yakni
asosiatif dan disosiatif

 Asosiatif meliputi:
1) Kerjasama

a) Kerukuran atau gotong royong,
b) Bargaining, yakni bentuk kerja sama berupa kegiatan perjanjian pertukaran barang
ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
c) Kooptasi, yakni bentuk kerja sama berupa prosedur penerimaan unsur-unsur baru
di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi guna menghindari
adanya konflik.
d) Koalisi, yakni bentuk kerja sama berupa kombinasi dua organisasi atau lebih yang
memiliki tujuan yang sama.
e) Joint-venture, yakni bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus, seperti
pengeboran minyak dan perhotelan.

2) Akomodasi

a) Koersi, yakni bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan kehendak


suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok
atas kelompok lain.
b) Kompromi, yakni bentuk akomodasi dimana pihak-pihak terlibat perselisihan
saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian bersama
dengan cara kompromi.
c) Arbitrase, yakni bentuk akomodasi yang terjadi jika terdapat pihak-pihak yang
berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga diundanglah
kelompok ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan penyelesaian.
d) Mediasi, yakni bentuk akomidasi dengan melibatkan pihak ketiga untuk
penengah atau juru damai.
e) Konsiliasi, yakni bentuk akomodasi berupa upaya mempertemukan keinginan
pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya suat persetujuan bersama.
f) Toleransi, yakni bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena
tanpa disadari dan direncanakan, adanya keinginan untuk menghindarkan diri
dari perselisihan yang saling merugikan.
g) Stalemate, yakni bentuk akomodasi yang terjadi saat kelompok yang terlibat
pertentangan memiliki kekuatan seimbang, sehingga konflik akan berhenti
dengan sendirinya.
3) Akulturasi
Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur-unsur yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua
kebudayaan dalam waktu lama.Contoh akulturasi misalnya musik Melayu bertemu dengan
musik Portugis dibawa oleh para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong.

4) Asimilasi
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar
kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama. Contoh asimilasi misalnya seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang
dalam kebudayaan Islam di Indonesia.

 Disosiatif meliputi :
1. Kompetisi
Contoh kompetisi misalnya adalah lomba tarik tambang antar warga di lingkungan desa.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang


dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan atau konflik terbuka. Terdapat 5
macam-macam kontravensi yang ada, berikut merupakan penjelasannya secara
lengkap.

 Kontravensi umum,
 Kontravensi sederhana,
 Kontravensi intensif,
 Kontravensi rahasia,
 Kontravensi taktis,

3. Konflik Sosial
Contoh konflik sosial misalnya antara Israel dan Palestina dimana Israel terus
menerus menyerang Palestina untuk merebut daerahnya

5. Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.


Yaitu :

 Adanya kontak 6ocial (social contact)

Misalkan :

 Kontak Sosial Langsung { Nyata dan Orang Itu saling bertemu }

Contoh Kegiatannya :

Berjabat Tangan

Menatap satu sama lain

 Kontak Sosial Tidak Langsung{ Orang Itu tidak saling bertemu }

Contoh Kegiatannya :

Menelpon Orang itu

 Adanya Komunikasi

-) Adanya Komunikasi { Interaksi Antar Masyarakat/Individu }

-) Adanya Kemauan Untuk Berkomunikasi


LATIHAN KE-3!

1. Jelaskan pengertian lapisan sosial dalam masyarakat

2. Jelaskan sifat system lapisan masyarakat

3. Bagaimana cara mengidentifikasi pembagian kelas sosial dalam masyarakat

JAWABAN :

1. Lapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas


secara bertingkat (hierarkis). Selama dalam suatu masyarakat ada hal-hal  yang
dihargai lebih dari hal lainnya maka hal yang di hargai lebih dari hal lain tersebut akan
menempatkannya pada kedudukan yang lebih tinggi. Hal inilah yang menjadi dasar yang
akan menumbuhkan system lapisan social dalam masyarakat

2. Sifat System Lapisan Masyarakat


a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi di mana anggota dari setiap strata sulit
mengadakan mobilitas vertical. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada
mobilitas horizontal saja. Contohnya, system kasta, kaum sudra tidak bisa naik dan
pindah posisi ke lapisan brahmana. Rasialis, kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi
rendah tidak bisa pindah kedudukan ke posisi kulit putih. Feodal, kaum buruh tidak bisa
pindah ke posisi juragan/majikan.

b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)


Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar, di mana setiap
anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertical maupun horizontal.
Contoh, seseorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya seorang
yang tidak memiliki pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan
usaha.

c. Stratifikasi Sosial Campuran


Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan
terbuka. Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di
Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan
rendah maka ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat yang ada
di Jakarta

3. Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:


a. Berdasarkan Status Ekonomi.
1) Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka
terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
2) Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam
masyarakat Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
3) Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka
kebanyakan rakyat biasa
b. Berdasarkan Status Sosial          
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status
sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki
status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena
memiliki status sosial yang rendah. Contoh , Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi
dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama
disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita
temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar
cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai
oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra

c. Berdasarkan Status Politik


Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang
yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan
yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara
lain:
1). Pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
2). Pejabat legislatif, dan
3). Pejabat yudikatif.
Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
1). Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral.
2). Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor.  .
3). Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala.
LATIHAN KE-4!

1. Jelaskan ciri dari kelompok sosial.


2. Jelaskan kategori dan macam-macam dari kelompok sosial.
3. Jelaskan dampak yang terjadi jika individu tidak mau hidup berkelompok.
4. Jelaskan Contoh kelompok sosial yang kami amati.

JAWABAN :

 Ciri-ciri kelompok social :


a. Individu yang berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok
serta memiliki kesadaran bahwa ia merupakan bagian dari kelompok;
b. Pihak luar mendefinisikan individu yang berinteraksi sebagai anggota kelompok;
c. Terdapat hubungan yang sifatnya timbal balik. Artinya, dalam proses interaksi
sehari-hari, baik itu indivdu maupun kelompoknya dapat saling mempengaruhi
satu sama lain;
d. Memiliki norma dan nilai yang disepakati bersama sebagai pengikat dalam
bersikap dan bertingkah laku antar sesama anggota kelompok sehingga timbul
kesamaan pola perilaku;
e. Memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas;
f. Memiliki kesamaan motif, visi dan tujuan;

 Kategori dan macam-macam dari kelompok social


1. Kelompok Statis. Adalah kelompok yang bukan organisasi, tidak terdapat hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antara individu dalam kelompkok tersebut. Contoh :
kelompok penduduk anak dan remaja berusia 5-19 tahun di sebuah desa

2. Kelompok Kemasyarakatan. Adalah kelompok yang dindalamnya terdapat persamaan


tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

3. Kelompok Sosial. Adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis serta
berhubungan satu sama lain, akan tetapi tidak terikat dalam suatu ikatan organisasi.
Contoh: kelompok pertemuan, ikatan alumni, organisasi mahasiswa

4. Kelompok Asosiasi. Adalah kelompok yang anggotanya memlunyai kesadaran jenis dan
persamaan kepentingan pribadi serta kepentingan bersama. Contoh : negara,
universitas, perusahaan-perusahaan tertentu.

Macam kelompok Berdasarkan interaksi sosial, yaitu:

1. Kelompok Primer. Adalah kelompok yang di dalamnya terjadi interaksi sosial, anggota-
anggotanya saling mengenal secara dekat dan berhubungan erat di dalam kehidupan,
atau jika menurut GoergeHoman, kelompok primer adalah sejumlah orang yang terdiri
dari beberapa orang yang seringkali berkomunikasi satu dengan lainnya sehingga setiap
orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa perantara. Contoh:
keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

2. Kelompok Sekunder. Merupakan sekelompok individu yang di dalamnya terjadi interaksi


sosial yang tidak secara langsung, secara berjauhan dan ikatannya kurang erat.
Sehingga hubungan ini lebih bersifat objektif. Contoh : partai politik, himpunan serikat
kerja dan sebagainya

3. Kelompok Formal. Merupakan kelompok yang di dalamnya terdapat peraturan seperti


Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang biasanya disebut
AD/ART.  Kelompok ini mempunyai peranan (hierarki), pembagian kerja jelas dan
terstruktur. Contoh : organisasi mahasiswa, organisasi kepemerintahan, perusahaan
yang memiliki AD/ART, OSIS, dan lainnya.

4. Kelompok Informal. Merupakan kelompok yang terbentuknya melalui proses interaksi


yang dilakukan berulang kali, terdapat daya tarik, dan kebutuhan individu. Individu yang
ada dalam kelompok ini biasanya tidak mempunyai strukturisasi dan peran yang baik
dalam keanggotaan kelompok sosial tersebut. Tugas masing-masing individu hanya
dibagi berdasa kekeluargaan dan perasaan simpati. Contoh: kelompok arisan, persatuan
ibu rumah tangga.

