Risti Graharti
Edisi
Stase Minor
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Buku ini sengaja dibuat untuk memperlancar teman-teman sejawat melewati stase THT.
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang dikumpulkan oleh penulis dari berbagai catatan kakak tingkat
dan teman-teman sejawat yang berhasil dikumpulkan. Terimakasih kepada semua yang telah
berpartisipasi menyumbang bahan untuk buku ini.
Bahan ini disadari tidak sempurna, masukan teman-teman diharapkan dapat memperkay abuku
ini. Diary ini masih akan terus mengalami update dan diwariskan oleh penulis utama kepada dokter
muda periode selanjutnya. Mengganti hak cipta dengan nama kalian atau ucapan terima kasih tanpa
menyumbang apapun ataupun tanpa izin penulis utama merupakan sikap yang
sangat tidak
profesional dan tidak menghargai kerja keras serta waktu yang dibutuhkan penulis utama. Maka
mulai edisi ini, diary ini diproteksi.
Saya menunggu masukan dan saran teman-teman untuk terus memperbarui diary dokter muda
ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat walau sedikit. Semoga lancar kepaniteraan klinik temanteman sejawat.
Bandar Lampung, 12 November 2014
Risti Graharti
0918011073
graharti@yahoo.com
PERCEPTOR :
1. dr. Fatah Satya Wibawa, Sp. THT-KL
2. dr.Hanggoro, SP. THT
ASISTEN PERCEPTOR :
dr. Yeni Octarina
THANKS FOR:
Allah SWT, Mamah-Papah, Adik-adikku tercinta, kak George, dan keluargaku
Widhi Astuti, Yeni Octaria Bukit, Debora Febrina,Aprilia Elisabeth, Edy Timanta Tarigan, Satya Adi
Nugraha
UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
JUNI 2013
graharti@yahoo.com
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
Karakter Perceptor
IV.
graharti@yahoo.com
graharti@yahoo.com
graharti@yahoo.com
2.
3.
RUANGAN
dr. Hanggoro
dr. Fatah
dr. Hanggoro
dr. Fatah
dr. Hanggoro
dr. Fatah
OK
Bisa
siapa
saja
POLI
dr. Fatah
dr. Hanggoro
dr. Fatah
dr. Hanggoro
dr. Fatah
dr. Hanggoro
Datang pagi jam setengah 8 di ruang Anggrek, jangan lupa absen di meja dr. Yeni (absen kita buat
sendiri pada hari pertama lalu dikumpul di meja dr. Yeni).
1.
a.
OK + Ruangan
Ruangan
Follow up pasien di ruangan meliputi TTV dan Keluhan saja. Jika pasien baru beserta riwayat
penyakit.
# Jika kalian kerajinan tetep bakal dicoret status kalian di les nya.
# Disarankan datang jam 7 pagi.
Jika jadwal dr. Hanggoro di ruangan, salah seorang anggota kelompok tinggal di ruangan
untuk menunggu visit dr. Hanggoro
b. OK
Antar pasien setelah operan kakak-kakak perawat, kira-kira jam 8nan.
Periksa apakah pasien sudah menandatangani lembar persetujuan medis dan melengkapinya
dengan fotokopi KTP 1 buah pada lest pasien
Tulis nama dan ttd kalian di lest pasien pada kolom pengantar pasien
Atur pasien agar ganti baju di RR
Kalian ganti baju OK
Tunggu pasien, atau bawa lest langsung ke OK 4 (THT selalu di OK 4)
#karena dr. Fatah tiba-tiba nongol dan pernah kejadian kelewatan satu operasi kemarin T.T
Bantu persiapan pasien operasi, bantu dr. Pakai baju dan bantu kakak perawat
On look
Tanya jika ada pertanyaan
2. Poliklinik
a. Pertama di poli, belum boleh periksa. Jika sudah bimbingan dengan dr. Fatah, dan bisa menjawab
pertanyaan, kalian baru diperbolehkan memeriksa pasien.
Untuk memeriksa pasien siapkan :
Handuk, ambil dari lemari
2 bengkok kecil. Satu diisi sabun baru diisi air, satu kosomg
2 spatula lidah
2 spekulum hidung
Otoskop (kumpulkan uang kas untuk beli baterai)
Pada lest poliklinik tulis:
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Pengobatan, Riwayat Alergi Obat
Hasil Pemeriksaan Fisik
graharti@yahoo.com
Jika sudah selesai dengan tugas masing-masing kembali ke Anggrek. Poli biasanya selesai jam
setengah 1, OK biasa selesai jam 12. Kalau ada bimbingan dr. Fatah bisa sampai jam 2. Jangan lupa
absen pulang! Khusus THT sudah bisa pulang jam setengah 2
# jangan diikutin!
Kami diantara jam setengah 1 sampai setengah 2 biasanya makan di luar dulu, tanpa kembali ke
Anggrek. Setelah jam setengah 2, kami ke Anggrek untuk absen dan pulang hehe.
graharti@yahoo.com
10
OPERASI
A. PERSIAPAN OPERASI
1.
