Anda di halaman 1dari 7

SITASI JURNAL

1. Telling My Tale: Refleksi Proses Mendongeng Visual untuk Anak dan Remaja

yang Hidup Dengan Cystic Fibrosis dan Muscular Dystrophy di Kanada

Fiona J. Moola, Nivatha Moothathamby, Laura Mcadam,, Melinda Solomon,

Robert Varadi, Diana Elizabeth Tullis, and Joe Reisman

Tujuan dari penelitian

2. Pengaruh Terapi Bermain (Teknik Bercerita) Terhadap Dampak Hospitalisasi

Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Irina E Rsup. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Finni Fitria Tumiwa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain (teknik

bercerita) terhadap dampak hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di IRINA E

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif dengan desain penelitian one group pre test-post test design. Populasi

adalah seluruh pasien anak usia pra sekolah yang dirawat di IRINA E RSUP Prof. Dr.

R. D. Kandou Manado yang bejumlah 16 orang. Sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah total populasi. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan terdapat

hubungan yang signifikan antara terapi bermain dengan dampak hospitalisasi pada

anak usia pra sekolah yang dirawat di IRINA E RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado, dimana diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini

yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara terapi bermain dengan dampak

hospitalisasi pada anak usia pra sekolah yang dirawat di IRINA E RSUP. Prof. Dr. R.

D. Kandou Manado.
3. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kecemasan Anak Yang Mengalami

Hospitalisasi Di Ruang Mirah Delima Rumah Sakit William Booth Surabaya

Hale, M.A*, Tjahjono

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap

kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi.Variabel independen adalah terapi

bermain dan variabel dependennya adalah kecemasan.Desain penelitian menggunakan

pendekatan one group pra-post test design dengan jumlah sampel 27 responden.Data

penelitian diambil dengan memberikan kuesioner kepada responden, setelah

terkumpul data dianalisa dengan Uji Wilcoxon.Hasil penelitian diperoleh sebagian

besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 responden (67%), sebagian

besar responden belum pernah dirawat di rumah sakit sebanyak 19 responden (71%),

sebagian responden berusia 6 tahun sebanyak 14 responden (52%), responden

terbanyak sebelum diberikan terapi bermain memiliki tingkat kecemasan

Oversensitivity sebanyak 15 responden (55%) dan setelah diberikan terapi bermain

didapatkan 13 orang mengalami perubahan/penurunan skor/skala. Berdasarkan uji

statistik terdapat pengaruh terapi bermain dengan kecemasan, dengan tingkat

kesignifikansinya 0,000 dimana ρ<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bermain

di rumah sakit tidak hanya akan memberikan rasa senang pada anak, tetapi juga akan

membantu anak mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang,

nyeri dan anak akan lebih kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan

sehingga diharapkan

dapat mempercepat proses penyembuhan.

4. Pengaruh Mendongeng terhadap Kecemasan dan Tidur di Rumah Sakit Anak-

Anak dengan Fraktur: Uji Klinis Acak

Leila Valizadeh, Azam Romouzi, Parvaneh Aghajari, Mohammad Asghari Jafarabadi


Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mendengarkan dan

membaca dongeng terhadap kecemasan dan waktu onset tidur (SOT) pada anak-anak

yang dirawat di rumah sakit dengan patah tulang.

Metode: Uji klinis acak ini dilakukan pada anak dengan fraktur ekstremitas di Rumah

Sakit Shohada Tabriz pada tahun 2018–2019.

Subjek direkrut secara berurutan dan secara acak dialokasikan ke dalam tiga

kelompok: kontrol, bercerita, dan mendengarkan dan membaca dongeng secara

bersamaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner informasi demografis:

pertanyaan tentang SOT, detak jantung, dan Kuesioner Kecemasan Anak Reynolds

dan Richmond. Analisis varians satu arah, uji-t berpasangan, uji Chi-square dan uji

eksak Fisher, dan analisis kovarians digunakan untuk menganalisis data. Hasil: Rata-

rata SOT, rata-rata kecemasan, dan rata-rata denyut nadi tidak berbeda secara

signifikan antara ketiga kelompok pada awal. Setelah intervensi, rata-rata SOT dan

rata-rata denyut nadi menurun secara signifikan pada ketiga kelompok (P <0,001);

namun, perbedaan antar kelompok tidak signifikan secara statistic (P > 0,50).

Kecemasan nyata rata-rata tidak berubah secara signifikan di salah satu kelompok (P

> 0,05). Simpulan: Bercerita tidak berpengaruh terhadap kecemasan, detak jantung,

dan SOT anak patah tulang. Studi lebih lanjut dapat membantu menentukan metode

mendongeng terbaik untuk anak-anak dengan patah tulang.

5. Efektivitas Terapi Audio Visual (Film Kartun) Terhadap Kecemasan Pada Anak

Usia Prasekolah.

Sri Ekasaputri¹, A. Arniyanti²

Tujuan: dari penelitian (literatur review) ini adalah untuk

mengetahui efektivitas terapi audio visual (film kartun) terhadap

kecemasan pada anak usia prasekolah. Metode: Penelitian ini

mengeksplorasi bukti kuantitatif yang diterbitkan dalam database


elektronik seperti pubmed, dan google schoolar. Dengan

menggunakan strategi pencarian jurnal, hasil akhir ada 3 artikel

yang menjadi referensi utama dalam penyusunan penelitian ini.

Hasil: Dari ketiga artikel yang direview dapat dilihat efek yang

signifikan dalam penurunan tingkat kecemasan pada anak

prasekolah setelah diberikan intervensi terapi audio visual.

Kesimpulan: Bahwa terapi audio visual (film kartun) efektif

untuk mengurangi tingkat kecemasan pada anak usia 3-6 tahun

6. Pengaruh Audio visual Menonton Film Kartun Terhadap Tingkat Kecemasan

Saat

Prosedur Injeksi Pada Anak Prasekolah

Lilis Fatmawati, Yuanita Syaiful, Diyah Ratnawati

Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh audiovisual

menonton film kartun terhadap tingkat kecemasan saat prosedur injeksi pada anak

prasekolah. Penelitian ini Pre-experimental dengan jenis pretest and posttest one

group design. Pengambilan data dengan mengunakan teknik purposive sampling

pada 28 responden. Variabel independen audiovisual menonton film kartun,

sedangkan variable dependen tingkat kecemasan. Instrumen yang digunakan SOP

dan skala kecemasan HAR-S. Uji statistik menggunakan uji Paired Sample T-Test,

dengan signifikasi p< 0,05. Hasil analisis statistik didapatkan nilai sig (p = 0.001, t =

11,71) yang berarti ada pengaruh audiovisual menonton film kartun terhadap tingkat

kecemasan saat prosedur injeksi pada anak prasekolah. Diharapkan intervensi

audiovisual menonton film kartun dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi

keperawatan untuk menurunkan kecemasan saat prosedur injeksi pada anak

prasekolah
7. PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEHNIK DISTRAKSI AUDIOVISUAL MENONTON

KARTUN DAN BERMAIN PUZZLE TERHADAP KECEMASAN ANAK

PRASEKOLAH SAAT MENJALANI TERAPI NEBULIZER

Ida Ayu Intan Widhyantari, Komang Yogi Triana, Ni Putu Dian Yunita Sari, Ni

Made Ari Sukmandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas intervensi

audiovisual menonton kartun dan bermain puzzle terhadap kecemasan anak

prasekolah saat dilakukan terapi nebulizer di Ruang Cilinaya RSD Mangusada,

Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment dengan

rancangan pre test dan

post test with control group design yang melibatkan total 60 sampel yang dipilih

melalui teknik simpel random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok.

Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian berupa lembar observasi

facial image scale dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi audiovisual menonton kartun lebih

efektif menurunkan kecemasan anak saat dilakukan nebulizer dibandingkan terapi

bermain puzzle di Ruang Cilinaya RSD Mangusada secara signifikan (p-

value=0,010). Perawat

diharapkan dapat menerapkan teknik distraksi yang tepat untuk mengontrol

kecemasan anak saat dilakukan terapi nebulizer.

8. PENERAPAN ATRAUMATIK CARE: AUDIOVISUAL TERHADAP

PENURUNAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

Selvia Novitasari, Weti, Ferasinta, Nopia Wati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan atraumatic care

dengan audiovisual untuk mengurangi atau meminimalisir kecemasan anak yang

mengalami hospitalisasi saat pandemic COVID-19 di RS Harapan dan Doa Kota

Bengkulu. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi
experimental. Hasil penelitian didapatkan hasil perbedaan rata-rata penurunan

frekuensi kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi adalah 2,500

dengan standar deviasi 1,761, nilai 95% CI (0,652 - 4.348), p-value didapatkan 0,018

< α = 0,05 . Simpulan, ada pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan

anak usia prasekolah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi audiovisual di

Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu.

9. Penerapan Tekhnik Distraksi Audio Visual Pada Anak

Prasekolah Yang Mengalami Kecemasan Akibat

Prosedur Injeksi

Balqis , Siti Rofiqoh

Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan penerapan tekhnik distraksi audio

visual pada anak usia prasekolah dalam menurunkan kecemasan akibat prosedur

injeksi. Metode penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus. Subyek studi

kasus ini yaitu 2 anak prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami cemas ringan, sedang

dan gberat akibat prosedur injeksi. Studi kasus pada kasus I dilakukan selama 3 hari,

sedangkan pada kasus II selama 4 hari. Fokus intervensi berupa pemberian distraksi

audio visual. Hasil studi kasus menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan

pada kedua pasien, pada kasus I skala kecemasan HARS dari 25 (cemas sedang)

turun menjadi 11 (tidak ada kecemasan) dan kasus II skala kecemasan HARS dari

28 (cemas berat) turun menjadi 12 (tidak ada kecemasan). Simpulan dari studi kasus

ini yaitu penerapan tekhnik distraksi audio visual dapat menurunkan skala

kecemasan anak prasekolah akibat prosedur injeksi. Saran bagi perawat diharapkan

mampu memberikan tekhnik distraksi audio visual sebagai salah satu prosedur untuk

mengalihkan dan dapat mengurangi kecemasan anak prasekolah akibat prosedur

injeksi.
10. VISUAL SUPPORT MENURUNKAN KECEMASAN ANAK YANG MENGALAMI

HOSPITALISASI PADA PEMBERIAN INJEKSI

Lina Madyastuti R*, Pessy Sipora Kusuma Dewi**

Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh visual support terhadap kecemasan anak

yang mengalami hospitalisasi pada pemberian injeksi.

Metode penelitian ini menggunakan quasi experimental design. Populasi yang diteliti

seluruh anak toddler dan prasekolah usia 2 – 5 tahun. Jumlah sampel sesuai kriteria

inklusi 21 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner State-Trait

Inventory for Children (STAIC) dari Spielberger (1973) dengan 20 item subskala

karakter kecemasan (A-Trait) yang dimodifikasi. Analisis menggunakan uji statistik

Paired T.Test

Hasil penelitian sebelum dilakukan visual support didapatkan rata-rata tingkat

kecemasan anak pada skoring 42.09. Setelah dilakukan visual support rata – rata

tingkat kecemasan 32.85. Hasil analisa data menggunakan uji statistik Paired T.Test

dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0.05) didapatkan nilai p value = 0.000 < α = 0.05,

artinya ada pengaruh visual support terhadap kecemasan anak yang mengalami

hospitalisasi pada pemberian injeksi.

Visual support dapat menurunkan kecemasan pada anak yang dilakukan injeksi saat

hospitalisasi, sehingga visual support dapat digunakan dalam meningkatkan komunikasi

therapeutik pada anak dalam meningkatkan mutu pelayanan yang ramah anak.

Anda mungkin juga menyukai