Anda di halaman 1dari 16

KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB

Dosen Pengampu : Martawan Madari, SKM., MKM

Disusun Oleh :

Nama : Nadia Forenza


NIM : 22.15401.10.14
Prodi : D3 Kebidanan
Mata kuliah : Pengantar Kewirausahaan (entrepreneur)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada


2022/2023
Kata Pengantar

Segala puji milik Allah yang Esa. Berkat limpahan karunia nikmatNya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “karaktermandiri dan tanggung
jawab” dengan lancar. 

Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran sosial
budaya dasar yang diampu oleh pak Martawan Madari, SKM., MKM . Proses
penyusunannya tak lepas dari masukan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ucapkan terima kasih atas bimbingannya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka dalam
menerima segala kritik saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk akademisi pada khususnya.

Palembang, 13 Oktober 2022

Nadia Forenza

ii
Daftar Isi

Cover.................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karakter Mandiri............................................................3
2.2 Faktor Karakter Mandiri...................................................................4
2.3 Contoh Karakter Mandiri.................................................................5
2.4 Alasan Karakter Mandiri..................................................................5
2.5 Ciri-ciri Karakter Mandiri................................................................5
2.6 Kisah Inspiratif Karakter Mandiri.....................................................6

2.7 Pengertian Tanggung Jawab............................................................8


2.8 Faktor Tanggung Jawab...................................................................8
2.9 Contoh Tanggung Jawab..................................................................8
2.10 Alasan Tanggung Jawab................................................................8
2.11 Ciri-ciri Tanggung Jawab................................................................8
2.12 Kisah Inspiratif................................................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.......................................................................................13
3.2 Saran..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

a. Karakter mandiri
Nilai karakter mandiri adalah sikap dan prilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Menanamkan nilai karakter mandiri pada mahasiswa dapat dilakukan selama
proses
pembelajaran berlangsung. Penanaman nilai karakter mandiri mengkhendaki
suatu
proses yang berkelanjutan yang dilakukan melalui mata pelajaran yang ada
dalam
kurikulum. Dosen sebagai ujung tombak terlaksananya pembelajaran
hendaknya
mampu menanamkan nilai karakter mandiri yang dapat menyentuh seluruh
kebutuhan mahasiswa, baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan
masyarakat.

b. Tanggung Jawab
Tanggung jawab memegang peranan penting dalam setiap aspek
kehidupan manusia. Seseorang akan bertindak seenaknya sendiri jika tidak
memiliki tanggung jawab. Sebaliknya, jika memiliki tanggung jawab yang
tinggi maka akan mendorong seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan baik.
Tanggung jawab harus diajarkan dan ditanamkan pada diri seseorang
sejak dini. Di luar sekolah orang tualah yang bertugas untuk menanamkan
tanggung jawab pada anak mereka. Sedangkan untuk di sekolah tugas
seorang gurulah yang harus menanamkan tanggung jawab pada anak didik
mereka. Jadi didalam proses pembelajaran tidak hanya penyampaian materi
saja yang harus dilakukan oleh guru, tetapi pembentukan karakter siswa juga
harus dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Karakter mandiri
1. Apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan karakter mandiri?
2. Karakter mandiri seperti apa
Tanggung Jawab
1. Apa faktor yang mempengaruhi perilaku tanggung jawab?
2. Apa akibat tanggung jawab tidak diterapkan dengan baik?

1
1.3 Tujuan

Karakter mandiri
1. untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak
mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
2. supaya dapat menjadi individu yang memiliki sifat peduli terhadap
lingkungan sekitar, bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi
amanahnya.

Tanggung jawab
1. membuat seseorang lebih kuat dan tegar menghadapi permasalahan yang
harus diselesaikan.
2. Sikap bertanggung jawab seseorang membuat ia berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik.

1.4 Batasan masalah

1. sebagian mahasiswa memiliki rasa percaya diri yang rendah.


2. sebagian mahasiswa memiliki motivasi rendah dalam proses pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakter Mandiri

Nilai karakter mandiri penting untuk ditanamkan pada anak sejak dini.
Harapannya dari anak yang mandiri akan lahir sekolompok anak atau generasi
yang mandiri dan kemudian dapat berkontribusi lebih luas lagi menjadi bangsa
dan negara yang mandiri.
Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa bangsa yang memiliki budaya atau
akhlak mandiri akan menguasai dunia. Misalnya dalam pengantar buku Culture
Matter dipaparkan analisis data dua negara Ghana dan Korea Selatan yang
memiliki kondisi ekonominya berangkat pada garis awal yang sama. Namun
dalam waktu 30 tahun kemudian terlihat Korea Selatan berubah menjadi negara
raksasa industri dengan produk-produknya yang terkenal hingga banyak
digunakan di rumah kita.
Ada lagi satu contoh dari penerapan karakter mandiri oleh sebuah masyarakat adat
di Jawa Barat. Masyarakat adat tersebut ditetapkan sebagai model dan
penyandang sebagai Desa Mandiri Pangan karena berhasil menjadi sebuah
masyarakat yang mampu mencukupi kebutuhan pangan pokoknya sendiri berbasis
pada non beras.
Ringkasnya, nilai karakter mandiri menjadi nilai penting yang harus dibudayakan
oleh orangtua sebagai guru di rumah pada anak-anak tercintanya. Dalam buku
Konsep dan Pedoman PPK disebutkan beberapa subnilai karakter mandiri
meliputi etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nah, untuk anak sekolah yang masih duduk di tingkat dasar yang kelahiran di atas
2001 termasuk dalam kategori generasi post millenial Z dan Alpha yang
sebenarnya memiliki karakteristik mandiri. Dalam buku Statistik Gender Tematik:
Profil Generasi Milenial Indonesia, banyak disebutkan kelebihan generasi ini,
salah satunya adalah memiliki karakter inovasi, kreatif, dan kelebihan lainnya. Ini
menjadi modal dasar yang perlu dikembangkan dan ditanamkan terus pada masa
belajar di rumah dan seterusnya.

3
2.2 Faktor Karakter Mandiri
a.
Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat
kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak yang memiliki
sifat mandiri juga. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi
perdebatan karena adanya pendapat bahwa sesungguhnya bukan
karena sifat kemandirian orang tuanya itu menurun kepada
anaknya, melainkan karena sifat orang tuanya muncul berdasarkan
cara orang tuanya mendidik anaknya. 
b. System pendidikan disekolah. Proses pendidikan disekolah yang
tidak mengembangkan demikratisasi pendidikan dan cenderung
menekankan indoktrinasi tanpa ragu mentasi akan menghambat
kemandirian anak. Demikian juga dengan, proses pendidikan yang
menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman juga
dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya
proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya penghargaan
terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan
kompetisi positif akan memperlancar kemandirian anak. 
c. System kehidupan dimasyarakat. System kehidupan masyarakat
yang terlalu menekankan pentingnya hirarki struktur social kurang
menghargai menifestasi potensi anak dalam kegiatan produktif
dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya,
lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi
remaja dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hirarkis
akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian
anak.
Menurut Hurlock factor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah: 

1. Pola asuh orang tua, orang tua dengan pola asuh yang demokratis sangat
merangsang kemandirian anak. Dimana peran orang tua sebagai
pembimbing yang memperhatikan terhadapa kebutuhan anak terutama
dalam hal study dan pergaulan di lingkungan atau di sekolah. 
2. Jenis kelamin, anak yang berkembangn dnegna pola tingkah laku
maskulin, lebih mandiri dari pada anak yang mengembangkan tingkah
laku yang feminism. 

4
3. Urutan posisi anak, anak pertama yang diharapkan untuk menjadi contoh
teladan bagi adiknya, lebih berpeluang untuk mandiri. Sementara anak
bungsu yang mendapat perhatian berlebihan dari orang tua dan kakak-
kakaknya, berpeluang kecil untuk bias mandiri (Hurlock, 1980).
Menurut Markum (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya
kemampuan berdiri sendiri pada anak adalah:

1. Kebiasaan serba di bantu atau dilayani, misalnya orang tua yang selalu
melayani keperluan anaknya seperti mengerjakan PR-nya, hal ini akan
membauat anak manja dan tidak mau berusaha sendiri, sehingga membaut
anak tidak mandiri. 
2. Sikap orang tua, misalnya orang tua yang selalu memanjakan dan memuji
anak akan menghambat kemandirian. 
3. Kurangnya kegiatan di luar rumah, misalnya anak tidak mempunyai
kegiatan denga teman-temannya, hal ini akan membuat anak bosan
sehingga ia menjadi malas dan tidak kreatif serta tidak mandiri (Markum,
1985).
2.3 Contoh Karakter Mandiri
1. Memecahkan masalah sendiri
2. Belajar dan mengerjakan PR
3. Mencuci gelas dan piring sehabis makan
4. Mencuci baju sendiri
5. Membuat aturan sendiri di rumah

2.4 Alasan karakter mandiri

1. Agar tidak mudah mengandalkan orang lain


2. Bekal untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini
3. Menjadi mental menjadi lebih tangguh
4. Membantu menumbuhkan rasa percaya diri

2.5 Ciri-ciri karakter mandiri

1. Mampu bekerja sendiri


2. Menghargai waktu
3. Memiliki tanggung jawab
4. Menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya

5
2.6 Kisah Inspiratif

Kisah Aishah Samad, Bisa hidup mandiri meski tak punya tangan

Sejak melakukan amputasi Agustus lalu, mantan atlet nasional Singapura, Aishah
Samad, kembali belajar bagaimana melakukan hal-hal dasar dalam hidup, seperti
menyikat gigi dan minum dari gelas. Ia belajar untuk hidup mandiri meski tak lagi
memiliki tangan dan kaki.

Aishah Samad (41) harus rela kehilangan kedua tangan dan kakinya karena
mengalami infeksi bakteri parah. Kisah amputasi Aishah bermula dari rasa sakit di
perutnya. Itu terjadi pada Juli tahun lalu, ketika Aishah sedang dalam perjalanan
menuju Xian, China. Dia mengangkat bahu, berpikir itu adalah nyeri lambung
atau kram menstruasi.

Tapi rasa sakit bertambah parah dan itu mendorong adiknya, Selina, untuk
membawanya ke pusat medis di bandara, di mana Aishah diberi suntikan morfin.
Mereka terbang kembali ke Singapura dan Aishah dilarikan ke Rumah Sakit
Umum Changi.

Dokter tidak bisa mendiagnosa apa yang terjadi di tubuh Aishah, karena paru-
paru, ginjal dan hatinya mulai gagal berfungsi. Dia harus mengonsumsi 14 jenis
antibiotik selama dua minggu sementara dokter bekerja untuk menemukan obat
yang tepat untuknya.

Pada saat itu, anggota tubuh, tangan dan kaki Aishah mulai terinfeksi gangren.
Ketika dokter mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan
nyawanya adalah mengamputasi anggota tubuhnya, Selina memberi lampu hijau.

Operasi itu berhasil dan kondisi Aishah mulai pulih.


Tiba-tiba tak memiliki tangan dan kaki sempat membuat Aishah depresi dan
berpikir hidupnya sudah berakhir.
"Saya sangat tertekan karena saya bahkan tidak bisa minum dari gelas sendiri.
Saya berpikir untuk melompat dari gedung, tapi saya bahkan tidak bisa lompat
dari tempat tidur saya sendiri," ujar Aishah Samad, seperti dilansir Asiaone,
Minggu (29/9/2013).

6
Aishah juga pernah berpikir untuk minum racun, tapi ia tidak bisa mengangkat
cangkir. Bahkan ia pernah berusaha mencekik diri dengan bantal, tapi ia kemudian
menyadari itu tidak akan adil untuk keluarga dan teman-teman yang
mendukungnya. Kini ia pun berusaha menerima kondisinya dan belajar untuk bisa
hidup mandiri meski tanpa tangan dan kaki.

Aishah bersyukur dia tidak bertindak atas pikiran untuk bunuh diri, tapi
kemajuannya datang bukan tanpa perjuangan. "Butuh waktu untuk kembali belajar
bagaimana untuk makan, mandi dan bahkan pergi ke toilet pada saya sendiri,"
katanya.

Ada saat-saat ketika ia begitu frustrasi karena tidak bisa melakukan hal-hal
sederhana. "Saya ingin menangis. Tapi saya tahan air mata karena keluarga saya
selalu ada untuk mendukung saya," tambahnya.

Dia merasa tidak enak bila harus terus-menerus bergantung pada orang lain, jadi
dia belajar untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Kini, Aishah mampu
menyikat giginya sendiri. Dia juga nyaman pergi jalan-jalan di luar rumah dan
bertemu teman-temannya.

Telah berhasil hidup mandiri meski tidak memiliki tangan dan kaki, ia berharap
bisa menjadi pembicara untuk bisa memotivasi dan menginspirasi orang lain yang
memiliki kondisi serupan dengannya.

"Saya beruntung telah lahir dengan lengan dan kaki, saya tahu apa rasanya
kehilangan itu. Sekarang saatnya bagi saya untuk membantu orang lain," katanya.

7
2.7 Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang melakukan suatu kegiatan, dan


bersedia menjalani risiko akibat perbuatan. Tanggung jawab termasuk tingkat laku
manusia, untuk sadar akan perbuatan dan kewajiban yang harus dilakukan.

2.8 Faktor Tanggung Jawab

1. Cara pola pikir yang dewasa


2. Adanya rasa kesadaran pada diri sendiri
3. Manfaat yang dihasilkan jika bertanggung jawab

2.9 Contoh-contoh Tanggung Jawab

1. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa


2. Mempelajari budaya dan tradisi budaya lain
3. Menghargai perbedaan agama,suku dan budaya
4. Berusaha dan bersungguh-sungguh melakukan yang terbaik

2.10 Alasan Tanggung Jawab

1. Tanggung jawab adalah resep kesuksesan


2. Tanggung jawab membentuk karakter tinggi yang kuat
3. Ciri manusia beradab (Budaya)
4. Agar tidak melanggar dan menggangu hak orang lain

2.11 Ciri-ciri Tanggung Jawab

1. Melakukan tugas rutin tanpa harus diberi tahu


2. Dapat menjelaskan apa yang dilakukannya
3. Tidak menyalahkan orang lain yang berlebihan
4. Mampu menentukan pilihan dari beberapa alternatif

8
2.12 Kisah Inspiratif Tanggung Jawab

Pelajaran yang Tak Terlupakan dari Kisah Ummu Mahjan

Wahai ibuku… Wahai saudariku… Janganlah Anda meremehkan amal kebaikan


sekalipun kecil, dan ketahuilah bahwa Anda diseru untuk menunaikan tanggung
jawab Anda dengan mencurahkan segenap kemampuan dan banyak berkorban
dalam rangka menegakkan bangunan Islam yang agung. Janganlah sekali-kali
anda mengelak dari tugas anda sekalipun hanya sedetik karena tipu daya musuh
Islam terhadapmu. Mereka musuh-musuh Islam ingin sekiranya engkau
menyimpang dari tugasmu yang mulia, dan mereka berupaya menjatuhkan
semangatmu dalam berhidmat kepada Islam dan membina umat.

Janganlah… dan sekali lagi janganlah Anda mengelak dan mundur dari
berkhidmat kepada Islam karena anda merasa lemah, tidak ada kemampuan untuk
ikut andil dalam menguatkan masyarakat Islam, sebab sesungguhnya perasaan-
perasaan seperti itu merupakan rekayasa dari setan jin dan manusia.
Maka di sini kami hendak menyuguhkan sebuah kisah seorang wanita yang lemah
dan berkulit hitam. Kisah ini merupakan sebuah pelajaran bagi kaum muslimin
dalam hal kesungguhan, ketawadhu’an hingga sampai pada puncak semangatnya.

Beliau seorang wanita yang berkulit hitam, dipanggil dengan nama Ummu
Mahjan. Telah disebutkan di dalam Ash-Shahih tanpa menyebutkan nama aslinya,
bahwa beliau tinggal di Madinah [Ibnu Sa’ad dalam ath-Thabaqat (VIII/414)].
Beliau Radhiyallahu ‘anha seorang wanita miskin yang memiliki tubuh yang
lemah. Untuk itu beliau tidak luput dari perhatian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wa sallam sang pemimpin, sebab beliau senantiasa mengunjungi orang-orang
miskin dan menanyai keadaan mereka dan memberi makanan kepada mereka,
maka tidakkah anda tahu akan hal ini wahai para pemimpin rakyat?
Beliau Radhiyallahu ‘anha menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban
terhadap akidahnya dan masyarakat Islam. Lantas apa yang bisa dia laksanakan
padahal beliau adalah seorang wanita yang tua dan lemah? Akan tetapi beliau
sedikitpun tidak bimbang dan ragu, dan tidak menyisakan sedikitpun rasa putus
asa dalam hatinya. Dan putus asa adalah jalan yang tidak dikenal di hati orang-
orang yang beriman.

9
Begitulah, keimanan beliau telah menunjukkan kepadanya untuk menunaikan
tanggung jawabnya. Maka beliau senantiasa membersihkan kotoran dan dedaunan
dari masjid dengan menyapu dan membuangnya ke tempat sampah. Beliau
senantiasa menjaga kebersihan rumah Allah, sebab masjid memiliki peran yang
sangat urgen di dalam Islam. Di sanalah berkumpulnya para pahlawan dan para
ulama’. Masjid, ibarat parlemen yang sebanyak lima kali sehari digunakan sebagai
wahana untuk bermusyawarah, saling memahami dan saling mencintai,
sebagaimana pula masjid adalah universitas tarbiyah amaliyah yang mendasar
dalam membina umat.

Begitulah fungsi masjid pada zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam,


demikian pulalah yang terjadi pada zaman khulafa‘ur rasyidin dan begitu pula
seharusnya peranan masjid hari ini hingga tegaknya hari kiamat.
Untuk itulah Ummu Mahjan Radhiyallahu ‘anha tidak kendor semangatnya,
sebab pekerjaan itu merupakan target yang dapat beliau kerjakan. Beliau tidak
pernah meremehkan pentingnya membersihkan kotoran untuk membuat suasana
yang nyaman bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat
beliau dalam bermusyawarah yang senantiasa mereka kerjakan secara rutin.
Ummu Mahjan Radhiyallahu ‘anha terus menerus menekuni pekerjaan tersebut
hingga beliau wafat pada zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika
ia wafat, para shahabat Ridhwanullahi ‘Alaihim membawa jenazahnya setelah
malam menjelang dan mereka mendapati Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam masih tertidur. Mereka pun tidak ingin membangunkan beliau, sehingga
mereka langsung menshalatkan dan menguburkannya di Baqi‘ul Gharqad.
Pagi harinya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam merasa kehilangan wanita
itu, kemudian beliau tanyakan kepada para sahabat, mereka menjawab, “Beliau
telah dikubur wahai Rasulullah, kami telah mendatangi anda dan kami dapatkan
anda masih dalam keadaan tidur sehingga kami tidak ingin membangunkan anda.”
Maka beliau bersabda, “Marilah kita pergi!” Lantas bersama para shahabat,
Rasulullah pergi menuju kubur Ummu Mahjan. Maka Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wa sallam berdiri, sementara para sahabat berdiri bershaf-shaf di belakang
beliau, lantas Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallammenshalatkannya dan
bertakbir empat kali [lihat al-Ishabah dalam Tamyizish Shahabah (VIII/187)]

10
Sebuah riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang wanita
yang berkulit hitam yang biasanya membersihkan masjid, suatu ketika
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam merasa kehilangan dia, lantas beliau
bertanya tentangnya. Mereka telah berkata, “Dia telah wafat.”
RasulullahShalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mengapa kalian tidak
memberitahukan hal itu kepadaku?” Abu Hurairah berkata, “Seolah-olah mereka
menganggap bahwa kematian Ummu Mahjan itu adalah hal yang sepele.”
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tunjukkan kepadaku di mana
kuburnya!” Maka mereka menunjukkan kuburnya kepada Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wa sallam kemudian beliau menyalatkannya, lalu bersabda:
‫هّٰللا‬
َ ِ‫ َوِإنَّ َ يُنَ ِّو ُرهَا لَ ُه ْم ب‬،‫ِإنَّ ٰه ِذ ِه ا ْلقُبُو َر َم ْملُو َءةٌ ظُ ْل َمةٌ َعلَى َأ ْهلِ َها‬
‫صالَتِي َعلَ ْي ِه ْم‬

“Sesungguhnya kubur ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya dan Allah
meneranginya bagi mereka karena aku telah menyalatkannya.” [Lihat al-
Ishabah (VIII/187), al-Muwatha’ (I/227), an-Nasa’i (I/9) hadits tersebut mursal,
akan tetapi maknanya sesuai dengan hadits yang setelahnya yang bersambung
dengan riwayat al-Bukhari dan Muslim.]
Semoga Allah merahmati Ummu Mahjan Radhiyallahu ‘anha yang sekalipun
beliau seorang yang miskin dan lemah, akan tetapi beliau turut berperan sesuai
dengan kemampuannya. Beliau adalah pelajaran bagi kaum muslimin dalam
perputaran sejarah bahwa tidak boleh menganggap sepele suatu amal sekalipun
kecil.
Oleh karena itu ia mendapatkan perhatian dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa
sallam hingga ia wafat. Sehingga beliau menyalahkan para shahabat
beliau Ridhwanullahi ‘Alaihim yang tidak memberitahukan kepada beliau perihal
kematiannya agar beliau dapat mengantarkan Ummu Mahjan ke tempat tinggalnya
yang terakhir di dunia. Bahkan tidak cukup hanya demikian namun beliau
bersegera menuju kuburnya untuk menshalatkannya agar Allah menerangi
kuburnya dengan shalat beliau.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan karakter merupakan nilai yang diperlukan dalam mewujudkan


kelangsungan hidup bangsa, yang nantinya menjadi pijakan anak Indonesia
sehingga berkembang menjadi pribadi yang berkualitas, memilili akhlak yang
baik, jujur, tanggung jawab, hormat dan disiplin.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menydari bahwa karakter mandiri
dan tanggung jawab sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, maka kita harus
mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi bekal
dimasa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA
ttps://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB559521394.pdf
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c91ad7f2262/pengertian-tanggung-jawab-
dan-contohnya-dalam-masyarakat
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/comm-edu/article/download/
2515/681
https://id-id.facebook.com/notes/sd-it-nurul-jannah/karakter-mandiri-dan-
contohnya-dalam-kehidupan/482181208891402/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721612/pengertian-tanggung-jawab-
lengkap-dengan-contoh-bentuk-dan-ciri-cirinya

14

Anda mungkin juga menyukai