Anda di halaman 1dari 94

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar
Latar Belakan
Belakang
g Masa
Masalah
lah

Dengue Shock Syndrom merupakan sindroma syok yang terjadi pada

 penderita Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) atau Demam Berdarah Dengue.

Dengue Syock Syndrome bukan saja merupakan suatu permasalahan kesehatan

yang menyebar luas dan tiba-tiba tetapi juga merupakan suatu permasalahan

klinis karena !"-#" $ berdasarkan buku tentang penyakit in%eksi tropik pada

anak
anak oleh
oleh &ampeng
&ampengan
an penderi
penderita
ta Demam
Demam Berdar
Berdarah
ah Dengue
Dengue akan
akan mengal
mengalami
ami

renjatan dan berakhir dengan suatu kematian terutama bila tidak ditangani secara

dini dan adekuat.

Suatu penelitian
penelitian di 'akarta
'akarta oleh Sumarmo (*!-*+)
(*!-*+) mendapatkan
mendapatkan

 bah,a penderita DSS terutama pada golongan umur - tahun (#$)

sedangkan ,ong (*!) dari singapir melaporkan pada umur #-" tahun dan

dimanado terutama di jumpai pada umur -+ tahun kemudian pada tahun +!

didapatkan terbanyak pada umur - tahun. /idak terdapat perbedaan antara jenis

kelamin tetapi kematian lebih banyak di temukan pada anak perempuan dari pada

anak laki-laki. 'umlah penderita DBD0DHF yang mengalami renjatan berkisar 

antara
antara 1#-#$
1#-#$ di mana
mana Sumarm
Sumarmo
o dkk.
dkk. (+#)
(+#) mendap
mendapatk
atkan
an !$ 2ho dkk.

(*) melaporkan #"$. &ampengan (+) melaporkan #$ sedangkan 3H4


1

(*!) melaporkan
melaporkan ##$ dari seluruh penderita
penderita demam berdarah dengue yang

di ra,at.

Di sinilah peran tim medis


medis terutama pera,at yang berhadapan langsung

dengan pasien sangat di perlukan untuk mengatasi hal di atas.

5engin
5engingat
gat masala
masalah
h terseb
tersebut
ut di atas
atas maka
maka penuli
penuliss tertarik
tertarik untuk 
untuk 

menga
mengang
ngka
katt kasus
kasus DSS
DSS ini
ini ke dala
dalam
m satu
satu bent
bentuk
uk lapo
lapora
ran
n kasus
kasus 6 7suha
7suhan
n

2epera,atan
2epera,atan pada 7nak 8 dengan 9angguan Sistem Hematologi
Hematologi : Dengue Syok 

Syndrom di ;nit Santo <ohanes &SS7 =ontianak dengan maksud dan tujuan

 penulis dapat berinteraksi dengan pendekatan proses kepera,atan langsung

kepada pasien DSS 0 DHF.

B. Ruan
Ruang
g Lin
Lingk
gkup
up

Dala
Dalam
m lapor
laporan
an kasu
kasuss ini
ini penul
penulis
is hanya
hanya mem%
mem%oku
okusk
skan
an 7suhan
suhan

2epera,atan pada 7n.8 dengan 9angguan System Hematologi


Hematologi : Dengue Shock 

Syndrom ( DSS ) di ;nit Santo <ohanes Bed 10!. =emberian 7S28= ini

 berlangsung selama ! hari dari mulai tanggal *- 'uli 1"" yang meliputi :

 pengkajian diagnosa kepera,atan rencana kepera,atan implementasi serta

evaluasi.

C. Tujuan
juan Penul
Penulisa
isan
n

7dapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :


!

. 5end
5endap
apat
atka
kan
n peng
pengal
alam
aman
an lang
langsu
sung
ng dala
dalam
m mene
menera
rapk
pkan
an asuh
asuhan
an

kepe
kepera
ra,a
,ata
tan
n pada
pada 7n. 8 deng
dengan
an 9ang
9anggua
guan
n Sist
Sistem
em Hema
Hemato
tolo
logi
gi :

Dengue Shock Syndrom ( DSS ).

1. 5emband
5embanding
ingkan
kan antara
antara landasa
landasan
n teori
teori dan %akta
%akta lapangan
lapangan sehingga
sehingga

mampu
mampu mengha
menghasil
silkan
kan respon
respon yang
yang positi
positi%% sesuai
sesuai dengan
dengan prinsi
prinsip
p

kepera,atan.

!. 5eni
5ening
ngkat
katka
kan
n kema
kemamp
mpua
uan
n pera
pera,a
,att dala
dalam
m menc
mencip
ipta
takan
kan hubung
hubungan
an

terapeutik dilingkungan rumah sakit dan masyarakat pada umumnya.

. 5eningkatka
5eningkatkan
n pengetahuan
pengetahuan penulis
penulis secara teoritis
teoritis mengenai
mengenai penyakit
penyakit

Dengue Syock Syndrome.

D. Metoe
Metoe Penul
Penulisa
isan
n

 Study kepustakaan dengan berbagai sumber buku yang mengambarkan

 bagaimana asuhan kepera,atan pasien dengan Dengue Shock Syndrom

( DSS ).

 Study kasus dengan melakukan pengkajian langsung kepada pasien yang

mengalami penyakit Dengue Shock Syndrom ( DSS ) dengan melakukan

 pemeriksaan %isik yang meliputi : inspeksi auskultasi


auskultasi palpasi dan perkusi

 =engam
=engamata
atan
n dan pera,a
pera,atan
tan langsu
langsung
ng pada pasien
pasien yang
yang bekerj
bekerjasa
asama
ma

dengan tim medis lainnya.


E. !iste"atika Penulisan

>aporan kasus ini di susun secara sistematika sebagai berikut :

B7B ? =endahuluan

7. >atar Belakang 5asalah

B. /ujuan =enulisan

@. 5etode =enulisan

D. Sistematika =enulisan

B7B ?? >andasan /eoritis

7. 2onsep Dasar 5edik yang terdiri dari : de%inisi anatomi dan %isiologi

 pato%isiologi tanda dan gejala laboratorium diagnosis penatalaksanaan

medis prognosa

B. 2onsep Dasar 2epea,atan yang terdiri dari : pengkajian diagnosa

kepera,atan rencana kepera,atan

@. =ato%lo,

B7B ??? =engamatan 2asus

=ada bab ini menguraikan tentang pengkajian kepera,atan analisa data

diagnosa kepera,atan rencana kepera,atan implementasi serta evaluasi

B7B ?A =embahasan 2asus

=embahasan kasus ini menguraikan tentang pembahasan mengenai

 perbandingan antara teori dan kasus langsung dilapangan .

B7B A =enutup

7. 2esimpulan
#

B. Saran

>ampiran-lampiran

Da%tar =ustaka

Da%tar &i,ayat Hidup


BAB ##

LANDA!AN TE$R#T#!

A. %onsep Dasar Meis

1. De&inisi

 Dengue shock syndrome ( DSS ) adalah sindromo syok yang terjadi

 pada penderita dengue hemorrhagic %ever (DHF) atau demam berdarah

dengue ( dr. T.H Rampengan, DSAK dan dr. I.R Laurentz, DSA, enyak!t 

 In"eks! Trop!k pada Anak, #$$% ).

'. Anato"i an (isiologi

Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dari plasma dalam jumlah

setara. 8lemen-elemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit)

sel darah putih (leukosit) dan keping-keping darah (trombosit) plasma terdiri

dari "" air dan "" berupa elektrolit gas terlarut berbagai produk sisa

metabolisme dan at gii misalnya gula asam amino lemak kolestrol protein

dalam darah misalnya albumin.

Plas"a arah

=lasma darah terdiri dari :

7lbumin %ungsinya adalah:


*

. 5enghasilkan tekanan osmaotik pada membran kapiler yang mencegah

cairan plasma merembes keluar dari kapiler untuk memasuki ruang

interstitial.

1. 5empertahankan stabilitas suspensi darah.

!. 5engikat hormon dan enim dalam darah.

)lo*ulin

5erupakan %raksi yang tersusun atas mukoprotein logam dan gama globulin.

9lobulin terbagi atas:

. 7l%a globulin

1. Beta globulin

!. 9ama globulin

 Fungsinya adalah:

. 5engikat at lain

1. 5engangkut protein

!. Sebagai at yang bereaksi dengan at yang lain

. 5emegang peranan penting dalam proteksi tubuh terhadap in%eksi dan

toksisitas.

Protein plas"a

Fungsinya:

. ;ntuk pertukaran cairan

1. 5enghasilkan tekanan osmotik darah

!. Sebagai penyangga darah


+

. @adangan protein tubuh

#. 7lat pengangkut.

!el arah

Sel darah terdiri dari:

. 8ritrosit

1. >eukosit

!. /rombosit

!el arah "erah

Struktur terdiri dari asam amino yang merupakan senya,a protein.

'umlah sel darah merah #.""".""" sel darah setiap mm! sel darah merah

diproduksi di sum-sum tulang tulang pendek umur eritrosit rata-rata # hari.

HB

7dalah protein yang kaya akan at besi memiliki a%initas (daya

gabung) terhadap oksigen. 2arena adanya oksigen ia mampu membentuk 

aCihemoglobin di dalam sel darah merah.

!el arah putih+leukosit

. 9ranulosit atau polimor%onular *# $ dari seluruh sel darah putih. Sel

darah putih dibentuk dalam sumsum tulang yang berisi sebuah nukleus

yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbutir 

1. Sel neutro%il tampak ber,arna ungu

!. Sel eusino%il tampak ber,arna merah

. Sel baso%il ber,arna biru


#. >ymphosit

. 5onosit mempunyai si%at %agosit.

(ungsi uta"a leukosit

9ranulosit dan monosit mempunyai peranan penting dalam

 perlindungan badan terhadap mikro organisme. Fungsi lymphosit diperkirakan

sebagai pembentuk antibodi.

Tro"*osit

/rombosit adalah sel kecil kira-kira 0! ukuran sel darah merah.

/erdapat !"".""" trombosit dalam setiap mm! darah. =eranannya penting

dalam proses pembekuan darah.

;ntuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar pena mpang darah berikut ini :
"

,. Etiologi

 /rombositopenia hebat dimana trombosit mulai menurun pada masa

demam dan mencapai nilai terendah pada masa renjatan.

 9angguan %ungsitrombosit

 >elainan sistem koaguiasi masa tromboplastin partial masa protrombin

memanjang sedangkan sebagian besar penderita didapatkan masa trombin

normal. Beberapa %aktor pembekuan menurun termaksuk %aktor ?? A A??

?  dan %ibrinogen

 =embekuan intravaskuler yang meluas ( disseminated intravasculer 

coagulation ED?@ )

-. Pato&isiologis

=ato%isiologi yang terutama pada dengue shock syndrome ialah terjadinya

 peninggian permeabilitas dinding pembuluh darah yang mendadak dengan akibat

terjadinya perembasan plasma dan elektroit melalui endotel dinding pembuluh

darah dan masuk kedalam ruang interstial sehingga menyebabkan hipotensi

hemokonsentrasi hipopeoteinemia dan e%usi cairan ke rongga serosa. =ada

 penderita dengan renjatan berat maka volume plasma dapat berkurang sampai

kurang lebih !"$ dapat berlangsung selama 1-1+ jam. &enjatan hipovolemi ini

 bila tidak segera di atasi maka dapat mengakibatkan anoksia jaringan asidosis

metabolik sehingga terjadi pergeseran ion kalium intraselulrer ke ekstraseluler.

5ekanisme ini di ikuti pula dengan penurunan kontraksi otot jantung dan venous


 pooling sehingga lebih lanjut akan memperberat renjatan. Sebab lain kematian

 penderita DSS ialah pendarahan hebat saluran pencernaan yang biasa timbul

setelah renjatan berlangsung lama dan tidak diatasi adekuat.

=ada masa dini DBD peranan dic tidak menonjol dibandingkan

 perembasan plasma. amun apa bila penyakit memburuk sehingga terjadi

renjatan dan metabolik asidosis maka renjatan akan mempercepat dic sehingga

 peranannya menonjol. &enjatan dan D?@ akan saling mempengaruhi sehingga

akan terjadi renjatan yang ireversibal di sertai pendarahan hebat pada organ-organ

vital dan berakhir dengan kematian.

. Tana an )ejala

). 5erupakan demam berdarah dengue derajat ??? dan ?A atau demam berdarah

dengue dengan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai tingkat renjatan.

1). /erjadinya renjatan pada DBD biasanya terjadinya pada saat atau setelah

demam memurun diantaranya hari ke-! dan ke-* bahkan renjatan dapat

terjadi pada hari ke-".

!). 5enurut 3ong : renjatan terjadi pada hari ke-# adalah !$ hari ke- (1!#$).

5enurut Surmarmo : renjatan terjadi pada hari ke-# adalah !1 $dan pada

ke- adalah 1# $.

). &enjatan yang terjadi pada saat demam mulai turun dapat diterangkan dengan

hipotese meningkatnya reaksi imunologis ( /he ?mmunological

8nhancedment Hypothesis).
1

5ani%estasi klinik renjatan pada anak terdiri atas:

) 2ulit pucat dingin dan lembab terutama pada ujung jari kaki tangan dan

hidung.

1) 7nak semula re,el cengeng dan gelisah lambat- laun kesadarannya

menurun menjadi apti sopor dan koma.

!) =erubahan nadi baik %rekuensi maupun amplitudonya

) /ekanan nadi menurun menjadi 1" mmHg atau kurang

#) /ekanan sistolik menurun menjadi +" mmHg atau kurang

) 4liguria sampai anuria

*) =anas : "" $ peneliti melaporkan penderita DSS didahului oleh adanya

 panas.

a. 5enurut Sumarmo : suhu pada penderita DSS terendah adalah !1"@

dan tertimggi "+"@. /ernyata penderita DSS banyak di jumpai pada

suhu sekitar !*"@ adalah ## $.

b. 5enurut &ampengan dari hasil evaluasi penderita DSS yang dira,at

ternyata terbanyak pada suhu !+-!"@. =anas mempunyai nilai

 prognostik pada penderita DSS bila renjatan terjadi pada suhu tubuh

yang lebih dari !"@ maka tingkat prognose akan menjadi lebih jelek.

+) Hepatomegali : di ?ndonesia ( 'akarta ) dilaporkan + $ Semarang #

$ dan di @uba 1 $. /erdapat korelasi antara persentase hepatomegali

dengan derajat berat penyakit tetapi pembesaran hati tidak sejajar dengan
!

 beratnya penyakit dengan kata lain pembesaran hati pada penderita DBD

derajat ?A tidak selalu lebih besar dari penderita DBD derajat ??.

) =erdarahan : bervariasi yang paling ringat adalah uji torniGuet positi% 

maupun perdarahan spontan yangb berupa petekia dengan lokalisasi

 biasanya tersebar ke seluruh tubuh yang paling sering adalah anggota

gerak ba,ah muka dan aCilla. 8kimosis epistaCis perdarahan gusi

saluran pencernaan berupa hematemesis atau melena.

") yeri perut : keluhan yang timbul sebeklum renjatan sehingga banyak 

 para ahali menganjurkan untuk ,aspada akan adanya gejala nyeri perut

ini apalagi jika berat karena sering kali mendahului terjadinya perdarahan

dalam saluran pencernaan. yeri perut ini terjadi didaerah epigastrium.

) 7noreCia : menurut =artana dkk ( + ) kembalinya napsu makan dapat

dipakai sebagai tanda bah,a penderita sudah sembuh.

1) 5untah-muntah

!) Diare 0 obstipasi

) 2ejang-kejang

#) =leural e%usion : kurang lebih  kasus DSS ditemukan adanya bendungan

 pembuluh darah paru ( pulmonari vascular congestion ) dengan e%usi

 pleura terutama pada paru sebelah kanan.

) 7sCites

*) @e%algia

+) 9ambaran 829 yang abnormal




Berdasarkan gangguan sirkulasi di atas maka sebagian para ahli

membagi renjatan diatas ke dalam :

a) &enjatan berat ( pro%ound shock ) ialah renjatan yang ditandai oleh

tekanan darah yang tidak dapat diukur dan nadi tidak dapat diraba.

 b) &enjatan sedang ialah tekanan nadi menurun 1" mmHg atau lebih dan atau

tekanan darah sistolik kurang atau sama dengan +" mmHg.

c) &enjatan ringan ialah tekanan sistolik mulai menurun dimanan tekanan

diastolic tetap normal atau sedikit rendah.

Sedangkan 5unir dan &ampengan ( + ) membagi renjatan

menjadi :

a) Syock ringan 0 tingkat  ( impending shock ) yaitu gejala dan tanda-tanda

shock yang disertai menyempitnya tekanan nadi menjadi 1" mmHg.

 b) Syock sedang 0 tingkat 1 ( moderate shock ) yaitu E tingkat  ditambah

dengan tekanan nadi menjadi I 1" mmHg tetapi belum sampai nol

disertai dengan menurunnya tekanan sistolik menjadi I +" mmHg tetapi

 belum sampai nol.

c) Syock berat 0 tingkat ! ( pro%ound shock ) yaitu tekanan darah yang tidak 

terukur 0 nol tetapi belum ada sianosis 0 asidosis.

d) Syock sangat berat 0 tingkat  ( moribund shock ) yaitu tekanan darah

yang tidak terukur lagi disertai dengan sianosis dan asidosis.

/. La*oratoriu"
#

Hasil Pe"eriksaan 0

) Hemokonsentrasi yaitu terjadi peninggian nilai hematokrit J 1" $.

5eningginya hematokrit sangat berhubungan dengan beratnya renjatan.

Hemokonsentrasi selalu mendahului perubahan tekanan darah dan nadi

oleh karena itu pemeriksaan hematokrit secara berkala dapat menentukan

saat yang tepat untuk mengurangi atau menghentikan pemberian cairan

 parenteral atau saat pemberian darah.

1) /rombositopenia batasan yang diambil ialah bila terjadi penurunan

trmbosit di ba,ah dari "".""" 0 mm ! penurunan trombosit berkorelasi

dengan beratnya penyakit dengan beratnya perdarahan.

!) Sediaan hapus darah tepi terdapat %ragmentosit yang menandakan

terjadinya hemolisis

) Sumsum tulang terdapat hipoplasi system eritropoitik yang disertai

hiperplasi system &8 dan terdapatnya makro%ag dengan %agositosis

daripada bermacam-macam jenis sel.

2elainan elektrolit :

Hiponatremia : kadar natrium dalam darah !# m8G0l. 5enurut

Aaravithnya dkk ( *! ) *# $ penderita DSS terdapat hiponatremia.

/erjadi karena beberapa %actor yaitu kebocoran plasma anoreCia

keluarnya keringat muntah dan intake yang kurang. Selain itu deplesi

garam akibat metabolisme yang meningkat selama demam dan eksresi

urin yang berkurang




Hiperkalemia

Hipoloremia ringan

7sidosis metabolic ringan dengan alkalosis kompensatoar 

4smolalitas plasma sangat menurun

#) /ekanan colloid oncotic menurun

) =rotein plasma sangat menurun

*) Serum transaminase sedikit meninggi

. Diagnosis

Hingga kini diagnosis DBD 0 DSS masih berdasarkan atas patokan yang

telah dirumuskan oleh 3H4 pada tahun *# yang terdiri dari  kriteria klinik 

dan 1 kriteria laboratorik dengan syarat bila kriteria laboratorik terpenuhi

ditambah minimal 1 kriteria klinik ( satu diantaranya ialah panas ) seperti yang

telah diuraikan diatas.

Derajat ? dan ?? disebut DHF 0 DBD tanpa renjatan sedangkan derajat ???

dan ?A disebut DHF 0 DBD dengan renjatan atau DSS.

3ong dkk ( *! ) juga mengemukakan beberapa tanda dan gejala yang

 perlu diperhatikan dalam diagnosis klinik penderita dengue shock syndrome

yaitu:

. @louding o% sensorium

1. /anda-tanda hipovolemia seperti akral dingin tekanan darah menurun

!. yeri perut
*

. /anda -tanda pendarahan di luar kulit dalam hal ini seperti epistaksis

hematemesis malena hematuri dan hemoptisis.

#. /ombositopenia berat

. 7danya pleural e%usion pada toraks %oto

*. /anda-tanda miokarditis pada 829

2. Penatalaksanaan Meis

=enanganan renjatan pada penderita DBD merupakan suatu masalah yang

sangat penting diperhatikan oleh karena angka kematian akan meninggi bila

renjatan tidak ditanggulangi secara dini dan adekuat.

Dasar penanggulangan renjatan pada DBD ialah volume replacement atau

 penggantian cairan intravasculer yang hilang sebagai akibat dari kerusakan

dinding kapiler yang menimbulkan peninggian permeabilitas sehingga

mengakibatkan plasma leakage.

=rinsip pengobatan dengue shock syndrome :

• 7tasi segera hipovolemianya

• >anjutkan penggantian cairan yang masih terus keluar dari pembuluh

darah selama 1-1 jam atau paling lama + jam.

• 2oreksi keseimbangan asam basa

• Beri darah segar bila bila ada pendarahan hebat.


+

Mengatasi Renjatan 3 4olu"e Repla5e"ent 6

a. 'enis cairan

Sebaiknya diberikan cairan kristaloid yang isotonis atau sedikit

hipertenis.

'enis cairan yang dapat dipakai ialah :

 &ingers >actat

 9lukose #$ dalam hal% strength a@> "$

 &> K D# L dapat dibuat dengan jalan mengeluarkan 1# cc cairan &>

kemudian ditambahkan D"$ sebanyak 1# cc.

  a@> "$: D" aa ditambahkan atrium Bikarbonat *#$ sebanyak 1

cc0 kg.bb.

=lasma 0 =lasma ekspander 

 Diperlukan pada penderita renjatan berat atau pada penderita yang tidak 

segera mengalami perbaikan dengan cairan kristaloit diatas.

 Bila dapat cepat disiapkan diberikan sebagai pengganti cairan a.

setelah itu cairan pertama dilanjutkan lagi.

 Setelah pemberian cairan a. nilai hematokrit masih tinggi dan hitung

trombosit masih rendah.

 Dosis yang diberikan "-1" ml0kg. bb dalam ,aktu -1 jam.




 7pabila nadi0tekanan darah masih jelek atau hematokrit masih tinggi

dapat ditambahkan plasma " ml0 kg. bb setiap jam sampai total "

ml0kg. bb.

=lasma ekspander yang dapat digunakan ialah:

 =lasbumin (human albumin 1#$)

 =lasmanate (plasma protein %raction #$)

 =lasma%uchsin

 DeCtran > "

 b. Dosis 0 kecepatan pemberian cairan :

Dosis yang biasanya di berikan ialah 1"-" ml0kg. bb diberikan

secepat mungkin dalam ,aktu -1 jam.

;ntuk renjatan yang tidak berat cairan diberikan dengan kecepatan

1"ml0kg.bb0jam dan dapat diulangi hingga dua kali bahkan bila venakolops

dimana kecepatan pemberian yang diharapkan tidak dapat dicapai maka

dalam hal ini diberikan dengan semprit secara cepat sebanyak ""-1"" ml.

;ntuk menentukan guyur tidaknya pemberian cairan maka dilakukan

 pengukuran central venuos pressure (@A=0 'A=) dengan pemasangan kateter 

vena centralis biasanya pada vena basilica lengan kiri atau kanan L apa bila

@A=0 'A= kurang dari # cm maka cairan di berikan dengan tetesan cepat0
1"

diguyur. =emberian ini dilanjutkan sampai @A= # cm kemudian @A=

dipertahankan antara #-+ cm H14.

@airan maintenance

. 'enis cairan :

 D#0 " : a@> " E !: untuk anak besar dan untuk bayi :.

 D# dalam a@> ".11# kedalaman cairan ini ditambahkan 2@?"

m8G vitamin b kompleks dan vitamin c secukupnya.

 D#0 " M 2@? " m8g0botol bila kadar natrium dan kloriada dalam

serum tinggi.

  a@> " : D" aa.

 10! cairan kristaloid M 0! cairan plasma ekspander.

1. Dosis 0 kecepatan cairan maintenance:

Setelah renjatan telah teratasi dan penderita mulai masuk 

kedalam stadium penyembuhan maka pemberian cairan hendaknya

dilakukan secara hati-hati oleh karna dapat terjadi hipovolemia hal ini

disebabkan oleh cairan yang ada diruangan ekstravaskuler mulai

direapsorbsi keadaan vaskuler. Dosis yang sering digunakan ialah ""-#"

ml0kg.bb0hari sesuai dengan berat badan.

Trans&usi Darah

 Sebaiknya darah segar 


1

 =endarahan hebat baik hematemesis0melena atau epistaksis yang

memerlukan tamponade.

 1-1+ jam setelah pengobatan syok anak jatuh dalam syok lagi

,alaupun belum terlihat perdarahan.

 Hematokrik rendah ( I !#-"$) tetapi anak masih syok.

 Dosis "-1" ml0kg. bb dapat ditambahkan bila pendarahan

 berlangsung terus.

=emberian obat-obatan L

Anti*iotik 

Di berikan bila :

  prolonged shock

 adanya in%eksi sekunder

  pro%ilaksis

Dapat digunakan : 7mpisilin ""-+"" mg0kg.bb0hari iv.

9entamisin 1C# mg0kg.bb0hari iv.

Anti7irus

Seperti isoprinosis. =emberian obat ini masih terdapat banyak 

controversial. 5ungkinkah obat ini berman%at pada stadium dini.

Dosis : C#"mg0kg.bb0hari selama + hari.


11

Heparin

2ho dkk (*) memberikan heparin pada penderita prolonged shock

dimana diduga D?@ sebagai penyebab terjadinya pendarahan ( penurunan

trombosit I *#."""0mm! dan %ibrinogen I "" mg$ ) dosis yang diberikan

"# mg0kg.bb iv setiap - sedang menurut pengalamam sumarmo (+)

ternyata pemakaian heparin kurang mengesankan.

%ortikosteroi

5asih belum ada kata sepakat.

Dip8ria"ol an asetosal

5aksud pemberian ini ialah :

 ;ntuk mencegah adhesi dan agregasi trombosit dalam kapiler.

 5encegah permulaan terjadinya D?@.

 Sumarmo (+!) tidak menganjurkan pemakaian asetosal pada

 penderitaan dengan kecendrungan pendarahan.

Car*a9o5hro" soiu" sul&onat 3AC#6

Beberapa peneliti menggunakan obat ini pada penderita DSS yang

disertai dengan pendarahan saluran pencernaan yang hebat.

@ara kerja obat ini :

 5enekan peninggian permeabilitas pembuluh darah.

 5emiliki aktivitas plasma ekspander.


1!

 5empersingkat ,aktu pendarahan.

Funahara dkk. (+)L sugianto dkk. (+*) memberikan preparat ini dengan

cara sebagai berikut :

Hari ? : Suntikan 1# mg iv kemudian in%us secara kontinyu dengan

dosis !"" mg0hari dalam larutan &> selama 1 jam.

Hari ?? : ?n%us 7@ * dengan dosis !C"" mg0hari.

Hari ??? : ?n%us dengan dosis !C#" mg0hari.

Hari ?A : =emberian obat dihentikan.

/ernyata e%ekti%itas pengobatan cukup memuaskan dalam

menekan kebocoran plasma dan mengurangi pendarahan.

Sedangkan Sachro dkk (+*) di Semarang tidak mendapatkan perbedaan

yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Dopa"in

Dipertimbangkan pemakaiannya pada penderita DSS dengan renjatan

yang belum dapat teratasi ,alaupun telah diberikan cairan yang adekuat.

Dosis yang diberikan : #-" mcg0kg.bb0menit iv setiap - jam


1

!eati7a : Antikon7ulsan

Diberikan kepada penderita DSS yang sangat gelisah atau kejang.

Dapat diberikan dosis :

Diaepam : dosis "! K "# mg0kg.bb0dosis iv

2lorhidrat : 1# K #" mg0kg.bb oral atau rektal hanya satu kali ( dosis

maksimal  gram )

Antasia

Dipertimbangkan pemberiannya pada penderita DSS dengan muntah-

muntah hebat dan nyeri epigastrium yang tidak jelas dan bukan disebabkan

oleh pembesaran hepar yang progresi%.

Diuretika

Furosemida diberikan dengan dosis  mg0kg.bb ! kali sehari bila ada

tanda0gejala overhidrasi.

Digitalisasi

Digitalisasi cepat dapat diberikan kepada penderita dengan

gejala0tanda kegagalan jantung.

Dosis yang diberikan : ""! mg0kg.bb untuk hari ?.

$*ser7asi penerita

=erlu dilakukan penga,asan yang baik terhadap penderita yang

dira,at seperti : keadaan umum nadi tekanan darah pernapasan dan suhu

 badan setiap #-!" menit atau bila perlu lebih sering sampai renjatan sudah
1#

teratasi selain itu perlu dicatat jumlah cairan yang telah diberikan %rekuensi

dan output urine %eses serta muntah.

Pen8ulit;pen8ulit

=erdarahan masi% 

2egagalan pernapasan akibat udema paru atau kolaps paru

8nse%alopati Dengue

2egagalan jantung

<. Prognosa

/ergantung dari %actor :

 Sangat erat kaitannya dengan lama dan beratnya renjatan ,aktu metode

adekuatnya penanganan

 7da tidaknya rekuren syok yang terutama terjadi dalam  jam pertama

 pemberian in%us dimulai

 =anas selama renjatan

 /anda-tanda serebral
1

B. %onsep Dasar %epera=atan

?. =engkajian

. ?dentitas =asien

- nama pasien orang tua umur berat badan tinggi badan agama.

1. ?n%ormasi 5edik 

- adanya demam tinggi hilang timbul 1-* hari

- adanya perut kembung

- nyeri abdomen

- adanya melena

- ri,ayat penyakit yang pernah dialami pasien

- adanya alergi

- kapan berobat terakhir kali

- apakah imunisasi lengkap

- adnya keluhan mual dan muntah

- ri,ayat penyakit keluarga

!. 2eadaan ;mum

a. 2eadaan umum pasien tampak sakit ringan sedang berat

- Data dari hasil pengamatan0inspeksi:

 =asien ampak lemah

 &e,el0gelisah

 7danya pethice purpura


1*

 7danya epitaksis

 b. /ingkat kesadaran compos mentis coma.

c. /anda-tanda vital (suhu yang meningkat nadi tekanan darah)

d. 7bdomen (adanya kembung rasa nyeri epigastrium)

. /umbang

- Dikaji secara umum menurut umur si anak 

#. utrisi

- Sebelum sakit:

 Bagaimana pola makan pasien  berapa banyak %rekuensi

 7pakah pasien masih disusui oleh ibu.

