1. Telling My Tale: Refleksi Proses Mendongeng Visual untuk Anak dan Remaja
Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Irina E Rsup. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain (teknik
bercerita) terhadap dampak hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di IRINA E
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian one group pre test-post test design. Populasi
adalah seluruh pasien anak usia pra sekolah yang dirawat di IRINA E RSUP Prof. Dr.
penelitian adalah total populasi. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara terapi bermain dengan dampak hospitalisasi pada
anak usia pra sekolah yang dirawat di IRINA E RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado, dimana diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara terapi bermain dengan dampak
hospitalisasi pada anak usia pra sekolah yang dirawat di IRINA E RSUP. Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado.
3. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kecemasan Anak Yang Mengalami
pendekatan one group pra-post test design dengan jumlah sampel 27 responden.Data
besar responden belum pernah dirawat di rumah sakit sebanyak 19 responden (71%),
kesignifikansinya 0,000 dimana ρ<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bermain
di rumah sakit tidak hanya akan memberikan rasa senang pada anak, tetapi juga akan
membantu anak mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang,
nyeri dan anak akan lebih kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan
sehingga diharapkan
membaca dongeng terhadap kecemasan dan waktu onset tidur (SOT) pada anak-anak
Metode: Uji klinis acak ini dilakukan pada anak dengan fraktur ekstremitas di Rumah
Subjek direkrut secara berurutan dan secara acak dialokasikan ke dalam tiga
pertanyaan tentang SOT, detak jantung, dan Kuesioner Kecemasan Anak Reynolds
dan Richmond. Analisis varians satu arah, uji-t berpasangan, uji Chi-square dan uji
eksak Fisher, dan analisis kovarians digunakan untuk menganalisis data. Hasil: Rata-
rata SOT, rata-rata kecemasan, dan rata-rata denyut nadi tidak berbeda secara
signifikan antara ketiga kelompok pada awal. Setelah intervensi, rata-rata SOT dan
rata-rata denyut nadi menurun secara signifikan pada ketiga kelompok (P <0,001);
namun, perbedaan antar kelompok tidak signifikan secara statistic (P > 0,50).
Kecemasan nyata rata-rata tidak berubah secara signifikan di salah satu kelompok (P
> 0,05). Simpulan: Bercerita tidak berpengaruh terhadap kecemasan, detak jantung,
dan SOT anak patah tulang. Studi lebih lanjut dapat membantu menentukan metode
5. Efektivitas Terapi Audio Visual (Film Kartun) Terhadap Kecemasan Pada Anak
Usia Prasekolah.
Hasil: Dari ketiga artikel yang direview dapat dilihat efek yang
Saat
menonton film kartun terhadap tingkat kecemasan saat prosedur injeksi pada anak
prasekolah. Penelitian ini Pre-experimental dengan jenis pretest and posttest one
dan skala kecemasan HAR-S. Uji statistik menggunakan uji Paired Sample T-Test,
dengan signifikasi p< 0,05. Hasil analisis statistik didapatkan nilai sig (p = 0.001, t =
11,71) yang berarti ada pengaruh audiovisual menonton film kartun terhadap tingkat
audiovisual menonton film kartun dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi
prasekolah
7. PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEHNIK DISTRAKSI AUDIOVISUAL MENONTON
Ida Ayu Intan Widhyantari, Komang Yogi Triana, Ni Putu Dian Yunita Sari, Ni
post test with control group design yang melibatkan total 60 sampel yang dipilih
melalui teknik simpel random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok.
facial image scale dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.
value=0,010). Perawat
Bengkulu. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi
experimental. Hasil penelitian didapatkan hasil perbedaan rata-rata penurunan
dengan standar deviasi 1,761, nilai 95% CI (0,652 - 4.348), p-value didapatkan 0,018
< α = 0,05 . Simpulan, ada pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan
Prosedur Injeksi
Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan penerapan tekhnik distraksi audio
visual pada anak usia prasekolah dalam menurunkan kecemasan akibat prosedur
injeksi. Metode penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus. Subyek studi
kasus ini yaitu 2 anak prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami cemas ringan, sedang
dan gberat akibat prosedur injeksi. Studi kasus pada kasus I dilakukan selama 3 hari,
sedangkan pada kasus II selama 4 hari. Fokus intervensi berupa pemberian distraksi
audio visual. Hasil studi kasus menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan
pada kedua pasien, pada kasus I skala kecemasan HARS dari 25 (cemas sedang)
turun menjadi 11 (tidak ada kecemasan) dan kasus II skala kecemasan HARS dari
28 (cemas berat) turun menjadi 12 (tidak ada kecemasan). Simpulan dari studi kasus
ini yaitu penerapan tekhnik distraksi audio visual dapat menurunkan skala
kecemasan anak prasekolah akibat prosedur injeksi. Saran bagi perawat diharapkan
mampu memberikan tekhnik distraksi audio visual sebagai salah satu prosedur untuk
injeksi.
10. VISUAL SUPPORT MENURUNKAN KECEMASAN ANAK YANG MENGALAMI
Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh visual support terhadap kecemasan anak
Metode penelitian ini menggunakan quasi experimental design. Populasi yang diteliti
seluruh anak toddler dan prasekolah usia 2 – 5 tahun. Jumlah sampel sesuai kriteria
Inventory for Children (STAIC) dari Spielberger (1973) dengan 20 item subskala
Paired T.Test
kecemasan anak pada skoring 42.09. Setelah dilakukan visual support rata – rata
tingkat kecemasan 32.85. Hasil analisa data menggunakan uji statistik Paired T.Test
dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0.05) didapatkan nilai p value = 0.000 < α = 0.05,
artinya ada pengaruh visual support terhadap kecemasan anak yang mengalami
Visual support dapat menurunkan kecemasan pada anak yang dilakukan injeksi saat
therapeutik pada anak dalam meningkatkan mutu pelayanan yang ramah anak.