Anda di halaman 1dari 7

13

Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina


Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan


Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi

Gratsiana Florensiana Da silva1, Natalia R. Yulianti2, Apolonia A. Ina3


1)
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes St. Elisabeth Semarang
2),3)
STIKes St. Elisabeth Semarang

Korespondensi penulis: natalia.r.yulianti@gmail.com

Abstrak

Kecemasan merupakan salah satu distres psikologis ketika anak dirawat di rumah sakit.
Terapi bermain dapat diberikan untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satu terapi
bermain yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah adalah
kegiatan origami. Penelitian membuktikan kegiatan origami dapat menurunkan tingkat
kecemasaan anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi, namun masih diperlukan
pembuktian selanjutnya dengan menambahkan jumlah sampel dan dengan uji statistik yang
berbeda. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh terapi bermain origami untuk
menurunkan kecemasan pada anak usia pra sekolah. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan rancangan one group pretes-post test yang
dilakukan di dua rumah sakit daerah di Jawa Tengah. Sampel penelitian ini adalah pasien
anak usia pra sekolah sebanyak 70 orang yang mengalami kecemasan dan baru pertama
kali dirawat di rumah sakit. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive
sampling. Kecemasan anak diukur sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain origami
menggunakan Preschool Anxiety Scale (PAS). Data dianalisis dengan menggunakan uji
alternatif Wilcoxon dengan hasil p value < 0,001. Disimpulkan bahwa terapi bermain
origami dapat menurunkan kecemasan anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi.
Perawat dapat menerapkan terapi bermain origami pada anak usia pra sekolah yang
mengalami kecemasan saat dirawat di rumah sakit dengan melibatkan orang tua. Penelitian
selanjutnya dapat mengukur keefektifan terapi bermain origami untuk menurunkan
kecemasan dengan kelompok kontrol dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak.

Kata kunci: anak usia pra sekolah; terapi bermain; hospitalisasi; kecemasan; origami

PENDAHULUAN Namun demikian, kecemasan


Hospitalisasi didefinisikan oleh anak ketika dirawat di rumah sakit
Merriam-Webster Dictionary sebagai tidak dapat dihindarkan dan ini
suatu tindakan/proses perawatan di menjadi salah satu distres psikologis
rumah sakit atau suatu keadaan selama dirawat di rumah sakit. Salah
seseorang dirawat di rumah sakit satu kecemasan tersebut adalah
(Merriam-Webster, 2015). Sementara kecemasan karena perpisahan atau
itu, anak melihat hospitalisasi sebagai disebut separation anxiety karena
suatu usaha untuk kembali menjadi mereka berpisah dari keluarga dan
sehat secara utuh dan mendapatkan teman-teman mereka. Kelompok usia
kembali status individu di dunia anak yang mengalami separation
(Bsiri-Moghaddam, Basiri- anxiety ini adalah anak prasekolah
Moghaddam, Sadeghmoghaddam, & (Potts & Mandleco, 2012;
Ahmadi, 2011). Hockenberry & Wilson, 2015). Bentuk

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007


14
Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina
Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