- Selama sakit:

 7pakah ada keluhan mual dan muntah

 Berapa banyak jumlah nutrisi yang masuk %rekuensi makan

. 8liminasi

- Sebelum sakit:

 7pakah B7B dan B72 setiap hari lancar N

- Selama sakit:

 7pakah ada konstipasi melena mencret

 Sudah berapa lama pasien tidak B7B

*. /idur dan istirahat

- Sebelum sakit:
1+

 Bagaimana kebiasaan tidur pasien

 Berapa jumlah jam tidur dan istirahat pasien

- Selama sakit:

 7dakah de%isit jam tidur pasien

+. =sikososial

- &espon anak terhadap sakit (gelisah marah cengeng)

- &espon keluarga

- =engertian kelurga tentang penyakit

- =engaruh dira,at terhadap keluarga

??. Diagnosa 2epera,atan

Diagnosa kepera,atan secara teori yang muncul pada gangguan sistem

Hematologi L DSS adalah :

. Hypertermi yang berhubungan dengan proses in%eksi virus dengue..

1. &esiko tinggi terjadinya syok hipovolemik yang berhubungan dengan

 perdarahan hebat.

!. yeri yang berhubungan dengan mekanisme patologis.

. =erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan

intake yang tak adekuat.

#. &isiko tinggi kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan

 berpindahnya cairan dari intravaskular ke ekstravaskular.


1

???. &encana 2epera,atan

DP #. Hypertermi yang berhubungan dengan proses in%eksi virus dengue.

/ujuan : Suhu tubuh kembali normal

Sasaran :

 K /idak terjadi peningkatan suhu tubuh

 K //A dalam batas normal ( suhu !-!*" @ )

 K /ampak tidak gelisah

 K Badan teraba tidak panas

?ntervensi :

1. 4bservasi suhu setiap  jam

R + : Suhu !+o@ K o@ menunjukkan proses penyakit in%eksi akut

'. Berikan kompres hangat

R + : Dapat membantu mengurangi panas

,. Berikan pasien minum yang banyak 1-1# >0hari.

R + : ;ntuk mencegah terjadinya dehidrasi.

-. 7njurkan pasien untuk bedrest total dan kurangi aktivitas.

R + : ?stirahat untuk mengurangi metabolisme tubuh sehingga mencegah

 peningkatan suhu tubuh.

. 2olaborasi dengan dokter tentang pemberian antipiretik dan antibiotik 


!"

R + : ;ntuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.

DP ##. &esiko tinggi terjadinya syok hipovolemik yang berhubungan dengan

 perdarahan hebat.

/ujuan : syok hipovolemik tidak terjadi.

Sasaran :

 K /anda-tanda vital dalam batas nomal.

 K 2eadaan umum baik keasadaran compos mentis.

?ntervensi :

. 5onitor keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien setiap 1- jam.

R +  : =enurunan tekanan darah dan nadi dapat menunjukkan hipovolumia

 peningkatan pernapasan menunjukkan hipoCia jairngan.

1. 5onitor tanda-tanda perdarahan (pethekie ekimosis melena epitaksis

hematemesis hematuri.

R + : =erdarahan yang cepat diketahui dapat segera diatasi sehingga pasien

tidak sampai ke tahap syok.

!. @ek dan monitor Hb dan Ht trombosit tiap hari.

R + : ;ntuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah.

. Segera puasakan jika pasien mengalami perdarahan saluran cerna.

R + : 5embantu mengistirahatkan saluran cerna selama perdarahan.

#. Beri 41 dan cairan intra vena sesuai program medik dan kebutuhan.
!

R + : 5embantu oksigenisasi jaringan dan mengatasi kehilangan cairan

tubuh.

. 2olaborasi dengan tim medik untuk pemberian tran%usi darah.

R + : ;ntuk mengganti volume darah yang hilang.

*. 2olaborasi dalam pemberian terapi anti perdarahan.

R + : 5embantu mengatasi perdarahan

DP ###. yeri yang berhubungan dengan mekanisme patologis.

/ujuan : nyeri berkurang sampai dengan teratasi setelah dilakukan tindakan.

Sasaran :

- 2eluhan nyeri berkurang.

- =asien tampak rileks tidak re,el

- //A dalam batas normal

?ntervensi :

. 2aji keluhan nyeri meliputi intensitas (skala "-") %rekuensi dan lokasi

nyeri.

R +  : Berat ringannya nyeri dapat diidenti%ikasi sehinga memudahkan

untuk menentukan tindakan selanjutnya.

1. 4bservasi tanda-tanda vital tiap 1- jam.

R + : =erubahan tanda-tanda vital menunjukkan adanya nyeri.

!. Berikan posisi yang nyaman usahakan situasi ruangan yang tenang.

R + : =osisi yg nyaman dan ruangan tenang dpt mengurangi nyeri pasien.
!1

. 7jarkan dan anjurkan keluarga dan pasien untuk melakukan tehnik

relaksasi tarik na%as dalam.

R + : apas dlm dpt merelaksasi otot-otot sehingga d pt mengurangi nyeri.

#. 2olaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik.

R + : 7nalgetik dapat menurunkan ambang nyeri.

DP #4. =erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

dengan intake yang kurang.

/ujuan : 2ebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan.

Sasaran :

- =asien dapat menghabiskan sesuai dengan porsi yang diberikan.

- 2eluhan mual dan muntah serta anoreksia berkurang

- =asien dapat mempertahankan berat badan ideal atau meningkatkan berat

 badan.

- =asien tampak segar.

?ntervensi :

. 2aji adanya keluhan mual muntah dan anoreksia.

R + : 5embantu menentukan tindakan selanjutnya yang tepat.

1. /imbang berat badan #C0minggu bila memungkinkan dan catat porsi

makanan yang dihabiskan.

R + : ;ntuk mengetahui status gii pasien.


!!

!. 'elaskan kepada pasien dan orang tua mengenai man%aat makanan

terutama pada saat sakit.

R + : 5eningkatkan pengetahuan pasien sehingga meningkatkan motivasi

 pasien untuk makan.

. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur tim dan hidangkan

dalam keadaan hangat.

R + : 5engurangi beban kerja lambung dan meningkatkan asupan.

#. >ibatkan orang tua dalam pemberian makanan pada porsi kecil tapi sering.

R + : 5akanan porsi kecil dan sering menguragi mual dan muntah.

. 2olaborasi dalam pemberian nutrisi parenteral dan pemberian terapi

anti emetik dan antasida.

R +  : /erapi parenteral sangat baik jika nutrisi peroral sangat kurang

antiemetik untuk mengatasi mual.

DP 4. &esiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan

dengan berpindahnya cairan dari intravaskular ke ekstravaskular.

/ujuan : 2ekurangan volume cairan tidak terjadi setelah dilakukan tindakan.

Sasaran :

 K /idak tampak tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit elastismukosa mulut

dan kulit lembab //A dalam batas normal).

 K ?ntake dan output dalam batas normal.

 K /idak ada keluhan mual dan muntah


!

?ntervensi :

. 4bservasi tanda-tanda vital tiap 1- jam.

R + : /achikardi dan hipotensi menunjukkan adanya hipovolumia.

1. 2aji daerah kulit membran mukosa turgor kulit dan rasa haus.

R +  : /urgor kulit yang buruk mukosa mulut yang kering serta rasa haus

menunjukkan adanya dehidrasi.

!. Berikan pasien banyak minum 1-1# >0hari.

R + : ;ntuk mengatasi kekurangan cairan tubuh.

. 7njurkan pasien dan orang tua untuk minum air putih 1-1# >0hari.

R + : ;ntuk mengganti cairan tubuh yang keluar melalui keringat.

#. 2olaborasi dalam pemberian cairan intravena.

R + : 5embantu menambah cairan tubuh.


!#

BAB ###

PEN)AMATAN %A!U!

 ama : 7n. 8

 ama ibu : y. Sulastri

;mur : 1 /ahun

'enis kelamin : >aki-laki

7gama : ?slam

Diagnosa medik : DSS ( Dengue Shock Syndrome )

Dokter yang mera,at : dr. 7juar 

/anggal masuk : # 'uli 1""

 7n.8 yang berusia 1 tahun dengan berat badan !# 2g serta tinggi bdan

# cm adalah seorang pelajar yang duduk di kelas  S>/=. =asien merupakan anak 

kedua dari dua bersaudara pasangan /n. 7 dan y. S yang bertempat tinggal di

2ompleks Bali 7gung ? omor  7 =ontianak 


!

=asien datang pertama kali di ;9D &SS7 =ontianak pada tanggal # 'uli

1"" pukul .# ,iba. 1""#. Dengan keluhan: sakit sudah ! hari demam hilang

timbul anoreCsia mual muntah badan lemah ekstremitas dingin karena tidak ada

 perubahan maka pasien di ba,a oleh orang tuanya untuk mendapatkan pengobatan.

2emudian pada tanggal # 'uli 1"" pukul #."" 3ib pasien dira,at inap di unit

Santo <ohanes Bed 10! &SS7 =ontianak.

=ada saat melakukan pengkajian padsa tanggal * 'uli 1"" pasien tampak 

sakit berat kesadaran compos mentis pasien tampak terbaring lemah di tempat tidur

 pasien tampak tenang terpasang in%use &> 1 jalur jalur pertama kol% # dan jalur 

kedua kol% ! " tets0menit mengalir lancar . ?bu pasien mengatakan 6 anak saya sudah

sakit ! hari demamnya hilang timbul badannya lemah tidak na%su makan kalau

makan mual dan tadi pagi saat makan muntah tangan dan kakinya dingin. 4bservasi

//A : Suhu E !!o @ adi E + C0mnt =ernapasan E 1" C0mnt /D E "0*" mmHg

dan H& E"" C0mnt. 7dapun hasil pengkajian secara lengkap tercantum pada %ormat

 pengkajian kepera,atan anak dan keluarga.


!*

PEN)%A>#AN %EPERA?ATAN ANA% DAN %ELUAR)A

#. #DENT#TA! PA!#EN

 ama 7nak : 8la Samumar /gl. =engkajian: * 'uli 1""

 ama panggilan : 8la ama orang tua

/anggal lahir0;mur : "0 "*0  01 /hn 7yah : /n. 7yub

7gama : ?slam ?bu : y. Sulastri

=endidikan :  S>/= 7lamat : 2ompleks Bali

7gung ?

 o. 7

'enis kelamin : >aki-laki

Bahasa yang digunakan : ?ndonesia Data diperoleh dari

Berat Badan : !# 2g [√]7nak : sebagian

/inggi Badan : # cm [√]4rang tua

ama : /n. 7yub


!+

##. #N($RMA!# MED#% 

. 2eluhan utama

Batuk

1. 2eluhan yang menyertai

>emah nyeri dada dan nyeri epigastrium jika akan batuk serta haus

!. &i,ayat penyakit sekarang

=asien sakit ± ! hari yang lalu dengan keluhan : demam badan terasa

lemah

. 3aktu dan tempat pengobatan terakhir 

=uskesmas =urnama

#. 4bat yang terakhir di dapat

4rang tua pasien mengatakan sudah lupa

. 7dakah obat-obat yang rutin diberikan selama ini

O√P /idak OKP <a

*. 7lergi &eaksi 7lergi

OKP obat QQQQQ..

OKP makanan QQQQQ..

OKP plester QQQQQ..

OKP lain-lain QQQQQ..

+. ?munisasi >engkap

O√P B@9 O√P 5antouC 0 ==D


!

O√P Hb Aacc O√P Boster ? ??

O√P D=/ ? ?? ??? O√P Boster ???

O√P =olio ? ?? ??? ?A O√P 55& 

. =enyakit yang pernah diderita :

OKP @acar air umur * thn OKP DHF umur -

OKP =olio umur - O-P 98D umur -

OKP Di%teri umur - OKP Febris convulsi -

OKP /etanus umur - OKP 5orbili umur -

OKP =ertusis umur - OKP 5alaria umur -

OKP /B@ umur - OKP /yphoid umur -

OKP >ain-lain - ;mur : -

". =emeriksaan penunjang 5edis ---------

. =ernah dira,at O√P /idak O-P <a

1. =ernah operasi O√P /idak OKP <a

!. &i,ayat penyakit keluarga :

4rang tua pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan.

###. %EADAAN UMUM

. 2adaan umum pasien tampak :

OKP /idak sakit O-P Sakit sedang

OKP Sakit ringan O√P Sakit berat


"

Data obyekti% dari hasil pengamatan atau inspeksi :

2eadaan umum : =asien tampak lemah pasien tampak batuk terpasang

in%us &> 1 jalur jalur  2ol% A dan jalur 1 2ol% ??? " tts0mnt mengalir

lancar.

. /ingkat kesadaran kualitati% :

O√P @ompos mentis OKP Somnolen OKP Soporo coma

OKP 7patis OKP Soporos OKP @oma

1. /ingkat kesadaran kuantitati% :

&espon motorik : 

&espon verbal : #

&espon membuka mata : M

'umlah skor : #

2esimpulan : =asien dalam keadaan sadar penuh

!. /anda-tanda vital

S: !!o @  : + C0mnt /D : "0*" mmHg

OKP 4ral O√P /eratur O-P >engan kanan

O√P 7Cilla OKP /idak teratur O√P >engan kiri

OKP &ectal O√P 2uat OKP Berbaring

OKP lemah OKP Duduk  

OKP Berdiri

= : 1" C0mnt H& : "" C0mnt




O√P ormal O√P /eratur 

OKP @heynestoke OKP /idak teratur  

OKP Biot

OKP 2usmaul

OKP Hiper ventilasi

. 2epala :

&ambut : OKP 2usam OKP 2emerahan

O√P /ebal O-P /ipis O√P Bercahaya

;bun-ubun : OKP 5enutup OKP /idak menutup

OKP @ekung OKP @embung O√P Datar 

. 5ata : =upil 2anan :  1 ,  #  * + 

2iri :  1 ,  #  * + 

&e%lek @ahaya 2anan : positi&  0 negati% 

2iri : positi& 0 negati% 

Sclera : OKP ?cteric O√P /idak icteric

@onjungtiva : OKP 7nemic O√P /idak anemic

>ensa : OKP 2eruh O√P 'ernih

2elopak mata : OKP 8dema O√P /idak edema

*. Hidung : O√P Bersih OKP 9erakan cuping

+. 5ulut :

Bibir : OKP @yanosis OKP =ucat OKP 2ering O√P 5erah muda
1

OKP =ecah-pecah OKP @elah 0 Schiis OKP Basah

  >idah : O√P Bersih OKP 2otor OKP Hyperemic

. >eher : OKP 2aku kuduk OKP =arotitis OKP /onsilitis

". =ernapasan :

'enis OKP =erut OKP Dada O√P =erut dan dada

&etraksi O√P /idak ada OKP ?ntercostal OKP Supersternal

Suara ucapan O√P Aesikuler OKP Bronchial OKP Broncho-vesikuler 

Suara tambahan OKP &ales OKP &onchi OKP 3heeing

Batuk OKP /idak OKP 2uat

OKP =rodukti% O√P 2ering

. 2ulit :

3arna OKP =ucat O√P 2emerahan OKP ?kterik 

OKP @yanosis :

OKP Sekitar mulut OKP Saat minum

OKP Saat menangis OKP Saat berakti%itas

/urgor O√P 8lastis OKP Dehidrasi OKP >embab

8dema OKP <a O√P /idak 

>okasi -

2elainan O√P =techie OKP &ash OKP 8chymosis

OKP Spider nevi OKP >esi

1. 7bdomen O√P Datar OKP @ekung O-P 2embung


!

OKP 5embuncit OKP /egang OKP Supel

OKP yeri tekan lokasi -

!. 9enetalia

=ria /estis O√P 7da OKP /idak 

OKP =hymosis OKP Hypospadia

OKP Hernia OKP Hydrocel

3anita : Aagina OKP Bersih OKP 2otor  

OKP >ain-lain : -

7nus : >ubang O√P 7da OKP /idak  

OKP 2emerahan OKP >ecet 0 >aserasi

#4. TUMBUH %EMBAN)

&i,ayat kehamilan :

=emeriksaan O√P &utin /empat : =uskesmas =urnama

OKP /idak 7lasan : -

2eluhan O√P /idak ada

OKP <a : -

Aaksinasi O√P <a OKP /idak alasan -

2elahiran : O√P @ukup bulan OKP /idak : -

O√P Spontan OKP Bantuan : -

BB> : 1"" gr =B> :  cm




>ahir langsung menangis O√P <a OKP /idak  

/engkurap QQQQ bulan

9igi =ertama QQQ* bulan

Duduk QQQQQ.. bulan

Berjalan QQQQ # bulan

Bicara : 5engoceh : + bulan

2ata-kata sederhana :  bulan

4. NUTR#!#

1. Air !usu #*u

Frek,ensi menyusui sehari : kapan anaknya mau minum C 0 hari

Berapa banyak sekali pemberian : tergantung dari anaknya

@ara pemberian 7S? : O√P >angsung OKP 5enggunakan alat bantu

>amanya setiap menyusui : - menit

2esulitan dalam pemberian 7S?

OKP =uting susu tenggelam OKP /idak ada puting susu

OKP /idak ada 7S? OKP =uting susu terlalu besar

OKP Bayi malas menghisap OKP 2elainan pada bayi :

OKP >ain-lain : -

;sia penyapihan : Bln 0 /hn 7lasan : -

'. !usu (or"ula


#

 ama susu %ormula : tidak mengkonsumsi susu

'umlah yang diminum : cc 0 1 jam

'umlah dan takaran sekali minum : cc

7lat yang dipergunakan :

OKP Botol O-P 9elas OKP Sendok  

a. Makanan halus

;sia pemberian makanan halus :  Bln

'enis makanan halus : Bubur halus

5akan : O√P /ergantung OKP Dibantu sebagian OKP 5andiri

*. Makanan paat

;sia pemberian makanan padat :  bulan

'enis makanan : bubur M lauk-pauk dan sayuran

5akan : OKP /ergantung O√P Dibantu sebagian O-P 5andiri

7lat makan : OKP 5angkok O√P =iring

7lat makan kesukaan : =iring

5akanan yang tidak disukai : tidak ada

5asalah pemberian makanan :tidak ada

OKP 5untah OKP /idak selera OKP Saria,an OKP Stomatitis

OKP >ain-lain :

5inum obat : O√P 5udah OKP Sukar  

@ara pemberian : =er oral




=emberian vitamin : O√P /idak OKP <a

 ama -

Dosis pemberian -

4#. EL#M#NA!#

a.Buang air besar :OKP /ergantung OKP Dibantu sebagian O√P 5andiri

5ulai di latih teratur sejak : umur 1 tahun

Frek,ensi : -1 C0sehari

2onsistensi : lembek 

 b. Buang air kecil : OKP /ergantung OKP Dibantu sebagian O√P 5andiri

5ulai di latih teratur sejak :

4##. T#DUR DAN #!T#RAHAT

/idur : Sendiri 0 ditemani oleh kadang sendiri dan kadang masih

ditemani oleh ibunya.

2ebiasaan sebelum tidur : tidak ada

5asalah sehubungan dengan tidur :

OKP 5impi buruk OKP gompol

OKP 'alan sambil tidur OKP 5engigau

OKP >ain-lain : -

@ara mengatasinya : -
*

4###. P!#%$!$!#AL

a. &espon anak terhadap sakit

O√P 2ooperati% OKP Dapat dipercaya

OKP Bingung OKP Sangat ingin tahu

OKP =emalu O√P Butuh pertolongan

O√P 9elisah OKP Hypoakti%  

OKP >ambat bereaksi OKP Hyperakti% 

OKP 5arah OKP Depresi

OKP >ain-lain -

 b. &espon keluarga terhadap sakit

4rang tua pasien tampak kha,atir dan cemas

c. =engertian keluarga tentang penyakit dan alasan dira,at

4rang tua pasien mengatakan mengerti anaknya dira,at

d. =engaruh dira,at terhadap keluarga

4rang tua pasien menjadi repot dan berharap anaknya cepat sembuh

=enjelasan kepada pasien dan keluarga tentang :

O√P Bel tempat tidur OKP 2otak saran

OKP 2oran 0 majalah O√P =ispot 0 urinal

OKP 'umlah penunggu 0 penjaga O√P 3@ 0 kamar mandi

OKP =erlengkapan yang perlu diba,a OKP Bel kamar mandi


+

OKP /A O√P 'am makan

O-P /elpon 0 ,artel O√P 2onsultasi dokter 

O√P =engatur tempat tidur O√P Barang berharga pasien

O√P =engaman tempat tidur OKP /amu : jam dan jumlah

#@. DATA TAMBAHAN

=ada pasien dan keluarga tidak pernah menderita penyakit yang

mengenai sistem darah seperti /alasemia dan juga penyakit keturunan seerti

Diabetes 5elitus.

/anda /angan =era,at




( <o%ita =auna )

A. ANAL#!A DATA

 ama 0 ;mur : 7n. 8 0 1 /hn

&uang 0 2amar : St. <ohanes 10!

Diagnosa 5edik: DSS

Dokter yg mera,at : Dr. 7juar Sp.7

No Data Etiologi Masalah


. DS : =roses pemulihan &esiko kekurangan

- =asien mengeluh haus volume cairan volume cairan


#"

- =ada saat pengkajian pasien ada tubuh

napsu makan

D4 :

 K =asien tampak lemah

 K 4bservasi //AE S : !!o@  :

+ C 0mnt = : 1" C0mnt

 K /erpasang in%us &> 1 jalur jalur 

2ol% ke A jalur 1 2ol% ke ?? "

tts0mnt mengalir lancar 

 K Hasil >ab : =>/ E  >

1. DS: =erdarahan &isiko tinggi

- =asien mengeluh badan terasa lemah terjadinya syok 

- =asien mengeluh gelisah hipovolemik 

D4:

- 2eadaan umum : pasien tampak 

sakit berat kesadaran compos

mentis

- /erdapat bintik-bintik merah

( petechiae ) di kedua lengan dan

kaki
#

- @apillary re%ill normal K 1 detik 

- 4bservasi //AE S : !!o@  :

+ C 0mnt = : 1" C0mnt

- Hasil >ab : H9BE  gr0dl

H@/E 1 dan =>/E  >

!. DS : 7danya rangsangan 2etidake%ekti%an

- =asien mengeluh batuk  re%leks batuk   jalan napas

- =asien mengeluh nyeri dada dan

nyeri epigastrium jika akan batuk 

D4 :

 K =asien tampak lemah

 K =asien tampak batuk 

 K ?nspeksi paru : suara batuk kering

 K 7uskultasi paru normal :

vesikular 

 K 4bservasi //AE S : !!o@  :

+ C0mnt = : 1" C0mnt

. DS : =roses in%eksi virus Hypertermi


#1

- 4rang tua pasien mengatakan badan dengue

anaknya teraba panas pada tanggal

+-"*-" pada pukul 1."" 3ib

D4 :

- Badan pasien teraba hangat

- 4bservasi //A: SE !**R @

- 2ulit pasien tampak kemerahan

- Hasil >ab : =>/E "1 >

- Bibir pasien tampak merah

- =asien tampak haus

#. DS : 2elemahan %isik ?ntoleransi aktivitas

- =asien mengeluh badan terasa lemah

- 4rang tua pasien mengatakan aktivi-

tas sehari-hari pasien dibantu

D4 :

- =asien tampak berbaring lemah di

tempat tidur 

- 7ktivitas harian pasien dibantu oleh

pera,at dan keluarga


#!

B. D#A)N$!A %EPERA?ATAN

 ama 0 ;mur : 7n. 8 0 1 thn

&uang 0 2amar : St. <ohanes 0 1-!

Diagnosa 5edik: DSS

Dokter yg mera,at : Dr. 7juar Sp.7

No Tgl + =aktu Diagnosa %epera=atan Na"a Teratasi


. *0"*0" &esiko kekurangan volume cairan /eratasi

!."" tubuh yang berhubungan dengan <o%ita =auna sebagian

 proses pemulihan volume cairan


#

1. *0"*0" &isiko tinggi terjadinya syok  Belum

!."" hipovolemik yang berhubungan <o%ita =auna teratasi

dengan perdarahan

!. *0"*0" 2etidake%ekti%an jalan napas yang Belum

!.""  berhubungan dengan adanya re%leks <o%ita =auna teratasi

 batuk 

. +0"*0" Hypertermi 0 peningkatan suhu Sudah

!."" tubuh yang berhubungan dengan <o%ita =auna teratasi pada

 proses in%eksi virus dengue tanggal

0"*0"

#. *0"*0" ?ntoleransi aktivitas yang /eratasi

!.""  berhubungan dengan kelemahan <o%ita =auna sebagian

%isik 
##
#
#*
#+
#
"

1
!

#

*

D. PELA%!ANAAN %EPERA?ATAN

 ama 0 ;mur : 7n.ela 0 1 thn

&uang 0 2amar : St. <ohanes 0 1-!

Diagnosa 5edik: DSS

Dokter yg mera,at : Dr. 7juar Sp.7

No Tanggal >a" Pelaksanaan Para& 

DP Na"a
???? *0"*0" "*."" 5engkaji keadaan umum : pasien tampak sakit

 berat tingkat kesadaran compos mentis mengkaji o&ita


+

keluhan : orang tua pasien mengatakan : anaknya

sakit sudah ! hari yang lalu panas badan anaknya

turun naik sejak sakit napsu makan anaknya

seperti biasa kadang habis  porsi kadang juga 

 porsi tetapi minum air putih anaknya kurang

 pasien mengeluh batuk nyeri dada dan nyeri

epigastrium jika akan batuk de%ekasi ada  kali

dengan konsistensi lembek pada pukul "#."" 3ib

konsistensi lembek terpasang in%use &> 1 jalur

 jalur  2ol% ke A dan jalur 1 2ol% ke ??? "

tetes0menit mengalir lancar di kedua lengan---------

??? "*.!" 5engobservasi //A suhu : !!T @ nadi : + C0

??? menit tekanan darah : "0*" mmHg melakukan o&ita

?A anamnese dan pengkajian hasil terlampir ke dalam

%ormat pengkajian anak dan keluarga-----------------

?? "."" 5emberikan posisi tidur datar kepada pasien

 pasien merasa nyaman.--------------------------------- o&ita

?? "."" 2olaborasi dengan dokter antara lain instruksinya:

cek paket setiap + jam in%use tetap 1 jalur therapy o&ita

tambahan syrup comtusi !C cth imboost !C

tablet injeksi cedantron di stop therapy lain




dilanjutkan.------------------------------------------------

???? ".# 5emberikan pasien minum air putih pasien minum

?A kurang lebih "" cc mengajarkan kepada pasien o&ita

teknik relaksasi menarik napas dalam dan batuk 

e%ekti% memberikan posisi tidur semi %o,ler 

kepada pasien pasien merasa nyaman auskultasi

 paru : bunyi napas normal : veskular inspeksi : pari

 bunyi batuk kering-----------------------------------

? .1" ?n%us &> 1 jalur ?? kol% ??? habis dilanjutkan

kembali in%use &> jalur ?? kol% ?A " tts0menit o&ita

in%use berjalan lancar-----------------------------------

? .# 5engkaji pola makan: pasien menghabiskan 0!

 porsi makanan dari yang dihidangkan therapy oral o&ita

siang dibagikan pasien langsung minum obatnya

yaitu: syirup comtusi !C cth dan imboost !C

tablet-----------------------------------------------------

??? 1.1 5engkaji keadaan umum : pasien tampak sakit

?A  berat kesadaran compos mentis keluhan : batuk  o&ita

masih ada muntah tidak ada de%ektasi C dengan

konsistensi lembek makanan dan minum pasien

mau pasien tampak gelisah observasi suhu ekstra L


*"

!!o@-----------------------------------------------------

? !.!" in%us &> kol% ke A jalur ? habis dilanjutkan kembali

in%use &> kol% ke A? jalur ? in%us mengalir  o&ita

lancar-------------------------------------------

??? +0*0" "*."" 5engkaji keadaan umum : pasien tampak sakit

??? sedang mengkaji keluhan : pasien mengeluh batuk  o&ita

dan gatal-gatal pada kedua lengan dan kaki kedua

lengan dan dan kaki tampak bintik-bintik merah

terpasang in%us &> satu jalur 2ol% ke A?? 1"

tetes0mnt mengalir lancar-------------------------------

"*.# 5emandikan pasien dalam posisi berbaring

melakukan %isiotherapi pada punggung pasien o&ita

 pasien merasa nyaman alat tenun diganti dan

dirapikan alat tenun tampak sudah rapi--------------

???? ".!" 5engobservasi //A : SE !*o @ E *1 C0mnt =E

 C0mnt /DE 1"0*" mmHg melakukan o&ita

evaluasi kepada pasien setelah dilakukan tindakan

mengobservasi //A pasien tidak mengeluh apa-

apa melakukan pendokumentasian dicatatan

kepera,atan----------------------------------------------
*

? "." 5elakukan perkusi : perut pasien tampak ke mbung

 bab ada C dengan konsistensi lembek dan bak  o&ita

sudah 1C pasien tidak ada mengeluh apa-apa pada

saat bab dan bak------------------------------------------

??? ".# 2olaborasi dengan dokter instruksi antara lain :

in%us satu jalur bila habis boleh diu%% cek >ab pagi o&ita

dan sore bila trombosit naik #" cek >ab C0hari

therapy lain dilanjutkan obat oral ?mboost

diturunkan menjadi 1C tablet-------------------------

? ".## ?n%us &> satu jalur habis in%us diu%%----------------- o&ita

? .1" 5engkaji pola makan : pasien menghabiskan 

 porsi makanan dari yang dihidangkan---------------- o&ita

? 1."" 5embagikan therapy oral siang : syrup @omtusi

!C cth pasien langsung meminum obat tersebut

?A 1." 5engkaji keadaan umum : pasien tampak sakit

sedang kesadaran compos mentis keluhan batuk  o&ita

 berkurang observasi suhu eCtra : !**o@

memberikan injeksi 7ntrain !#" mg iv via in%us

 pasien merasa lebih tenang---------------------------- o&ita

??A !.!" ?bu pasien mengatakan anaknya tiba-tiba

menggigil mengobservasi suhu : !o@


*1

memberikan pasien minum air putih hangat-hangat

kuku memakaikan pasien selimut yang tebal

ujung-ujung jari kaki dan tangan dioles dengan

minyak telon memberikan kompres air hangat

 pada dahi dan aCilla pasien tampak lebih baik------

??A !." ?bu pasien mengatakan anaknya masih menggigil

 adi teraba jelas in%us &> dicepatkan o&ita

memberikan eCtra @ortideC  7mpul iv via in%us

 pasien tampak lebih baik dan mulai tertidur----------

??? 0"*0" "*." 5engkaji keadaan umum : pasien tampak sakit

?A sedang kesadaran compos mentis orang tua pasien

mengatakan badan anaknya tidak panas lagi

tampak bintik-bintik merah dikedua lengan dan

kaki terpasang in%us &> 1" tetes0mnt mengalir 

lancar keluhan batuk sudah berkurang---------------

???? "*.!# 5engobservasi //A : SE !# o@ E *1 C0mnt =E

+ C0mnt /DE "0" mmHg--------------------------

"."" 5emberikan injeksi 7cran !C 7mpul iv via in%us

 pasien tidak mengeluh apa-apa saat diberikan

injeksi 7cran mengalirkan kembali in%us &> 1" o&ita

tetes0mnt in%us mengalir lancar melakukan


*!

 pendokumentasian dicatatan kepera,atan------------

?? "."" 2olaborasi dengan dokter antara lain instruksinya :

therapy dilanjutkan cek >ab0hari in%us &> !"

tetes0mnt (7) injeksi 7cran distop hasil >ab

dokter sudah tahu----------------------------------------

? ." ?n%us ! hari lamanya atas instruksi dokter maka o&ita

in%us diu%% untuk dipasang kembali-------------------

? .# 5emasang kembali in%us ditangan sebelah kiri

in%us berhasil dipasang dan tidak ada tanda plebitis

mengalirkan in%us &> !" tetes0mnt mengalir 

lancar------------------------------------------------------

? 1."" 5engkaji pola makan : pasien makan

menghabiskan  porsi makanan dari yang

dihidangkan----------------------------------------------

? 1."# 5embagikan therapy oral siang syrup @omtusi

!C cth pasien langsung meminum obat tersebut

melakukan pendokumentasian pada catatan o&ita

kepera,atan----------------------------------------------

??? 1.!" 5engkaji keadaan umum : pasien tampak sakit

??? sedang kesadaran compos mentis terpasang in%us o&ita

?A &> !" tetes0mnt mengalir lancar keluhan batuk 


*

A sudah berkurang tampak bintik-bintik merah pada

kedua lengan dan kaki mengobservasi Suhu:

!o@ pasien tampak tenang menganjurkan

kepada pasien untuk beristirahat kembali pasien

menganggukkan kepala---------------------------------

o&ita

o&ita

o&ita
*#

o&ita

o&ita

o&ita
*

E. E4ALUA!# %EPERA?ATAN

 ama 0 ;mur : 7n. 8 0 1 thn

&uang 0 2amar : St. <ohanes 0 1-!

Diagnosa 5edik: DSS

Dokter yg mera,at : Dr. 7juar Sp.7

No. Tanggal >a" !$AP Para&

DP
**

# 1++/ 1,. S: o&ita

- =asien mengeluh haus

 - =ada saat pengkajian pasien ada na%su makan.

4:

 - =asien tampak lemah

- =asien minum kurang lebih 1 gelas sehari

- /erpasang in%use &> 1 jalur jalur l kol% A jalur 1

kol% ??? " tetes0mnt mengalir lancar 

- Hasil >ab : =>/ E  >

- /urgar kulit baik : elastis

- Bibir tampak merah

7: 5asalah resiko kekurangan volume cairan tubuh

 belum teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

## 1,.
S:
o&ita
- =asien mengeluh lemah

 - =asien tampak gelisah

4:

- /erdapat bintik-bintik merah dikedua lengan dan kaki

( petechiae )
*+

 - 2;: tampak sakit berat kesadaran compos mentis

 - @apilary re%il normal kurang dari 1 detik

- Hasil >ab: HB9 E  g0dl H@/E 1 =>/E >

- 4bservasi //A : SE !!o@ E + C menit =E 1" C0

mnt /DE "0*" mmHg

7: 5asalah resiko terjadinya syock hipovolemi belum

  /eratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

### 1,.

S: o&ita

 - =asien mengeluh batuk 

 - =asien mengeluh nyeri dada dan sakit epigastrium

saat akan batuk 

4:

 - =asien tampak batuk 

 - 7uskultasi pola na%as normal: vesicular

- ?nspeksi paru : suara batuk kering

 - 4bservasi //A: SE !! o@ E +C0menit /DE "0

*" mmHg

7: 5asalah ketidake%ekti%an jalan na%as belum teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan


*

4 1,. S:

o&ita
- =asien mengeluh badan terasa lemah

4:

- =asien tampak berbaring lemah di tempat tidur 

 - 7ktivitas harian dibantu oleh pera,at dan keluarga

7: 5asalah intoleransi aktivitas belum teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

# 12++/ 1,. S:

- =asien mengeluh haus masih ada o&ita

- apsu makan pasien tetap ada

4:

- =asien tampak lemah

- =asien minum kurang lebih !" cc

- /erpasang in%us &> 1" tetes0mnt mengalir lancar

7: 5asalah kepera,atan resiko kekurangan volume

cairan tubuh mulai teratasi sebagian


+"

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

## 1,. S:

- =asien mengeluh lemah


o&ita
- =asien masih mengeluh gelisah

4:

- /erdapat bintik-bintik merah pada kedua lengan dan

kaki ( petechiae )

- 2;: tampak sakit sedang kesadaran compos mentis

- Hasil >ab: H9BE !* g0dl H@/E ! =>/E 11 >

- 4bservasi //A: SE !*o@ E *1 C0mnt =E + C0mnt

/D: 1"0*" mmHg

7: 5asalah resiko terjadinya syock hipovolemik belum

  teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

### 1,.
S:

- =asien mengeluh batuk masih ada


o&ita
- yeri dada dan nyeri epigastrium masih dirasakan

4:

- =asien tampak lemah

- 4bservasi //A: SE !**o@ E +" C0mnt =E + C0


+

mnt /DE "0*" mmHg

- ?nspeksi paru : suara batuk kering

7: 5asalah ketidake%ekti%an jalan napas belum teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

S:
#4 1,.
 - 4rangtua pasien mengalakan badan anaknya teraba
o&ita
panas pada tanggal +0"*0" pukul 1."" 3ib

- pasien mengeluh badan terasa panas

4:

 - 4bservasi //A : S E !**o@

 - Badan pasien terasa hangat

 - 2ulit pasien tampak kemerahan

 - Hasil >abE =>/: "1 >

 - Bibir pasien tampak merah

7: 5asalah hipertermi belum teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

S:
4 1,.
- =asien mengeluh badan masih lemah

4: o&ita
+1

- =asien tampak berbaring lemah di tempat tidur 

- 7ktivitas harian dibantu oleh pera,at dan orang tua

7: 5asalah intoleransi aktivitas belum teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

# 1<++/ 1,. S:

- 2eluhan haus sudah tidak dirasakan oleh pasien o&ita

- apsu makan pasien tetap ada

4:

- =asien tampak segar 

- =asien makan dan minum mau

- /erpasang in%us &> !" tetes0mnt mengalir lancar 

7: 5asalah resiko kekurangan volume cairan tubuh

mulai teratasi sebagian

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan


+!

## 1,. S:

o&ita
- =asien mengeluh badan masih lemah

- =asien mengeluh terkadang masih gelisah

4:

- Bintik-bintik merah pada kedua lengan dan kaki

masih tampak 

- 2;: pasien tampak sakit sedang kesadaran compos

mentis

- Hasil >ab: H9BE ! g0dl H@/E !+ =>/E " >

7: 5asalah resiko terjadinya syock hipovolemi belum

  teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

### 1,.
S:
o&ita
- =asien mengeluh batuk masih dirasakan

- yeri dada dan nyeri epigastrium terkadang masih

  dirasakan

4:

- =asien masih tampak terkadang batuk 

- 4bservasi //A: SE !o@ E *1 C0mnt =E + C0


+

mnt /DE "0" mmHg

7: 5asalah ketidake%ekti%an jalan napas belum

  teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

#4 1,.
S:

- 4rang tua pasien mengatakan badan anaknya sudah


o&ita
tidak panas lagi

4:

- 4bservasi //A: SE !o@

- Badan pasien tidak teraba panas

- =asien tidak mengeluh batuk 

- Hasil >ab: =>/E " >

7: 5asalah hipertermi teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan di !T$P

4 1,.
S:
o&ita
- =asien mengeluh badan sudah mulai segar 

- 9elisah masih kadang-kadang dirasakan

4:

- =asien masih tampak berbaring lemah di tempat


+#

  tidur 

- 7ktivitas sehari-hari seperti makan sudah mandiri

7: 5asalah intoleransi aktivitas mulai teratasi

=: &encana tindakan kepera,atan dilanjutkan

BAB #4

PEMBAHA!AN %A!U!

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai permasalahan yang

ditemukan dalam pemberian asuhan kepera,atan pada anak 8 dengan gangguan

sistem hematologi : DSS dira,at di unit St. <ohanes bed 10! &SS7 =ontianak 

selama ! hari (*- 'uli 1""). 7dapun ruang lingkup pembahasan kasus ini

 berdasarkan landasan teoritis dan asuhan yang nyata dengan pendekatan proses

kepera,atan.
+

A. Pengkajian

=ada tahap ini semua data 0 in%ormasi tentang pasien yang dibutuhkan

dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa kepera,atan yang

dilakukan melalui tiga tahap yaitu : pengumpulan pengelompokan atau

 pengorganisasian serta menganalisa dan merumuskan diagnosa kepera,atan.

Dalam melaksanakan pengkajian untuk memperoleh data penulis

melakukan sengan ,a,ancara dengan orang tua pasien observasi dan

 pemeriksaan %isik langsung terhadap pasien juga didiskusikan dengan pera,at

ruangan dan dokter yang mera,at serta klari%ikasi terhadap data yang ada distatus

0 catatan medis pasien.

=elaksanaan pengkajian mengacu pada teori tetapi ada sebagian kecil

yang menyimpang hal ini disesuaikan dengan kondisi pasien saat dikaji. Dalam

 pengkajian data yang khas yang behubungan dengan penyakit pasien adalah

 pasien mengeluh gelisah pasien tampak lemah hasil laboratorium terutama: H9B

yang tinggi H@/ yang tinggi serta =>/ yang rendah.

B. Diagnosa %epera=atan

5asalah kepera,atan yang ditemukan penulis pada saat pengkajian

adalah :
+*

. &esiko
&esiko kekuran
kekurangan
gan volume
volume cairan
cairan tubuh yang
yang berhub
berhubunga
ungan
n dengan proses
proses

 pemulihan cairan tubuh hal ini disebabkan pasien jaramg minum air putih

serta sering mengeluh haus tetapi napsu makan pasien tetap ada

1. &isiko
&isiko terjadi
terjadinya
nya syok hipovolem
hipovolemik
ik yang
yang berhubu
berhubunga
ngan
n dengan
dengan perdar
perdarahan
ahan

hal ini disebabkan


disebabkan adanya keluhan lemah dan gelisah
gelisah terdapat petechie pada

kedua lengan dan kaki pasien serta pada hasil >aboratorium menunjukkan :

H9BE  gr0dl H@/E 1 dan =>/E


=>/E  >

!. 2etida
2etidake%
ke%ekt
ekti%a
i%an
n jalan
jalan napas
napas yang
yang berhub
berhubunga
ungan
n dengan
dengan adanya
adanya rangsa
rangsanga
ngan
n

re%leks batuk  disebabkan adanya keluhan batuk dan nyeri dada serta neri

epigastrium saat akan batuk pada saat melakukan inspeksi : suara betauk 

kering sedangkan saat melakukan auskultasi paru : suara napas normal yakini

vesikuler 

. Hipertermi
Hipertermi yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan proses in%eksi
in%eksi virus
virus dengue disebab
disebabkan
kan

adanya pengulangan dari virus dengue sebelumnya.

C. Peren5anaan

=erenc
=erencana
anaan
an disusu
disusun
n berdas
berdasark
arkan
an priori
prioritas
tas masala
masalah
h yang
yang ada sesuai
sesuai

dengan kondisi pasien. /ujuan ditetapkan dengan mengacu pada masalah yang

akan dihilangkan 0 diminimalkan dan akan menjadi alat ukur tercapainya tujuan

adalah bagian akhir dari perencanaan dimana pera,at memutuskan strategi dan

intervensi kepera,atan yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang akan
++

dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau %aktor pendukung dari diagnosa

kepera,atan.

=ada pasien anak 8 dengan DSS perencanaan yang dibuat penulis

umtuk menghilangkan keluhan yang ada pada pasien saat itu dan pada setiap

diagnos
diagnosaa mulai
mulai dari
dari diagno
diagnosa
sa pertam
pertamaa sampai
sampai diagno
diagnosa
sa kelima
kelima pembuat
pembuatan
an

 perencanaan tidak terdapat hambatan. Hal tersebut dikarenakan tercapainya

sebagian dari perencanaan yang dibuat dan didukung oleh keadaan pasien yang

sudah mulai membaik.

D. #"ple"entasi

=ada
=ada tahap
tahap ini penuli
penuliss melakuk
melakukan
an kegiat
kegiatan
an berupa
berupa implem
implement
entasi
asi

terhadap diagnosa sebagai berikut :

a. D=
D= &esi
&esiko
ko keku
kekura
rang
ngan
an volu
volume
me cair
cairan
an tubu
tubuh
h yang
ang berh
berhub
ubun
unga
gan
n

dengan proses pemulihan volume cairan


cairan dari kelima implementa
implementasi
si

tersebut dapat dilaksanakan yaitu

. 5eng
5engkaj
kajii tanda
tanda-t
-tan
anda
da vita
vitall

1. 5oni
5onito
torr tet
tetes
esan
an in%
in%us
usee

!. @atat
@atat inta
intake
ke dan
dan out
out put cairan
cairan

. Berika
Berikan
n pasie
pasien
n minu
minum
m air
air puti
putih
h

#. 2olaborasi
2olaborasi dengan dalam pemberian
pemberian cairan
cairan intrave
intravena
na

 b. D=1 &esiko terjadinya syok hipovolemik yang berhubungan dengan

 perdarahan ada enam implementasi yang dilakukan yaitu :


+

. 2aji
2aji tand
tanda-t
a-tan
anda
da vita
vitall

1. 2aji
2aji adany
adanyaa tanda-
tanda-tan
tanda
da perd
perdara
arahan
han

!. 2aji
2aji tan
tanda-
da-ta
tanda
nda pet
petec
echi
hiee

. 5oni
5onito
torr has
hasil
il >ab
>ab

#. Beri
Berika
kan
n posis
posisii tidur
tidur dat
datar 
ar 

. 2olabo
2olaboras
rasii dengan
dengan dokter
dokter dalam pembe
pemberia
rian
n therapy
therapy

c. D=! 2etida
2etidake%
ke%ekti
ekti%an
%an bersiha
bersihan
n jalan napas yang
yang berhubunga
berhubungan
n dengan
dengan

adanya rangsangan re%leks batuk ada enam implentasi yaitu :

. 2aji
2aji tand
tanda-t
a-tan
anda
da vita
vitall

1. 5elakuk
5elakukan
an inspeks
inspeksii paru
paru dan auskul
auskultas
tasii paru
paru

!. Berika
Berikan
n posisi
posisi tidur
tidur semi
semi %o,ler 
%o,ler 

. Berika
Berikan
n pasien
pasien banyak
banyak minum
minum air putih
putih

#. 7jar
7jarka
kan
n tehn
tehnik
ik rel
relaks
aksas
asii

. 2olaborasi
2olaborasi dengan dokter dalam pemberian
pemberian therapy
therapy ekspektoran
ekspektoran

d. D=
D= Hipe
Hipert
rter
ermi
mi yang
yang berh
berhub
ubun
unga
gan
n deng
dengan
an pros
proses
es in%e
in%eks
ksii viru
viruss

dengue ada # implementasi yang dilakukan yaitu :

. 2aji
2aji tand
tanda-t
a-tan
anda
da vita
vitall

1. berika
berikan
n kompre
kompress air hanga
hangatt jika
jika badan
badan panas
panas

!. @iptakan
@iptakan lingkunga
lingkungan
n yang tenang
tenang dan
dan sirkulasi
sirkulasi udara yang
yang baik 

. 7njurk
7njurkan
an pada pasi
pasien
en untuk
untuk banyak
banyak minum
minum iar
iar putih
putih

#. 2olaborasi
2olaborasi dengan dokter
dokter dalam pemberian
pemberian therapy
therapy antipireti
antipiretik 

"

e. D=# ?ntoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan %isik

ada * implementasi yang dilakukan yaitu :

. 2aji tingkat ketidakmampuan pasien dalm beraktivitas

1. 7njurkan pada pasien untuk mobilisasi secara bertahap

!. Bantu pasien dalam memenuhi aktivitas sehari-hari

. Dekatkan barang-barang pasien didekatnya

#. Berikan pera,atan kulit massase dengan minyak 

. ;bah posisi pasien untuk menghindari penekanan pada daerah

yang lemah

*. 2olaborasi dengan ahli %isiotherapi

Dalam pelaksanaan kegiatan kepera,atan ini penulis bekerja sama

dengan pera,at ruangan keluarga pasien serta team kesehatan lainya. 2emudian

tindakan kepera,atan tersebut beserta respon pasien didokumentasikan pada

catatan kepera,atan atau pada lembar pelaksanaan kepera,atan.

E. E7aluasi

Fase akhir dari proses kepera,atan adalah evaluasi terhadap asuhan

kepera,atan yang diberikan pada setiap diagnosa :

. &esiko kekurangan volume cairan tubuh ( mulai teratasi sebagian )

=asien sudah tidak mengeluh haus hasil >ab terutama =>/ masih rendah

1. &isiko terjadinya syock hipovolemik ( belum teratasi )




Dari hasil pengkajian terakhir didapatkan keadaan umun pasien yang baik 

tingkat kesadaran compos mentis =@/ E " >

!. 2etidake%ekti%an jalan napas ( belum teratasi )

2eluhan batuk masih terkadang pasien rasakan

. Hipertermi ( teratasi pada tanggal 0"*0" )

Dari observasi yang dilakukan suhu pasien normal yaitu !o@

#. ?ntoleransi aktivitas ( teratasi sebagian )

7ktivitas harian seperti makan sudah pasien lakukan sendiri

BAB 4

PENUTUP

A. %esi"pulan

Setelah melaksanakan proses kepera,atan pada pasien dengan penyakit

 Dengue shock syndrome ( DSS ) maka penulis dapat menyimpulkan sebagai

 berikut :.
1

Diagnosa kepera,atan yang ada ada pasien

. &esiko kekurangan volume cairan tubuh yang berhubungan dengan

 proses pemulihan cairan tubuh respon pasien baik ,aktu dilakukan

implementasi pemberian cairan sangat penting dalam hal ini di

dukung dengan pemberian therapy yang adekuat

1. &isiko terjadinya syok hipovolemik yang berhubungan dengan

 perdarahan tanda-tanda perdarahan dapat diatasi serta pemberian

therapy oabat-obatan yang benar 

!. 2etidake%ekti%an jalan napas yang berhubungan dengan adanya

rangsangan re%leks batuk 

. Hipertermi yang berhubungan dengan proses in%eksi virus dengue

#. ?ntoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan %isik 

B. !aran

. ;ntuk &umah Sakit agar kerjasama diantara pera,at tetap dipertahankan dan

menberikan pendidikan secara berkala pada setiap pera,tan yang dilakukan

1. ;ntuk pendidikan dapat menambah pengetahuan baru serta dapat

menerapkan ke dalam praktek 

!. ;ntuk perpustakaan bias menjadi literature tambahan yang berguna bagi

 pembaca
!

. ;ntuk pendidikan kesehatan pasien dengan DSS harus segera ditangani jika

tidak akan terjadi perdarahan syok hipovolemik serta kematian.

DA(TAR PU!TA%A


Beit9 E5il8 L.   (1""1)  &uku Saku Kepera'atan ed!atr!, d!s! % 'akarta : Buku

2edokteran 89@.

Carpenito L8na >uall  () &encana 7suhan Dan Dokumentasi 2epera,atan

8disi ??. 'akarta : Buku 2edokteran 89@.

Doengoes ME et. All. ().  Rencana Asuhan Kepera'atan. 'akarta : Buku

2edokteran 89@.

E7el8n C. Pear5e   (1""")  Anatom! Dan !s!o*og! +ntuk aramed!s. 'akarta : =/.

9ramedia =ustaka ;tama.

Harjasaputra !.L.P. et.all . (1""1)  Data -at D! Indones!a, ed!s! #  jakarta :

9ra%idian 5edipress.

Anda mungkin juga menyukai