Macam Kelompok Sosial Berdasarkan solidaritas yang terbentuk antar anggota, yaitu:

1. Solidaritas organic. Merupakan solidaritas yang sifatmya mengikat masyarakat yang


kompleks dan telah mengenal adanya pembagian kerja teratur sehingga para
anggotanha telah disatukan dari adanya rasa saling ketergantungan antaranggota.
Peranan dan struktur yang terbentuk di dalamnya juga sudah jelas.
2. Solidaritas mekanik. Merupakan solidaritas yang muncul pada individu -individu dalam
kolompok yang sifanya masih sederhana sederhana dan diikat oleh rasa kesadaran yang
belum menyeluruh serta belum mengenal adanya pembagian kerja di antara para
anggota kelompoknya. Peranan dan strukturyang terbentuk pun juga belum begitu jelas.

Macam Kelompok Sosial Berdasarkan ikatan dalam kelompok, yaitu:

1. Paguyuban. Paguyuban juga dikenal sebagai gemeinschaft. Ini adalah kelompok sosial
yang terdapat ikatan erat, intim dan harmonis antar anggtanya. Mereka memiliki ikatan
batin, dan hubungan yang berlangsung ini bersifat informal.

2. Patembayan. Patembayan juga dikenal dengan sebutan gesellschaft, yakni kelompok


sosial atau kehidupan publik yang hanya bersifat sementara dan semu. Bentuk kelompok
ini lebih sering terdapat dalam hubungan atau ikatan perjanjian berdasar pada ikatan
timbal balik. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah industri maupun
pabrik.

MacamKelompok Sosial Berdasarkan identifikasi diri, yaitu:

1. In-Group. Merupakan Kelompok sosial dengan anggota individu yang


mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok sosialnya. Sifat-sifat ingroup umumnya
berdasarkan adanya faktor rasa simpati , dan selalu mempunyai perasaan yang dekat
dengan anggota-anggota dalam kelompok. Contohnya: kumpulan guru.

2. Out-Group. Merupakan Kelompok sosial yang oleh individu di dalamnya diartikan


sebagai lawan in-group-nya. Sifat outgroup ini umumnya selalu ditandai adanya sifat
kelainan yang berwujud antagonisme dan antipati sehingga terdapat kaitan erat dengan
istilah kami, kita dan mereka. Contoh : kami adalah guru, sedangkan mereka adalah
dosen. Kami adalah polisi dan mereka adalah tentara.

Macam Kelompok Sosial Berdasarkan hubungan antar individu, yaitu:

1. Kelompok primer (primarygroup). Merupakan kelompok sosial yang para anggotanya


mempunyai perasaan kebersamaan dan saling mengenal dekat, akrab, erat, dan intensif.
Anggota kelompok sering bertatap muka dan berdialog, sehingga lebih akrab layaknya
keluarga. Kelompok ini juga diken dengan sebutam kelompok “facetoface”.
Kelompok primer tidak mengenal pembagian tugas secara terpaksa, sehingga
pembagian peranan dan tugas dibagi berdasar pada rasa sukarela, simpati, dan
kekeluargaan. Contoh : RT, RW, anggota kelas siswa.

2. Kelompok sekunder (secondarygroup). Merupakan kelompok yang di dalamnya terdapat


kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
Anggota kelompok sekunder menerima dan membagikan tugas berdasar keahliannya
serta mereka dituntut untuk kerja secara maksimal agar dapat mencapai target bersama.
Contoh : partai politik, kumpulan organisasi seprofesi.

 Jika individu tersebut tidak mau hidup berkelompok , maka bagaikan katak dalam
tempurung yang artinya individu tersebut tidak dapat berkembang. Ia tidak akan memiliki
relasi yang luas dan banyak sehingga akan mempersulit gerak. Serta mendapatkan
pengucilan dari kelompok sosial yang berada di sekitar individu tersebut dan akan
merasa terasingkan oleh lingkunganya. Selain itu individu tersebut tidak akan bisa
memenuhi atau menyelesaikan tugas/tujuanya dengan maksimal karena kembali lagi ke
fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa memenuhi segala kehidupannya
sendiri. Dan manusia juga mempunyai keterbatasan dalam kemempuan yang ia miliki
sehingga manusia perlu bantuan orang lain untuk menyelasaikan tugas yang bukan
keahliannya.

4. Contoh kelompok sosial yang kami amati :

 Karang Taruna.

 PKK0

 Remaja Masjid

 Kesenian Desa

 Paguyuban Tani

 Paguyuban Ikan

 Paguyuban Keamanan Desa

 Badan Permusyawaratan Desa

Anda mungkin juga menyukai