Anda di halaman 1dari 20

Oligo dan Polihidramnion

Budi Darmawan
AMNION
• Cairan amnion merupakan komponen penting yang berperan
selama proses kehamilan
• terkait dengan perkembangan fetus dan hasil dari kehamilan
• Cairan amnion menciptakan ruang untuk pergerakan janin selama
berada di masa intrauterin, yang diperlukan untuk perkembangan
anatomi fetus
• Cairan amnion akan mendukung perkembangan menelan janin
yang memegang peran penting untuk perkembangan saluran
pencernaan, dan mendukung perkembangan pernapasan janin
yang diperlukan untuk perkembangan paru-paru.
• Cairan amnion juga berfungsi untuk melindungi janin terhadap
kompresi tali pusat dan melindungi janin dari trauma
• Jumlah cairan amnion bervariasi terkait
dengan usia gestasi
• Jumlah cairan amnion meningkat dari
sebanyak 30 mL pada usia gestasi 10
minggu
• 200 mL pada usia gestasi 16 minggu dan
mencapai 800 mL pada trimester kedua
• Jumlah normal dari cairan amnion pada
trimester ketiga berkisar antara 400 mL –
2.100 mL
Jumlah Cairan Amnion Terkait Usia Gestasi
Sumber: Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies. 7th ed.
Regulasi Cairan Amnion

Sumber: Williams Obstetric, 24th Ed.


Pengukuran Cairan Amnion
• Volume dari cairan amnion dinilai secara
semikuantitatif, dengan mengukur single
deepest pocket (SDP) atau indeks cairan
amnion (Amniotic Fluid Index-AFI)
Penempatan Transduser pada
Pemeriksaan Ultrasonografi
Sumber: Obstetrics: Normal and
Problem Pregnancies. 7th ed.

Normal SDP : 2-8cm


Normal AFI : 15-24cm
Oligohidramnion
definisi
• abnormalitas dari jumlah cairan amnion
• penurunan dari jumlah cairan amnion
• Diagnosis dibuat berdasarkan hasil
pemeriksaan ultrasonografi
• Oligohidramnion didefinisikan sebagai
pada AFI 5 cm atau single deepest
pocket 2 cm.
Terjadi pada kondisi
Faktor Fetus
o Agenesis renal
o Uropati obstruksi
o Ruptur spontan dari membrane
o Ketuban pecah dini
o Abnormalitas dari plasentasi
o Kehamilan lama
o IUGR berat

Faktor Maternal
o Dehidrasi-hipovolemik
o Hipertensi
o Insufisiensi uetroplasenta
o Sindrom antifosfolipid
PLASENTA
Solusio
Twin to twin transfusion

OBAT:
Prostalglandin syntase inhibitor
Angiotensin-converting enzyme inhibitor

IDIOPATIK
Komplikasi
• Amniotic band synd
• Malformation
• Ggn pertumbuhan janin
• Mekonium aspirasi
• IUFD
• Kematian neonatal
TATA LAKSANA
• Tatalaksana sesuai etiologi
• Penanganan awal : Rehidrasi dari Ibu ke
Janin
• Amnioinfusion:
Pemberian cairan kristaloid untuk
menggantikan cairan amnion yang hilang
untuk menghindari tekanan pada tali pusat
PoliHidramnion
definisi
• Cairan amnion >2000 cc
• AFI>24 cm

KLASIFIKASI
Polihidramnion diklasifikasikan menjadi 3,
berdasarkan nilai AFI dan SDP
• Ringan: AFI 25 - 29,9 cm, SDP 8 - 9,9 cm
• Sedang: AFI 30 - 34,9 cm, SDP 10 - 11,9 cm
• Berat: AFI 35 cm, SDP ≥ 12 cm
penyebab
Faktor Fetus
o Anomali Kongenital
o Aneuploidi
o Abnormalitas genetic
o Sindrom transfusi twin-to-twin
o Infeksi
o Abnormalitas plasenta
Faktor Maternal
o Idiopatik
o Diabetes mellitus tidak
terkontrol
o Perdarahan fetal maternal ß
gejala
• Perut tampak besar
• Sesak nafas
• Edema: ekstremitas bawah,
• vulva, dinding abdomen
• Maternal Oliguria
(karena penekanan ureter)
diagnosis
• Gejala klinis
• Palpasi sulit untuk tentukan bagian janin
• USG:
-untuk membedakan dengan kista ovarium
dan asites
-fetal abnormalitas: NTD, anensephali,
kel.GIT.
tatalaksana
• Sesuai etiologi
• Kasus ringan tak memerlukan
pengobatan
• Bila sudah disertai gx:dyspnea, nyeri
abdominal rawat:
-therapeuetic amniosentesis:500ml/h
(1500-2000cc)
-amniotomi: komplikasi prolaps tali pusat,
solusio plasenta
-Indometasin 1,5-3 mg/kgBB/day:
mengurangi produksi cairan dr paru
mengurangi produksi urin
meningkatkan pergerakan cairan
melewati menbran fetus
Thank You

Anda mungkin juga menyukai