PENDAHULUAN
rasa ingin tahu, aktif, serta penuh harapan. Masa anak-anak suatu awal
juga mengalami sakit (Pieter, 2011). Anak yang dirawat dalam dua dekade
anak yang dirawat di rumah sakit mengalami masalah yang lebih serius dan
sebelumnya (wong,2009).
anak dimana suatu proses seorang anak diharuskan untuk tinggal di rumah
merupakan pengalaman yang penuh dengan stress baik bagi anak sendiri
anak. Lingkungan rumah sakit dapat menjadi penyebab stress dan kecemasan
pada anak (Utami, 2014). Lingkungan rumah sakit yang dapat menimbulkan
trauma pada anak adalah lingkungan fisik rumah sakit, tenaga kesehatan baik
dari sikap maupun pakaian putih, alat-alat yang digunakan dan lingkungan
1
2
social antar sesama pasien. Efek hospitalisasi pada anak dipengaruhi oleh
sifat dan keparahan masalah kesehatan, kondisi anak dan derajat perbedaan
sedih, takut dan rasa bersalah (Wong,2009). Pada anak dengan usia pra
dipengaruhi oleh alam sadar dan tidak diketahui secara pasti penyebabnya
lagi apabila ada anggota keluarga yang sakit, sementara pada saat yang
bersamaan juga dituntut untuk menjalankan peran penting ditempat yang lain.
orang tua ketika ada masalah kesehtan pada anaknya, karena anak adalah
bagian dari kehidupan orang tuanya sehingga apabila ada pengalaman yang
mengganggu kehidupan anak maka orang tua pun merasa cemas atau stress
(Suparni, 2004). Hasil penelitian yang dilakukan Geraw (2008) dikutip oleh
hasil dari 50 ribu orang tua yang anaknya dirawat dibeberapa rumah sakit di
informasi terhadap penyakit anaknya dari rumah sakit terkait sehingga dapat
pada setiap orang, karena tinggal dirumah sakit bukanlah suatu pengalaman
Pada saat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa aktifitas praktik harus
interpersonal yang tercermin dalam prilaku caring atau kasih sayang dalam
didasarkan pada prilaku caring. Anak akan mengeluh apabila prilaku caring
Peran perawat sebagai care giver ini sangat penting dalam penyusunan
(Muchlisin,2012).
social keluarga bahwa perawat memiliki peran dan fungsi yang penting
meneliti dukungan tentang emosional dan informasi untuk keluarga saat anak
sakit, terutama pada orang tua yang anaknya lama mendapatkan perawatan.
UNICEF tahun 2012 sekitar 84%. Di Indonesia angka kesakitan anak yang
dirawat dirumah sakit cukup tinggi sekitar 35% per 1000 anak menderita
sakit yang ditunjukan dengan selalu penuhnya ruangan anak baik dirumah
sakit pemerintah maupun swasta. Data yang didapat dari ruang anak RSUD
Sumbawa Besar bahwa jumlah anak yang dirawat di ruang perawatan anak
selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan segnifikan dari tahun 2020
sampai tahun 2022 yaitu pada tahun 2020 pasien anak yang dirawat
5
berjumlah 1135 anak, tahun 2021 berjumlah 1144 anak, dan pada bulan
januari sampai agustus 970 anak. Jumlah perawat ruang anak RSUD
jenjang D3 keperawatan.
RSUD Sumbawa Besar diperoleh data bahwa separuh orang tua yang
bertanya kepada perawat dan dokter yang jaga, agresip, marah dan menangis.
Penyebab cemas karena orang tua khawatir biaya rumah sakit, orang tua
informasi yang kurang tentang penyakit anaknya adalah penyebab stress yang
paling dirasakan oleh orang tua. Hasil dari penelitian tersebut yaitu orang tua
orang tua, untuk itu perawat juga bisa mengurangi cemas orang tua anak agar
kerja sama dengan orang tua pasien dalam hal merawat anak selama
giver dengan kecemasan orang tua anak hospitalisasi diruang anak RSUD
Sumbawa Besar.
6
penelitian ini adalah “Adakah hubungan peran perawat sebagai care giver
Sumbawa Besar.
Sumbawa Besar.
1.4.1 Keilmuan
1.4.2 Metodologis
fasilisator.
1.4.3 Aplikatif
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perawat
Perawat (nurse) berasal dari bahasa lain yaitu kata nutrix yang
orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik di dalam maupun
8
9
pasien yang bersifat segera. Hal ini merupakan tanggung jawab perawat
proses keperawatan.
keadaan social baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatan
social baik dari dalam maupun dari luar propesi keperawatan dan
bersifat konstans.
10
(Keyle&Charman,2015).
kesehatan lainnya.
pemeliharaan kesehatan.
dari pasien maupun perawat lain sebagai suatu hal yang bisa
makna.
14
keperawatan.
derajat kesehatannya.
pasien.
lain.
2.2 Kecemasan
2.2.1 Pengertian
suatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan
(Susilawati,2005).
sumbernya sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu
(Townsed,2009).
kematian atau cidera serius atau mengancam integritas fisik diri sendiri
(Doengoes,2006).
sebagai care giver yang di alami oleh anak dan orang tua karena
2.2.2 Etiologi
ekonomi.
(Stuart,2007).
2. Tingkat kecemasan
a. Cemas Ringan
b. Cemas Sedang
cepat.
c. Cemas Berat
d. Panik
persepsi kacau.
menurun.
tercekik, terengah-engah.
berkemih.
1. Jenis kelamin
21
rangsangan yang berasal dari luar lebih kuat dan lebih intensif
2. Umur
1. Melibatkan orang tua anak, agar orang tua anak berperan aktif
apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali digunakan alat ukur
yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale For. Alat ukur ini
kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4 yang artinya
nilai 0 berarti tidak ada gejala, nilai 1 gejala ringan, nilai 2 gejala
(score) < 14 tidak ada kecemasan, nilai 14-20 kecemasan ringan, nilai
21-27 kecemasan sedang, nilai 28-41 kecemasan berat dan nilai 42-56
tersinggung.
dan lesu.
23
konsentrasi.
2.3.1 Pengertian
trauma, dimana kondisi ini membuat anak-anak pada semua usia dan
terjadinya stress bagi semua orang tidak terkecuali juga pada anak.
anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak
baru dengan orang tua anak yang mempunyai masalah yang sama.
pada anak yang dirawat, sebab pada masa ini anak mempunyai
(Hockenberry&Wilson,2007).
perhatian dari orang lain dan tidak dapat ditenangkan, fase kedua
yaitu fase putus asa dimana anak berhenti menangis dan anak
2. Kehilangan control
orang dewasa yang mengalami lebih banyak rasa takut dan nyeri
Ringan
Sedang
berat
Gambar 2.1
Kerangka Teori Hubungan Peran Perawat Sebagai Care Giver dengan Kecemasan
Orang Tua Anak Hospitalisasi di Ruang Anak RSU Sumbawa Besar.
Kerangka konsep adalah suatu bilangan atau kaitan antara konsep atau
Peran Perawat
Sebagai pelaksana (care giver)
Sebagai pengamat kesehatan
Sebagai koordinator pelayanan
kesehatan Kecemasan orang tua yang anaknya
Sebagai pembaharu di rawat
Sebagai pengorganisir pelayanan
kesehatan
Sebagai role model
Sebagai educator (pendidik)
Gambar 3.1
nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat di teliti
Variebl terikat pada penelitian ini adalah tingkat kecemasan orang tua
(Setiadi, 2012).
Besar
asuhan
keperawatan
yang
komprehensif
yang
meliputi
pemberian
asuhan
keperawatan,
memberikan
bantuan
langsung
kepada
individu/
pasien dan
keluarga/
masyarakat
yang
mengalami
masalah
dengan
kebutuhan
rasa aman.
2. Variabel Tingkat Kecemasan : Lembar Mengisi Skor <6 Ordinal
Dependent kecemasan 1. Tidak cemas kuisioner lembar tidak ada
orang tua 2. Ringan kuisioner cemas 6-14
Tingkat selama 3. Sedang HARS kecemasan
kecemasan anaknya 4. Berat ringan 15-
orang tua dirawat di RS 27
selama Kecemasa
anaknya n sedang
dirawat di >27
RS Kecemasa
n Berat
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Perawat
independen pada satu waktu secara bersamaan (Arikunto, 2006), yaitu berupa
Besar.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
34
35
karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek
yang dipelajari saj tapi keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki
(Sugiyono, 2009).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang anaknya
di rawat di ruang anak RSUD Sumbawa Besar adalah 110 orang yang
didapat dari rata-rata jumlah pasien anak yang di rawat selama 3 bulan
2. Sampel
2009).
Sampel penelitian ini adalah orang tua yang anaknya diberikan care
a. Sampling
Besar.
b. Besar Sampel
N
n=
1+ N (e2 )
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
110
n= 2
1+110( 0,1 )
110
n=
1+110( 0,01)
37
110
n=
1+1,1
110
n=
2,1
n=52,3
n=52
sebanyak 52.
c. Kriteria Sampel
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
perawat sebagai care giver dengan kecemasan orang tua. Secara umum
pada anak saat perawat melakukan care giver. Instrument observasi yang
yaitu :
2. 6 - 14 = Kecemasan ringan
3. 15 - 27 = Kecemasan sedang
(Nursalam, 2011).
a. Data Primer
kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain dan
responden.
bagaimana mengisinya.
dan menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisa lebih lanjut dan
1. Editing
identitas responden. Apabila ada data yang belum lengkap, maka data
41
2. Coding
pengolahan data. Data dari penelitian ini menggunakan data ordinal. Pada
kecemasan, kode (1) terdapat 1 gejala, kode (2) separuh gejala yang ada,
kode (3) lebih dari separuh gejala yang ada, kode (4) berarti semua gejala
ada.
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
2012).
42
1. Analisis Univariat
variabel dari hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk frekuensi yang
terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Selain itu
2. Analisis Bivariate
ini adalah korelasi Sperman Bank yang merupakan sumber data untuk
kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang
tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data
6∑ 2
Rs = D
2
N ( N −1)
Keterangan :
Dalam analisa data uji statistik ini menggunakan alat bantu Software
SPSS For Windows versi 16.0 jika hasil Rho hitung ternyata lebih besar dari
Rho tabel untuk taraf kesalahan 0,05% hal ini berarti Ha diterima H0 ditolak
(Sugiyono, 2008).