Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS JURNAL

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN ORIGAMI, PUZZLE, DAN PLATISIN UNTUK


MENURUNKAN KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA
HOSPITALISASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Anak


Perseptor Klinik: Isma Rakhmanita, S.Kep.Ns
Pembimbing Akademik: Isrofah, S.Kep., Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. NIA APRIANA (143003201)


2. RISKA DIAH SUSANA (143003121)
3. SELFIANA (143003101)
4. AYU DWI HASTUTI (143003071)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEKALONGAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ANALISIS JURNAL
EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN ORIGAMI, PUZZLE, DAN PLATISIN UNTUK
MENURUNKAN KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA
HOSPITALISASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak

Telah dilakukan analisis jurnal

Tanggal 9 November 2023

Oleh

NIA APRIANA (143003201)


RISKA DIAH SUSANA (143003121)
SELFIANA (143003101)
AYU DWI HASTUTI (143003071)

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Prseptor Klinik

.................................................... .......................................
BAB I
KATA
PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Subhaanahuwata’alaa Yang Maha


Mendengar Lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan analisis jurnal pada waktu yang
telah direncanakan.
Tugas Laporan analisis jurnal ini merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi
mahasiswa dalam rangka untuk memenuhi tugas Profesi Ners Stase Anak.
Dalam proses menyelesaikan tugas Laporan analisis jurnal ini, tentunya banyak
pihak yang telah memberikan bantuan berupa ilmu, saran, serta kritik yang menunjang,
yang berarah positif pada tugas ini. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Ibu Nonik Eka M., S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Kaprodi Program Profesi Ners
2. Ibu Remilda Armika. V. S.Kep, Ns. M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan
3. Ibu Isma Rakhmanita, S.Kep., Ns. Selaku pembimbing lahan Keperawatan Anak
4. Ibu Isrofah, S.Kep.,Ns.M.Kep selaku dosen pembimbing akademik Keperawatan Anak

Kami menyadari bahwa tugas Laporan analisis jurnal ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kami harapkan saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan
demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah Subhaanahuwata’alaa kita kembalikan semua urusan
dan semoga Analisa Jurnal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) mendefinisikan anak-anak sebagai orang
yang berusia 0-18 tahun. Jumlah anak di dunia menurut United Nations Children’s
Fund (UNICEF) yang berusia 0-14 tahun berjumlah 8,4 juta anak. Jumlah anak di
Indonesia yang berusia 0-19 tahun berkisar 81,7 juta jiwa dan usia praskolah berjumlah
hampir 38% dari jumlah penduduk Indonesia. Prevalensi untuk anak usia prasekolah
(3-6 tahun) sekitar 15,34%. Proporsi jumlah anak yang berusia 0-14 tahun adalah
sebesar 25,98% pada tahun 2006, 27,02% pada tahun 2007, 26,57% pada tahun 2008,
25,03% pada tahun 2009, dan tahun 2010 sebesar 26,32% (BPS Jawa Tengan, 2010).
Di Indonesia diperkirakan 35 per 1000 anak menjalani hospitalisasi
(Sumaryoko, 2013 dalam Purwandari, 2014). Pravalensi (angka kesakitan) gangguan
kecemasan yang terjadi pada anak sat di rumah sakit sekitar pada angka 60-80% dari
populasi umum (Juwita, 2015).
Menurut WHO pada tahun tahun 2008 didapatkan sebanyak hampir
80% anak mengalami perawatan di rumah sakit. Pada tahun 2010 di Indonesia
sebanyak 33,2% dari 1.425 anak mengalami dampak hospitalisasi berat, 41,6%
mengalami hospitalisasi sedang. Menurut hasil dari (SUSENAS) pada tahun
2010 jumlah anak usia prasekolah di Indonesia sebesar 72% dari jumlah total
penduduk Indonesia, diperkirakan dari 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi
dan 45% diantaranya mengalami kecemasan. Selain membutuhkan perawatan
yang special dibanding pasien lain, waktu yang dibutuhkan untuk merawat
penderita anak-anak 20%-45% melebihi waktu untuk merawat orang dewasa.
Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi, cemas dan stress
yang dialami anak disebabkan oleh karena adanya perubahan status kesehatan
dan kebiasaan kegiatan pada saat sehat maupun saat sakit, atau adanya perpisahan
dengan keluarga saat masa perawatan (Wong, 2008). Respon anak
secara umum yang terjadi saat dirawat inap antara lain mengalami regresi,
kecemasan perpisahan, apatis, ketakutan, dan gangguan tidur, terutama terjadi
pada anak dibawah usia 7 tahun (Hockkenberry & Wilson, 2017). Menurut
penelitian yang dilakuakan oleh Wowiling pada tahun 2014 didapatkan pasien
anak usia 3-6 tahun sebanyak 79 pasien yang menjalani perawatan, menangis
terutama saat dilakukan tindakan perawatan. Selain menangis, pasien anak juga
tidak mau berpisah dengan orangtua/walinya dan menghindar ketika akan
dilakukan tindakan perawatan.
Terapi bermain diharapkan dapat berpengaruh pada anak untuk
menghilangkan batasan, hambatan dalam diri, stres, frustasi serta mempunyai
masalah emosi dengan tujuan mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai
menjadi tingkah laku yang diharapkan dan anak yang sering diajak bermain
akan lebih kooperatif dan mudah diajak kerjasama selama masa perawatan
(Yusuf dkk, 2013).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan analisis jurnal ini adalah untuk mengetahui adanya
keterkaitan satu jurnal dengan jurnal yang lain dalam intervensi pada anak pra sekolah
dengan hospitalisasi.
C. Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan analisis jurnal ini adalah dengan menganalisa masing
masing intervensi dan dilakukan pembahasan dengan berpedoman pada jurnal yang
ada.
D. Metode dan Teknik Pencarian Jurnal
Metode pencarian jurnl ini adalah menggunakan PICO framework, yaitu
meliputi komponen P (Patient, Population, Problem), I (Intervention, Prognosis factor,
exposure), C (Comparison, Control), O ( Outcome ). Strategi pencarian jurnal
dilakukan dengan menggunakan kata kunci : “anak pra sekolah”, “kecemasan”,
“hospitalisasi”, “terapi bermain”, ke beberapa database mayor seperti google schoolar,
portal garuda dan proquest. Kriteria inklusi dalam pemilihan artikel jurnal yang dipakai
antara lain: 1) merupakan penelitian quasy eksperimen, 2) perlakuan yang diberikan
adalah pemberian terapi bermain, 3) hasil penelitian dipublikasikan dalam rentang
waktu 2015-2020.
BAB II

SEARCHING JURNAL

No. Jurnal Population Intervention Comparation Outcome


1. Terapi 70 orang Terapi Pemilihan sampel dilakukan Ada pengaruh
Bermain anak usia bermain berdasarkan Kriteria Inklusi terapi bermain
Origani Utuk pra sekolah origami : origami
Menurunkan (3-6 tahun) - Anak usia prasekolah erhadap
Kecemasan yang yang baru pertama kecemasan
Anak Usia mengalami kali dirawat dirumah anak usia
Prasekolah hospitalisasi sakit dan yang prasekolah
Selama mengalami yang
Hospitalisasi kecemasan mengalami
- Anak usia prasekolah hospitalisasi.
(Jurnal Kesehatan, yang tidak memiliki
Vol.9, no.1, 2020, kondisi penyakit
pISSN : 2301-783X, gawat dan sakit kritis
eISSN : 2721-8007) - Anak usia prasekolah
yan didampingi

Kriteria Ekslusi :
- Anak tidak kooperatif
- Anak tidak dalam
pengobatan anti
cemas
- Anak memiliki
gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan seperti
autis, ADHD atau
retardasi mental

Manfaat :
- Terapi origami
memberikan
kesempatan anak
mambuat bentuk-
bentuk yang ada di
rumah sakit sambil
melipat-lipat kertas
- Anak dapat
mengekspresikan
perasaan mereka
tentang benda-benda
atau lingkungan fisik
yang ada dirumah
sakit.
- Menjadi sumber
pengalihan yang
mengurangi
separation anxiety
ketika anak fokus
bermain origami.
- Ketika anak bermain
origami mereka
merasa senang
sehingga mereka
merasa bahwa berada
di rumah sakit adalah
sama
menyenangkannya
ketika berada dirumah
atau sekolah.

Hasil :
Hasil uji alternatif
Wilcoxon sebelum dan
sesudah dilakukan terapi
bermain origami
menunjukkan nilai
signifikan p-value
<0,001. Berdasarkan
hasil uji wilcoxon
tersebut dapat
disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima,
yang artinya ada
pengaruh terapi bermain
origami terhadap
kecemasan anak usia
prasekolah yang
mengalami hospitalisasi.
2. Terapi 30 orang Terapi Kriteria Inklusi : tidak ada Terdapat
Bermain anak usia bermain pengaruh
Puzzle pada pra sekolah puzzle Kriteria Ekslusi : tidak ada terapi bermain
Anak Usia 3- (3-6 tahun) puzzle
6 tahun yang Manfaat : terhadap
Terhadap mengalami - Pemilihan permainan kecemasan
Kecemasan hospitalisasi puzzle didalam terapi anak pra
Pra Operasi pra operasi permainan ini karena operasi di
puzzle merupakan Ruang Bedah
(Jurnal Kesehatan, permainan edukatif Anak RSUD
Volume 10, Nomor 2, yang dapat Dr. H. Abdul
Agustus 2019, ISSN : mengoptimalkan Moeloek
2086-7751 (print), kemampuan dan Provinsi
ISSN : 2548-5695 kecerdasan anak. Lampung.
(online) - Bermain puzzle
mengajarkan anak
untuk bersabar dan
melatih ketrampilan
anak dalam menyusun
puzzle untuk kembali
menjadi puzzle yang
utuh.
- Permainan puzzle
merupakan permainan
yang terdiri dari
kepingan- kepingan
dari satu gambar
tertentu yang dapat
melatih tingkat
konsentrasi.
- Bermain puzzle, anak
akan mencoba
memecahkan masalah
yaitu menyusun
gambar.

Hasil :
Hasil menunjukkan rata-
rata skor kecemasan
sebelum dilakukan terapi
bermain puzzle adalah
64,30 dan sesudah
diberikan terapi bermain
peran puzzle adalah
48,60. Didapatkan p-
value 0,000 yang
menunjukkan adanya
perbedaan skor
kecemasan pra operasi
sebelum dan sesudah
mendapatkan terapi
bermain puzzle. Terdapat
pengaruh terapi bermain
puzzle terhadap
kecemasan anak pra
operasi di Ruang Bedah
Anak RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
3. Pengaruh 15 orang Terapi Kriteria Inklusi : Ada
Terapi anak usia bermain - Anak usia pengaruh
Bermain pra sekolah plastisin prasekolah (3-6 terapi
Platisin (3-6 tahun)
tahun) yang bermain
(Playdought)) yang
menjalani plastisin
Terhadap mengalami
hospitalisasi di (playdought)
Kecemasan hospitalisasi
ruangan rawat inap terhadap
Anak Usia di ruang
anak RSUD perubahan
Prasekolah perawatan
(3-6 Tahun) anak RSUD Bangkinang kecemasan
yang Bangkinang - Anak tidak anak usia pra
Mengalami mengalami sekolah (3-6
Hospitalisasi gangguan pada tahun) yang
di Ruang ekstremitas atas mengalami
Perawatan seperti fraktur atau hospitalisasi
Anak RSUD
luka bakar pada di ruang
Bangkinang
tangan perawatan
Tahun 2017
- Anak kooperatif anak RSUD
Kriteria Ekslusi : Bangkinang
(Jurnal Ners
- Anak dengan tahun 2017.
Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, kondisi sangat

Vol. 1, No.2, Oktober lemah


2017, ISSN : 2580- - Anak tiba-tiba
2194) mengalami kondisi
gawat darurat
- Orang tua atau
keluarga tidak
bersedia menjadi
responden

Manfaat :
- Terapi bermain
platisin dapat
membantu anak
untuk
mngekspresikan
perasaan melalui
kegiatan bermain
sehingga anak
merasakan lebih
nyaman.
- Terapi bermain
platisin diberikan
sebanyak 1x selama
10-15 menit, dimana
pemberian terapi ini
mampu menurunkan
rata rata tingkat
kecemasan anak
sebesar 4,6 %.

Hasil :
Hasil rata-rata tingkat
kecemasan responden
sebelum diberikan
intervensi berupa
terapi bermain platisin
(playdought) adalah
14,07 dengan standar
deviasi 2,314,
sedangkan setelah
diberikan terapi
bermain platisin
(playdought) rata-rata
tingkat kecemasan
responden adalah 9,60
dengan stadar deviasi.
Hasil uji statistik
didapatkan nilai p-value
adalah 0,00. Apabila
dibandingkan dengan nilai
α maka nilai P= 0,00 < α =
0,05 yang menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara tingkat
kecemasan sebelum dan
setelah diberikan intervensi
berupa terapi bermain
platisin (playdought).
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL

1. KELEBIHAN
a. Jurnal pertama
1) Judul : sesuai dengan apa yang akan penulis analisa, erdapat alamat email
peneliti yang bisa dihubungi.
2) Abstrak : abstrak sudah mencantumkan tujuan penelitian, desain penelitian,
teknik pengambilan sampel, dan hasil penelitian sehingga memudahkan
pembaca dalam menyimpulkan isi jurnal.
3) Metode : terdapat kriteria inklusi dan ekslusi dalam pemilihan sampel
sehingga memudahkan pembaca tau apa saja kriteria yang cocok untuk
dilakukan terapi ini dan siapa saja yang tidak boleh dilakukan terapi bermain
origami.
4) Hasil : menjelaskan dengan jelas perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
terapi bermain origami, sehingga memudahkan pembaca untuk menganalisa
apakah terapi bermain ini terdapat penurunan kecemasan pada anak dengan
hospitalisasi atau tidak.
5) Kesimpulan dan Saran : Terdapat kesimpulan dalam penelitian.
b. Jurnal kedua
1) Judul : sesuai dengan apa yang akan penulis analisa, erdapat alamat email
peneliti yang bisa dihubungi.
2) Abstrak : abstrak sudah mencantumkan tujuan penelitian, desain penelitian,
teknik pengambilan sampel, dan hasil sebelum dan sesudah dilakukan
penelitian sehingga memudahkan pembaca dalam menyimpulkan isi jurnal.
Selain itu, didalam abstrak tercantum menggunakan Bahasa Inggris dan
Bahasa Indoensia .
3) Metode : -
4) Hasil : menjelaskan dengan jelas perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
terapi bermain origami, sehingga memudahkan pembaca untuk menganalisa
apakah terapi bermain ini terdapat penurunan kecemasan pada anak dengan
hospitalisasi atau tidak.
5) Keimpulan dan Saran : Terdapat kesimpulan dalam penelitian.
c. Jurnal ketiga
1) Judul : sesuai dengan apa yang akan penulis analisa, terdapat lokasi tempat
penelitian dilakukan, terdapat alamat email peneliti yang bisa dihubungi.
2) Abstrak : abstrak sudah mencantumkan tujuan penelitian, desain penelitian,
teknik pengambilan sampel, dan hasil penelitian sudah dibedakan berdasarkan
poin sehingga memudahkan pembaca sehingga memudahkan pembaca dalam
menyimpulkan isi jurnal.
3) Metode : terdapat kriteria inklusi dan ekslusi dalam pemilihan sampel
sehingga memudahkan pembaca tau apa saja kriteria yang cocok untuk
dilakukan terapi ini dan siapa saja yang tidak boleh dilakukan terapi bermain
origami. Selain itu dalam penelitian ini juga dijelaskan waktu dan prosedur
pelaksanaan.
4) Hasil : menjelaskan dengan jelas perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
terapi bermain origami, sehingga memudahkan pembaca untuk menganalisa
apakah terapi bermain ini terdapat penurunan kecemasan pada anak dengan
hospitalisasi atau tidak.
5) Kesimpulan dan Saran : Terdapat kesimpulan dan saran dalam penelitian

2. KELEMAHAN
a. Jurnal pertama
1) Judul : tidak dicantumkan lokasi / tempat penelitian
2) Abstrak : hanya menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisan abstrak
3) Metode : tidak tercantum waktu dan prosedur penatalaksanaan terapi bermain
origami
4) Hasil : -
5) Kesimpulan dan Saran : Tidak tercantum saran untuk penelitian selanjutnya
b. Jurnal kedua
1) Judul : tidak dicantumkan lokasi / tempat penelitian
2) Abstrak : -
3) Metode : tidak tercantum waktu dan prosedur penatalaksanaan terapi bermain
origami, tidak adanya kriteria inklusi dan ekslusi dalam pemilihan sampel
penelitian.
4) Hasil : -
5) Kesimpulan dan Saran : Tidak tercantum saran untuk penelitian selanjutnya
c. Jurnal ketiga :
1) Judul : -
2) Abstrak : hanya menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisan abstrak
3) Metode : -
4) Hasil : -
5) Kesimpulan dan Saran : -

Dari kelebihan dan kelemahan ketiga jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa
jurnal yang paling bagus adalah jurnal ketiga dengan judul “Pengaruh Bermain Platisin
(playdought) terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) yang Mengalami
Hospitalisasi di Ruang Perawatan Anal RSUD Bangkinang Tahun 2017”.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2010. Data Statistik Indonesia. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok
Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/ kota, 2010. Diakses pada tanggal 29
April 2015. Dari http://demografi.bgs.gp.id.
Hockenberry, M.J., & Wilson, D. 2017. Nursing Care of Infants and Children. (7th Ed).
Missouri : Mosby Inc.
Juwita, Helmi. 2015. Efektivitas Intervensi Multimodal Terapi Bermain : Mewarnai dan
Origami Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Toddler di Ruang Ar-
Rahman RSU Haji Makassar. Makasaar : Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
Makassar.
Purwandari. 2013. Pengaruh Terapi Seni dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia
Sekolah yang Menjalani Hospitalisai di Wilayah Kabupaten Banyumas. Testis.
Jakarta : Universitas Indonesia.
Yusuf, S, dkk. 2013. Psikologi perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai