Anda di halaman 1dari 33

Primigravida Hamil 35-36 minggu

dengan Partus Prematurus Iminens,


Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
Rahmad AZ, S. Ked
70 2010 027

PENDAHULUAN
Partus Prematurus Iminens (PPI)

Berbahaya bagi neonatus


Fasilitas kesehatan

TINJAUAN PUSTAKA
PPI

multifaktor
Usia gestasi 20 minggu
37 minggu

Kriteria diagnosis

PPI

tokolitik

Pematangan paru

Terminasi kehamilan

Status Pasien
Nama
:Ny. S
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama
:Islam
Pendidikan
:SLTA
Pekerjaan
:IRT
Alamat
:Jl. Sabar rt 31 rw004 SU 1
MRS
:22-9-2014 pukul 11.00 WIB

Riwayat Perjalanan Penyakit


Satu hari sebelum mrs, os merasakan perutnya
mulas menjalar ke pinggang makin lama makin
sering sejak sore hari. Os merasa sangat tidak
enak saat itu namun belum ada cairan yang
keluar.

Pukul 02.00 WIB tanggal 22 September, os


langsung ke IGD RSMP karena keluar air-air
cuma 1 kali namun banyak. Os masih merasakan
mules sejak dari sore kemarin. Os merasa
gelisah dengan keadaannya.

Ini merupakan kehamilan pertama os. selama


kehamilan os mengaku tidak pernah
memeriksaakan kehamilannya. HPHT pada
tanggal 18 Januari 2014, taksiran partus pada 25
Oktober 2014. Siklus Haid teratur setiap 28 hari
dan dalam satu hari menghabiskan kurang lebih
dua pembalut.

Riwayat penyakit sistemik disangkal, riwayat


penyakit dalam keluarga disangkal. Riwayat
perut diurut disangkal, riwayat trauma
disangkal, riwayat post coitus (-), riwayat
keputihan (-). Pergerakan janin masih
dirasakan.

Riwayat Perkawinan : 1 x lamanya 1 tahun.


Riwayat Reproduksi : Menarche umur 12
tahun, haid teratur, siklus 28 hari, lamanya 7
hari.
Riwayat Obstetri : Primigravida
Riwayat sosial ekonomi : Sedang
Riwayat gizi
: Nafsu makan baik dan tidak
ada gangguan pada miksi maupun defekasi

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,3oC

Anemia : -/ Gizi : Sedang


Jantung : HR 80x/m,Bunyi jantung I dan II normal,
Reguler, Murmur (-), gallop (-)
Paru : Vesikuler (+) Normal, Wheezing (-), Ronkhi
(-)
Hati/limfa : Sulit dinilai
Refleks fisiologis : +/+
Refleks patologis : -/ BAK
: Biasa

BAB
: Biasa
Turgor kulit
: Biasa
Mata cekung
: -/Edema pretibial : -/TFU
: 3 jari di bawah proccessus
xyphoideus

Status Obstetri (22 September 2014)


Hari pertama haid terakhir (HPHT) 18 Januari
2014.
Pemeriksaan luar:
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah proccessus
xyphoideus, detak jantung janin 139 kali/menit
teratur, letak janin memanjang, punggung kiri,
terbawah kepala, His 2x/10/35,.

Pemeriksaan Dalam:
VT : portio lunak, anterior, pembukaan
kuncup, pendataran belum dapat dinilai,
ketuban (+), terbawah kepala, penurunan
floating, penunjuk belum dapat dinilai.
Pemeriksaan panggul:
Tidak dilakukan

DIAGNOSIS KERJA
Primigravida hamil 36 minggu dengan partus prematurus imminens,
janin tunggal hidup presentasi kepala.

PROGNOSIS
Ibu dan janin: dubia ad bonam.

Terapi
IVFD D5 drip MgSO4 40% gtt XX/menit
Inj. Dexametason 3x 1 amp selama 2 hari
Parasetamol 3 x 1 tab.
Amoxicillin 3 x 1 tab
Histolan 2 x tab

Evaluasi

23 September 2014:
TD : 110/70 mmHg
RR : 23x/menit
T : 36,70C
Nadi : 81x/menit
Hasil USG : kesan cairan amnion minim, Amnion Fluid
Indeks 4 kuadran 2,89
Tampak JTH preskep
Biometri : BPD ~ AC 36 minggu; FL ~ 36 minggu
Ketuban kesan oligohidramnion
Plasenta letak normal

Keluhan : mulas berkurang


Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar:
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah proccessus
xyphoideus, detak jantung janin 143 kali/menit
teratur, letak janin memanjang, punggung kiri,
terbawah kepala, his 1x/10/30.

Hasil pemeriksaan laboratorium:


Darah rutin :
Hb
: 11 gr%
Eritrosit
: 4.3jt/mm3
Leukosit : 13700/mm3
Hematokrit : 32 %
Hitung jenis : 1/0/1/79/13/6
LED
: 76mm/jam
Urin rutin :
Protein (-)
Glukosa (-)
Keton (-)
Leukosit (++)
Eritrosit (-)
Epitel (+)

Diagnosis:
Primigravida hamil 36 minggu dengan partus
prematurus imminens + oligohidramnion, janin
tunggal hidup presentasi kepala

Terapi:
Rencana terminasi pro sc
Pematangan paru dahulu selama 2 hari dengan
inj. Dexametason 3x1 amp
Amoxicillin 3x1 tab
Histolan 2x tab
IVFD D5 drip MgSO4 40% gtt XV/mnt

24 September 2014
S: Os. mengaku nyeri perut, dan mulas.
O:
KU : Baik

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

RR : 21x/menit

Kontraksi : (-)

Bloodsign : (-)

discharge : keluar air-air sedikit

DJJ : 140x/menit

Status obstetrikus:
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah proccessus
xyphoideus, detak jantung janin 140 kali/menit teratur,
letak janin memanjang, punggung kiri, terbawah
kepala, his 3x/20/45.
VT : portio lunak, anterior, pembukaan 2, pendataran
50%, ketuban (+), terbawah kepala.
Diagnosis:
Primigravida hamil 36 minggu dengan partus
prematurus imminens, janin tunggal hidup presentasi
kepala.

Terapi:
IVFD D5% gtt XV/menit
Injeksi Dexamethasone 3 x 1 amp IV hari ke2.
Amoxicilin 3 x 1 tablet peroral.
Histolan 2x tablet per oral.

25 September 2014
Persiapan SC dilakukan
Pemasangan urine catheter menetap
S: os merasa gelisah, mulas masih ada
O: TD : 110/60 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 83x/menit
DJJ : 128x/menit
Pemeriksaan dalam tidak dilakukan.

26 September 2014
SC dilakukan pukul 10.00WIB
Bayi lahir pukul 10.15 WIB, perempuan dengan
berat 2900 gram dan panjang badan 48 cm. bayi
langsung dirujuk karena masuk kriteria
tersangka infeksi.
Tindakan selesai pukul 11.10 WIB

Post SC:
TD : 100/50 mmHg
T : 36,30c
Nadi : 86x/m
RR : 21x/m
Nyeri luka opersai (+)

Terapi post SC:


IVFD RL gtt xx/m
Metronidazole IV
Inj Ketorolac
Inj Kloneks
Induksin drip RL
Boleh makan dan minum
Imobilisasi 24 jam

Pembahasan
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
pasien ini memenuhi kriteria diagnosis
persalinan preterm yaitu usia gestasi 22 37
minggu (pada pasien usia gestasi 36 minggu),
his 1x/10/30 (pada pasien his 3x/20/45),
dilatasi 2 cm atau perubahan dilatasi dalam
waktu 1 jam (pada pasien pembukaan 2 cm),
pendataran 50-80% (pada pasien pendataran
50%).

Sehingga diagnosis pasien Primigravida hamil


36 minggu dengan partus prematurus iminens +
oligohidramnion, janin tunggal hidup presentasi
kepala. Namun, saat bayi pasien lahir berat
badan bayi > 2500 gram (bayi pasien beratnya
2900 gram) sehingga perlu ditinjau kembali
adakah kesalahan pada anamnesis atau tidak
karena berat badan bayi harus <2500 gram agar
bisa dikatakan partus prematurus iminens.

Dalam menghadapi kasus PPI ada 3 kemungkinan,


yaitu :
Mempertahankan kehamilan sehingga janin dapat
lahir se-aterm mungkin.
Menunda persalinan 2-3 hari untuk dapat
memberikan obat pematangan paru janin
Membiarkan terjadi persalinan
Pada pasien dilakukan tindakan SC, namun dari
hasil follow up tidak ditemukan indikasi yang
cukup mendukung untuk dilakukannya tindakan.

Kesimpulan
Diagnosis pada kasus ini sudah tepat
Penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat,
namun untuk terminasi kehamilannya kurang
tepat karena tidak ada indikasi yang cukup kuat
untuk dilakukan SC.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai