Pembimbing :
dr. H. Didi Askari Pasaribu,.Sp.OG
PENDAHULUAN
suatu kehamilan
dengan dua janin atau
lebih : dapat berupa
kehamilan ganda /
gemelli (2 janin),
triplet (3 janin),
kuadruplet (4 janin),
quintuplet (5 janin)
dan seterusnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Kehamilan kembar atau kehamilan multiple adalah suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multiple
dapat berupa kehamilan ganda / gemelli (2 janin), triplet (3
janin), kuadruplet (4 janin), quintuplet (5 janin) dan
seterusnya.
Kehamilan multiple terjadi jika dua atau lebih ovum
dilepaskan dan dibuahi (dizigotik) atau jika satu ovum yang
dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio
(monozigotik).
Klasifikasi
Kehamilan Kembar Monozigotik
yang terjadi dari satu telur.
\
3. Superfekundasi dan
superfektasi
Epidemiologi
Frekuensi kehamilan kembar berdasarkan rumus Hellin :
1.
Gemelli 1 : 89
2.
Triplet 1 : 7.921
3.
Kuadriplet 1 : 704.969
4.
Quintiplet 1 : 62.724.241
Bangsa Negro di Amerika Serikat mempunyai frekuensi yang tinggi dari pada bangsa kulit putih. Angka
tertinggi ditemukan di Finlandia dan terendah di Jepang.
Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan primipara frekuensi kehamilan
kembar naik sampai 18,9 per 1000 persalinan untuk oktipara
Etiologi
Bangsa, hereditas, umur, dan paritas hanya mempunyai
pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2
telur.
Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa,
hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali
mempengaruhi
terjadinya
kehamilan
kembar
itu.
Diperkirakan sebabnya ialah : faktor penghambat pada
masa pertumbuhan dini hasil konsepsi.
Patofisiologi
Kembar monozigotik : ketika sel telur tunggal terbuahi dan
membentuk
satu
zigot
(monozigotik).
Dalam
perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi
embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi
janin yang berbagi rahim yang sama.
Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") :
zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang
berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat
pada dinding rahim yang tebuahi oleh sel-sel sperma pada
saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi
kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang
ke tuba fallopii yang apabila mereka terbuahi akan
memunculkan lebih dari satu zigot.
Diagnosis
Anamnesis
Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tua kehamilan
Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
Uterus terasa lebih cepat membesar
Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar
Auskultasi
Terdengarnya denyut jantung janin yang letaknya berjauhan dengan
perbedaan kecepatan setidaknya 10 dpm;
Laboratorium
Nilai hematokrit dan hemoglobin serta jumlah sel darah
merah menurun, berhubungan dengan peningkatan
volume darah. Anemia mikrositik hipokrom sering kali
muncul pada kehamilan kembar.
Ultrasonografi
DIAGNOSIS PASTI
a.
b.
c.
d.
Komplikas
i
IBU
JANIN
Anemia
Hipertensi
Partus prematurus
Atonia uteri
Perdarahan pasca persalinan
Prematuritas
Hyalin Membran Disease (HMD)
Asfiksia saat kelahiran atau depresi
napas perinatal
Infeksi Streptococcus group
KRangkaian perfusi balik arteri pada
janin kembar (twin reverse-arterialperfusion/TRAP)
Vanishing Twin Syndrome
Twin-to-twin Transfusion Syndrome
Kembar Siam
Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)
Prognosis
Bahaya bagi ibu dengan kehamilan kembar lebih tinggi dari
pada kehamilan tunggal.
Angka kematian perinatal tinggi
Kematian bayi kedua lebih tinggi dari pada bayi pertama
OLIGOHIDRAMNION
Plasenta
Ibu
1.
Abnormalitas kromosom
1.
Solusio
1.
Insufisiensi uteroplasenta
2.
Anomali kongenital
2.
2.
Hipertensi
3.
Restriksi pertumbuhan
3.
Preeklampsia
4.
Kematian
4.
diabetes
5.
6.
Ruptur membran
Prognosis
Keluaran janin pada umunya
buruk
pada
oligohidramnion.
Shenker
dkk.,
(1991)
menguraikan 80 kehamilan yang
hanya
setengah
janinnya
selamat.
PREEKLAMPSIA RINGAN
Adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan
menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya
vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel
Pada preeklampsia ringan tanda dan gejala :
Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval
pemeriksaan 6 jam.
Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval
pemeriksaan 6 jam.
Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
Proteinuria 0,3 g atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2
pada urine kateter atau urine aliran pertengahan.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
No. RM: 51.27.62
MRS
: 18 januari 2016, pukul 14 : 34
Nama Pasien : Ny. M
Umur : 38 tahun
Agama: Islam
Alamat: Jalan KH. Umar Hasan, RT 002, Dusun I, Desa
Bangun Jaya, kecamatan Tanjung Batu, Sumatera Selatan
Pendidikan
: SD
Keluhan Utama
Ingin melahirkan
PEMERIKSAAN FISIK
Status
Generalis
( saat masuk
RS tanggal
18 januari
2016)
Pada pemeriksaan
obstetri saat masuk
rumah sakit tanggal
18 januari 2016 pada
pukul 14.34 WIB
didapatkan :
Pemeriksaan luar :
Abdomen
Palpasi: Tinggi fundus uteri
2 jari dibawah prosessus
xiphoideus, memanjang,
punggung kiri, preskep
dengan gemelli, DJJ 148
x/menit
Pemeriksaan Dalam:
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS
G5P3A1 HAMIL PRETERM INPARTU JANIN GEMELLI HIDUP
DENGAN OLIGOHIDRAMNION DAN PER
TERAPI
Tanggal 18 januari 2016 (di PONEK)
Observasi KU dan TV
IVFD RL : D5% gtt 20 x/menit
Inj. Dexametasone 3 x 1 amp (10 mg)
Amoxicilin 3 x 1 (500 mg) P.O
Nipedipine 3 x 1 tab (10 mg)
R/ transfusi 2 kolf PRC, perbaikan Hb > 10 g/dl
Pasang kateter
FOLLOW UP
IV. PEMBAHASAN
Telah dilaporkan sebuah kasus dari seorang pasien berjenis
kelamin perempuan berusia 38 tahun yang masuk ke PONEK RSUD
Palembang Bari pada tanggal 18 januari 2016 pukul 12.34 WIB.
Dengan keluhan utama ingin melahirkan. Os mengaku hamil
sembilan bulan dengan kehamilan kembar. Os sudah USG dengan
dr. Kurniawan Sp.OG dinyatakan kembar dan ketuban minimal.
Dari data rekam medik didapatkan identitas pasien, keluhan
utama, riwayat perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosis,
hasil pemeriksaan penunjang dan terapi. Berdasarkan analisis
menggunakan data yang sudah didapatkan bahwa data tidak
lengkap.
DIAGNOSIS
Diagnosis pada kasus ini
sehingga dapat dihitung usia
kurang tepat dilihat dari
kehamilannya 37 minggu (aterm)
anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Didapatkan HPHT: 23-42015
belum inpartu dengan PER
Gerakan janin masih
dirasakan, riwayat keluar airair (-) TD 140/90 mmHg
Riwayat USG Oligohidramnion Sehingga dapat didiagnosis G5P3A1 hamil
37 minggu belum inpartu dengan
+ Gemelli presentasi kepalaOligohidramnion + PER + janin gemelli
kepala.
hidup Presentasi kepala-kepala.
Tatalaksana yang
diberikan sebaiknya
pemberian cairan
intravena sudah
benar,
Tatalaksa
na
injeksi dexametasone
sebenarnya diberikan 2 x 2 amp
(10 mg) dan diberikan pada usia
kehamilan pada minggu ke 2734 selam dua hari, jadi
pemberian dexametasone
sebenarnya sudah tidak perlu.
Pemberian amoxicilin
tablet sebenarnya kurang
tepat karena pada pasien
ini sudah dipasang infus
jadi sebaiknya antibiotik
diberikan secara
intravena saja.