Kembar
Oleh dr Yulice Soraya Nur Intan Sp. OG
Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Epidemiologi
1. Risiko ibu
2. Risiko janin
MATERNAL RISKS
1. Increased symptom of early pregnancy
2. Increased risk of miscarriage
3. The vanishing twin syndrome
4. Anemia
5. Preterm labor/delivery
6. Hypertension
7. Antepartum hemorrhage
8. Hydramnios
9. Possible need for prenatal hospitalization
10. Antepartum fetal death
11. Risk of operative delivery
12. Increased likelihood of CS
13. Postpartum hemorrhage
14. Postnatal problems
FETAL RISKS
1. Stillbirth or neonatal death
2. Preterm labor and delivery
3. Intrauterine growth restriction
4. Congenital abnormalities
5. Twin – twin transfusion
6. Hydramnios
7. Cord accident
8. Risk of asphyxia
9. Operative vaginal of delivery, especially for the second
twin
10. Death of co-twin
MEKANISME KEMBAR
Disigotik
Monosigotik
Mekanisme kembar dizigotik
• Pembelahan sebelum inner cell mass dibentuk dan lapisan luar blastokist
belum menjadi khorion (72 jam pertama sesudah fertilisasi)Kembar
monozygot diamnion, dikorion kejadian: 30 %
• Deteksi dini
• Menentukan lebih awal
khorionisitas
• Deteksi kemungkinan kelainan janin
• Pengamatan secara reguler (ANC)
• Saat tepat menentukan persalinan
• Cara persalinan
POLIHIDRAMNION
Pengertian
b. Hidramnion kronis
Pertambahan air ketuban terjadi selama perlahan- lahan dalam
beberapa minggu atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan
lanjut dengan jumlah cairan dapat mencapai 4-5 liter. Frekuensi dari
hidramnion kronis adalah 0,5-1%.
Lanjutan……
■ Menurut hasil USG
a.Mild hydramnion (hidramnion ringan), bila kantung amnion mencapai 8-
11 cm dalam dimensi vertikal. Insiden sebesar 80% dari semua kasus
yang terjadi.
b.Moderate hydramnion (hidramnion sedang), bila kantung amnion
mencapai 12-15 cm dalamnya. Insiden sebesar 15%.
c.Severe hydramnion (hidramnion berat), bila janin ditemukan berenang
dengan bebas dalam kantung amnion yang mencapai 16 cm atau lebih
besar. Insiden sebesar 5%.
Gejala dan tanda hidramnion
■ Inspeksi
- Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut berkilat, retak-retak
kulit jelas dan kadang-kadang umbilikus mendatar
- Jika akut, ibu akan terlihat sesak dan sianosis serta terlihat payah membawa
kandunganya
■ Palpasi :
- Perut tegang dan nyeri tekan, edema perut, tungkai dan vulva
- Susah dirasakan bagian janin.
- Fundus uterus terlalu besar melebihi
dari batas normal.
■ Auskultasi :
- Sukar didengar denyut jantung janin (DJJ).
Pada ibu
Solusio plasenta
Antonia uteri
Perdarahan post partum
Retensio plasenta
Syok
Kesalahan-kesalahan letak janin
menyebabkan partus jadi lama.
Peningkatan insiden seksio cesarean
Lanjutan ………….
■ Pada janin
Prognosanya agak buruk (mortalitas kurang lebih 50%) terutama
karena :
Kongenital anomaly
Prematuritas
Komplikasi karena kesalahan letak anak, yaitu pada letak lintang
atau tali pusat menumbung
Eritoblastosis.
Diabetes mellitus
Solution placenta jika ketuban pecah tiba-tiba
peningkatan angka kematian perinatal.
PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT
INTRAUTERIN (PJT)
=INTRAUTERINE FETAL
RESTRICTION(IUGR)
PENDAHULUAN
: menunjukkan
■ Kecil MasaKehamilan (KMK/SGA)
■ Hipertensi kronis
■ Hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan
■ Penyakit jantung sianotik
■ Diabetes Klas F atau lebih
■ Hemoglobinopathies/anemia berat
■ Penyakit autoimun
■ Malnutrisi kalori-protein /malabsorpsi
■ Merokok, alkohol
■ Narkoba
■ Malformasi uterus
■ Thrombophilia
ETIOLOGI : PLASENTA
■ Kehamilan Ganda
■ Twin-to-twin transfusion
■ Anomali kongenital (trisomi 13, 18, 21)
■ Infeksi intrauterin : AIDS, TORCH
■ Tidak diketahui penyebabnya 40%
FAKTOR WAKTU TIMBULNYA
SEBAB
■ Ada hubungan etiologi-umur kehamilan
1. Pada trim I: PJT simetris(tipe I)
kepala dan abdomen proporsional
2. Pada trim II: PJT asimetri (tipe II)
kepala dan abdomen tidak
proporsional, kalau sebab timbul
pada akhir kehamilan dan sebentar maka berat badan >10
persentil
3. Pada trim III: PJT intermediet (tipe III)
PJT Simetris dan Asimetris
Simetris Asimetris
Pada janin normal, berat otak kira-kira 3 kali berat hepar. Pada PJT
asimetris berat otak janin dapat mencapi 5-6 kali berat hepar.
KOMPLIKASI
■ Dalam persalinan:
1. Aliran darah dalam intervilli <<
Transfer O2 << hipoksia
Kontraksi uterus deselerasi lambat
2. Progresif akumulasi as laktat
asidosis, defisit basa >>, pH turun
KOMPLIKASI
1. So-sek rendah
2. Riwayat keluarga PJT
3. Riwayat Obst jelek/pernah PJT
4. Berat badan/kenaikan berat badan selama
hamil rendah
5. Kehamilan dengan komplikasi obstetri
6. Kehamilan dengan komplikasi medik
DIAGNOSIS JTL
■ Klinis:
Mengenal faktor risiko
TFU
■ USG:
Menentukan um keh
Estimasi berat badan janin
BPD serial
AFI
Dinamika dan fungsi janin
■ Biofisik: CTG
■ Biokimia: Estriol, hPL
TINGGI FUNDUS UTERI
■ NST
■ CST
■ Dikatakan pemeriksaan NST 2 x seminggu lebih baik untuk
memantau kesejahteraan baik bila bersama BPP 1 kali
seminggu
■ NST nonreaktif atau pada CST terdapat deselerasi lambat
yang persisten gawat janin
UJI BIOKIMIAWI
■ Infus:
1. Maltose 10%: 70-80 tetes/menit
– selama 5 hari berturut-turut
– (untuk idiopatik)
2. Glukose: untuk malnutrisi
3. Asam amino
– Obat anti trombose: heparin, dipyridamole, aspilet
– Obat vasodilator: hydralazine
– Oabat tokolitik: beta simpatomimetik
CARA PERSALINAN
KEHAMILAN DENGAN JTL
■ Cara persalinan tergantung pada:
- presentasi
- berat janin
■ Pres-kepala berat 1500-2000 –
■ pervaginam (pres-bo surviv rate <)
■ Pres-kep BBLRel < 70% - SC
■ Faktor lain:
- Ripening cervix
- Kemampuan pemantauan janin
- Kemampuan perawatan BBLR/BBLSR
Sumber