Anda di halaman 1dari 35

Tatalaksana DBD

dr. Krishna Adi Wibisana, SpPD


Virus Dengue
• Virus RNA
• Genus Flavivirus
• 4 serotipe (DEN-1 s/d DEN-4)
Vektor
• Nyamuk
• A. aegypti
• A. albopictus

• Masa inkubasi 3 – 14 hari (rata-


rata 4 – 10 hari)
Manifestasi Klinis
Dengue Fever

Febrile Phase

Critical Phase

Recovery Phase
Pasien Risiko Tinggi
• Pasien geriatri
• Obesitas
• Wanita hamil
• Riwayat Ulkus peptikum
• Wanita dengan perdarahan per vaginam yang abnormal
• Penyakit jantung kongenital
• Penderita penyakit kronik  DM, CHF, CKD, sirosis
• Pasien rutin konsumsi NSAID atau steroid
Temuan Laboratorium
• Trombositopenia
• Leukopenia (neutrophil < limfosit)
• Peningkatan hematokrit
• Hipoalbuminemia
• Hiponatremia
• Peningkatan SGOT/PT
• Penurunan fibrinogen, pemanjangan PT/aPTT
• Asidosis metabolik
Laboratorium
Tatalaksana
Triage
• Kegawatan/warning signs
• Muntah persisten
• Nyeri abdomen berat
• Letargi
• Perubahan perilaku
• Perdarahan : epsitaksis, melena,hematemesis, hematuria, perdarahan
per vaginam
• Pucat, akral teraba dingin
• Tidak ada produksi urin dalam 6 jam terakhir
Home care Advice

• Edukasi tirah baring


• Edukasi asupan cairan yang adekuat
• Analgetik  Paracetamol
• Dilarang memberikan Ibuprofen/NSAID
• Kompres hangat
• Awasi munculnya warning signs di rumah  edukasi untuk
bawa kembali ke RS
Monitoring Rawat Inap
• Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan
• Perfusi perifer
• Tanda vital 
• evaluasi per 2-4 jam pada pasien non syok
• Evaluasi per 1-2 jam pada pasien syok
• Hematokrit serial  peningkatan > 10%  tanda awal
kebocoran plasma
Terapi Cairan Intravena
• Indikasi:
• Asupan oral tidak adekuat atau muntah persisten
• Hct naik 10-20% setelah rehidrasi per oral
• Impending syok/syok
• Prinsip
• Cairan isotonis
• Koloid  kebocoran plasma massif atau tidak berespons dengan pemberian
kristaloid
• Pasien obese  hitung kebutuhan cairan melalui BB ideal
Kebutuhan cairan rumatan : 1500 ml + 20 x (BB – 20 ) per 24 jam
DSS
• Inotropik
• Digunakan apabila terapi cairan sudah adekuat (misalnya
CVP sudah tinggi)
• Kontraktilitas kardiak buruk

• Gangguan organ berat


• CRRT
• Ventilasi mekanik
Tatalaksana Komplikasi Perdarahan
• Apabila sumber perdarahan dapat diidentifikasi  kontrol lokal (mis:
epistaksis  tampon)
• Perdarahan saluran cerna atas  PPI
• Whole blood 10 ml/kgBB atau PRC 5 ml/kgBB
• Pada trombositopenia berat  Hindari suntik IM
• Bed rest, hindari trauma
• Tidak memberikan transfusi trombosit untuk profilaksis
Pasien Risiko Tinggi
• Pasien obesitas  hati-hati kelebihan cairan  perhitungan
dengan BB ideal
• Pasien DM dengan DHF grade ¾  stress metabolik tinggi 
kendali gula darah kurang baik  pertimbangkan insulin
selama fase kritis
• Pasien yang mengkonsumsi rutin obat anti
platelet/antikoagulan  pertimbangkan stop sementara
selama fase kritis
Pasien Risiko Tinggi
• Ibu hamil  rawat inap lebih awal  monitoring kondisi ibu
dan janin. Perhitungan kebutuhan cairan menggunakan BB
sebelum hamil.
• Pasien dengan gangguan jantung  lebih berhati-hati dalam
memberikan cairan intravena  evaluasi tanda overload dan
gagal jantung
• Pasien hipertensi yang mengkonsumsi rutin obat anti
hipertensi  catat baseline TD pasien  MAP turun > 40
mmHg  hipotensi
Tatalaksana Fase Konvalesens
• Perbaikan parameter klinis
• Ruam konvalesens
• Bradikardia umum ditemukan
• Cairan IV harus segera dihentikan
• Pasien dengan efusi massif atau asites  pertimbangan pemberian
diuretik untuk mencegah edema paru
Kriteria Pemulangan
• Bebas demam > 24 jam tanpa antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Gejala klinis secara keseluruhan membaik
• Produksi urin baik
• Tidak ada distress pernapasan akibat efusi pleura dan tidak ada asites
• Bila pasien mengalami syok  2-3 hari setelah pulih dari syok
• Trombosit > 50.000
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai