Anda di halaman 1dari 15

Peran Perawat dlm Penyuluhan

Reproduksi

Aisyah, M.Kep
Promosi kesehatan
 Promosi kesehatan adalah secara sederhana meliputi kesehatan
seseorang dan menjaga mereka tetap sehat (livingstone,1995)
 WHO menyatakan promosi kesehatan meliputi gaya hidup,
menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, kemampuan
komunitas orientasi pelayanan kesehatan, dan menetapkan
kebijakan kesehatan masyarakat (Pender, N.C 1996).
 Promosi kesehatan di Indonesia adalah upaya meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk,
dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri
serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat, yang didukung kebijakan public
yang berwawasan kesehatan (Kep.Menkes 1114/Menkes/SK
VII/200
Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat bisa
difasilitasi dengan menciptakan lingkungan yang
mendukung, mengubah perilaku dan meningkatkan
kesadaran.
Pada wanita upaya tersebut mempunyai tujuan
mendidik tentang gaya hidup pada status kesehatan
dan risiko jika tidak memperhatikan kesehatan
mereka.
Terkait dengan ibu hamil, kesadaran terhadap
kesehatan dirinya sangat di anjurkan untuk
mencegah adanya komplikasi obstetri dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini
mungkin serta ditangani secara memadai.
Masa kehamilan
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat
menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut
menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban
tanggung jawab yang lebih besar.
Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita
tersebut mengubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi
orangtua.
Perawat perawat melakukan promosi kesehatan, agar ibu dan
keluarga bisa menerima kehamilan, mengidentifikasi peran ibu ,
mengatur kembali hubungan antara ibu dan anak perempuan
serta antara dirinya dan pasangannya, membangun hubungan
dengan anak yang belum lahir, dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi pengalaman melahirkan (Rubin, 1967).
Lanjutan …
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun
emosional dari ibu serta perubahan sosial didalam
keluarga.
Petugas kesehatan menghadapi suatu tugas yang
tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu
dan keluarganya dalam rencana menyambut
anggota keluarga baru, memantau perubahan-
perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta
tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta
menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal
Promkes masa kehamilan
Sebenarnya promosi kesehatan mengenai seks dan
kehamilan tidak diberikan pada pasangan baru menikah
saja, namun justru harus diberikan secara dini kepada
remaja.
Pada masa pubertas remaja, promosi kesehatan yang
paling penting untuk diberikan adalah membuat mereka
tahu dan mengerti apa dan bagaimana perilaku seks
yang aman, respon tubuh dan kehidupan sesudahnya.
Adanya masalah kehamilan remaja, aborsi, AIDS
merupakan akibat dari kurangnya remaja mendapatkan
informasi yang benar.
Bagi pasangan baru menikah upaya promosi kesehatan
ditujukan agar pasangan dapat mengambil keputusan
yang tepat tentang bagaimana kehidupan reproduksi
mereka dimasa datang.
Pasangan diberitahukan tentang bagaimana
mengupayakan suatu kehamilan, bagaimana manajemen
stress serta upaya dalam menciptakan suasana yang
nyaman dan kondusif untuk kehamilan dan pertumbuhan
janin.
Beberapa pasangan baru biasanya akan menanyakan
kapan waktu coitus yang baik sehingga dapat
menimbulkan kehamilan, namun tidak jarang juga
mereka juga mrasa cemas dengan hal ini (Sinclair, 1997
dalam Lowdermick 2000).
Pasangan baru menikah harus diberikan pendidikan bahwa
kehamilan merupakan saat istimewa namun juga suatu masa
beresiko baik bagi ibu maupun bagi janin yang terdapat di dalam
kandungan.
Meskipun tubuh wanita memang sudah dipersiapkan untuk
mengalami proses reproduksi bukan berarti bahwa kehamilan itu
aman dan tidak menimbulkan dampak patologis apapun baik bagi
ibu maupun janinnya.dalam setiap periode kehamilan ibu dan janin
menghadapi masalah yang berbeda-beda (Department of
Reproductive Health and Research (RHR), World Health
Organization)
Pada awal masa kehamilan promosi menitikberatkan pada upaya
membuat wanita dan pasangannya mengerti bahwa kehamilan pada
trimester awal merupakan suatu masa kritis pertumbuhan fetus.
Pada periode ini status kesehatan ibu sangat mempengaruhi
pertumbuhan janin. Kekurangan salah satu zat gizi pada ibu atau
ibu terserang bakteri/virus maka janin dapat mengalami gangguan
pertumbuhan.
Tidak jarang wanita baru mengetahui bahwa ia mengalami
kehamilan setelah telat haid dua bulan atau saat kehamilan
telah berusia 7-9 minggu, jika kondisi ibu saat itu memang
sudah baik maka tidak akan berdampak apapun bagi
janinnya. Namun, jika saat itu kondisi ibu tidak begitu baik,
maka hal inilah yang sering menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin.
Melihat fenomena diatas maka penting bagi perawat untuk
memberikan pendidikan pada wanita tentang tanda dan
gejala dugaan adanya kehamilan salah satunya adalah telat
haid. Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi normal,
tidak datangnya haid selama 1 minggu dari jadwal
seharusnya sudah harus diduga telah terjadi kehamilan.
Salah satu cara mengidentifikasi kemungkinan kehamilan
adalah dengan mendeteksi adanya hormon Human Chorionic
Gonadotropin (hCG), yang dapat dilakukan dengan test pack
yang memiliki tingkat akurasi 99%.
Penjelasan lain yang harus diberikan pada pasangan,
bahwa perubahan fisiologis pada masa kehamilan
pada hampir seluruh sistem tubuh wanita bisa saja
sewaktu-waktu berubah menjadi patologis.
Kehamilan dapat menjadi penyebab kesakitan pada
wanita, diantaranya terjadi masalah hipertensi yang di
induksi oleh kehamilan, anemia zat besi sampai pada
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR).
Kehamilan remaja dan promkes
Kehamilan pada remaja merupakan suatu masalah
serius yang dihadapi hampir setiap negara di dunia.
Hal ini diduga merupakan akibat dari beberapa faktor
yang saling berkombinasi, diantaranya karena onset
menarche yang begitu cepat dan adanya budaya yang
memberikan ruang gerak yang bebas bagi remaja
perempuan dan laki-laki untuk saling berdekatan
termasuk dalam hal seksual.
Mereka belum dibekali dengan informasi yang benar
tentang masalah seks dan reproduksi
Remaja hamil beresiko tinggi mengalami komplikasi
kehamilan dikarenakan tubuh mereka sendiri masih
dalam tahap berkembang menuju kedewasaan dan
kematangan fungsional organ, terutama organ
reproduksi dan organ sekunder seksual.
Banyak kehamilan pada remaja yang tidak berlanjut
pada proses melahirkan karena tingginya insiden
aborsi. Aborsi ini sendiri seringkali mengakibatkan
perdarahan, sepsis bahkan kematian pada ibu.
Seandainya wanita tersebut selamat dari ancaman
diatas, maka ancaman lain yang mengintai adalah
terserang penyakit Pelvic Inflamatory Disease (PID)
yang berujung pada kemandulan.
Pasca melahirkan
Puerperium adalah satu bagian integral dari proses
kelahiran, dan harus digunakan sebagai satu peluang
untuk memberikan perawatan pada ibu dan bayi.
Sayangnya pengawasan terhadap ibu post partum masih
kurang diperhatikan, walaupun fakta banyak menunjukan
kematian ibu dan bayi pada masa post partum.
Infeksi puerperium adalah ancaman hidup pada masa
post natal (Organisasi Kesehatan Dunia, 1992b),
bagaimanapun, semua penyebab demam di dalam
puerperium termasuk didalamnya infeksi saluran kencing
perlu untuk didiagnose dan diterapi dengan segera.
Peran pd masa post partum
Promosi kenyamanan, istirahat, ambulasi dan latihan
fisik
Promosi Pola defekasi dan berkemih normal
Promosi Menyusui dan Supresi Laktasi
Promosi Kesehatan kehamilan yang akan datang dan
anak-anak

Anda mungkin juga menyukai