kecemasan pada anak usia pra sekolah fantasi anak dapat mendukung
seperti menolak makan, mengalami kreativitas anak. Penelitian(Setiawati,
sulit tidur, terus bertanya kapan orang 2019) pada siswa PAUD di Cimahi
mereka akan datang, atau menarik diri Tengah membuktikan bahwa origami
dari orang lain (Hockenberry & mampu meningkatkan kemampuan
Wilson, 2015) berkreasi anak. Selain itu, origami
Untuk mengatasi kecemasan anak juga mampu meningkatkan
tersebut, anak dapat diikutkan dalam kemampuan motorik halus anak usia
terapi bermain. Sebuah literatur review pra sekolah, seperti yang telah
yang dilakukan oleh Koukourikos, dibuktikan oleh Widayati,
Tzeha, Pantelidou, & Tsaloglidou Simatupang, & Sari (2019) pada
(2015) menyimpulkan bahwa bermain penelitiannya pada anak PAUD di
dapat mengurangi emosi negatif pada Indonesia.
anak yang sedang dirawat di rumah Oleh karenanya origami menjadi
sakit. Sementara itu, penelitian pilihan kegiatan bermain untuk anak
selanjutnya yang dilakukan di Tamil usia pra sekolah yang dirawat di
Naidu mendukung literatur review rumah sakit untuk mengurangi
tersebut dengan membuktikan bahwa kecemasan mereka dan penelitian
bermain memiliki pengaruh yang membuktikan origami dapat
signifikan untuk mengurangi menurunkan kecemasan anak usia pra
kecemasan anak (Davidson, Satchi, & sekolah ketika menjalani perawatan di
Venkatesan, 2017). Bermain juga rumah sakit (Mathew & H, 2018; Al-
dapat dilakukan sebagai persiapan ihsan, Santi, & Setyowati, 2018;
perawatan. Sebelum masuk di ruang Juwita, 2019; Kodiriya, Munir,
perawatan, anak diajak bermain di Kholisotin, Fauzi, & Wahid, 2019).
ruang admisi. Kegiatan ini terbukti Di suatu rumah sakit umum
efektif menurunkan kecemasan pada daerah di Jawa Tengah terdapat 228
anak di Hamadan, Iran (Sadeghian, anak usia pra sekolah yang dirawat
Seif, Aahmadi nia, & Khalili, 2019). dalam tiga bulan terakhir. Sebagai
Kegiatan bermain memiliki dampak perawatan tersebut, anak-anak
berbagai variasi. Salah satu kegiatan rentan mengalami kecemasan.
bermain yang sesuai dengan Kegiatan bermain origami yang
perkembangan anak usia pra sekolah terbukti efektif menurunkan
adalah kegiatan melipat kertas atau kecemasan dapat diterapkan di rumah
yang biasa disebut sebagai origami. sakit ini. Namun, diperlukan pengujian
Sebuah literatur review menyebutkan kembali untuk keefektifan tersebut
bahwa origami telah menjadi kegiatan dengan menambahkan sampel
keterampilan bagi 97% anak pra (Mathew & H, 2018). Selanjutnya,
sekolah di Jepang dan praktik ini telah Kodiriya et al. (2019) telah melakukan
dilakukan lebih dari 140 tahun menambahkan sampel namun dengan
(Nishida, 2019). Origami menjadi pengukuran kecemasan yang berbeda
pilihan kegiatan bagi anak pra sekolah dengan menggunakan HARS dan
karena pada usia ini, anak berada pada analisis ANOVA test. Oleh karena itu,
tahap perkembangan bermain sosial diperlukan pengujian kembali dengan
dan fantasi. Kegiatan origami dapat menambahkan jumlah sampel dan
memenuhi tugas perkembangan fantasi menggunakan uji statistik yang
pada anak (Jones, 2018). Selanjutnya, berbeda dari yang telah dilakukan

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007


15
Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina
Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

sebelumnya. Penelitian ini bertujuan sesudah dilakukan terapi bermain


untuk mengukur keefektifan kegiatan origami didapatkan nilai ρ value
bermain origami terhadap penurunan 0,001 (< 0,05) dan 0,002 (<0,05) maka
kecemasan anak usia pra sekolah yang disimpulkan data tidak terdistribusi
mengalami hospitalisasi dengan normal sehingga dilakukan
jumlah sampel yang lebih banyak dan transformasi data menggunakan log
dengan uji statistik yang berbeda. 10. Hasil transformasi sebelum dan
sesudah dilakukan terapi bermain
METODE origami didapatkan nilai p value 0,001
Penelitian ini merupakan jenis dan 0,001 maka disimpulkan distribusi
penelitian Quasi Experiment dengan data tidak normal. Selanjutnya data
rancangan one group pretest-postest. diuji dengan uji alternatif Wilcoxon
Hipotesis penelitian ini adalah H1: menggunakan data awal.
Ada pengaruh terapi bermain origami
terhadap kecemasan anak usia HASIL
prasekolah yang mengalami 1. Analisa Univariat
hospitalisasi. H0: Tidak ada pengaruh a. Karakteristik Responden
terapi bermain origami terhadap Berdasar-kan Jenis Kelamin
kecemasan anak usia prasekolah yang
mengalami hospitalisasi. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis
Penelitian ini dilakukan di dua Kelamin Responden (n = 70)
rumah sakit daerah di Jawa Tengah Jenis
Frekuensi Persen
yang dilaksanakan pada bulan Juli Kelamin
2019. Teknik pengambilan sampel Laki - laki 27 38.6
dalam penelitian ini adalah teknik Perempuan 43 61.4
consecutive sampling dengan Total 70 100.0
responden 70 sampel. Pemilihan
sampel dilakukan berdasarkan kriteria Tabel diatas menunjukkan
inklusi: 1) Anak usia prasekolah yang bahwa responden anak berjenis
baru pertama kali dirawat di rumah kelamin perempuan berjumlah
sakit dan yang mengalami kecemasan; 43 anak (61,4%) dan laki-laki
2) Anak usia prasekolah yang tidak berjumlah 27 (38,6%).
memiliki kondisi penyakit gawat dan
sakit kritis; 3) Anak usia prasekolah
yang didampingi orang tua atau
keluarga, pendamping; dan kriteria
ekslusi: 1) Anak tidak kooperatif; 2)
Anak tidak dalam pengobatan anti
cemas; 3) Anak memiliki gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
seperti autis, ADHD atau retardasi
mental.
Data yang telah terkumpul
diuji normalitas dengan aplikasi SPSS b. Karakteristik Responden
yang menggunakan rumus Berdasarkan Usia
Kolmogorov-Smirnov karena sampel
> 50. Hasil uji normalitas sebelum dan Tabel 4. Distribusi Frekuensi

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007


16
Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina
Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

Usia Responden (n = 70) terapi bermain origami (n=70)


Usia Frekuensi Persen Kecemasan Frekuensi Persen
3 22 31.4 Tidak cemas 16 22.9
4 23 32.9 Kecemasan ringan 44 62.9
5 15 21.4 Kecemasan sedang 10 14.3
6 10 14.3 Kecemasan berat 0 0
Total 70 100.0 Total 70 100.0
Tabel diatas menunjukkan Tabel diatas menunjukkan
bahwa responden anak yang bahwa responden anak yang
berusia 3 tahun berjumlah 22 tidak cemas berjumlah 16 anak
anak (31,4%) berusia 4 tahun (22,9%), kecemasan ringan
berjumlah 23 anak(32,9%) berjumlah 44 anak (62,9%),
berusia 5 tahun berjumlah 15 kecemasan sedang berjumlah 10
anak (21,4%) berusia 6 tahun anak (14,3%).
berjumlah 10 (14,3%).
2. Analisa Bivariat
c.Distribusi Frekuensi
Tabel 7. Perbedaan sebelum dan
Kecemasan Sebelum sesudah dilakukan terapi bermain
Dilakukan Terapi Bermain origami terhadap anak usia prasekolah
Origami yang mengalami hospitalisasi
bulan Juli 2019 (n=70)
Median
Tabel 5. Distribusi frekuensi n P
(Min-Max)
kecemasan sebelum dilakukan
Kecemasan 70 46.00
terapi bermain origami (n=70)
(pre) (16-52)
Kecemasan Frekuensi Persen < 0,001
Kecemasan 70 20.00
Tidak cemas 0 0 (post) (8-34)
Kecemasan ringan 6 8.6
Kecemasan sedang 25 35.7 Berdasarkan tabel di atas
Kecemasan berat 39 55.7 dapat diketahui bahwa hasil uji
alternatif Wilcoxon sebelum dan
Total 70 100.0
sesudah dilakukan terapi
Tabel diatas menunjukkan bermain origami menunjukkan
bahwa responden anak yang nilai signifikansi p value <
mengalami kecemasan ringan 0,001. Berdasarkan hasil uji
berjumlah 6 anak (8,6%), Wilcoxon tersebut dapat
kecemasan sedang berjumlah 25 disimpulkan bahwa H0 ditolak
(35,7%), dan kecemasan berat dan H1 diterima, yang artinya
berjumlah 39 (55,7%). ada pengaruh terapi bermain
origami terhadap kecemasan
c. Distribusi Frekuensi Kecemasan
anak usia prasekolah yang
Setelah Dilakukan Terapi
mengalami hospitalisasi.
Bermain Origami
PEMBAHASAN
Tabel 6. Distribusi frekuensi
kecemasan setelah dilakukan

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007


17
Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina
Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

Penelitian ini membuktikan sebelumnya pernah dirawat di rumah


bahwa terapi bermain origami dapat sakit akan lebih mudah beradaptasi
menurunkan kecemasan anak pra dengan perpisahan dan kondisi di
sekolah yang mengalami hospitalisasi. rumah sakit (Hockenberry & Wilson,
Dengan demikian penelitian ini 2015). Penelitian ini menunjukkan
memperkuat hasil penelitian-penelitian bahwa walaupun anak baru pertama
sebelumnya (Mathew & H, 2018; Al- kali dirawat di rumah sakit, semuanya
ihsan, Santi, & Setyowati, 2018; mengalami penurunan kecemasan
Kodiriya, Munir, Kholisotin, Fauzi, & setelah dilakukan terapi bermain
Wahid, 2019; & Juwita, 2019). Terapi origami.
bermain origami mampu menurunkan Namun demikian tingkat
kecemasan anak ketika dirawat di kecemasan anak pada penelitian ini
rumah sakit karena kegiatan bermain beragam dari kecemasan ringan,
dapat mengurangi stres dan sedang, sampai dengan berat. Hal ini
membebaskan anak dari tekanan. Hal dapat disebabkan karena setiap anak
tersebut disebabkan anak-anak diberi memiliki cara masing-masing dalam
kebebabasn mengkespresikan menghadapi keadaan yang tidak
ketakutan, kekuatiran, dan kecemasan menyenangkan seperti dirawat di
mereka. Kegiatan origami rumah sakit. Perbedaan itu
memberikan kesempatan anak dipengaruhi oleh kekuatan yang ada
membuat bentuk-bentuk yang ada di dalam diri anak yang salah satunya
sekitar rumah sakit. Sambil melipat adalah kemampuan koping anak,
kertas, anak dapat mengekspresikan seperti kemampuan mengekspresikan
perasaan mereka tentang benda-benda ketakutan mereka, mencari informasi
atau lingkungan fisik yang ada di tentang apa yang terjadi sampai
rumah sakit. Bermain juga menjadi akhirnya mereka menguasai keadaan
sumber pengalihan yang mengurangi tersebut. Selain itu, talenta masing-
separation anxiety. Ketika anak fokus masing anak dapat membantu anak
bermain origami, anak akan sudah menghadapi stresor selama perawatan
tidak mengingat lagi saudara, orang di rumah sakit, misalnya anak yang
tua, atau teman mereka. Lebih lanjut pintar menggambar dapat
ketika anak bermain, mereka merasa mengekspresikan perasaan mereka
aman karena mereka yakin bahwa melalui media gambar (Potts &
mereka tidak akan mendapatkann Mandleco, 2012).
prosedur yang menyakitkan. Ketika Perkembangan strategi koping
anak bermain origami, mereka merasa anak telah dirangkum dalam suatu
senang sehingga mereka merasa literatur review yang menyebutkan
bahwa berada di rumah sakit adalah bahwa koping anak usia prasekolah
sama menyengangkannya ketika adalah dengan cara distraksi (Zimmer-
berada di rumah atau sekolah. Dengan Gembeck & Skinner, 2011). Penelitian
demikian kecemasan anak dapat ini membuktikan bahwa terapi
berkurang (Wilkins, 2014). bermain origami mampu menurunkan
Keberhasilan tersebut kecemasan anak prasekolah selama
mengabaikan faktor yang hospitalisasi sehingga dapat menjadi
mempengaruhi kecemasan anak referensi bagi perawat dalam
seperti pengalaman perawatan di mendistraksi anak ketika mengalami
rumah sakit sebelumnya. Anak yang kecemasan selama hospitalisasi.

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007


18
Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina
Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

Selanjutnya perawat dapat upon anxiety among hospitalised


mengajarkan orang tua tentang teknik children. International Journal of
distraksi ini karena salah satu bentuk Advance Research, Ideas and
partisipasi orang tua dalam perawatan Innovations in Technology, 3(5),
anak adalah mendapatkan pendidikan 441–444. Retrieved from
kesehatan dan terlibat dalam proses https://www.ijariit.com/manuscri
perawatan anak mereka selama di pts/v3i5/V3I5-1295.pdf
rumah sakit. Kegiatan ini disebut Hockenberry, M. J., & Wilson, D.
sebagai hubungan mutualisme antara (2015). Wong’s nursing care of
perawat dan orang tua anak (Potts & infants and children (10th ed.).
Mandleco, 2012 & Vasli & Salsali, Missouri: Elsevier Inc.
2014). Jones, M. (2018). The necessity of
play for children in health care.
KESIMPULAN Pediatric Nursing, 44(6), 303–
Penelitian ini kembali membuktikan 305. Retrieved from
bahwa terapi bermain origami mampu http://search.ebscohost.com/login
menurunkan kecemasan anak usia .aspx?direct=true&db=ehh&AN=
prasekolah selama hospitalisasi. Oleh 133645947&site=ehost-live
karenanya perawat dapat Juwita, H. (2019). Effectiveness of
menggunakan terapi ini dengan Multimodal Interventions Play
melibatkan orang tua selama Therapy: Colouring and Origami
perawatan anak di rumah sakit. Against Anxiety Levels in
Penelitian selanjutnya dapat mengukur Toddler Ages. Journal of Health
keefektifan terapi bermain origami Science and Prevention, 3(3S),
dengan menambahkan kelompok 46–51.
kontrol dengan jumlah sampel yang https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i3
lebih banyak. s.288
Kodiriya, N. S., Munir, Z., Kholisotin,
DAFTAR PUSTAKA K., Fauzi, A. K., & Wahid, A. H.
Al-ihsan, M., Santi, E., & Setyowati, (2019). The effectiveness of
A. (2018). Terapi Bermain playing Clay and Origami
Origami Terhadap Kecemasan therapy to reduce anxiety
Anak Usia Prasekolah. Dunia pediatric patients hospitalized.
Keperawatan, 6, 63–70. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu
https://doi.org/10.20527/dk.v6i1. Kesehatan, 4(2), 151–160.
5086 https://doi.org/10.30604/jika.v4i2
Bsiri-Moghaddam, K., Basiri- .200
Moghaddam, M., Koukourikos, K., Tzeha, L.,
Sadeghmoghaddam, L., & Pantelidou, P., & Tsaloglidou, A.
Ahmadi, F. (2011). The concept (2015). The importance of play
of hospitalization of children during hospitalization of children.
from the view point of parents Materia Socio Medica, 27(6),
and children. Iranian Journal of 438.
Pediatrics, 21(2), 201–208. https://doi.org/10.5455/msm.2015
Davidson, B., Satchi, N. S., & .27.438-441
Venkatesan, D. L. (2017). Mathew, C. S., & H, D. C. (2018).
Effectiveness of play therapy Effectiveness of origami on

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007


19
Gratsiana Florensiana Da Silva, Natalia R. Yulianti & Apolonia A. Ina
Terapi Bermain Origami Untuk Menurunkan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama
Hospitalisasi

hospitalized anxiety among 19(2), 139–144. Retrieved from


children. International Journal of http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
Advance Research and med/24834082%0Ahttp://www.p
Development, 3(8), 169–173. ubmedcentral.nih.gov/articlerend
Merriam-Webster. (2015). Merriam er.fcgi?artid=PMC4020022
Webster Dictionary. Retrieved Widayati, S., Simatupang, N. D., &
April 24, 2020, from Merriam- Sari, P. P. (2019). The Impact of
Webster Inc. website: Adduction of Folding Paper
http://www.merriam- Stages for Children’s Fine Motor
webster.com/dictionary/quality Skills. Advance in Social Science,
Nishida, Y. (2019). Something old, Education and Humanities
something new, something Research, 387(Icei), 62–65.
borrowed, and something https://doi.org/10.2991/icei-
froebel? The development of 19.2019.14
origami in early childhood Wilkins, L. W. &. (2014). Pediatric
education in Japan. Paedagogica Nursing Made Incredibly Easy. In
Historica, 55(4), 529–547. M. Meadows-Oliver (Ed.),
https://doi.org/10.1080/00309230 Wolters Kluwer Health (Second,
.2018.1546330 Vol. 29).
Potts, N. L., & Mandleco, B. L. https://doi.org/10.1097/00152193
(2012). Pediatric nursing, caring -199905000-00020
for children and their families. In Zimmer-Gembeck, M. J., & Skinner,
Usa. E. A. (2011). The development of
Sadeghian, E., Seif, M., Aahmadi nia, coping across childhood and
H., & Khalili, A. (2019). The adolescence: An integrative
effect of preparation for review and critique of research.
hospitalization on cchool-Age International Journal of
children’s anxiety during Behavioral Development, 35(1),
admission at Hamadan Besat 1–17.
Educational Hospital. Avicenna https://doi.org/10.1177/01650254
Journal of Nursing and 10384923
Midwifery Care, 27(3), 149–155.
https://doi.org/10.30699/ajnmc.27
.3.149
Setiawati, W. (2019). Increasing
creativity of early childhood
through origami playing
activities. Jurnal Empowerment,
8(1), 81–89.
https://doi.org/10.22460/empowe
rment.v8i1p81-89.1163
Vasli, P., & Salsali, M. (2014).
Parents’ participation in taking
care of hospitalized children: a
concept analysis with hybrid
model. Iranian Journal of
Nursing and Midwifery Research,

Jurnal Kesehatan, vol.9, no.1, 2020, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

Anda mungkin juga menyukai