Anda di halaman 1dari 4

 Umur nyamuk betina : 2 mgg -3 bln (± 1,5 bln) 

B22M2 tergantung suhu kelembapan udara di sekelilingnya

PARASITOLOGI NYAMUK AEDES MIKROBIOLOGI VIRUS DENGUE


- Klas : insekta o Genus Flavivirus dan famili Flaviviridae
- Ordo : diptera o Ukuran : 50 nm, genom RNA untai tunggal
- Subordo : nematocera o Nukleokapsif icosahedral, dibungkus kapsul lipid
- Famili : culicidae o Virion dengue : partikel sferis (diameter nukleocapsid 30
- Subfamili : culicinae nm, tebal selubung 10 nm, diameter virion ± 50 nm)
- Spesies : Aedes aegypti o Genom : 11.644 nukleotida, tdr dr 3 gen protein
Morfologi telur : tertelak sendiri2, tdk berpelampung, struktural  mengkode nukleocapsid (C), protein
tahan kering membran (M), protein amplop (E), dan 7 protein non
Morfologi larva : struktural (NS)
 Tidak ada rambut palma o Protein non struktural tdr dr : protein NS-1, 2A, 2B, 3,
 Bernapas dgn siphon (rambut siphon 1 buah) 4A, 4B, 5 (plg penting NS-1, utk diagnosis)
 1 baris comb scale, rambut antena 1 buah, tidak ada o Ada 4 serotipe : DENV-1, 2, 3, 4 (di Indo plg banyak DEN-
mouth brush 3, plg mematikan DEN-2)
 Posisi istirahat membtk sudut dgn permukaan air o Infeksi salah 1 serotipe memberikan kekebalan seumur
Morfologi pupa : air tube berbentuk tabung dgn lubang hidup thp serotipe tersebut
memanjang, pasa paddle tidak berduri o Infeksi bbrp serotipe berbeda  dengue parah
Morfologi dewasa jantan : (DHF/DSS)
 Ujung pulpa tdk melebar o Vektor penyakit DBD : nyamuk Aedes aegypti
 Palpa sama pjg dgn proboscis
 Antena berbulu lebat
 Scutellum berlobus 3 (dr dorsal)
 Hinggap sejajar dinding
Morfologi dewasa betina :
 Palpa lebih pendek dr proboscis
 Spermatheca 3 buah (posisi 2-1)
 Cerci panjang
 Scutellum berlobus 3 (dr dorsal)
 Kuku bertaju & bengkok
Kepentingan klinis : vektor biologis dengue & yellow fever
Merupakan vektor penyakit demam berdarah :
- Hidup subur di iklim tropis & subtropis (Asia, Afrika,
Australia)
- Hidup & berkembang biak pd tempat penampungan air
bersih yg tdk lgsg berhubungan dgn tanah (mis : bak
mandi), minuman burung, air tempayan, gentong
- Jarak terbang 40-100m dr tmpt per-kembangbiakannya
- Aktif pagi hari (sering mengenai anak sekolah)
Siklus hidup :
 Dari telur hingga dewasa butuh 10-12 hari
 Nyamuk betina mencucuk & menghisap darah utk
matangkan telurnya
 Nyamuk jantan tdk bisa mencucuk, hidup dari sari2
tumbuhan
ARTHROPODA BORNE DISEASE • Sekitar rumah banyak genangan air
DEFINISI • Sanitasi lingkungan kurang baik : timbunan sampah,
Penyakit yg disebabkan oleh parasit, virus, dan bakteri, barang bekas, genangan air, adanya jentik nyamuk
disebarkan oleh arthropoda (serangga), umumnya tjd di Aedes aegypti pada genangan air di tempat tinggal
daerah iklim tropis & subtropis • Ada penderita DBD di sekitar

DEMAM DENGUE KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI


4 derajat spektrum klinis DBD (WHO 1997) :
DEFINISI - 1: demam + gejala tdk khas & satu”nya manifestasi
Infeksi Dengue : penyakit arboviral tersering di dunia, perdarahan adalah saat uji tourniquet
disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus (Virus - 2 : derajat 1 + perdarahan spontan di kulit & perdarahan
RNA) & disebarkan lewat cucukan nyamuk genus Aedes yg lain
tersebar luas di daerah tropis & subtropis. - 3 : ada kegagalan sirkulasi (nadi cepat & lemah, tekanan
nadi sempit (20 mmHg/kurang) / hipotensi, sianosis
EPIDEMIOLOGI sekitar mulut, kulit dingin & lembab, tampak gelisah
→ Di Indo kasus DBD fluktuasi @ thn nya, angka kesakitan
- 4 : syok berat, nadi tidak teraba dan TD tidak terukur
cenderung me↑ & sebaran wilayah makin luas
→ Tahun 2016, DBD berjangkit di 463 kabupaten/kota dgn PATOGENESIS
angka kesakitan 78,13/100.000 penduduk, angka kematian Patogenesis terjadinya perdarahan & syok :
< 1 % (0,79 %)
Infeksi sekunder virus dengue yg berbeda  replikasi virus
→ KLB DBD tjd hampir @ tahun di tempat yg berbeda &  memicu respon antibodi  terbentuk kompleks viral-
kejadiannya sulit diduga.
antibodi  menyebabkan :
→ Indonesia daerah endemis dengue fever
1. Agregasi trombosit 
 Infeksi dengue & malaria hampir mjd 2.3 beban biaya
 Gangguan fx trombosit  perdarahan masif
kesehatan di Indo
 Destruksi trombosit oleh RES  trombositopenia 
perdarahan masif
ETIOLOGI
Arthropoda borne virus, famili Flaviviridae, genus Flavivirus  Pelepasan platelet factor III  koagulopati
Ada 4 serotipe : DEN-1, 2, 3 dan 4 (distribusi DEN-3 paling konsumtif  faktor pembekuan↓  perdarahan
luas & berkaitan dgn kasus DBD berat) masif
Cara penularan : 2. Aktivasi koagulasi  aktivasi faktor hageman 
Penderita DBD dicucuk nyamuk A. aegypti  virus dengue  Koagulopati konsumtif  faktor pembekuan ↓ 
masuk ke dlm nyamuk bersama darah yg dihisap  di dlm perdarahan masif
tubuh nyamuk :  Aktivasi sistem kinin
 Virus membelah diri & menyebar ke seluruh tubuh 3. Aktivasi komplemen  anafilatoksin  permeabilitas
 Dalam 1 mgg jumlahnya mencapai puluhan/ratusan ribu kapiler ↑  syok
(siap ditularkan ke org lain) *perdarahan masif  syok
Setelah itu, nyamuk itu mencucuk org lain (proboscis PATOFISIOLOGI
menemukan kapiler  keluar air liur dr kelenjar liurnya (fx: o Masa inkubasi : 3-14 hari (bereplikasi di sel2 RES) 
agar darah yg dihisap tdk membeku)  darah dihisap demam akut selama 5-7 hari
Virus dipindahkan bersama dgn air liur nyamuk o Kebocoran plasma scr cepat, ggn homeostasis,
Jika org yg dicucuk punya kekebalan yg cukup thp virus itu kerusakan hepar  DBD / sindroma syok dengue
maka tdk akan terserang penyakit ini (biasanya tjd di hari 3-7)
Derajat penyakit tergantung dr tingkat kekebalan tubuh o Kompleks virus antibodi  aktivasi faktor hageman (XII)
 aktivasi faktor koagulasi lainnya  terbentuk fibrin
FAKTOR RISIKO
o Faktor 12A aktivasi sistem fibrinolisis  plasminogen
• Tinggal di daerah endemis padat penduduk
diubah jd plasmin  plasmin memecah fibrin  produk
• Musim panas (28-32 o C) & kelembaban tinggi
degradasinya bersifat antikoagulan  faktor koagulasi  Serologi :
↓  memperberat perdarahan - Antibodi Anti Dengue :
o Faktor 12A  aktivasi sistem kinin  kinin diubah jadi o IgM dpt terdeteksi pd hari ke 5, lalu me↓ & hilang
bradikinin (berperan dlm peradangan, vasodilatasi, pd hari ke 60
pe↑ permeabilitas PD)  kebocoran plasma, ditandai o IgG timbul pd hari ke 14 (pd infeksi primer),
dgn : Ht ↑, efusi cairan, dan syok titernya me↓ dlm waktu yg lama
o Aktivasi sistem komplemen  sel2 yg suspetibel lisis & o Infeksi primer : IgM anti Dengue timbul lebih dulu
pembentukan anafilatoksin (me↑ permeabilitas PD) o Infeksi sekunder : IgG anti Dengue me↑ lebih
o Selama 3 hari pertama jml trombosit msh normal, titik dulu pd hari ke 2, disusul IgM terdeteksi hari ke 5
terendahnya saat syok - Non Structural Protein 1 (NS-1) :
o Trombopoiesis me↓, destruksi trombosit (e.c kompleks o Utk deteksi awal adanya antigen dengue
imun di permukaan trombosit), ggn fx trombosit  o Terdeteksi pd hari ke 1 demam, sebelum timbul
trombositopenia (manifestasi : ptekie hingga IgM/IgG dan trombositopenia
perdarahan GIT) o Paling baik dilakukan di hari ke 1-4 demam
o Kerusakan hepar  pe↑ enzim hepar, albumin rendah, o Lebih bagus dibanding IgM/IgG (sensitivitas &
ggn parameter koagulasi (PT, aPTT) spesifisitas tinggi)
o Jika NS-1 POSITIF  hampir pasti demam dengue
MANIFESTASI KLINIS o Negatif palsu pada : infeksi sekunder (kadar
 Demam Dengue (DD) : demam akut tinggi mendadak antibodi sgt tinggi  protzone phenomena)
selama 2-7 hari dgn 2 atau lebih manifestasi : cephalgia,  PT & aPTT : memanjang (karena faktor pembekuan ↓)
nyeri retroorbital, myalgia, ruam kulit, manifestasi  Fungsi hepar : SGOT & SGPT meningkat (hepar diserang
perdarahan, leukopenia virus  rusak)
 Demam Berdarah Dengue (DBD) : awal penyakit  Serum komplemen : semakin lama makin turun (karena
menyerupai DD dgn kecenderungan perdahahan, ada 1 aktivasi terus)
atau lebih manifestasi :  Elektrolit : hiponatremia (karena kebocoran vaskular)
- Uji torniket (+)
 Protein plasma : kadar albumin dpt me↓ pada DBD
- Ptekie, ekimosis, purpura
(bersifat sementara)
- Perdarahan mukosa (epiteksis, gusi berdarah)
 Analisis gas darah : asidosis metabolik pd DBD berat
- Hematemesis, melena
 Isolasi virus :
- Trombositopenia, hemokonsentrasi
- Terbaik dilakukan saat viremia (3-5 hari)
- Hepatomegali
- Gold standard : isolasi virus (diagnosis pasti)
 Dengue Shock Syndrome (DSS) : DBD + manifestasi
- Jarang dilakukan krn sulit, bisa dgn PCR
kegagalan sirkulasi (nadi lemah & cepat, TD me↓ <20
 Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-
mmHg/kurang, hipotensi, kulit dingin & lembab, gelisah
PCR) :
- Deteksi virus RNA dari spesimen darah, jar. tubuh,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
dan nyamuk
 Hematologi lengkap :
- Hemokonsentrasi : Ht mulai me↑ di hari 3 & terus
DIAGNOSIS
me↑ sesuai perjalanan penyakit
o Kriteria klinis :
- Hb di hari2 pertama biasanya normal, kemudian
 Demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas, terus
me↑ mengikuti peningkatan Ht
menerus selama 2-7 hari
- Leukopenia ringan hingga leukositosis sedang
 Manifestasi perdarahan : uji torniket +, ptekie,
- Jumlah granulosit me↓ di hari ke 3-8
purpura, ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi,
- Limfositosis relatif pd fase akhir
hematemesis, melena
- SADT : ditemukan limfosit atipik (sitoplasma biru)
 Hepatomegali
sejak hari 3 timbul demam
 Syok, tanda = takikardi (nadi cepat & lemah), perfusi
- Trombositopenia
jar. buruh dgn pulsasi lemah & tekanan nadi sempit
1810173
(20 mmHg/kurang)/hipotensi, kulit lembab & dingin, DI SIMPO : protokol 1-3 aja, 4 sama 5 asal tau aja buat apa
gelisah
o Kriteria Laboris : PENCEGAHAN
 Trombositopenia <100.000/mm3  Pengendalian vektor : minimalisir perkembangbiakkan
 Hemokonsentrasi (Ht me↑ 20%/lebih menurut vektor & memutus rantai penularan
standard umur & jenis kelamin  Pengendalian fisik  pilihan utama, melalui kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
PENATALAKSANAAN  PSN 3M :
Non Farmakologis : o Kuras & sikat penampungan air seminggu sekali
- Pemeliharaan volume cairan sirkulasi o Tutup rapat2 penampungan air
- Asupan cairan dijaga, terutama oral (kalau gabisa diberi o Manfaatkan/daur ulang barang bekas yg dapat
intravena utk cegah dehidrasi & hemokonsentrasi menampung air hujan
bermakna)  PSN 3M diiringi kegiatan plus lainnya :
Farmakologis : o Ganti air vas bunga, tmpt minum burung, dll
- Protokol 1 : utk dewasa probable DBD tanpa syok seminggu sekali
 Hb Ht trombo normal  observasi & rawat jalan, o Perbaiki saluran & talang air yg rusak
periksa Hb Ht leuko trombo @ 24 jam o Tutup lubang2 di pohon (dgn tanah, dll)
 Hb Ht normal + trombo <100rb  rawat inap o Taburkan bubuk larvasida di tmpt2 yg sulit dikuras
 Hb Ht ↑ + trombo normal/turun  rawat inap o Pelihara ikan pemakan jentik
- Protokol 2 : pemberian cairan pd dewasa suspek DBD o Pasang kawat kassa, gunakan kelambu
di ruang rawat o Hindari menggantung pakaian dlm kamar
 Hb Ht normal + trombo < 100rb  infus kristaloid, o Pencahayaan & ventilasi ruang yg memadai
periksa Hb Ht trombo @24 jam o Pakai obat yg mencegah gigitan nyamuk
 Hb Ht ↑ 10-20% + trombo < 100rb  infus kristaloid,
periksa @12 jam KOMPLIKASI
 Hb Ht ↑ >20% + trombo < 100rb  protokol 3  Demam Dengue : ulkus peptik, trombositopenia berat,
Volume cairan kristaloid/hari : 1500 + 20 x (BB - 20) trauma
- Protokol 2 : DBD dengan pe↑ Ht >20%  terapi awal  DBD :
kristaloid IV 6-7 ml/kg/jam evaluasi 3-4 jam, jika : o Syok  asidosis metabolik, perdarahan hebat,
 Membaik (Ht & frekuensi nadi↓, TD membaik, prod. kegagalan multiorgan
urin↑)  infus 5 ml/kg/jam  membaik  infus 3 o Terapi cairan berlebihan  oedem paru, gagal
ml/kg/jam  membaik  cairan dihentikan 24-48 jantung
jam o Syok terlalu lama/berat  ggn elektrolit/metabolik,
 Tidak membaik (Ht & nadi ↑, TD↓ <20mmHg, hipoglikemi, hiponatremi, hipokalsemi, hiperglikemi,
produksi urin ↓)  infus 10 mL/kg/jam  tidak ensefalopati
membaik  infus 15 ml/kg/jam  memburuk
(tanda syok +)  tatalaksana protokol syok PROGNOSIS
- Protokol 4 : perdarahan spontan pd DBD dewasa : Penyakit self-limiting, setelah sembuh akan terbentuk
o Pemeriksaan homeostasis / KID (+)  transfusi imunitas thp serotipe yg menginfeksi
komponen darah :
- PRC (Hb <10g/dl), FFP
- TC (trombo <100rb)
- Heparinisasi 5rb-10rb/24 jam drip
- Pantau Hb Ht trombo @ 4-6 jam
- Ulang pemeriksaan KID 24 jam kemudian
o KID (-)  sama kyk diatas, cmn gausa heparinisasi
- Protokol 5 : sindrom syok dengue pd dewasa

1810173

Anda mungkin juga menyukai