PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun orang tua. Kecemasan bisa muncul karena anak mengalami hal baru
untuk pertama kalinya, merasa tidak aman, dan merasa tidak nyaman (Wong,
ditunjukkan dengan perilaku anak seperti marah, sering menangis, sulit tidur,
dan anak yang mau digendong dan tidak mau makan (Rianthi, 2022).
Kecemasan dan ketakutan adalah efek dari rawat inap, dan kecemasan selama
rawat inap adalah apa yang anak-anak rasakan saat menghadapi stresor di
Rusmariana, 2021).
terdapat 733 pasien anak, dan tiga bulan terakhir tahun 2021 (Januari-Maret)
terdapat 103 pasien anak (Rianthi, 2022). Anak usia prasekolah dan anak usia
sekolah merupakan usia yang rentan terkena penyakit, sehingga banyak usia
tersebut yang harus dirawat di rumah sakit dan meyebabkan populasi anak
(Wong, 2009).
pasien selama perawatan. Kecemasan pada anak yang dirawat di rumah sakit
terancam saat berada di rumah sakit (Putri, 2020). Menurut Stewart dalam
Sutrisno (2017) kecemasan yang terjadi pada anak di rumah sakit membuat
tekanan emosional jangka panjang. Selain itu, jika kecemasan pada anak yang
dirawat di rumah sakit ditangani secara perlahan akan mempengaruhi lamanya
hari rawat di rumah sakit dan memperparah kondisi penyakit yang diderita
anak tersebut sehingga kecemasan pada anak tersebut harus diwaspadai segera
diobati karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan menambah lama tinggal
pada tahap ini dalam hidup mereka, yang berarti bahwa mereka membutuhkan
terhibur sehingga merasa tenang dan nyaman selama proses pengobatan atau
bermanfaat bagi anak yang menjalani rawat inap adalah mewarnai gambar
(Ahwaliana, 2022).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
keperawatan anak.
penyembuhan.