Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MEDICAL PLAY UNTUK MENURUNKAN

TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA


ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG ANAK
RST DR.NOESMIR BATURAJA

Kurnia Sariputri

Program Studi D-III Keperawatan Baturaja, Poltekkes Kemenkes Palembang


kurniasariputri@student.poltekkespalembang.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang : Kecemasan merupakan respon yang sering muncul pada anak yang
menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satu intervensi keperawatan untuk membantu
mengurangi kecemasan pada anak usia prasekolah adalah dengan penerapan medical play.
Medical play merupakan salah satu terapi bermain yang dapat diberikan pada anak dengan
diberi kesempatan untuk bermain dan mengeksplorasi peralatan medis seperti stetoskop,
penlight, termometer, dan lain-lainnya terhadap tindakan yang mereka alami selama dirumah
sakit. Tujuan Penelitian : Mendapatkan gambaran penerapan medical play terhadap respon
kecemasan anak usia prasekolah yang sedang menjalani hospitalisasi. Metode Penelitian :
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan menggunakan pendekatan asuhan
keperawatan yaitu pengkajian, diganosa keperawatan, intervensi, dan evaluasi pada dua orang
sampel sebagai partisipan penelitian. Hasil Penelitian : Setelah dilakukan penerapan medical
play selama 2 hari, penerapan ini dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia pra
sekolah. Kesimpulan : Bahwa penerapan medical play dapat digunakan untuk menurunkan
tingkat kecemasan pada anak prasekolah sehingga kecemasan anak berkurang dan lebih
kooperatif dalam menerima perawatan.

Kata Kunci: Hospitalisasi, Kecemasan, Terapi bermain dengan Medical play.

ABSTRACT
Background : Anxiety is a response that often appears in children undergoing
hospitalization. One of the interventions to help reduce anxiety in preschoolers is the
application of medical play. Medical play is one of the play therapies that can be given to
children by being given the opportunity to play and explore medical equipment such as
stethoscopes, penlights, thermometers, and others for the actions they experience while in the
hospital. Research Objectives : Get an overview of the application of medical play to the
anxiety response of preschool-aged children undergoing hospitalization. Research Methods :
This study uses a case study design using a care approach, namely assessment, intervention,
intervention, and evaluation of two samples as research participants. Research Results :
After applying medical play for 2 days, this application can reduce the level of speed in pre-
school age children. Conclusion : That the application of medical play can be used to reduce
the level of fear in preschool children so that children's fear is reduced and more cooperative
in receiving treatment.

Keywords: Hospitalization, Anxiety, Play therapy with Medical play.

Poltekkes Kemenkes Palembang


PENDAHULUAN Berdasarkan survei awal yang
Berdasarkan data WHO (World dilakukan peneliti di ruangan anak RST
Health Organization) tahun 2016 tingkat Dr.Noesmir Baturaja didapatkan jumlah
anak yang di rawat dirumah sakit anak usia 3-6 tahun yang mengalami
berjumlah 530 juta dengan angka hospitalisasi sebanyak 7 orang anak dan 4
presentase 63% (Heri & Intan, 2017). orang anak tampak mengalami kecemasan,
Berdasarkan data WHO (World sebagian besaranak tampak takut, murung
Health Organization) tahun 2018 bahwa dan rewel. Selain itu anak juga
3%-10% pasien anak yang di rawat di menanyakan kapan sembuh, kapan pulang,
Amerika Serikat mengalami stress selama ingin bermain lagi dan kadang menangis.
hospitalisasi. Sekitar 3%-7% dari anak usia Bagi anak usia pra sekolah, sakit
sekolah yang di rawat di Jerman juga adalah sesuatu yang menakutkan. Selain
mengalami hal yang serupa, 5%-10% anak itu, perawatan di rumah sakit dapat
yang di hospitalisasi di Kanada dan menimbulkan cemas karena anak merasa
Selandia Baru juga mengalami tanda stress kehilangan lingkungan yang dirasakannya
selama di hospitalisasi. aman, penuh kasih sayang, dan
Hasil survei Riset Kesehatan Dasar menyenangkan (Priyoto, 2014).
(RISKESDAS) tahun 2018, didapatkan Anak yang mengalami kecemasan
data rata-rata anak yang menjalani rawat membutuhkan perawatan yang kompeten
inap di rumah sakit di seluruh Indonesia dan sensitif untuk meminimalisasi efek
adalah 2,8% dari total jumlah anak 82.666 negatif dari hospitalisasi dan
orang. Angka kesakitan anak prasekolah di mengembangkan efek yang positif
Indonesia 2,1 juta atau sekitar 8%. Pada (Susilaningrum & Nursalam, 2013 dalam
anak usia prasekolah merasakan sakit dan Nurmashita & Agus 2018).
harus dihospitalisasi merupakan hukuman Medical play merupakan salah satu
baginya dan 1/3 anak usia prasekolah terapi bermain yang dapat diberikan pada
mengalami hospitalisasi (Riskesdas, 2018). anak dengan memberikan kesempatan
Berdasarkan data dari ruang anak pada anak untuk bermain dan
di RS Dr.Noesmir Baturaja pada tahun memperkenalkan peralatan medis seperti
2021 jumlah anak yang dirawat inap stetoskop, penlight, termometer dan lain-
sebanyak 510 anak, dengan persentase lain terhadap tindakan yang mereka alami
61,2%. selama dirumah sakit (Nurmashitah &
Purnama, 2018).

Poltekkes Kemenkes Palembang


Terapi medical play menjadi salah b. Orang tua bersedia anaknya menjadi
satu alternatif dalam menurunkan responden
kecemasan hospitalisasi anak. Hal ini c. Anak yang baru pertama kali di rawat
membuat anak bisa menghilangkan di Rumah Sakit dan dirawat pada hari
ketegangan dan kecemasan saat di rumah pertama
sakit. Sehingga ada pengaruh terapi d. Jumlah Peserta : 2 Anak didampngi
medical play terhadap penurunan Orang Tua
kecemasan hospitalisasi pada anak e. Tanpa melihat gender dan penyakit
prasekolah (Sri, dkk, 2020). yang diderita
Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik melakukan studi kasus Fokus Studi Kasus ini Yaitu
dengan judul penerapan Medical Play Penerapan Medical Play untuk
untuk menurunkan tingkat kecemasan Menurunkan Tingkat Kecemasan akibat
akibat hospitalisasi pada anak usia Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah
prasekolah di ruang anak RST Dr.Noesmir di Ruang Anak RST Dr.Noesmir Baturaja.
Baturaja. Studi kasus ini dilakukan dengan
melakukan kunjungan pada anak dengan
minimal melakukan 3x kunjungan yang
METODE PENELITIAN
dimulai pada bulan Februari s/d Juni 2022.
Rancangan studi kasus dalam
penelitian ini adalah penelitian studi kasus Instrumen atau alat-alat yang
tentang penerapan medical play untuk digunakan dalam penelitian ini adalah alat
menurunkan tingkat kecemasan akibat untuk mengukur tingkat kecemasan
hospitalisasi pada anak usia prasekolah di berpedoman pada SLKI (2019) dengan
ruang anak RST Dr.Noesmir Baturaja. bentuk checklist.

Subjek studi kasus ini adalah anak Metode penelitian yang digunakan
usia prasekolah yang dirawat di ruang anak dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini
RST DR.Noesmir Baturaja Tahun 2022. adalah Studi Kasus. Metode pengumpulan
Berjumlah 2 orang tanpa menlihat jenis data yang digunakan :
kelamin dan penyakit. Subjek penelitian a. Data Primer
memenuhi kriteria inklusi yaitu: Data yang dikumpulkan dengan cara
a. Usia Anak 3-6 Tahun melakukan Observasi dan wawancara
pada anak usia prasekolah dengan

Poltekkes Kemenkes Palembang


Hospitalisasi RS.TK.IV DR Noesmir a. Pengolahan Data
Baturaja.
Pengolahan data merupakan proses
b. Data Sekunder
analisis dari hasil pengumpulan data
Data yang didapatkan dari data rekam
awal sepanjang pelaksanaan studi
medik di RS.TK.IV DR Noesmir
kasus. Hasil dari pengumpulan data
Baturaja.
tersebut didapat dari seluruh rangkaian
Dalam penelitian studi kasus ini,
kegiatan penelitian berdasarkan
setelah peneliti mendapatkan rekomendasi
komponen asuhan keperawatan.
dari Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
b. Penyajian Data
Keperawatan Baturaja dan surat izin dari
Penyajian data dapat berupa teks
wilayah kerja penelitian, selanjutnya
naratif.
peneliti akan melakukan survey awal yaitu
c. Interpretasi Data
dengan memberikan Informed concsent
Dari data yang disajikan, kemudian
yang merupakan persetujuan untuk
data tersebut dibahas dan di
menjadi responden. Peneliti juga tidak
bandingkan dengan hasil-hasil
akan menyebutkan nama responden
penelitian terdahulu dan secara teoritis
(Anonimity) melainkan menggunakan
dengan perilaku kesehatan.
inisial. Kemudian peneliti juga
menerapkan prinsip etik keperawatan salah
HASIL DAN PEMBAHASAN
satunya yaitu Confidentiality atau
Setelah memberikan penerapan
kerahasiaan dimana informasi tentang
medical play pada An. S dan An. N yang
klien harus dijaga privasi klien,
dilakukan pada tanggal 28 Mei – 03 Juni
dokumentasi tentang keadaan kesehatan
2022. Proses keperawatan mulai dari
klien hanya bisa dibaca guna keperluan
pengkajian, penentuan diagnosis
pengobatan dan peningkatan kesehatan
keperawatan, perencanaan, implementasi
klien, dan berdiskusi tentang klien diluar
dan evaluasi.
area pelayanan hendaknya dihindari.

Pengkajian
Analisis data dilakukan sejak
Pada saat pengkajian pada Klien I
peneliti di lapangan, sewaktu peneliti
An. S di tanggal 28 mei 2022 Data
mulai mengumpulkan data sampai dengan
subjektif yang didapatkan ibu klien
semua data telah terkumpul. Adapun
mengatakan anaknya baru pertama kali
urutan dalam menganalisis data adalah
masuk rumah sakit, ibu klien mengatakan
sebagai berikut :

Poltekkes Kemenkes Palembang


anaknya rewel sejak pertama datang ke meningkat dengan data yang didapat
rumah sakit, ibu klien mengatakan sebagai berikut : verbalisasi kebingungan
anaknya takut saat berada di rumah skit pada anak meningkat, verbalisasi khawatir
terutama saat dokter dan perawat mau akibat kondisi yang dihadapi anak cukup
melakukan tindakan, ibu klien mengatakan meningkat, gelisah pada anak meningkat,
anaknya sering terbangun saat malam hari. tegang pada anak cukup meningkat,
Data objektif yang didapatkan kondisi frekuensi nadi anak meningkat, gemetar
kecemasan pada anak meningkat dari data (tremor) pada anak cukup meningkat dan
yang didapat sebagai berikut : verbalisasi pucat pada anak cukup meningkat.
kebingungan pada anak meningkat, Kemudian pola perilaku pada anak ketika
verbalisasi khawatir akibat kondisi yang mengalami kecemasan memburuk. Dengan
dihadapi anak meningkat, gelisah pada data yang telah didapatkan sebagai berikut:
anak meningkat, tegang pada anak konsentrasi pada anak memburuk, pola
meningkat, frekuensi nadi anak meningkat, tidur pada anak cukup memburuk, dan
gemetar (tremor) pada anak cukup kontak mata cukup memburuk. Dengan
meningkat dan pucat pada anak meningkat. menggunakan checklist pengukuran
Kemudian pola perilaku pada anak ketika tingkat kecemasan berdasarkan SLKI.
mengalami kecemasan memburuk. Dengan
Diagnosis Keperawatan
data yang telah didapatkan sebagai berikut:
Berdasarkan dari hasil pengkajian
konsentrasi pada anak memburuk, pola
yang dilakukan pada Klien I An. S pada
tidur pada anak memburuk, dan kontak
tanggal 28 Mei 2022 dan Klien II An. N
mata memburuk. Dengan menggunakan
pada tanggal 2 juni 2022, maka peneliti
checklist pengukuran tingkat kecemasan
merumuskan diagnosis yang ada yaitu
berdasarkan SLKI.
“Ansietas berhubungan dengan krisis
Sedangkan Pada saat pengkajian
situasional (hospitalisasi)”.
pada Klien II An. N di tanggal 02 Juni
2022 Data subjektif yang didapatkan yaitu
Intervensi Keperawatan
ibu klien mengatakan anaknya baru
Berdasarkan masalah keperawatan
pertama kali masuk rumah sakit, dan ibu
yang dialami klien I yaitu An. S dan klien
klien mengatakan anaknya rewel sejak
II yaitu An. N, dengan diagnosis
pertama di rumah sakit, ibu klien
keperawatan yang sama yaitu Ansietas
mengatakan klien tidak mau jauh dari
berhubungan dengan krisis situasional
dirinya. Data objektif yang didapatkan
(hospitalisasi). Maka peneliti menyusun
dengan kondisi kecemasan pada anak
Poltekkes Kemenkes Palembang
rencana keperawatan yaitu penerapan anak cukup menurun dan pucat pada anak
Medical Play untuk menurunkan tingkat sedang. Kemudian pola perilaku pada anak
kecemasan akibat hospitalisasi pada anak sedang, dengan data yang didapatkan
usia prasekolah sebanyak 2x penerapan di sebagai berikut : konsentrasi pada anak
ruang anak RST Dr.Noesmir Baturaja. sedang, pola tidur pada anak cukup
memburuk, dan kontak mata cukup
Implementasi Keperawatan
membaik.
Setelah menyusun rencana
Pada hari kedua setelah dilakukan
keperawatan, selanjutnya adalah
penerapan medical play didapatkan data
pelaksanaan tindakan keperawatan yang
kondisi kecemasan pada anak menurun
dilaksanakan dalam waktu 2 hari dengan
dari data yang didapat sebagai berikut :
melakukan 2x penerapan medical play.
verbalisasi kebingungan pada anak
menurun, verbalisasi khawatir akibat
Evaluasi Keperawatan
kondisi yang dihadapi anak cukup
Proses evaluasi pada klien I yaitu
menurun, gelisah pada anak menurun,
An. S dan klien II yaitu An. N dilakukan
tegang pada anak menurun, frekuensi nadi
dengan mengobservasi tingkat kecemasan
anak menurun, gemetar (tremor) pada anak
klien.
cukup menurun dan pucat pada anak cukup
Kriteria hasil yang didapatkan pada
menurun. Kemudian pola perilaku pada
hari pertama setelah dilakukan terapi
anak membaik, dengan data yang
bermain dengan medical play yang telah
didapatkan sebagai beriku t: konsentrasi
diinstruksikan oleh peneliti dan
pada anak membaik, pola tidur pada anak
diobservasi dengan menggunakan format
cukup membaik, dan kontak mata
lembar checklist menurut SLKI (2019)
membaik.
pada klien I yaitu An. S pada hari pertama
Kriteria hasil yang didapatkan pada
setelah dilakukan penerapan medical play
hari pertama setelah dilakukan terapi
didapatkan data kondisi kecemasan pada
bermain dengan medical play yang telah
anak sedang dengan data yang didapat
diinstruksikan oleh peneliti dan
sebagai berikut : verbalisasi kebingungan
diobservasi dengan menggunakan format
pada anak sedang, verbalisasi khawatir
lembar checklist menurut SLKI (2019)
akibat kondisi yang dihadapi anak sedang,
pada klien II yaitu An. N pada hari
gelisah pada anak sedang, tegang pada
pertama setelah dilakukan penerapan
anak cukup menurun, frekuensi nadi anak
medical play didapatkan data kondisi
cukup menurun, gemetar (tremor) pada
kecemasan pada anak sedang dari data
Poltekkes Kemenkes Palembang
yang didapat sebagai berikut : verbalisasi dan klien II yang mengalami kecemasan
kebingungan pada anak cukup meningkat, akibat hospitalisasi maka penulis
verbalisasi khawatir akibat kondisi yang menyimpulkan bahwa penerapan medical
dihadapi anak sedang, gelisah pada anak play untuk menurunkan tingkat kecemasan
sedang, tegang pada anak sedang, pada anak akibat hospitalisasi yang telah
frekuensi nadi anak sedang, gemetar dilakukan dan telah dibandingkan dengan
(tremor) pada anak sedang dan pucat pada konsep teori yang digunakan dalam
anak cukup meningkat. Kemudian pola pembuatan laporan tugas akhir, ditemukan
perilaku pada anak sedang, dengan data manfaat dari penerapan terapi bermain
yang didapatkan sebagai berikut : medical play dapat mengatasi kecemasan
konsentrasi pada anak sedang, pola tidur pada anak akibat hospitalisasi, sehingga
pada anak sedang, dan kontak mata dapat membuat anak menjadi lebih
sedang. nyaman dan kemudian akan menurunkan
Pada hari kedua setelah dilakukan tingkat kecemasan anak yang hospitalisasi
penerapan medical play didapatkan data selama dilakukannya perawatan di rumah
kondisi kecemasan pada anak menurun sakit. Dengan tingkat kecemasan pada
dari data yang didapat sebagai berikut : anak menurun dan pola perilaku pada anak
verbalisasi kebingungan pada anak membaik.
menurun, verbalisasi khawatir akibat
Saran
kondisi yang dihadapi anak menurun,
1. Bagi Peneliti
gelisah pada anak menurun, tegang pada
Agar pemberian penerapan Medical
anak cukup menurun, frekuensi nadi anak
Play pada klien dengan kecemasan
menurun, gemetar (tremor) pada anak
akibat hospitalisasi dapat optimal
menurun dan pucat pada anak menurun.
maka perlu dilakukan pengkajian
Kemudian pola perilaku pada anak
mulai dari anamnesa, dan
membaik, dengan data yang telah
implementasi dengan alat yang sesuai
didapatkan sebagai berikut : konsentrasi
dengan yang dibutuhkan.
pada anak membaik, pola tidur pada anak
2. Bagi Orang Tua dan Anak
membaik, dan kontak mata membaik.
Penelitian ini dapat dimanfaatkan
dalam meningkatkan pengetahuan dari
KESIMPULAN DAN SARAN
orang tua dan anak dalam mengatasi
Kesimpulan
kecemasan pada anak selama
Berdasarkan hasil studi kasus yang
telah dilakukan selama 2 hari pada klien I
Poltekkes Kemenkes Palembang
dilakukannya perawatan di rumah
sakit.
4. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Pelayanan Keperawatan Penelitian ini dapat dimanfaatkan
Penelitian ini dapat dimanfaatkan dan untuk meningkatkan ilmu
diterapkan oleh tenaga kesehatan pengetahuan dan referensi bacaan bagi
dalam memberikan penyuluhan mahasiswa di departemen
kesehatan terkait penerapan Medical keperawatan anak dalam penerapan
Play pada klien dengan kecemasan terapi bermain dengan Medical Play
akibat hospitalisasi. dengan kecemasan akibat
hospitalisasi.

Poltekkes Kemenkes Palembang


DAFTAR PUSTAKA

Anisa, O.,Khodijah., Ikawati, S., Rizki C. (2017). Teori dan Konsep Keperawatan
Pediatrik. Cv. Trans Info Media.
Buchanan N., Nifen, N. (2002). Falidation of a faciel image scale to assess child dental
anxiety. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahman, Vol 8, No.1.
Dadang, H. (2013). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Dian, A. (2017). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Selemba Medika.
Heri, S., Intan, F. (2017). Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit. Forum Ilmiah
Kesehatan.
Heri, S., Intan, F. (2017). Penurunan Tingkat Kecemasan Anak akibat Hospitalissi dengan
Penerapan Terapi Bermain. Jurnal Pro Ners, Volume 6, No.1, 2021.
IlmuKeperawatan Indonesia. (517).
Jessee, P.O., Wilson, H. & Morgan, D. Medical Play For Young Children. Childhood
Education. (2012). Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia. (517).
Nabors, L, Bartz, J., Kichler, J., Sievers, R., Elkins., R, &Pangallo, J. Play as a mechanism
of working throught medical trauma for children with medical illnesses and their
siblings. Issue in Comprehensive Pediatric Nursing. (2013). Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan Indonesia. (517).
Nixson, M. (2016). Terapi Reminiscence. Trans Info Medika.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Selemba Medika.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta selatan: DPP
PPNI.
PPNI, T. P. (2018). StandarIntervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta selatan: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). StandarLuaranKeperawatan Indonesia. Jakarta selatan: DPP PPNI.
Priyoto. (2014). Konsep Manajemen Stress. Nuha Medika.
Riset Kesehatan Dasar. 2018. Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jurnal) 6 (2)
2019: 95-103
Sri, J., Dadang, K., Sylvi, H. (2020). Pengaruh Terapi Medical Play Terhadap Penurunan
Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi Di Ruang
55 Poltekkes Kemenkes Palembang
Keperawatan Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Diakses pada link :
http://www.repository.umla.ac.id/1147/1/JURNAL%20SRI%20JAYANTI.pdf

Supartini. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. (2012). JurnalIlmiah


Susilaningrum, R., Nursalam. &Utami, S. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (2013).
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia. (517).
Yupi, S. (2014). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC

Anda mungkin juga menyukai