Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL KREATIVITAS

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH UNTUK


MENGURANGI DAMPAK HOSPITALISASI

Di Ruang Pediatrik Rumah Sakit Siloam Hospitals Bekasi Timur

Tugas Kelompok Keperawatan Anak

Program Pendidikkan Profesi Keperawatan (Ners) Batch X

Disusun oleh:

Fitria S. Arianto

Siska

Tera Augusta

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

2018
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun
2014, jumlah anak usia prasekolah di Indonesia sebesar 20,72% dari
jumlah total penduduk Indonesia. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan
ada 35 per 100 anak yang mengalami hospitalisasi. Berdasarkan hasil
survey kesehatan ibu dan anak tahun 2013 didapatkan hasil dari 1.425
anak yang mengalami dampak hospitalisasi, 32,2% diantaranya
mengalami hospitalisasi berat, 41,6% mengalami dampak hospitalisasi
sedang dan 25,5% mengalami hospitalisasi ringan ( Puspasari dalam
Nadhifati, 2018).
Kondisi anak yang kurang baik/sakit yang mengharuskan seorang anak
rawat inap di Rumah Sakit (hospitalisasi) akan membuat anak dan orang
tua tidak hanya dihadapkan pada masalah kesehatan fisik anak saja tetapi
juga psikologis karena baik anak maupun orang tua harus beradaptasi
dengan lingkungan yang asing. Hasil stroom dan Elander (1997), Brewis,E
(1995),Brennan,A (1994) mengemukakan bahwa hospitalisasi anak dapat
menjadi suatu pengalaman yang dapat menimbulkan reaksi tertentu yang
berdampak pada kerjasama anak dalam perawatan anak selama di RS.
Reaksi tersebut dalam bentuk kecemasan dari fase ringan sampai berat
yang tentunya akan mempengaruhi proses penyembuhan anak selama di
RS (Supartini dalam Agustina & Puspita, 2010). Kecemasan yang sering
dialami seperti menangis dan takut pada orang baru, banyaknya stressor
yang dialami anak ketika menjalani hospitalisasi menimbuulkan dampak
negatif yang mengganggu perkembangan anak dan lingkungan rumah sakit
merupakan penyebab stress dan kecemasan pada anak (Utami,2014). Masa
hospitalisasi pada anak prasekolah juga dapat menyebabkan post
traumatic stress disorder (PTSD) yang dapat menyebabkan trauma
hospitalisasi berkepanjangan bahkan setelah anak beranjak dewasa (Perkin
dkk., 2013).
Oleh sebab itu terapi bermain sangat diperlukan untuk mengurangi
dampak kecemasan saat anak menjalani hospitalisasi, terapi bermain
dijadikan sarana untuk menstimulasi perkembangan anak , mendukung
proses penyembuhan dan membantu anak lebih kooperatif dalam program
pengobatan dan perawatan. Melalui Kegiatan bermain anak dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui
kesenangan nya melalui permainan (Evism, 2012). Pemilihan terapi
bermain untuk anak yang sedang menjalani proses hospitalisasi dipilih
karena dengan terapi bermain anak akan mudah untuk mengungkapkan
rasa cemas dan ketakutan lewat permainan, dan mempercepat proses
adaptasi dirumah sakit. Terapi bermain mewarnai adalah sebuah proses
terapeutik yang menggunakan permainan sebagai media terapi agar dapat
melihat ekspresi alami seorang anak yang tidak bisa diungkapkan dalam
bahasa verbal karena permainan merupakan pintu masuk kedalam dunia
anak – anak (Hatiningsih dalam Agustina & Puspita, 2010). Aktivitas
mewarnai juga menimbulkan perasaan tertarik dan menyenangkan pada
anak serta memancing partisipasi mereka, karena dalam proses terapi ini
anak “melakukan sesuatu” tidak hanya terlibat dalam pembicaraan
(Muchtar dan Noor dalam (Agustina & Puspita, 2010)
B. Tujuan
1. Memberikan edukasi bagi orang tua tentang hospitalisasi dan dampaknya.
2. Memberikan suasana yang aman dan nyaman bagi pasien anak.
3. Memberikan sarana yang dapat digunakan rumah sakit untuk melakukan
edukasi pada pasien dan keluarga.
C. Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan orang tua terkait dampak hospitalisasi.
2. Bagi anak – anak meningkatkan hubungan interpersonal antara perawat
dengan anak
3. Bagi anak-anak menurunakan dampak hospitalisasi.
4. Bagi rumah sakit adalah mendapatkan sarana baru untuk edukasi pasien.

D. Landasan Teori (EBP)


Dalam penerapan terapi bermain mewarnai kelompok menggunakan empat
Evidence Based Practice meliputi yang pertama penelitian yang dilakukan
oleh Sari tahun 2017 yang berjudul Pengaruh Terapi Mewarnai Gambar
Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Dihospitalisasi Di
RSKIA PKU Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta dengan desain penelitian
kuasi eksperimen dengan pendekatan kelompok kontrol pre-post yang terdiri
dari 20 anak prasekolah yang diambil dengan teknik purposive sampling .
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagian besar dari kelompok
eksperimen memilki kecemasan yang tinggi dan sebagian besar kelompok
kontrol memilki tingkat kecemasan sedang pada pretest. Hasil menunjukan
terapi bermain mewarnai memilki efek yang signifikan untuk menurunakan
tingkat kecemasan pada anak-anak prasekolah di Rumah Sakit Ibu dan Anak
PKU Muhammadiya Kotagede Yogyakarta.
Penelitian yang kedua yang dilakukan oleh Herniati et al tahun 2015 yang
berjudul Efektifitas Terapi Bermain (Mewarnai) pada Anak Usia Prasekolah
yang Mengalami Hospitalisasi di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru dengan
metode penelitian penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian quasi eksperimental sampel berjumlah 20 orang responden yang
dirawat diruang perawatan anak Rumah Sakit Zainab Pekanbaru Provinsi
Riau. Hasil dari penelitian didapatkan terapi bermain (mewarnai) pada pasien
anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi diperoleh nilai p value = 0,001
< α 0,05 yang berarti ada efektifitas terapi bermain (mewarnai) terhadap
peningkatan dampak hospitalisasi positif pada pasien anak prasekolah yang
mengalami hospitalisasi.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Lailiya Nadhifati tahun 2018 dengan
judul Terapi Bermain untuk Menurunkan Stress Hospitalisasi pada Pasien
Anak Usia Prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu efektivitas
terapi bermain mewarnai untuk menurunkan stres hospitalisasi pasien anak
usia prasekolah dengan sampel empat orang pasien anak usia 3 – 6 tahun.
Desain penelitian yang digunakan one group pre – post test, teknik analisis
data yang digunakan adalah statistik non parametric dengan menggunakan
teknik Wilcoxon Signed – Rank test untuk menguji perbedaan skor pre da
post test. Hasil yang didapatkan bahwa terapi bermain mewarnai efektif untuk
menurunkan stes hospitalisasi pasien anak usia prasekolah.
Penilitian yang keempat dilakukan oleh Emi Agustina et al tahun 2010
dengan judul Pengaruh Pemberian Terapi Bermain Mewarnai Gambar
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Anak Prasekolah yang Rawat Inap.
Metode penelitian menggunakan pendekatan eksperimental jenis one group
pre dan post test desain. Populasi penelitian adalah seluruh anak prasekolah
yang dirawat dirumah sakit RSUD Pare. Hasil penelitian didapatkan bahwa
ada pengaruh pemeberian terapi bermain mewarnai gambar terhadap
penurunan tingkat kecemasan anak prasekolah yang rawat inap Nusa Indah
RSUD Pare.
E. Susunan Kepanitiaan
1. Ketua : Siska
2. Bendahara : Tera Augusta
3. Pembawa Acara : Fitria S. Arianto dan Siska
F. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah:
Hari,Tanggal : Jumat, 5 oktober 2018
Jam : 10.00-10.30
Tempat : Ruang Rawat Inap Lantai 5 Siloam Hospitals Bekasi
Timur
G. Lampiran.
1. SAP pembelajaran beserta jadwal kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, E., & Puspita, A. (2010, Desember 31). Jurnal AKP. Retrieved Oktober
03, 2018, from http://digilib.uin-suka.ac.id/30288/
Hernitati, Magdalena , & Hasan, H. (2015, Desember). Jurnal Proteksi
Kesehatan, Volume 4, Nomor 2. Retrieved Oktober 03, 2018, from
www.up2m.pkr.ac.id/wp-content/.../4.-PENELITIAN-JURNAL-2015-oke-
hernitati.pd...
Nadhifati, L. (2018). Digital Library UN Sunan Kalijaga. Retrieved Oktober 03,
2018, from http://digilib.uin-suka.ac.id/30288/
Sari. Oktavia., Kustiningsih. (2017). Pengaruh Terapi Mewarnai Gambar Terhadap
Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Dihospitalisasi Di RSKIA
PKU Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta. Diakses dari
http://digilib.unisayogya.ac.id/2249/1/naskah%20okta.pdf pada tanggal 03
Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai