Anda di halaman 1dari 42

DIARE PADA ANAK

&
TERAPI REHIDRASI
Dr. Eni Andriani, SpA, MBiomed
DIARE

Buang air besar yang bertambah frekuensinya


dengan konsistensi cair
Lebih dari 3-4 kali sehari

Hati-hati pada neonatus


DIARE AKUT
Diare berlangsung < 7 hari

DIARE BERLANJUT
Diare berlangsung 7-14 hari

DIARE PERSISTEN / KRONIS


Diare berlangsung > 14 hari
DIARE OSMOTIK

DIARE SEKRETORIK
Diare osmotik  Rotavirus

Virus
di dalam usus halus merusak sel epitel apikal

*sel apikal diganti oleh sel kripta yang belum matang
aktivitas laktase menurun

*tidak dapat menyerap air & makanan
tidak dapat mencerna laktosa

Diare osmotik
Diare sekretorik
KATEGORI DEHIDRASI

Tanpa dehidrasi
Kehilangan cairan kurang dari 3%

Dehidrasi ringan-sedang
Kehilangan cairan 3-9%

Dehidrasi berat
Kehilangan cairan sama atau lebih dari 10%
Jumlah cairan yang hilang ~ dehidrasi
pada bayi

Derajat PWL NWL CWL Jumlah


dehidrasi (ml/kg) (ml/kg) (ml/kg) (ml/kg)

Ringan-sedang 50-75 100 25 175-200


Berat 125 100 25 250
MENILAI STATUS HIDRASI

Penilaian A B C
LIHAT
Keadaan umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, tak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut/ lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum +, Haus - *Haus, minum + *Malas minum,

PERIKSA: Turgor Kembali cepat Kembali lambat Sangat lambat

HASIL Dehidrasi (-) D.ringan/sedang Dehidrasi berat


PEMERIKSAAN 1* (+) > 1 td. lain 1* (+) > 1 td. lain

TERAPI Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C


TERAPI A (tanpa dehidrasi)

Pengobatan diare dirumah


Berikan cairan lebih banyak dari biasanya
Oralit, cairan RT (air tajin, sup, yoghurt,air)
Berikan makanan  cegah kurang gizi
ASI, Susu formula yang biasa diberikan
Sari buah segar (pisang: kalium)
Makanan tambahan selama & setelah diare ( 2 mg)
Oralit : 5-10 cc/kgBB/diare cair
Rujuk ke Petugas Kesehatan

BAB cair & sering sekali


Muntah berulang-ulang
Sangat haus sekali
Makan atau minum sedikit
Diare tidak membaik dalam 3 hari
Demam
Tinja berdarah
TERAPI B

Diare dehidrasi ringan-sedang


Ruang Upaya Rehidrasi Oral (URO)
Larutan oralit : 75 ml/kgBB dalam 3-4 jam
oral (sendok, gelas) , pipa nasogastric
ASI, air putih (100-200 cc) pada bayi < 6 bulan
susu formula
evaluasi klinis setelah 3-4 jam  terapi A/B/C

Overhidrasi  oralit stop; ASI + air matang; terapi A


Komposisi elektrolit tinja

Komposisi rerata elektrolit (mmol/L)


Na K Cl HCO3
Kolera
Dewasa 140 13 104 44
Balita
101 27 92 32
Diare non-kolera
Balita 56 25 55 14
Larutan oralit (WHO) 90 20 80 30
TERAPI C
Dehidrasi berat  cairan parenteral

Umur Pemberian I Selanjutnya


30 ml/kg dalam 70 ml/kg dalam
Bayi < 12 bulan 1 jam* 5 jam
Anak >12 bulan 0.5 – 1 jam* 2.5 – 3 jam

•*Dapat diulangi bila nadi masih lemah


•Berikan oralit setelah 3-4 jam (bayi), 1-2 jam (anak)
•Evaluasi klinis  terapi A/B/C
TERAPI C

Yang perlu diperhatikan sebagai dokter


Sarana Kesehatan - pemberian cairan parenteral
Penggunaan pipa nasogastrik

Rehidrasi dengan pipa nasogastrik


Oralit 20 ml/kg/jam selama 6 jam, pelan-pelan/drip
Evaluasi penderita setiap 1-2 jam
Muntah, kembung, tidak perbaikan dlm 3 jam  I.V
Kadar elektrolit cairan parenteral

Kadar elektrolit
LARUTAN
Na+ K+ Cl- Laktat
A. Ringer Laktat 130 4 109 28

B. Garam Faal (NaCl) 154 0 154 0


DG-aa 61 18 52 27

C. Lar. Glukosa (Dekstrosa) 0 0 0 0

Kolera Balita 101 27 92 32


Diare non-kolera (Balita) 56 25 55 14
Diare dengan penyakit penyerta

Bronkopneumonia
Ensefalitis/Meningits
Malnutrisi energi protein
Kelainan jantung bawaan, gagal jantung
Terapi C
Cairan DGaa (Na ↓), Jumlah cairan : 4/5 kebutuhan
Pemberian : 4 jam I : ¼ kebutuhan cairan
20 jam II : ¾ kebutuhan cairan
Komplikasi

Hiponatremia
(140-Na+) X BB X 0.6 = A
Kebutuhan rumatan Na+ 2-4 meq/kg/hari (B)
Penambahan Na+ = A + B
Hipokalemia
(4-K+)
X BB X 0.6 = A
Kebutuhan rumatan K+ 1-2 meq/kg/hari (B)
Penambahan K+ = A+B
Asidosis metabolik: 0.3 X BE x BB
Penyulit koreksi asidosis metabolik
Hipoglikemia

Anemia

Hipoksia

Renal tubular asidosis


Tata laksana diare

Terapi rehidrasi
Terapi nutrisi
Terapi medikamentosa
Antibiotika : tersangka kolera, disentri, dsb
Antidiare : probiotik, dsb
TERAPI CAIRAN
TERAPI CAIRAN

RESUSITASI KOREKSI RUMATAN

Hipo/hiper Na
Hipo/hiper K

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

Kaen 1B
RL Dextran Aminofusin
Kaen 3B
RA Haemacel Kaen Mg3/tridex 100
Kaen 3A
NS Gelofusin
Kaen 4A
Kaen 4B
Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi
Kebutuhan Cairan

Neonatus Bayi & Anak

Aterm Preterm
Kebutuhan Cairan
Neonatus Aterm
 Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ;
jenis cairan Dx 5% / 10%

 Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ;


jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat
(Dx : NS = 4 : 1 )

- Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari


Kebutuhan Cairan
Neonatus Preterm

• Hari 1 – 3 :
BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari
BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari
jenis cairan Dx 5% / 10%
 Hari 3 – 7 :
Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10
meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hari
Jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat
 Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20
cc/kgbb/hari
Contoh

Contoh : Neonatus aterm dg BB = 3 kg


Kebutuhannya hari 1 adalah : 3 x 60 cc = 180 cc/hari
Konversi ke dalam tetesan mikro :
180 x 15 x 4 = 180 = ≈8 tetes/menit
24 x 60 24

Catatan : 1 cc (ml) = 15 tetes makro


1 tetes makro = 4 tetes mikro
Kebutuhan Cairan
Bayi dan Anak
 Kebutuhan Rumatan:
 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari
 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari
 Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari
 Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya
adalah :
10 x 100 cc = 1000 cc
10 x 50 cc = 500 cc
5 x 20 cc = 100 cc
Jumlah = 1600 cc
 Konversi ke dalam tetesan makro :
 1600 x 15 = 1600 = ≈18 tetes/menit
24 x 60 96
Kebutuhan Cairan
Pada Dehidrasi Sedang (iv)
 Jumlah kehilangan cairan Previous Water Loss (PWL): 6 –
10 % BB atau rata 8% BB
 Kebutuhan cairan : Rumatan + PWL, konversi ke
tetesan
 Contoh : anak dg BB 10 kg
 Rumatan : 10 x 100 cc = 1000 cc
 PWL : 8% x 10 kg = 0,8 kg cairan ∞ 800 cc
 Jumlah kebutuhan cairan : 1000 + 800 = 1800 cc
 Konversi ke tetesan makro : 1800 / 96 = 20 tetes/
menit
• Observasi, bila telah rehidrasi, kembali ke tetesan
rumatan
Alternatif lain
( Buku Pelayanan Kesehatan Anak di RS , WHO )

Berikan cairan sebanyak : 70 ml/kgbb


Untuk bayi ( <12 bln ) : habiskan dalam 5 jam
Untuk anak ( >12 bln) : habiskan dalam 2,5 jam
Contoh, bayi 8bl, 10 kg :
Kebutuhan cairan = 10 x 70 ml = 700 ml
Tetesan : 700 x 15 = 35 (36 tpm)
5 x 60

Selanjutnya berikan tetesan rumatan


Kebutuhan Cairan
Dehidrasi Berat

 Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA NS )


 Jumlah Caira :
 Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb
5 jam berikut : 70 ml/kgbb
 Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb
2,5 jam berikut : 70 ml/kgbb
Koreksi
1. HipoNa
2. Hiper Na
3. Hipo K
4. Hiper K
Koreksi Hiponatremia

 Batasan : Na darah < 139 mEq/L


 Kadar < 120 mEq/L -> edem serebri
 Batas aman bila Na = 125 mEq/L
 Rumus koreksi :
Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg)
 Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 mEq/L)
 Contoh :
 Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipoNa (118 mEq/L)
 Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 )
 NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml
 Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro
Pengenalan Kegawatdaruratan Anak:
Pediatric Assessment Triangle/ Segitiga Asesmen Gawat Anak
Pediatric Early Warning System/ Skor Deteksi Awal Gawat Anak
SEGITIGA ASESMEN GAWAT ANAK (SAGA)*
SAGA  Sebagai triase di kamar terima pasien (Puskesmas, IGD)

PEMERIKSAAN Interaksi Napas cuping hidung


Kenyamanan Retraksi dada
Pandangan Suara napas tambahan
KLASIFIKASI Kekuatan
dan TERAPI Posisi tubuh
bicara/menangis

PEMBAGIAN
ZONASI

PENILAIAN SIRKULASI
SADEWA
Sianosis
Pucat
Kutis marmorata *PAT
TAMPILAN
PENILAIAN/
GEJALA
(Appearance)
Karakteristik Hal yang dinilai
PEMERIKSAAN
SAGA Tonus Apakah anak bergerak aktif atau menolak pemeriksaan dengan kuat? Apakah
tonus otot baik atau lumpuh?

KLASIFIKASI
Interaksi Bagaimana kesadarannya? Apakah berespon terhadap stimulus suara? Apa
dan TERAPI
anak malas berinteraksi dengan pengasuh atau pemeriksa?

KESIMPULAN Kenyamanan Apakah anak dapat ditenangkan oleh pengasuh atau pemeriksa? Atau anak
SAGA
menangis dan sulit ditenangkan, terlihat agitasi sekalipun dilakukan
pendekatan yang lembut?
PEMBAGIAN
ZONASI
Pandangan Apakah anak dapat memfokuskan pengelihatan pada wajah pemeriksa atau
PENILAIAN pengasuh? Atau pandangan kosong?
SADEWA
Kekuatan bicara/menangis Apakah anak berbicara atau menangis dengan kuat, lemah, atau parau?
UPAYA NAPAS
PENILAIAN/ (Work of Breathing)
GEJALA

PEMERIKSAAN
Karakteristik Hal yang dinilai
SAGA

KLASIFIKASI Suara napas tambahan Mengorok, parau, stridor, merintih, mengi


dan TERAPI

KESIMPULAN Posisi tubuh abnormal Sniffing, tripoding, menolak berbaring


SAGA

PEMBAGIAN
ZONASI Retraksi Supraklavikula, interkosta, substernal, head bobbing
PENILAIAN
SADEWA
Cuping Hidung Napas cuping hidung
SIRKULASI KULIT
PENILAIAN/
GEJALA
(Circulation to Skin)

PEMERIKSAAN Karakteristik Hal yang dinilai


SAGA

KLASIFIKASI
dan TERAPI
Pucat Kulit atau mukosa tampak kurang merah karena kurangnya
aliran darah ke daerah tersebut
KESIMPULAN
SAGA

PEMBAGIAN Kutis Kulit berbercak kebiruan akibat vasokontriksi


ZONASI
Marmorata
PENILAIAN
SADEWA Sianosis Kulit dan mukosa biru
PENILAIAN/
STABIL GAWAT NAPAS GAGAL NAPAS
GEJALA

NORMAL NORMAL NORMAL ABNORMAL ABNORMAL ABNORMAL


PEMERIKSAAN
SAGA

KLASIFIKASI
dan TERAPI NORMAL NORMAL / ABNORMAL
NORMAL

GANGGUAN GAGAL JANTUNG-PARU


PEMBAGIAN
ZONASI
RENJATAN METABOLIK/SSP

PENILAIAN ABNORMAL NORMAL ABNORMAL NORMAL ABNORMAL ABNORMAL


SADEWA ABNORMAL

ABNORMAL NORMAL ABNORMAL


PENILAIAN/ Gangguan Fisiologi Prioritas tatalaksana
GEJALA Stabil Terapi spesifik sesuai dengan etiologi penyakit
Gawat napas • Posisi nyaman
PEMERIKSAAN • Pemberian oksigen / suction sesuai kebutuhan
SAGA • Terapi spesifik berdasarkan kemungkinan etiologi (misal albuterol,
dyphenhydramine, epinefrin)
• Pemeriksaan laboratorium dan radiologi sesuai indikasi
KLASIFIKASI Gagal napas • Membuka jalan napas (head-tilt, chin lift, jaw thrust, membebaskan
dan TERAPI dari benda asing jalan nafas sesuai kebutuhan)
• Oksigen
• Ventilasi tekanan positif (sesuai kebutuhan)
PEMBAGIAN • Intubasi atau krikotiroidotomi (sesuai kebutuhan)
ZONASI • Pemeriksaan laboratorium dan radiologi sesuai indikasi
Renjatan • Pemberian oksigen (sesuai kebutuhan)
• Pemasangan akses vaskular
PENILAIAN • Pemberian terapi cairan RL 10 ml/kgbb dalam 15-30 menit
SADEWA
• Pemberian terapi spesifik sesuai kemungkinan etiologi (misal antibiotik,
anti aritmia, evaluasi bedah pada trauma, dll)
• Pemeriksaan laboratorium dan radiologi sesuai indikasi
Gangguan SSP/metabolik • Oksigen (sesuai kebutuhan)
• Pemeriksaan gula darah atau kemungkinan etiologi lainnya
• Pemeriksaan laboratorium dan radiologi sesuai indikasi
Kegagalan jantung-paru Ikuti algoritma Bantuan Hidup Dasar Anak
PENILAIAN/ Pembagian Zona Unit Gawat Darurat berdasarkan hasil penilaian SAGA
GEJALA
HIJAU KUNING MERAH
PEMERIKSAAN
SAGA
Tampilan Bermain dan Kadang susah Tidak respon
KLASIFIKASI
berinteraksi, ditenangkan terhadap
dan TERAPI aktivitas rangsang,
normal, tonus letargi,
PEMBAGIAN
normal, menangis
ZONASI suara parau
Upaya Normal baik Mengi, ada Sesak, retraksi
PENILAIAN Napas usaha napas retraksi ringan, berat, stridor,
SADEWA
SIRKULASI dan frekuensi rhonki henti napas
Sirkulasi Normal, merah Akral mulai Sianosis,
dingin, CRT mottled,
sedikit pucat
memanjang
Skor Deteksi Awal Gawat Anak (SADEWA)* di Puskesmas
atau IGD*
PENILAIAN/ Komponen 0 1 2 3
GEJALA Perilaku Bermain/aktivitas Rewel, mudah Rewel, sulit Letargis *PEWS
sesuai usia ditenangkan ditenangkan
Kardiovaskular Merah/waktu Pucat atau CRT 3 Pucat atau CRT 4 Kutis marmorata
PEMERIKSAAN pengisian kapiler detik, detik, atau Nadi (mottled) atau
(CRT) 1-2 detik Nadi ≥10 di ≥20 laju normal, CRT≥5 detik atau CATATAN:
atas normal atau diaforesis Nadi ≥30 laju
normal atau
KLASIFIKASI bradikardi
dan TERAPI Respirasi Laju napas dan Retraksi ringan Laju napas ≥20 di Laju napas dibawah
saturasi O2 dalam atas normal, atau normal, atau
batas normal dan saturasi O2 peningkatan usaha
tidak ada 5 poin dibawah napas, atau
PEMBAGIAN peningkatan normal, atau saturasi O2 >5 poin
ZONASI usaha napas retraksi sedang dibawah normal,
atau merintih, atau
retraksi berat
PENILAIAN
0-2 3-4 ≥6
SADEWA • Ulang PEWS 5 • Ulang PEWS setiap • Ulang PEWS setiap
setiap 1 jam 30 menit 20 menit
Evaluasi PEWS
• Cek tanda vital • Cek tanda vital • Cek tanda vital
dan tanda vital setiap 1 jam
setiap 2 jam setiap 2 jam
setiap 4 jam, • Rawat inap • Rawat inap  rujuk
• Rawat inap  rujuk
tata laksana • Konsultasikan HCU PICU
sesuai penyakit pada DSA. • Konsultasikan pada • Konsultasikan pada
DSA DSA segera
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai