- Klas : insekta o Genus Flavivirus dan famili Flaviviridae - Ordo : diptera o Ukuran : 50 nm, genom RNA untai tunggal - Subordo : nematocera o Nukleokapsif icosahedral, dibungkus kapsul lipid - Famili : culicidae o Virion dengue : partikel sferis (diameter nukleocapsid 30 - Subfamili : culicinae nm, tebal selubung 10 nm, diameter virion ± 50 nm) - Spesies : Aedes aegypti o Genom : 11.644 nukleotida, tdr dr 3 gen protein Morfologi telur : tertelak sendiri2, tdk berpelampung, struktural mengkode nukleocapsid (C), protein tahan kering membran (M), protein amplop (E), dan 7 protein non Morfologi larva : struktural (NS) Tidak ada rambut palma o Protein non struktural tdr dr : protein NS-1, 2A, 2B, 3, Bernapas dgn siphon (rambut siphon 1 buah) 4A, 4B, 5 (plg penting NS-1, utk diagnosis) 1 baris comb scale, rambut antena 1 buah, tidak ada o Ada 4 serotipe : DENV-1, 2, 3, 4 (di Indo plg banyak DEN- mouth brush 3, plg mematikan DEN-2) Posisi istirahat membtk sudut dgn permukaan air o Infeksi salah 1 serotipe memberikan kekebalan seumur Morfologi pupa : air tube berbentuk tabung dgn lubang hidup thp serotipe tersebut memanjang, pasa paddle tidak berduri o Infeksi bbrp serotipe berbeda dengue parah Morfologi dewasa jantan : (DHF/DSS) Ujung pulpa tdk melebar o Vektor penyakit DBD : nyamuk Aedes aegypti Palpa sama pjg dgn proboscis Antena berbulu lebat Scutellum berlobus 3 (dr dorsal) Hinggap sejajar dinding Morfologi dewasa betina : Palpa lebih pendek dr proboscis Spermatheca 3 buah (posisi 2-1) Cerci panjang Scutellum berlobus 3 (dr dorsal) Kuku bertaju & bengkok Kepentingan klinis : vektor biologis dengue & yellow fever Merupakan vektor penyakit demam berdarah : - Hidup subur di iklim tropis & subtropis (Asia, Afrika, Australia) - Hidup & berkembang biak pd tempat penampungan air bersih yg tdk lgsg berhubungan dgn tanah (mis : bak mandi), minuman burung, air tempayan, gentong - Jarak terbang 40-100m dr tmpt per-kembangbiakannya - Aktif pagi hari (sering mengenai anak sekolah) Siklus hidup : Dari telur hingga dewasa butuh 10-12 hari Nyamuk betina mencucuk & menghisap darah utk matangkan telurnya Nyamuk jantan tdk bisa mencucuk, hidup dari sari2 tumbuhan ARTHROPODA BORNE DISEASE • Sekitar rumah banyak genangan air DEFINISI • Sanitasi lingkungan kurang baik : timbunan sampah, Penyakit yg disebabkan oleh parasit, virus, dan bakteri, barang bekas, genangan air, adanya jentik nyamuk disebarkan oleh arthropoda (serangga), umumnya tjd di Aedes aegypti pada genangan air di tempat tinggal daerah iklim tropis & subtropis • Ada penderita DBD di sekitar
DEMAM DENGUE KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI
4 derajat spektrum klinis DBD (WHO 1997) : DEFINISI - 1: demam + gejala tdk khas & satu”nya manifestasi Infeksi Dengue : penyakit arboviral tersering di dunia, perdarahan adalah saat uji tourniquet disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus (Virus - 2 : derajat 1 + perdarahan spontan di kulit & perdarahan RNA) & disebarkan lewat cucukan nyamuk genus Aedes yg lain tersebar luas di daerah tropis & subtropis. - 3 : ada kegagalan sirkulasi (nadi cepat & lemah, tekanan nadi sempit (20 mmHg/kurang) / hipotensi, sianosis EPIDEMIOLOGI sekitar mulut, kulit dingin & lembab, tampak gelisah → Di Indo kasus DBD fluktuasi @ thn nya, angka kesakitan - 4 : syok berat, nadi tidak teraba dan TD tidak terukur cenderung me↑ & sebaran wilayah makin luas → Tahun 2016, DBD berjangkit di 463 kabupaten/kota dgn PATOGENESIS angka kesakitan 78,13/100.000 penduduk, angka kematian Patogenesis terjadinya perdarahan & syok : < 1 % (0,79 %) Infeksi sekunder virus dengue yg berbeda replikasi virus → KLB DBD tjd hampir @ tahun di tempat yg berbeda & memicu respon antibodi terbentuk kompleks viral- kejadiannya sulit diduga. antibodi menyebabkan : → Indonesia daerah endemis dengue fever 1. Agregasi trombosit Infeksi dengue & malaria hampir mjd 2.3 beban biaya Gangguan fx trombosit perdarahan masif kesehatan di Indo Destruksi trombosit oleh RES trombositopenia perdarahan masif ETIOLOGI Arthropoda borne virus, famili Flaviviridae, genus Flavivirus Pelepasan platelet factor III koagulopati Ada 4 serotipe : DEN-1, 2, 3 dan 4 (distribusi DEN-3 paling konsumtif faktor pembekuan↓ perdarahan luas & berkaitan dgn kasus DBD berat) masif Cara penularan : 2. Aktivasi koagulasi aktivasi faktor hageman Penderita DBD dicucuk nyamuk A. aegypti virus dengue Koagulopati konsumtif faktor pembekuan ↓ masuk ke dlm nyamuk bersama darah yg dihisap di dlm perdarahan masif tubuh nyamuk : Aktivasi sistem kinin Virus membelah diri & menyebar ke seluruh tubuh 3. Aktivasi komplemen anafilatoksin permeabilitas Dalam 1 mgg jumlahnya mencapai puluhan/ratusan ribu kapiler ↑ syok (siap ditularkan ke org lain) *perdarahan masif syok Setelah itu, nyamuk itu mencucuk org lain (proboscis PATOFISIOLOGI menemukan kapiler keluar air liur dr kelenjar liurnya (fx: o Masa inkubasi : 3-14 hari (bereplikasi di sel2 RES) agar darah yg dihisap tdk membeku) darah dihisap demam akut selama 5-7 hari Virus dipindahkan bersama dgn air liur nyamuk o Kebocoran plasma scr cepat, ggn homeostasis, Jika org yg dicucuk punya kekebalan yg cukup thp virus itu kerusakan hepar DBD / sindroma syok dengue maka tdk akan terserang penyakit ini (biasanya tjd di hari 3-7) Derajat penyakit tergantung dr tingkat kekebalan tubuh o Kompleks virus antibodi aktivasi faktor hageman (XII) aktivasi faktor koagulasi lainnya terbentuk fibrin FAKTOR RISIKO o Faktor 12A aktivasi sistem fibrinolisis plasminogen • Tinggal di daerah endemis padat penduduk diubah jd plasmin plasmin memecah fibrin produk • Musim panas (28-32 o C) & kelembaban tinggi degradasinya bersifat antikoagulan faktor koagulasi Serologi : ↓ memperberat perdarahan - Antibodi Anti Dengue : o Faktor 12A aktivasi sistem kinin kinin diubah jadi o IgM dpt terdeteksi pd hari ke 5, lalu me↓ & hilang bradikinin (berperan dlm peradangan, vasodilatasi, pd hari ke 60 pe↑ permeabilitas PD) kebocoran plasma, ditandai o IgG timbul pd hari ke 14 (pd infeksi primer), dgn : Ht ↑, efusi cairan, dan syok titernya me↓ dlm waktu yg lama o Aktivasi sistem komplemen sel2 yg suspetibel lisis & o Infeksi primer : IgM anti Dengue timbul lebih dulu pembentukan anafilatoksin (me↑ permeabilitas PD) o Infeksi sekunder : IgG anti Dengue me↑ lebih o Selama 3 hari pertama jml trombosit msh normal, titik dulu pd hari ke 2, disusul IgM terdeteksi hari ke 5 terendahnya saat syok - Non Structural Protein 1 (NS-1) : o Trombopoiesis me↓, destruksi trombosit (e.c kompleks o Utk deteksi awal adanya antigen dengue imun di permukaan trombosit), ggn fx trombosit o Terdeteksi pd hari ke 1 demam, sebelum timbul trombositopenia (manifestasi : ptekie hingga IgM/IgG dan trombositopenia perdarahan GIT) o Paling baik dilakukan di hari ke 1-4 demam o Kerusakan hepar pe↑ enzim hepar, albumin rendah, o Lebih bagus dibanding IgM/IgG (sensitivitas & ggn parameter koagulasi (PT, aPTT) spesifisitas tinggi) o Jika NS-1 POSITIF hampir pasti demam dengue MANIFESTASI KLINIS o Negatif palsu pada : infeksi sekunder (kadar Demam Dengue (DD) : demam akut tinggi mendadak antibodi sgt tinggi protzone phenomena) selama 2-7 hari dgn 2 atau lebih manifestasi : cephalgia, PT & aPTT : memanjang (karena faktor pembekuan ↓) nyeri retroorbital, myalgia, ruam kulit, manifestasi Fungsi hepar : SGOT & SGPT meningkat (hepar diserang perdarahan, leukopenia virus rusak) Demam Berdarah Dengue (DBD) : awal penyakit Serum komplemen : semakin lama makin turun (karena menyerupai DD dgn kecenderungan perdahahan, ada 1 aktivasi terus) atau lebih manifestasi : Elektrolit : hiponatremia (karena kebocoran vaskular) - Uji torniket (+) Protein plasma : kadar albumin dpt me↓ pada DBD - Ptekie, ekimosis, purpura (bersifat sementara) - Perdarahan mukosa (epiteksis, gusi berdarah) Analisis gas darah : asidosis metabolik pd DBD berat - Hematemesis, melena Isolasi virus : - Trombositopenia, hemokonsentrasi - Terbaik dilakukan saat viremia (3-5 hari) - Hepatomegali - Gold standard : isolasi virus (diagnosis pasti) Dengue Shock Syndrome (DSS) : DBD + manifestasi - Jarang dilakukan krn sulit, bisa dgn PCR kegagalan sirkulasi (nadi lemah & cepat, TD me↓ <20 Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT- mmHg/kurang, hipotensi, kulit dingin & lembab, gelisah PCR) : - Deteksi virus RNA dari spesimen darah, jar. tubuh, PEMERIKSAAN PENUNJANG dan nyamuk Hematologi lengkap : - Hemokonsentrasi : Ht mulai me↑ di hari 3 & terus DIAGNOSIS me↑ sesuai perjalanan penyakit o Kriteria klinis : - Hb di hari2 pertama biasanya normal, kemudian Demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas, terus me↑ mengikuti peningkatan Ht menerus selama 2-7 hari - Leukopenia ringan hingga leukositosis sedang Manifestasi perdarahan : uji torniket +, ptekie, - Jumlah granulosit me↓ di hari ke 3-8 purpura, ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi, - Limfositosis relatif pd fase akhir hematemesis, melena - SADT : ditemukan limfosit atipik (sitoplasma biru) Hepatomegali sejak hari 3 timbul demam Syok, tanda = takikardi (nadi cepat & lemah), perfusi - Trombositopenia jar. buruh dgn pulsasi lemah & tekanan nadi sempit 1810173 (20 mmHg/kurang)/hipotensi, kulit lembab & dingin, DI SIMPO : protokol 1-3 aja, 4 sama 5 asal tau aja buat apa gelisah o Kriteria Laboris : PENCEGAHAN Trombositopenia <100.000/mm3 Pengendalian vektor : minimalisir perkembangbiakkan Hemokonsentrasi (Ht me↑ 20%/lebih menurut vektor & memutus rantai penularan standard umur & jenis kelamin Pengendalian fisik pilihan utama, melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) PENATALAKSANAAN PSN 3M : Non Farmakologis : o Kuras & sikat penampungan air seminggu sekali - Pemeliharaan volume cairan sirkulasi o Tutup rapat2 penampungan air - Asupan cairan dijaga, terutama oral (kalau gabisa diberi o Manfaatkan/daur ulang barang bekas yg dapat intravena utk cegah dehidrasi & hemokonsentrasi menampung air hujan bermakna) PSN 3M diiringi kegiatan plus lainnya : Farmakologis : o Ganti air vas bunga, tmpt minum burung, dll - Protokol 1 : utk dewasa probable DBD tanpa syok seminggu sekali Hb Ht trombo normal observasi & rawat jalan, o Perbaiki saluran & talang air yg rusak periksa Hb Ht leuko trombo @ 24 jam o Tutup lubang2 di pohon (dgn tanah, dll) Hb Ht normal + trombo <100rb rawat inap o Taburkan bubuk larvasida di tmpt2 yg sulit dikuras Hb Ht ↑ + trombo normal/turun rawat inap o Pelihara ikan pemakan jentik - Protokol 2 : pemberian cairan pd dewasa suspek DBD o Pasang kawat kassa, gunakan kelambu di ruang rawat o Hindari menggantung pakaian dlm kamar Hb Ht normal + trombo < 100rb infus kristaloid, o Pencahayaan & ventilasi ruang yg memadai periksa Hb Ht trombo @24 jam o Pakai obat yg mencegah gigitan nyamuk Hb Ht ↑ 10-20% + trombo < 100rb infus kristaloid, periksa @12 jam KOMPLIKASI Hb Ht ↑ >20% + trombo < 100rb protokol 3 Demam Dengue : ulkus peptik, trombositopenia berat, Volume cairan kristaloid/hari : 1500 + 20 x (BB - 20) trauma - Protokol 2 : DBD dengan pe↑ Ht >20% terapi awal DBD : kristaloid IV 6-7 ml/kg/jam evaluasi 3-4 jam, jika : o Syok asidosis metabolik, perdarahan hebat, Membaik (Ht & frekuensi nadi↓, TD membaik, prod. kegagalan multiorgan urin↑) infus 5 ml/kg/jam membaik infus 3 o Terapi cairan berlebihan oedem paru, gagal ml/kg/jam membaik cairan dihentikan 24-48 jantung jam o Syok terlalu lama/berat ggn elektrolit/metabolik, Tidak membaik (Ht & nadi ↑, TD↓ <20mmHg, hipoglikemi, hiponatremi, hipokalsemi, hiperglikemi, produksi urin ↓) infus 10 mL/kg/jam tidak ensefalopati membaik infus 15 ml/kg/jam memburuk (tanda syok +) tatalaksana protokol syok PROGNOSIS - Protokol 4 : perdarahan spontan pd DBD dewasa : Penyakit self-limiting, setelah sembuh akan terbentuk o Pemeriksaan homeostasis / KID (+) transfusi imunitas thp serotipe yg menginfeksi komponen darah : - PRC (Hb <10g/dl), FFP - TC (trombo <100rb) - Heparinisasi 5rb-10rb/24 jam drip - Pantau Hb Ht trombo @ 4-6 jam - Ulang pemeriksaan KID 24 jam kemudian o KID (-) sama kyk diatas, cmn gausa heparinisasi - Protokol 5 : sindrom syok dengue pd dewasa