stres pada anak. Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang
Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian
kecemasan hospitalisasi anak dapat menolak tindakan yang diberikan dan akan
berpengaruh pada hari rawat anak dan secara umum akan mengganggu
beberapa tehnik, antara lain terapi bermain (menggambar dan mewarnai) dan
terapi musik. Kedua cara tersebut dapat menurunkan stres emosional pada
manusia terutama pada anak. Pengaruh tehnik terapi yang lebih efektif antara
terapi bermain dan terapi musik untuk menurunkan stres hospitalisasi pada anak
perawat di rumah sakit antara lain dapat meningkatkan hubungan antara klien
(anak dan keluarga) dan perawat, dapat memulihkan perasaan mandiri pada anak.
mempunyai tingkah laku yang positif. Pada saat anak mengikuti aktifitas bermain
menggambar dan mewarnai, melalui media kertas, pensil, pensil warna dan
krayon, anak berusaha untuk menuangkan semua perasaan yang ada dipikirannya,
Dalam terapi bermain menggambar dan mewarnai ini, dukungan orang tua
juga sangat berarti bagi anak, karena anak merupakan bagian dari kehidupan
orang tuanya sehingga apabila orang tua mendukung kegiatan anak, anak akan
kecemasan anak dengan Facial Image Scale (FIS) (Permana, 2019). Anak yang
dilibatkan dalam terapi bermain di area bermain outdoor adalah anak usia
dengan teknik pre post test dengan melibatkan anak yang di rawat di ruangan
alkautsar yang berusia 3-10 tahun dan Memberikan instruksi kepada anak untuk
mewarnai gambar sketsa yang telah disediakan sesuai dengan kreatifitas masing-
masing dan yang menggambar paling bagus diumumkan sebagai juara dan
Ruangan Al- Kautsar Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Sebelum
mengikuti dari contoh yang sudah disediakan oleh perawat. anak- anak yang
anak juga dilibatkan untuk membantu proses bermain. Evaluasi dilakukan dengan
mana dari yang diperoleh yaitu sebelum dilakukan terapi bermain 20 anak
data 15 anak mengalami penurunan hospitalisasi dan masih ada 5 anak yang
terapi bermain mampu menyelesaikan tahap tahap terapi bermain. Hal ini
perawatan anak selama di rumah sakit dan dapat berpengaruh terhadap proses
koping yang dimiliki (Supartini, 2004). Anak yang mengalami stres selama dalam
masa perawatan, dapat membuat orang tua menjadi stres dan stres orang tua akan
membuat tingkat stres anak semakin meningkat (Supartini, 2004). Terutama pada
mereka yang baru pertama kali mengalami perawatan di rumah sakit dan orang
tua yang kurang mendapat dukungan emosi dan sosial dari keluarga, kerabat,
2022)
Banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi stres hospitalisasi pada anak
tetapi cara yang paling banyak digunakan yaitu dengan menggunakan terapi
spiritual, kognitif dan sosial. Pada pemberian terapi musik, tubuh akan menerima
melalui sistem pendengaran, sehingga tubuh akan membuat suasana hati menjadi
positif dan membuat koping dan emosi anak menjadi lebih baik sehingga stres
dapat menurun.
Penelitian yang dilakukan Kazemi et al., (2012) menyatakan bahwa musik
secara signifikan dapat mengurangi kecemasan pada anak usia sekolah yang
mengalami hospitalisasi. Selain itu, dalam studinya dikatakan juga bahwa efek
negatif dari kecemasan akibat hospitalisasi dapat dikurangi dengan terapi musik di
anak usia pra sekolah (3-5 tahun) akibat hospitalisasi dengan penerapan terapi
musik jenis lagu anak-anak yang didengarkan selama 20 menit. Tempat penerapan
yang digunakan adalah Ruang Anak RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro yaitu
subjek 1 berada dikelas 3 bed ke 2 di Ruang Merpati dan subjek 2 berada dikelas
musik mampu menurunkan skala kecemasan anak usia pra sekolah (3-5 tahun)
metode total sampling. Kriteria inklusi adalah : anak usia 6-12 tahun; bersedia
menjadi responden; telah mengalami rawat inap minimal 2 hari, tingkat kesadaran
tua setuju anaknya menjadi responden. Kriteria ekslusi dari penelitian ini adalah
anak dengan kebutuhan khusus (autisme, penyakit hidrosefalus,hiperaktif,
anti stress dan ansietas. Hasil uji statistik menunjukkan setelah diberi terapi
musik, 27 anak mengalami penurunan dan 4 orang anak stresnya sama sebelum
dan setelah terapi musik. Diperoleh nilai P = 0.000 maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang signifikan terapi musik terhadap stres anak yang mengalami rawat
Ponorogo pada bulan Desember 2004. Desain yang digunakan adalah One Group
Pretest- Posttest Design . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien anak
usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat inap di Ruang Marwa RSU ’Aisyiyah
Sampel yang diambil adalah pasien anak usia sekolah 6-12 tahun yang dirawat
inap di Ruang Marwa RSU ’Aisyiyah Ponorogo dan tercatat sebagai pasien pada
(Wahyuni, 2013)
TAMBAHAN BAB 3
Efektifitas terapi bermain dan terapi musik menunjukkan tidak terdapat perbedaan
menurunkan stres hospitalisasi pada anak. Menurut Donna L. Wong (2004) salah
satu fungsi bermain antara lain sebagai nilai terapeutik yang dapat memberikan
pelepasan stres dan ketegangan. Bermain dapat mengurangi tekanan atau stres dari
ketidakpuasan atas situasi sosial serta rasa takutnya yang tidak dapat
diekspresikan di dunia nyata (Nursalam, 2005). Menurut Rara (2006) terapi musik
sangat efektif dalam meredakan kegelisahan dan stres, mendorong perasaan rileks
serta meredakan depresi. Jadi salah satu tindakan tersebut dapat digunakan
sebagai alternatif pilihan untuk menurunkan tingkat stres hospitalisasi pada anak.