2.
Pasien-pasien yang akan menjalani operasi dapat berasal dari poliklinik rawat jalan atau dari
ruang rawat inap di RSUD dr.H. Abdul Moeloek; direncanakan oleh dokter spesialis THT-KL di
RSUD dr.H.Abdul Moelek (dituliskan pada status rawat jalan/status rawat inap ) ataupun kiriman
dokter spesialis THT-KL dari luar RSUD dr.H.Abdul Moelek.
Pasien-pasien yang akan menjalani operasi harus mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap
dari dokter yang merencanakan operasi
Pasien yang akan menjalani operasi harus memenuhi kelengkapan:
Cek Laboratorium darah : di lembar terlampir, Rontgen Thorax
Anak: Komsul ke anak, Anestesi
Dewasa >40 tahun
: Jantung, IPD, Anestesi
3.
4.
5.
6.
dan
Jenis operasi yang akan dikerjakan
Jeis pembiusan yang direncanakan
Konsulen yang akan mengerjakan
Pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Konsul-konsul pre-operatif sampai persetujuan bagian anestesi
Waktu operasi yang direncanakan (dijadwalkan di anggrek)
Administratif
Pasien-pasien yang akan menjalani operasi harus melaporkan diri ke Anggrek sehari sebelum
jadwal operasi agar dapat dipastikan memenuhi kelengkapan tersebut di atas dan didaftarkan ke
instalasi bedah pusat.
Pasien-pasien yang menjalani operasi harus melaksanakan prosedur standar persiapan preoperatif,
yaitu:
mengisi dan menandatangani surat izin operasi/tindakan
Puasa 6-8 jam pre-operatif; jika direncanakan dalam anarkose umum (pasien tidak puasa obat;
obat-obatan yang sedang dikonsumsi tetap dikonsumsi sesudai jadwalnya)
Persiapan khusus, tergantung operasi yang akan dilakukan
(pemeriksaan atau instruksi khusus yang tertulis dalam status rekam medik, cukur daerah
operasi, dsb)
graharti@yahoo.com
11
B. JENIS OPERASI
AWO : athrostomi washed out
Untuk pasien askes dan jamkesmas, yang lain tidak
TE : tonsilektomi
TA : tonsiloadenoktomi
FESS
Teknik operasi pad asinus paransal dengan menggunakan endoskopi yang bertujuan
memulihkan muciciliary clearance dalam sinus. Prinsipnya adalah membuka dan
membersihkan daerah kompleks osteomeatal yang menajdi sumber penyumbatan dan infeksi
sehingga ventilasi dan drainase sinus lancar kembali melalui ostium alami.
Indikasi
Rinosinusitis kronik atau sinusitis akut berulang dan polip hidung yang telah diberi terapi
medikamentosa yang optimal
Rinosinusitis dengan komplikasi dan perluasannya, mukoksa, sinusitis alergi berkomplikasi atau
sinusitis jamur yang invasif dan neoplasia
C. POST OPERASI TONSILO-ADENOIDEKTOMI
1.
2.
3.
4.
5.
Observasi; dapat dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis yang bertugas di ruang pemulihan,
ruang observasi, atau ruang rawat inap.
Hal-hal yang harus diobservasi adalah kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi, suhu, dan
perdarahan
Jika dalam observasi hal-hal tersebut di atas ditemukan sesuatu yang tidak normal, segera
dilaporkan kepada dokter operatornya
Pastikan bahwa infus ringer laktat terpasang dan mengalir lancar dengan kecepatan tetesan
antara 10-20 tetes per menit, kecuali dimintakan secara khusus oleh dokter operator maupun
dokter lainnya (dituliskan dalam status rekam medik), baik jenis maupun kecepatan tetesannya
Pastikan posisi tidur pasien miring ke kiri atau ke kanan, mendekati telungkup, agar jika terjadi
perdarahan pasien dapat mengeluarkan darah tersebut dengan cara meludahkannya dan tidak
sampai menelannya
6. Kompres es sekitar leher pasien untuk memeperkecil resiko perdarahan yang mungkin dapat
terjadi
7. Pastikan bahwa pasien tetap menjalani puasa sampai bising usus (+) atau jika pasien sudah
sadar penuh, agar tidak terjadi aspirasi
8. Diet yang diberikan adalah makanan cair
9. Pastikan bahwa pasien mendpatkan obat sesuai dengan instruksi dokter operator atau dokter
lainnya (tertulis dalam status rekam medis)
10. Pasien dapat dipulangkan setelah dilakukan evaluasi oleh dokter operator atau dokter lainnya
setelah dipastikan resiko yang terkait dengan komplikasi operasi dinilai tidak ada atau minimal
graharti@yahoo.com
12
OBAT-OBAT THT
KASUS
OBAT
Serumen
Veruka vulgaris
Tonsilitis akut
Faringitis
OMSK
Sinusitis
graharti@yahoo.com
13
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
3.
14
5.
graharti@yahoo.com
15
6.
7.
8.
a.
16
c.
d.
e.
f.
graharti@yahoo.com
17
Cara 2
Minta pasien membuka mulut
Masukkan lampu (volt srendah mungkin, watt besar lebih bagus) yang telah diselubungi
tabung gelas kedalam mulut pasien
Mulut pasien ditutup
Nilai cahaya yang memancar dari mulut dan bibir atas pasien, tutup dengan tangan kiri
Hasil
dinding depan di bawah orbita tampak bayangan seperti bulan sabit
Interpretasi
perbedaan terangnya sinus kiri dan kanan dinilai dengan skor 0-3 atau 1-4. Dimana hasil
bermakna jika salah satu sisi lebih gelap atau lebih terang. Bila kedua-duanya sama tidak bisa
disimpulkan dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
0
1
2
3
Sangat gelap
Gelap
Terang
Sangat terang
1
2
3
4
2.
18
Medika mentosa
Operatif
Bila dari anamnesis tidak didapatkan riwayat pengobatan sebelumnya maka operatif bukan
pilihan pertama
Riwayat Penyakit Keluarga
Terkait penyakit yang herediter
4.
a.
4.
5.
6.
graharti@yahoo.com
19
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
24.
25.
graharti@yahoo.com
20
Perforasi sub total masih bisa sembuh dengan regenerasi selnya. Karen ayang berpengaruh
adalah sifat perforasinya fibrotik-ada penebalan pad apinggir luka, yang artinya tidak bisa
regenarasi dan harus timpanolasti atau tepi luka tanpa penebalan.
26. Pilihan terapi pada OE topikal atau sistemik?
Topikal yang berkepanjangan dapat menyebabkan otomikosis dan ototoksik.
Bila topikal tidak bagus diberi sistemik.
Laukan kultur dan uji resistensi bila >5hari tidak sembuh
Atau sistemik diberikan bila kita curiga infeksi sudah menyebar melebihi jarinagn superficial.
Bagaimana mengetahuinya? Infeksi lanjut dpat dicurigai bila ada nyeri tekan tragus atau nyeri
tarik aurikula. Sedangkan nyeri lokal pada infeksi superficial saja.
27. Beda faringitis bakteri dan viral ?
D. BIMBINGAN dr. FATAH IV
1. Kenapa pada pasien sinusitis diberikan antibiotik selama 10-14 hari walaupun gejala sudah
hilang?
Karena penelitian menyatakan begitu
2. Pada pasien dengan keluhan utama tinitus, mengapa diagnosisnya OE?
Karena dari pemeriksaan fisik didapatkan penyebab tinitus adalah serumen yang menyebabkan
OE, sehingga kita hrus menghilangkan etiologinya
Tinitus dapat juga disebabkan oleh OMA dan perforasi membran timpani.
3.
4.
5.
21
SINUS
Infeksi
perikontinuitatum
Sumbatan KOM
Hipersekresi
hipersalivasi
maksila
V
frontalis
V
ethmoidalis
V
Sphenoidalis
V
V
V
v
V
V
v
Patofisologi ?
6.
subglotic
Sesak
Menutupi
rima
glotis
Obstruksi saluran
napas
Menutupi
jalan
nafas / trakea
graharti@yahoo.com
22
Air memiliki tegangan dimana dalam kasus ii anomali air sebagia cairan berlaku, air dalam tabung
yang sempit mengisi penuh dan memiliki tegangan sehingga tidak bisa keluar. Untuk
menghilangkan tegangan itu, dimasukkan air agar seluruh tabung terpenuhi dan tegangan air
hilang sehingga air dpaat keluar.
11. Kenapa sinusitis maksilaris dextra lebih banyak dibadingkan sinusitis maksilaris isnistra?
Jika ada infeksi dentogen, mungkin saja terjadi sinusitis pada salah stau sinus.
Berdasarkan sunah nabi, kita disarankan untuk tidur miring ke kanan- meatus di letak tertinggi.
Sedangkan bial tidur miring ke kiri meatus kiri terletak di daerah terendah. Sehingga orang-orang
yang tidu rmiring ke kiri lebih banyak terkena sinusitis maksilaris dextra.
12. Indikasi operasi tonsilitis?
Tonsilitis yang merdang 3 kali dalam setahun
13. Mengapa post op Awo dihindari minum pans, dingin, dan pedas? (pertanyaan ujian)
graharti@yahoo.com
23
graharti@yahoo.com
24
KUMPULAN PERTANYAAN
TELINGA
1.
Kasus OMA dengan perforasi memakai H2O2, adakah literatur yang menyebutkan?
H2O2 diberikan pada sekret yang mukoid agar lisis, menciptakan suasana menjadi aerob.
2. Cara membersihkan telinga yang baik dan benar?
Jangan dibersihkan sendiri karena tidak tahu posisi serumen dimana berada, jika sudah bersih
jangan dikorek-korek. Dibersihkan setelah habis mandi
3. Kenapa saat telinga kemasukan air, air dimasukkan kembali? Bia air masuk dan terperangkap
terdapat tegangan permukaan sehingga air yang terperangkap bisa keluar.
Bila air masuk dan diserap serumen, serumen mengembang, menutup liang telinga, harus di
spooling.
4. Apakah pada semua kasus OMA akan terjadi recurrent?
5. Apakah pada semua kasus OMA terjadi stadium resolusi?
Tidak semua stadium harus terjadi, bisa saja hanya sampai stadium hiperemis diobati dan
smebuh maka mencapai stadium resolusi.
6. Pada kasus OMSK, apakah letak perforasi membran timpani berpengaruhkan pada prognosisnya?
7. Kenapa pada geriarti lebih sering SNHL daripada OHL?
Pada geriarti membran telinga mengalami sklerotik
8. Mengapa serumen keras pakai karbogliserin dengan H2O2? Karbogliserin harganya lebih murah
berupa minyak yang kerjanya sebagai emolien, namun jarang ada di pasaran
9. Kenapa prebiskupis sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita?
Karena laki-laki memiliki aktifitas lebih banyak dibandingkan wanita
10. Otomikosis
diberi
obat
antifungan
dan
steroid?
harusnya antifungal saja
11. Pemeriksaan pendengaran pada anak kecil yang dicurigai memiliki gangguan pendengaran?
12. Mengapa pada tuli sensorial timbul tinitus pada nada tinggi (4000 hz)?
HIDUNG
1.
2.
3.
4.
5.
Pada pasien yang menunjukkan gejala klinis sinusitis namun pada hasil foto rontgen tidak
menunjukkan adanya sinusitis, apakah diagnosis sinusitis tetap ditegakkan?Hasil pemeriksaan
fisik? Terapi apa yang diberikan?
Mengapa pada pasien sinusitis kepala terasa berat?
Adanya perpindahan cairan akibat gravitasi, sedangkan rongga sinus tidak di desain untuk
menampung cairan dan terdapat rangsang nyeri di muka. Nyeri karena inflamasi tidak terkait
posisi tubuh karena seluruh permukaan sinus terinfeksi
Apakah ada kecenderungan sinusitis terjadi pada bagian kiri/kanan?
Tidak ada bila secara anatomis simetris dan secara fisiologis tidak ada kelainan.
Mengapa pada pasien sinusitis mengeluhkan mencium bau busuk walaupun tidak ada sekret?
Karena reseptor olfaktorius di mukosa hidung oedem atau hiperemis. Pus terjadi karena infeksi
bakteri anaerob
Pada AWO, kenapa urutan pemakaian NaCl, H2O2 dan betadine?
graharti@yahoo.com
25
6.
NaCl untuk washed out H2O2 3% untuk melisisikan sekret-sekret pada rongga sinus, betadine.
Bagaimana patofisologi infeksi pericontinuatum, obstruksi meatus, hiperviskositas, hipersekresi?
TENGGOROKKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bagaimana cara membedakan tonsilitis akut yang berulang dengan tonsilitis kronik yang sering
mengalami eksaserbasi akut?
pada terapi operatif tonsilitis kapan dilakukan tonsilektomi dan kapan dilakukan
tonsiloadenoidektomi?
Faringitis viral dan bacterial secara gejala klini sama, bagaimana membedakannya?
Kultur, namun tetap diobati terlebih dahulu walau belum tahu etiologinya apa.
Mengapa tonsilitis akut terutama tonsilitis bakterial sering menyebabkan komplikasi berupa
OMA pada anak?
Adenoidektomi.
Tidak mungkin umur >14 tahun bisa mebesar kembali adenoidnya
Salah satu faktor predisposisi rokok terhadap tonsilitis kronik?
UMUM
8. Pada pengobatan CE antibiotik yang diberikan sebaiknya peroral, topikal, atau kombinasi?
9. Apa perbedaan Sp THT dangan Sp. THT-KL?
10. Kenapa tidak memakia baju steril saat operasi?
Sebenarnya
saya
salah,
namun
saya
paunya
alasan
ETT anestesi tidak steril
Makanan yang masuk post op tidak steril
Udara yang masuk melalui mulut tidak steril
Sehingga buat apa saya bersusah payah steril jika yang lain tidak?
Beda hal nya dengan operasi yang butuh insisi dan di hecting,
Bea rinitis vasomotor dan rinitis alergik =
Epistaksis bila tidak hiperemis boleh diberikan adrenalin
graharti@yahoo.com
26
MATERI
PREBISKUSIS
Bersifat simetris bilateral, tidak bisa diobati dengan obat karen aprosesnya degeneratif, tetapi
digunakan ABD
OMA
OTITIS EKSTERNA
Radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus. Faktor
yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan diliang telinga yang biasa normal / asam.
Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman da jamur mudah predisposisi otitis eksterna:
trauma ringan ketika mengorek telinga
Otitis eksterna akut
Sirkumskripta (furunkel=bisul)
Kulit telinga bagian luar mengandung adnexa kulit (gland sebacea, serumen) ditempat itu dapat
terjadi infeksi pada pilosebasea sehingga membentuk furunkel. Kuman penyebabnya biasa staph.
Aureus dan staph. Albus
Gejalanya
rasa nyeri yang hebat, rasa nyeri timbul pada penenakn perikondrium, nyeri dpat juga timbul spontan
pada waktu membuka mulut, terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat
liang telinga
Terapi
tergantung pada keadaan furunkel bil asudah menjadi abses-aspirasi. Antibiotik lokal salep
polymixin/bacitracin, antiseptik (asam asteta 2-5% dalam alkohol)
Kalau dinding furunkel tebal dilakukan insisi lalu dipasang drainase. Biasanya tidak perlu diberikan
antibiotik sistemik.
Otitis eksternadifus
Biasanya mengenai kulit CAE 2/3 dalam, tampak kulit liang telinga hiperemis dan edem yan tidak jelas
batas-batasnya.
graharti@yahoo.com
27
TONSILITIS
Adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Tonsilitis kronik
adalah keadaan kronis tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis.
Tonsilitis berulang terutama terjadi pada anak dan diantara serangan tidak jarang tonsil tampak
sehat. Tetapi tidak jarang juga keadaan tonsil di luar serangan terlihat membesar disertai dengan
hiperemis ringan yang mengenai pilar anterior dan apabila tonsil ditekan keluar detritus
Etiologi
25 % streptococcus dan hemolitikus
25% steprococcus golongan lain
Sisanya :pneumococcus, stafilococcus, H. Influenza
Berdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak kedua pilar anterior
dibandingkan dengan a=jrak permukaan medial kedua tonsil maka gradasi pembesaran tonsil dapat
dibagi menjadi :
To
= tonsil masuk di dalam fossa
T1 = <25% volume tonsil dibanding dengan volume orofaring
T2 = 25-50% volume tonsil dibanding dengan volume orofaring
T3 = 50-75%
T4 = >75%
Indikasi Tonsilektomi
Indikasi absolut:
Menyebabkan sumbatan jalan napas, disfagia berat, gangguan tidur, terdapat komplikasi
kardiopulmonal
Abses peritonitis yang tidak respon terhadap pengobatan medis, drainase
Menimbulkan kejang demam
Akan dilakukan biopsi untuk pemeriksan patologi
Indikasi relatif
3x lebih infeksi tonsil per tahun
Halitosis akibat tonsilitis kronik
graharti@yahoo.com
28
TONSILITIS AKUT
1. Viral
2. Bakterial
Tonsilitis bakterial. Masa inkubasi 2-4 hari. Gejala dan tanda nyeri tenggorok , nyeri waktu
menelan, demam dengan suhu tubuh tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu
makan dan rasa nyeri di telinga. Rasa nyeri di telinga karena reffered pain melalui saraf N. IX. Pad
apemriksaan tampak tonsil membengkak hiperemis dan terdapat setritus berbentuk folikel,
lakuna atau tertutup oleh membran semu
Therapi
Antibiotik spektrum luasseperti penisilin dan eritromisin, antipiretik, obat kumur yang
mengandung desinfektan.
Komplikasi
Otitis media akut, sinusitis, abses peritonsil (quincy throat), bronkitis, glomerulonefritis akut,
miokarditis
Akibat hiertrofi tonsil akan menyebbakan :
Pasien bernapas mellaui mulut, snooring, gangguan tidur karena sleep apneu (obstructive sleep
apneu syndrom)
Tonsilitis Kronik
Predisposisi
rangsangan menahun dari rokok, bebrapa jenis makanan, higiene mulut buruk, , kelelahan fisik,
pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat, sebagian besar terjadi pada anak-anak
Komplikasi
rinitis kronik, sinusitis, rinitis media secara percontinuitatum
Gejala dan tanda
Tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus melebar dan beberapa kripsi terisi
detritur, rasa ada yang mengganjal di tenggorok dan kering, nafas berbau
Abses peritonsil
Terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut/ infeksi yan bersumber dari keelanjar mukus Weber
di kutu atas tonsil
Patologi
Daerah superior dan lateral fosa tonsilaris merupakan jaringan ikat longgar dan karena itu
infiltrasi supurasi ke ruang potensial peritonsil tersering menempati daerah ini sehingga tampak
palatum mole membengkak
graharti@yahoo.com
29
ODINOFAGI
Nyeri tenggorok akibat adanya akelainan pada nasofaring, orofaring, hipofaring. Farinh kantong
fibromuskuler Yng bentuknya seperti corong yang besar dibagain atas dan sempit di bagian abwah.
Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi vertebrae cervical 6
FARINGITIS
Peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin,
dan lain-lain
Faringitis akut
a. Faringitis viral sering menagalami infeksi sekunder
b. Gejal dan tanda :
graharti@yahoo.com
30
c.
d.
e.
f.
Faringitis Bakterialis
Gejala dan tanda
nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu tinggi, jarang disertai batuk
Pemeriksaan
tonsi membesar, fairng dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukannya. Bberap ahari
kemudian timhul bercak petekie pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher anterior membesar,
kenyal, dan nyeri pada penenkanan
Terapi
Antibiotik : penicilin G 50.000U/kgBB
Amoksisilin 50mg/kg BB 3x1 sehari selama 10 hari
Pada dewasa 3x500mg selama 6-10 hari atau
Eritromicin 4x500mg /hari
Kortikosterois :
Dexametasone 8-16 gr
Analgetik
Kumur dengan air hangat atau antiseptik
FARINGITIS LAIN-LAIN
Fungal e.c candidia albicans
Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis
Terapi
Nistatin dan anal getika
Gonoe , terapi : ceftriaxon
Faringitis Kronik
Terdapat 2 bentuk
Faringitis kronik hiperplastik
Terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring. Mukosa dinding posterior tidak rata dan
berglanural
Gejala mula-mula tenggorokkan gatal dan akhirnyabatuk yang berdahak
Terapi lokal- kaustik faring dengan larutan nitras argenti atau dengan elektocauter . simptomatis
obat kumur atau tablet hisap
graharti@yahoo.com
31
RHINITIS
Rhiitis Alergi
Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma) tahun 2001 : kelainan pada hidung
dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terapapar
alergen yang diperantarai oleh IgE. Merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap
sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasi atau reaksi laergi.
Reaksi alergi terdiri dari 2 fase :
1. Immidiate phase allergic reaction
2. Late phase allergic reaction
Alergen
inhalan, ingestan, injektan, kontaktan
Klasifikasi rinitis alergi
rinitis alergi musiman, rinitis alergi sepanjang tahun
Berdasar sifat berlangsungnya
intermetten <4hr/mg/<4mg, persisten >4hr/mg/>4mg
Diagnosis
Anamnesis
serangan yang berulang, rinore yang encerdan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal,
banyak keluar air mata.
Pemeriksaan fisik
rinoskoi anterior : mukosa edema, warna pucat, atau vivid, disertai adanya sekret encer yang
banyak.
graharti@yahoo.com
32
SINUSITIS
Pengertian
Inflamasi mukoperiost satu/kiri sinus paranasal baik karena infeksi dan non infeksi
Inflamasi mukosa sinus paranasal
Organ KOM edema-silia tidak bergerak karena mukosa yang saling berhadapan akan saling bertemu
sehingga ostium tersumbat, tekanan (-) di rongga sinus-muncul transudasi-serous-inflamasi, lanjut
terjadi hIpoksia-bakteri anaerob berkembang, sekret menjadi purulen, mukosa bengkak-perubahan
mukosa secra kronik : Hipertrofi, polipoid, pembentukan polip dan kista
CT-Scan
=
gold standar
Indikasi untuk sinusitis kronik yang tidak membaik dengan pengobatan/pre op
Sebagai panduan operator saat melakukan operasi sinus
Predisposisi
ISPA ec virus
Rhinitis (alergi, hormonal)
Polip hidung
Kelainan anatomi (deviasi, hipertrofi)
Sumbatan KOM
Dentogen
Hipertrofi adenoid pada anak
Lingkungan polusi, udara dingin
Kebiasaan merokok-perubahan mukosa dan silia
Infeksi gigi
Komplikasi
Dapat terjadi pada sinusitis akut/pada sinusitis kronik dengan eksaserbsi akut
Kelainan orbita
sinus paranasal berdekatan dengan orbia meningkatnya etmoid
Kelainan intrakranial
meningitis, abses ekstradural, abses otak
Abses subperiostal : sering pada anak
Mukokel
kista yang mengandung mukus, biasa pada sinus maksilaris
graharti@yahoo.com
33
Terapi
Tujuan
Mempercepat penyembuhan
Mencegah komplikasi
Mencegah menjadi kronik
Prinsip pengobatan
Membuka sumbatan di KOM sehingga drainase dan ventilasi pulih
Medikamentosa:
Golongan penisilin : amoksisilin (sinusitis akut bakterialis)
Kuman resisten
:produksi B-lactamase kombinasi amoxilin-klavulanat
Sefalosporin generasi ke-2
Antibiotik diberikan 10-14 hari meskipun gejala hilang
Dekongestan
untuk mengurangi produksi mukus untuk menghilangkan infeksi dan pembengkakakkan mukosa
serta membuka ostium sinus
Antihistamin generasi ke-2 bisa ada alergi berat
Tambahan
Analgetik
Mukolitik
Steroid oral/topikal
Pencucui rongga hidung dengan Na cCl/ pemanasan (diatermi)
Irigasi Sinus maxila/proect 2 displacement therapy
Operatif
AWO / anthrostomi Washed Out, sinuskopi
Pembuatan lubang pada sinus masila yang bisasnya menenmbus meatus inferior
Alat: trokat, NaCl, H2O2, betadine=menimbulkan rasa tidak nyaman
FESS/BSEF funcyional Endoskopi Sinus SUrgery
Opersi sinus paranasal secara endoskopi untuk memperbaiki KOM
Bedah endokopi sinus
Indikasi
sinusitis kronik yan tidak membaik setelah terapi adekuat
Sinusitis kronik + kista / polip ekstensif
Sinusiitis + komplikasi
Sinusitis jamur
CWL/Caldwell-Luc
Pengangkatan rongga sinus maxilaris kemudian dilakukan anthrostomiuntuhk drainase
graharti@yahoo.com
34
Indikasi operasi :
Sinusitis kronik Yng tidak membIK setelah terapi adekuat
Sinusitis kronik disertai kista/kelainan irreversible/ adnya komplikasi
Gejala sinusitis akut
Hidung tersumbat, demam, lesu, sakit kepala, hiros,mia/aanosmia, halitosis, post nasal drip-batuk,
sesak.
Mukosa edema, hiperemi, nyeri tekan pada muka dan ingus purulen yang sering kali turun ke
tenggorok
Sinus maxila : nyeri di pipi
Ethmois
: nyeri di antara.belakang kedua boa mata
Frontal
: dahi/kepaa
Spenoid
:reffered pain di vertex, ociiptal, belakang bola mata dan daerah mastoid
Gejala sinusitis kronik
Sakit kepala kronik
Post nasal drip
Batuk kronik
Gangguan tenggorokkan
Gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba eustachius
Gangguan ke paru seprti bronkitis (sino-bronkitis0
Bronkiektasis
Serangan asma
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Tanda khas ada pus pada :
-meatus medius : sinusitis maksila, ethmoid, frontal
-meatus superior: eth,oid posterior, spenoid
Alasan sinusitis
rhinosinusitis : mukosa hidung & sinus secara embriologis berhubungan
perdarahan sinusitis juga rhinitis
gejala pilek, hidung buntu, hiposmia pada keduanya
Antihistamin : tidak rutin diberikan karena sifat kolinergiknya dapat menyebabkan sekret menjadi
kental
SINUSITIS DENTOGEN
Sinusitis karena kerusakan gigi
Sinus maksila jarang yang terkena kiri
a. Dasar sinus maksila sangat dekat dengan akar gigi rahang atas (p1. P2, M1, M2,M3) sehingga
infeksi gigi geligi mudah naik menyebabkan sinusitis
b. Ostium sinusitis maksila terletak lebih tingii dari sins sehingga drainase hanya tergnatung gerak
silia
graharti@yahoo.com
35
Dasar sinus maksila/processus alveolaris tempat akar gigi-rahang atas sehingga rongga sinus maksila
hanya terpisahkan oelh tulang itpis dengan akar gigi bahkan kadang-kadnag tanpa pembatas
Infeksi apikal akar gigi atau inflamasi jaringan perodental mudah menyebar secar alangsung ke sinus,
peredaran darah, dan limfe
Curiga
sinusitis dentogen pada sinusitis maksila kronik yang mengenai satu sisi dengan sinusitis, ingu
spurulen dan nafas berbau busuk
Antibiotik
Gigi harus dicabut/dirawat-
TELINGA
Luar (auris eksterna) 1/3 luar bagian kartilaginosa
Tengah (auris media) 2/3 dalam bagian tulang
Dalam (auris interna) 2/3 dalam bagian tulang
Telinga luar terdapat
Daun telinga : terdiri dari tulang rawna elastis dan kulit
Liang telinga : 1/3 bagian luar rangka +tulang rawan, 2/3 bagian dlam terdiri dari tulang dengan
panjang 2,5-3 cm
Liang telinga luar
Lubangnya : meatus acusticus eksternus
Salurannya: canalis auditorus externus
Liang telinga berbentuk s
Telinga tengah terdiri :
1. Membran timpani yang berfungsi menghantar udara
2. Cavum timpani
3. Tuba eustachii, emnghasilkan sekret untuk lubrikasi, memelihara kelembaban di mukosa telinga
4. Mastoid dan selule
Bentuk seperti kubus dengan batas:
Luar
: membran timpani
Depan
: tuba eustachiii
Bawah (inferior): v. Jugularis (bulbus jugularis)
Belakang
: aditus ad antrum, kanalis facialis pars vertikalis
Atas
: segmen timpani (meningen /otak)
Dalam
:berturut-turut dari atas hingga bawah kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis
fasialis, tingkap panjang (oval window), tingkap bundar (round window), dan promontorium
graharti@yahoo.com
36
graharti@yahoo.com
37
Fungsi
Bakterisidal, dari komponen asam lemak, lisozim dan imunoglobulin dalam serumen
Proteksi, mengikat kotoran, mengeluarkan bau yang tidka disenangi serangga
Pelumas, mencegah kekeringan dan pembentukan fisura pada epidermis
Sarana pengangkur debris epitel dan kontaminasi untuk dikeluarkan drai membran timpani
serumen bisa keluar sendirikarena migrasi epitel keluar teilnga, gerakan silia dan bantuan saat
mengunyah
38
39
3. Supurasi - Bulging
Edem Hebat di Mukosa + Tengah
Hancurnya Sel Epitel Superfisial
Eksudat Purulen Di Cavum Timpani Membran Timpani Menonjol (Bulging)
Saat Pemeriksaan Weber Pada Stadium Supurasi, Jika Pada Saat :
Tampak Sakit
Nyeri Hebat
Nadi +
Suhu Meningkat
Gelisah
Baik : Miringotomi
4. Perforasi: Mt Robek = Darah
Pemeriksaan Tenang
Suhu Tubuh Turun
Pemberian Antibiotik Terlambat/Vrulensi Kuman Meningkat, Tekanan Nanah Meningkat
Iskemik-Nekrosis Mukosa-Ruptur Membran Timpani Nanah Keluar Ke Liang Telinga + Luar
Sekret Berkurang-Melebarnya Verina
Keluar Cairan Berbau, Kanal Dan Peradangan Akut-3 Hari
Supurasi Baiknya Miringotomi- Insisi Membran Timpani
#Insisi
Ruptur
Nanah Keluar Ke Liang Telinga Luar, Sulit Menutupnya
Gejala
Tergantung Stadium Penyakit Dan Umur Pasien
Utama
Nyeri Dalam Telinga
Gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga dan kurang pendengaran
Anak
gelisah, sukar tidur stadium supurasi
Menjerit saat tidur, diare, kejang-kejang, memegang telinga
Demam Tinggi : Khas Pada Anak/Bayi
graharti@yahoo.com