Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN KOMBINASI TERAPI BERMAIN PLASTISIN DENGAN

BIBLIOTHERAPI TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI


PADA ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DI RSUD POSO

Proposal Penelitian

Oleh

Mila Karmila Salilama


NIM. P00220218020

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI KEPERAWATAN PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak prasekolah merupakan periode kanak-kanak awal antara usia
3-6 tahun. Pada usia ini anak mampu melakukan berbagai gerakan seperti
berlari, melempar, menari, berhitung. Anak prasekolah yaitu anak yang
berusia 3-6 tahun. Anak usia prasekolah memiliki kelemahan seperti
kelemahan imunitas yang lebih rendah dari orang dewasa sehingga apabila
anak sakit maka anak akan mengalami resiko infeksi yang lebih tinggi
dari orang dewasa, anak prasekolah juga rentan mengalami jatuh dan
cidera sehingga anak di haruskan untuk menjalani hospitalisasi.
Hospitalisasi merupakan suatu keadaan yang mengharuskan anak
mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ketika menjalani perawatan, anak
di perhadapkan dengan suasana lingkungan yang sama sekali berbeda
dengan keadaan lingkungan di rumah. Hal inilah yang dapat
mengakibatkan kccemasan terbesar pada anak usia prasekolah selama
menjalani hospitalisasi adalah kecemasan terjadinya perlukaan pada
bagian tubuhnya. Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang
menimbulka n nyeri maupun tidak dapat menyebabkan kecemasan anak
prasekolah. Sehingga hal-hal seperti inilah yang akan menghambat proses
penyembuhan dan tumbuh kembang anak (Alini, 2017).
Menurut data Word Health Organisations (WHO, 2015), prevelensi
anak yang mengalami hospitalisasi dan kecemasan di rumah sakit
mencapai 45 % dari semu anak yang mengalami perawatan di rumah sakit.
Sedangkan data menurut UNICEF, prevalensi anak yang perawatan di
rumah sakit cukup tinggi sekitar 84%. Jumlah anak usia prasekolah di
Indonesia adalah 20,72 % dari total jumlah penduduk di Indonesia. Dari
100 anak, ada sekitar 35 anak yang perna menjalani hospitalisasi dan 45%
di antaranya mengalami kecemasan. Angka kecemasan pada anak ini,
cukup tinggi dan perlu mendapatkan penanganan khusus oleh perawat
(UNICEF, 2013).
Penyebab dari kecemasan pada anak yang di rawat inap
(hospitalisasi) di pengaruhi oleh banyak factor, baik faktor dari
ketidaksukaan anak pada lingkungan rumah sakit juga di sebabkan oleh
ruangan rumah sakit yang ramai atau gaduh, lingkungan yang panas,
fasilitas permainan yang tidak memadai, dan makanan rumah sakit yang
mungkin terasa hambar dan tidak enak (Ginanjar et al., 2020). Selain efek
kesehatan, hospitalisasi dapat menimbulkan efek psikologis pada anak
(Kyle & Carman, 2015). Efek psikologis yaitu sebagai berikut : ansietas
dan ketakutan, perpisahan, dan kehilangan control. Semakin anak cemas,
maka semakin akan berpengaruh pada proses penyembuhan, yaitu
menurunnya respon imun. Jika kecemasan anak selama hospitalisasi dapat
diatasi, di harapkan anak akan lebih kooperatif dan merasa lebih nyaman
sehingga akan mempercepat penyembuhan penyakit dan memperpendek
lama rawat di rumah sakit (Apriliawati, 2011). Dampak dari kecemasan
pada anak yang menjalani perawatan, apabila tidak segera di tangani akan
membuat anak melakukan penolakan terhadap tindakan perawatan dan
pengobatan yang diberikan sehingga akan berpengaruh terhadap lamanya
hari rawat anak dan dapat memperberat kondisi penyakit yang di derita
anak.
Untuk mengurangi dampak akibat hospitalisasi yang di alami anak
selama menjalani perawatan, di perlukan suatu media yang dapat
mengungkapkan rasa cemasnya, yaitu dengan mengkombinasikan terapi
bermain. Bermain merupakan suatu aktivitas di mana anak dapat
melakukan atau mempraktikan keterampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan
dan berperilaku dewasa membantu dalam proses penyembuhan anak dan
sarana dalam melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal (Hidayat, 2005).
Salah satu permainan skill play adalah bermain lilin. Lilin biasa di
sebut juga dengan plastisin atau playdought. Selanjutnya terapi bermain
biblioterapi. Konsep biblioterapi merujuk pada efek terapeutik dari
membaca buku. Biblioterapi sering juga di sebut terapi membaca, dalam
prosesnya pasien di minta membaca buku-buku yang bersifat membantu
dan memotivasi dirinya seperti kesilitan orang lain yang sama seperti yang
di alaminya dapat mempercepat penyembuhan karena memberikan
kesadaran dan pemahaman terhadap masalah yang di hadapinya
(Elnovreny & Fithri, 2019). Jadi dengan mengkombinasikana antara kedua
terapi bermain tersebut di harapkan pasien mampu menurunkan
kecemasannya.
Berdasarkan penelitian Siti (2015) dari 32 anak terdapat 30 anak
yang kecemasannya berkurang setelah mendapat intervensi bibliotherapy.
Hal ini di dukung oleh penelitian Apriliawati (2011), yang menunjukan
bahwa rata-rata tingkat kecemasan anak mendapat bibliotherapy sebesar
29,27 dan rata-rata tingkat kecemasan anak yang tidak mendapat
bibliotherapy sebesar 36,07. Dayani (2015) menyatakan bahwa terdapat
pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia
prasekolah dengan rata-rata tingkat kecemasan anak sebesar 5,30.
Penelitian yang di lakukan oleh Ikbal (2014), penelitian ini ada pengaruh
terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan anak pada usia
prasekolah dengan rata-rata penurunan kecemasan sebesar 6,45.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanan
pengaruh terapi bermain plastisin (playdought) dan pengaruh pemberian
biblioterapi terhadap kecemasan akibat hospitalisasi di ruang perawatan
anak RSUD Poso.

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana penerapan kombinasi terapi bermain plastisin dengan
bibliotherapi terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada asuhan
keperawatan anak di RSUD poso “
C. Tujuan Penelitan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penerapan kombinasi terapi bermain plastisin
dengan bibliotherapi terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada
asuhan keperawatan anak di RSUD poso.
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian secara komprehensif pada pasien
anak yang mengalami kecemasan akibat hospitalisasi di RSUD
Poso
b. Dapat merumuskan diagnose keperawatan sesuai dengan hasil
pengkajian pada pasien anak yang mengalami kecemasan akibat
hospitalisasi di RSUD Poso
c. Dapat menetapkan intervensi yang sesuai dengan masalah
keperawatan pasien anak yang mengalami kecemasan akibat
hospitalisasi di RSUD Poso
d. Dapat memberikan implementasi sesuai dengan penetapan
intervensi dan menerapkan kombinasi terapi bermain plastisin
dengan bibliotherapi terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada
asuhan keperawatan anak di RSUD poso
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang
dilakukan dan membuat pendokumentasian pasien anak yang
mengalami kecemasan akibat hospitalisasi di RSUD Poso

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulis proposal studi kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan
Hasil penelitian di harapkan menjadi sumber informasi bagi
mahasiswa yang ingin melanjutkan kasus tentang penerapan
kombinasi terapi bermain plastisin dengan bibliotherapi terhadap
kecemasan akibat hospitalisasi menjadi bahan bacaan di perpustakaan
program studi keperawatan poso.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini di harapkan dapat diterapkan oleh peneliti
kelak setelah memasuki dunia kerja.
3. Penelitian Selanjutnya
Hasil penilitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya
sebagai salah satu referensi untuk melakukan penelitian tentang
penerapan kombinasi terapi bermain plastisin dengan bibliotherapi
terhadap kecemasan akibat hospitalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Alini. (2017). Pengaruh Terapi Bermain Plastisin (Playdought) Terhadap


Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Mengalami
Hospitalisasi Di Ruang Perawatan Anak Rsud Bangkinang Tahun 2017.
1(2), 1–10.
Apriliawati, A. (2011). Biblioterapi Dapat menurunkan Tingkat Kecemasan anak
Usia Sekolah Yang Menjalani Hospitalisasi Di Rumah Sakit Islam.
Jakarta:Nursing Science Jurnal Keperawatan.
Elnovreny, J., & Fithri, A. (2019). Pengaruh Pemberian Bibliotherapy Terhadap
Tingkat Kecemasan Anak Yang Mengalami Hospitalisasi Di Rumah Sakit
Imelda Medan. 3(1), 27–33.
Ginanjar, M. R., Iswari, M. F., & Noftalina. (2020). Pengaruh Biblioterapi
Terhadap Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah Di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang. 8, 135–145.
Hidayat, A. A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
Kyle, T., & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatri. jakarta,Wolters
Klowers EGC.
UNICEF.Found.(online),(http://www.unicef.org/dprk/unicef-factsheet2013

Anda mungkin juga menyukai