Anda di halaman 1dari 15

AMNIONSINTESI

S
KELOMPOK 1
PENGERTIAN
METODE UNTUK MENDAPATKAN CAIRAN AMNION DENGAN
MEMASUKKAN TROCAR HALUS DAN KANULA YANG STERIL
DALAM CANVAS AMNI MELEWATI DINDING ABDOMEN DAN
DINDING UTERUS UNTUK DILAKUKAN PEMERIKSAAN
KESEJAHTERAAN JANIN DALAM RAHIM.
TUJUAN AMNIONSINTESIS
 TINGKAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN JANIN
 KEMATANGAN PARU JANIN
 MENGETAHUI KELAINAN BAWAAN PADA
JANIN
 TINGKAT KEJERNIHAN DAN KEKERUHAN
AIR KETUBAN
INDIKASI

 Ibu berusia di atas 35 tahun

 Pasangan yang telah memiliki anak dengan ketidaknormalan kromosom

 Ibu yang membawa (karier) kelainan genetik X

 Menilai kematangan paru

 Menilai apakah terdapat spina bifida, anensefali maupun menilai kadar


bilirubin
KONTRA INDIKASI
 LETAK PLASENTA
 OLIGOHIDRAMNION

AMNIONSINTESIS MERUPAKAN HAL YANG BERESIKO,


SEHINGGA PENGGUNAANYA HARUS MEMILIKI MANFAAT
YANG LEBIH BESAR DARI PADA RESIKONYA
RESIKO
AMNIONSINTESIS
Resiko amnionsintesis dapat di bagi 2
bagian yaitu:

1. Resiko Pada ibu (kebocoran/infeksi


cairan ketuban, perdarahan/abortion,
kontraksi, persalinan preterm,)

2. Resiko Pada janin (cedera pada


janin, berkembangnya penyakit rhesus)

PRE NEX
V T
Amnionsintesis Dini
Pemeriksaan ini dilakukan pada usia kehamilan
11- 14 minggu. Biasanya cairan yang diambil lebih
sedikit yaitu 1 mL.

Karena lebih banyak resiko yang terjadi pada


amniosintesis ini, maka banyak rumah sakit tidak
menawarkan amniosintesis sebelum usia
kehamilan 14 minggu.
Ampionsintesis Kedua

Pada usia kehamilan 15- 20 minggu janin mencapai titik mampu


bertahan hidup maka manfaat amnionsintesis berubah dari fungsi
diagnostik genetik menjadi fungsi pemantauan kematangan paru,
serta untuk mengkaji kesejahteraan dan kematuritasan janin.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Larutan antiseptik

Jarum-jarum spinal ukuran 18, 20, 22 dengan panjang 17 inci (dalam buku
lain disebutkan panjang jarum 3-6 inchi, 8cm, 9 cm)

Spuit 20 cc

Spuit 3 cc

Lidocain

Handuk & duk bolong steril

Spesimen bersih berwarna cokelat

USG
PRINSIP PELAKSANAAN AMNIONSINTESIS

 Persetujuan (informend consent)

 Persiapan

 Penentuan lokasi amnionsintetis


PROSEDUR PELAKSANAAN

Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih dan


berbaring terlentang
Menentukan area amnionsintesis
Melakukan desinfektan dengan antiseptik dan
tempat pungsi dikelilingi dengan duk steril
Kemudian disuntikkan obat lokal anastesi
ditempat yang akan dilakukan pungsi

Masukan jarum menembus dinding perut ibu, lalu ke dinding uterus ibu,
kemudian diteruskan hingga masuk ke rongga amnion sambil dilakukan
pemantauan dengan USG, Lakukan aspirasi cairan amniom kedalam
spuit 10-20 cc

Observasi post amnionsintesis selama 20-30 menit.

Biasanya diperlukan waktu 2-3 minggu untuk mendapatkan hasil.


Perawatan pasien
 Ibu di anjurkan untuk tetap tenang

 Anjurkan ibu untuk memejamkan mata sebelum


jarum masuk (membantu meredakan kecemasan
pada ibu)

 Lakukan observasi pada ibu

 Dan anjurkan ibu untuk kembali ke dokter bila


terjadi penyulit.

PRE NEX
V T
ANALISA CAIRAN
AMNION Bila cairan amnion bewarna coklat
terang, merah gelap, atau cairan
bewarna anggur merupakan petunjuk
adanya pendarahan intraamnion.
Cairan amnion bewarna jernih hingga ke
kuningan berarti cairan amnion normal. Bila terdapat kadar alfa-fetoprotein,
Pada kehamilan lanjut cairan amnion hal itu menandakan adanya kelainan
pada janin.
mengandung bintik-bintik vernik dan
lanugo.CCAN Bila terdapat tingginya jumlah bilirubin
Bila cairan mengandung mekonium telah menunjukkan adanya bayi yang menderita
terjadi stres pada janin. anemia berat.
Cairan amnion berwarna coklat tembakau
biasanya berkaitan dengan kematian janin Adanya rasio lesitin dan spingomielin (L/S)
serta tes fosfatildilgliserol (PG) dapat
mengevaluasi kematangan paru janin.

PRE NEX
V T
KESIMPULAN
Amniosentesis pada umumnya aman dan dapat dipercaya, tetapi tetap
tidak bebas sama sekali dari faktor risiko. Penting sekali untuk
digunakan dengan selektif dan tetap dijelaskan kepada pasangan pasien
yang menginginkannya.

Resiko dan keuntungan tes harus dijelaskan kepada klien, dan harus
mendapat persetujuan tindakan. Jika ibu telah dites, diberi tahu bahaya
janinnya normal, kemudian melahirkan bayi yang cacat, profesional
perawat kesehatan dan laboraturium yang melakukan tes harus
bertanggung jawab.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai