Anda di halaman 1dari 85

TENTIRAN PHANTOM

distributed by koasmbeling

PERIKSA DALAM
Pemeriksaan dengan memasukkan jari ke dalam vagina guna mengetahui keadaan
kehamilan atau persalinan.
1. Pembukaan ()
2. Kulit ketuban (KK)
3. Penipisan portio (Eff)
4. Bagian terbawah / presentation (Pres)
5. Penurunan ()
6. Tumor / polip dalam vagina
7. Ukuran panggul dalam (PAP, PTP, PBP)

S
I

Vulva tidak infeksi

Vulva

asepsis

KEHAMILAN

PERSALINAN

Umum :

Khusus :

Pemeriksaan luar / leopold tak


jelas

Persalinan tidak berjalan


sebagaimana yang diharapkan

Khusus

Untuk melakukan tinddakan

Hamil muda

KK pecah bagian bawah janin belum

Kelainan jalan lahir

masuk

Riwayat obs. Jelek

Kemajuan

Letak tak jelas

Indikasi social

Primi 36 minggu
U : PTP / PBP
U : PAP

KI

Infeksi vulva
PAP

Infeksi
Trauma
nyeri

distributed by koasmbeling

PARTUS FISIOLOGIS : Partus normal yang :


-

Letak anak belakang kepala

Aterm 37 42 minggu

UUK depan

Anak I hidup intrauterine

Ibu 20 35 tahun

BB 2500 3999 gram

Paritas < 5

Uterus/plasenta

Spontan

spontan,

lengkap,

tidak berdarah

RUMUS NAEGELE : H+7 B-3 T+1

L1

TFU, bagian janin yang teraba

L2

Bagian yang ada pada rahim sisi kanan/kiri

L3

Bagian terbaawh, bisa digerakkan kanan/kiri

L4

Letak kepala, kepala masuk PAP

RUMUS JOHNSON
TBJ = (TFU n) x 155 gram
n = 12 belum masuk
n = 11 sudah masuk
FETAL DISTRESS : (aselerasi, deselerasi)
-

DJJ < 120 / > 160 x/min

Frekwensi tidak teratur, selisih > 1

Keluarnya meconium pada letak kepala

pH darah kepala janin < 7,2

CURIGA SEMPIT PANGGUL


-

Pendek : < 145 cm

Trauma

sebelum hamil,

Primi 36 minggu kepala belum masuk


PAP

pincang,

kelainan bentuk panggul

Kelainan letak

Riwayat obs. Jelek

Riwayat tumor di daerah panggul

Kelainan tulang belakang

Osteoporosis

distributed by koasmbeling

BISHOPS SCORE
NILAI
Dilatation (dilatasi)
Effacement %
(penipisan)
Consistency
(konsistensi)
Position (posisi serviks)
Station (penurunan
kepala)

0
0
0-30

1
1 2 cm
40 50

2
3 4 cm
60 70

3
> 5cm
>80

Firm (keras)

Medium (sedang)

Soft (lunak)

Posterior
-3 Hodge I

medial
-2

anterior
-1

+1, +2

APGAR SCORE
Penilaian

Biru / putih

Pink, ujung-ujung biru

pink

Pulse (denyut jantung)

<100

>100

Grimace (reflek)

meringis

Menangis

Lemah

Sedang

Baik

Tidak teratur

baik

Appearance

activity
Respitratory effort

ZATUCHNI ANDROSS BREECH SCORING INDEX


paritas
Usia kehamilan
Taksiran berat janin
Persalinan sungsang sebelumnya
(>2500gram)
pembukaan
penurunan

BS

0
Primi
>38 minggu
>3629 gram
0

1
multi
38 minggu
3629 - 3176
1

2
<38 minggu
<3176
>1

2 cm
-3 / lebih tinggi

3 cm
-2

>3 cm
-1 / lebih rendah

Untuk menilai kematangan serviks pada serotinus

U, W, primi

BS < 5 syarat untuk induksi

AS

0 3 : berat
4 6 : sedang
7

: ringan

8 10 : vigorous baby

ZAB

3 perabdominal
4 belum dapat pervaginam
5 pervaginam

distributed by koasmbeling

PANGGUL LUAR
D. Spinarum

24 26 cm (23 cm)

D Cristarum

28 30 cm (26 cm)

D. Oblique
D. interthrochanterika
D. Eksterna

18 20 cm

D. Tuberosum

10,5 cm

PANGGUL DALAM

PANGGUL TIDAK SEMPIT

C. diagonalis

12 cm

C. vera

10 cm / CD 1,5 cm; 8,5 <10 cm ringan

Dm transversa

12,5 13 cm

Dm oblique

13 cm

D. intertuberosum

10,5 cm

D. interspinarum

10,5 cm

HI

Atas spyinosum promontorium lewat linea inn

H II

S.O.P bawah

H III

S-1

H IV

O.C

UPD
PAP

1. Promontorium tak teraba


2. Linea innominate < 0,5 cm

PTP

3. Spina ischiadica tidak menonjol


4. Kelengkungan sacrum cukup

PBP

5. Arcus pubis > 90o


6. Mobilitas os coccygeus cukup

Tak maju

Kala 1 tak ada kemajuan ( belum lengkap), , penipisan

Macet

Kala 2 ( lengkap), putaran paksi

Lama

>18 jam WHO

Precipitatus

< 6 jam

distributed by koasmbeling

MANNING SCORE
VARIABEL BIOFISIK
GERAK NAPAS

30 , ada gerak napas selama 30 /

Tidak ada gerak napas lebih 30

lebih
GERAK JANIN

3 gerak janin yang terpisah (30)

< 3x

TONUS

Gerak

Gerak -, ekstensi lambat, fleksi partial

extensi

fleksi

esmpurna

buka/tutup tangan
NON STRESS TEST REAKTIF

2 akselerasi/15 amplitude, 15 bpm

< 2 akselerasi/ ada tetapi < 15 bpm

CAIRAN AMNION

1 poket dengan uk. Vertical 1

(-) poket amnion 1 cm/ lebih

cm/lebih

10
8

6
4
2

Janin (N) risiko asfiksia kronik


Janin (N) risiko asfiksia kronik
Oligohidramnion :
(-) ulang pemeriksaan
(+) terminasi kehamilan
Asfiksia kronik
Kemungkinan Asfiksia kronik lebih besar
Diduga kuat asfiksa kronik

FISIOLOGIS PATOLOGIS
-

Pegawasan 10

Kemajuan persalinan : partus tak maju

HIS jelek

PE kejang

Pre syock

Suhu naik/turun

Bandles ring

distributed by koasmbeling

INDUKSI PERSALINAN
Merangsang uterus mulai mengadakan persalinan.
Cara :
Medicine

Operatif / mekanik

Oksitoksin infus

Prostaglandin

Cairan ttt

Amniotomi

Lepas KK dari dinding

Bougie Krause

Mettrerynter

Ktt foley

Btg laminaria

1. Serotinus
2. KPD > 36 minggu
3. IUFD
4. PE/E
5. DM
6. SP/Perdarahan antepartum

IR

7. Kongenid
8. Makrosomia
9. Janin kecil
10. Hidramnion

KI

Mutlak

Relatif

CPD / KPD

Bekas SC miom

PP totalis

Distokia servik

Panggul sempit

Gemelli

Malposisi (lintang)

Grande multi
Hidramnion
Insufisiensi placenta
Malposisi (sungsang)

PREDIKSI : BISHOPS SCORE 5 , PERVAGINAM

distributed by koasmbeling

Infeksi / keracunan

FD, RUI,

Syarat partus tak maju (kala 1) HIS nya baik, kalau HIS tidak baik : inertia uteri

VERSI LUAR
Mengubah letak janin / presentasi dalam uterus melalui didingin perut ibu.
Tujuan : meningkatkan prognosis kehamilan / persalinan

Letak lintang (dorsosuperior, dorsoinferior)

Umum : paksaan

IR

Kehamilan

Persalinan

8 bulan

AK cukup

P : 34 36 minggu

KK +

M : 36 38 minggu

Buka < 3 cm

AK banyak / cukup

Lengkap

Letak sungsang

Khusus : kehamilan / persalinan

Bagian janin dapat didorong belum Bayi 2 gemelli


masuk PAP

KI

CPD

PP/SP

Gawat janin

Gemelli bayi ke 2 ke 1

Bekas SC, luka dinding uterus

Hydrocephalus, hidramnion

PE

Panggul sempit

SP

Prolapse / lilitan tali pusat

Gawat janin

Rupture uteri

KK ()
Gagal

2x melakukan gagal

Sebab

Dinding perut tebal (tetania uteri)

Terjadi FD (DJJ jelek)

HIS sering (hidramnion)

Nyeri RU, local constrict ring

Tali pusat pendek

CPD, belum lengkap

Kaki janin makin ke atas

distributed by koasmbeling

EKSTRAKSI VAKUM
+

Tidak pakai narkose


Mudah

Pembukaan lengkap
Kepala janin sudah di atas panggul
KK sudah pecah

Lesi tidak banyak

Kontraksi rahim adekuat

KI

Disproporsi janin panggul

Gagal

3x lepas

Letak muka

>15 janin belum lahir

Premature/preterm

Vakum terasa ada tahanan

FORCEPS

VAKUM

Kompresi, rotasi, ekstraksi

Ekstraksi

HIS (-)

HIS (+)

Lesi jalan lahir banyak

Lesi jalan lahir sedikit

Waktu lebih singkat

Waktu lama

Pemasangan sulit

Pemasangan lebih mudah

Narkose + (agar otot relaksasi)

Narkose (-)

Manual Placenta

Bisa menggunakan Brant Andrew

Di berikan narkose
Sekaligus eksplorasi karena kemungkinan
terjadi laserasi / rupture (uterus, portio,
vagina)

SECTIO CASEARIA
I

Ibu

Janin

Panggul sempit

Letak sungsang

Tumor jalan lahir

Letak dahi / muda dagu belakang

Stenosis serviks (UT/Vagina)

Presentasi ganda

PP

Kelainan letak pada gemelli I

Disporporsi

Gawat janin

Rupture uteri
Partus tak maju
Incoordinate uterine

distributed by koasmbeling

KIR

Infeksi intra uterine


Janin mati
Syok/anemi berat
Kelainan kongentital
1. Klasik / corporal

MC

2. SC transperitoneal
3. SC ekstraperitoneal
4. Histerektomi caesarea

Minimal 2 th,
Atas indikasi kepentingan

TANDA IN PARTU
Kala 2 :

HIS efektif
Lender darah semakin banyak

Ibu ingin mengejan

Ketuban pecah

Anus & vulva membuka

Serviks mendatar dan dilatasi

Perineum menonjol

Pembukaan lengkap (10cm)


Vagina dan cervix pada 1
bidang
Bibir cervix tak teraba

Kala I

Pembukaan penurunan putaran paksi


-

Bloody show karena pecahnya

kapiler canalis cervicalis akibat

pendataran & pembukaan


-

Cervix mendatar & membuka (effacement & dilatasi)

Fase Laten : pembukaan 0 3 cm (7 8 jam)


Fase Aktif : pembukaan 4 10 cm (6 jam)
Primi (1,8 cm) / jam
Multi (2,2 cm) / jam
-

Awal (6-7 cm) 20 30 min

Akhir : (2-3 cm) 40 60 min

Akselerasi (3-4 cm) / 2 jam

Dilatasi max (4 9 cm) / 2jam

Deserasi (9 10 cm, 1 cm/2jam)

distributed by koasmbeling

Kala 2

Pengeluaran janin
Primi 2 jam
Multi 1 jam
Jika lebih lama partus macet

Kala 3

Pengeluaran uri
Keluar setelah janin lahir
Jika lebih lama retensio placenta, perdarahan : 100 200 cc

Faktor yang mempengaruhi lepasnya placenta


-

HIS

Perlekatan pada uterus :


Normal : endometrium membrane basalis
Adhesiva : endometrium erat membrane basalis
Acreta : endometrium menembus membrane basalis
Increta endometrium myometrium
Percreta : endometrium serosum

Pengelolaan
1. Periksa lepasnya placenta
Fundus , uterus buat & keras
Mules, timbul kontraksi uterus
Tali pusat di luar + panjang
Lepas dari tepi (Duncan) : keluar darah, schultre, tengah lebih banyak

KUSTNER : tekan symphisis jika tali pusat tidak tertarik masuk sudah
lepas
STRASSMAN : ketuk fundus, jika tali pusat tidak bergetar sudah lepas
KLEIN : mengejan, jika tali pusat bertambah panjang dan tidak masuk
lagi sudah lepas

2. Atonia uteri
Kosongkan VU & ektum, massage uterus softly, oksitoksin 10 iu i.m
3. Lahirkan plasenta
Spontan, buatan (creede Brant Andrew), placenta manual
4. Pengawasan
Keadaan umum, HIS, TFU, PPV, BAB//BAK, ASI, KB

distributed by koasmbeling

CREDE
S : sudah ada HIS (pada atonia uteri -), VU kosong
K:
-

Perlukaan pada uterus

Placenta restan

Inversion uteri

Mengurut rahim secara halus

Kontraksi kuat, uterus dorong ke garis tengah perut tetapi tangan kanan

C:

di fundus dengan ibu jari di depan + 4 jari di belakang uterus


-

Dengan menangkap fundus, tangan menekan kuat uterus sambil dorong


ke sumbu panggul seolah olah memeras placenta keluar rahim

Bila gagal, ulang 3x

BRANT ANDREW
S : HIS (+)
C:
-

Uterus dimassage perlahan-lahan hingga timbul kontraksi yang kuat, tali


pusat dipegang dengan tangan kanan dengan klem sedekat mungkin
dengan vulva ditegangkan,

Ujung-ujung jari tangan kiri menekan antara fundus dan simfisis untuk
menegangkan fundus kea rah cranial

Kala 4

Tarik pelan-pelan placenta

1. Periksa placenta (ukuran, lengkap/tidak)


2. Eksplorasi jalan lahir, jahit bila ada laserasi
3. Pengawasan ibu (KU, PPI, kntraksi uterus)
4. Bila terjadi perdarahan karena atonia uteri :
Metergin 1 amp i.m. (0,2 mg)
Kompresi bimanual dari luar dan dalam
Tampon
Histerektomi
HIS yang baik
Fundal dominant

distributed by koasmbeling

Simetris
Teratur
Makin lama makin sering
Terasa sakit
Ada fase relaksasi :
-

Sinkronisasi

Terkordinasi

Involunter

Intermitten

Placenta manual
S: pembukaan serviks uteri
I:
-

Primigravida

Perdarahan yang berlebihan pada kala uri

Persalinan dengan narkose

Tali pusat putus pada pangkalnya

K : Atonia uteri
Pimpin mengejan
Primi : 1 jam maks 2,5 jam
Multi : 20 30 min

PARTUS PERCOBAAN
Mencoba apakah partus bisa dilakukan pervaginam

PAP sempit ringan (CV 8,5 10cm)

Letak belakang kepala (sungsang, muka, dahi (-)!)

KI :

A : bekas SC, kelainan letak

CPD ringan

R : primi tua, riwayat infertilitas

CPD :
OSBORN TEST
KR : kepala (di atas PAP) dorong masuk PAP

distributed by koasmbeling

Kn : pemeriksaan besar kepala menonjol di atas symphisis


<2cm/2jari : ringan
>3cm/2 jari : CPD +

MUELLER MCNRO KERR TEST


KR : kepala masuk PAP
Kn : VT, sudut antara bagian terbawah kepala dengan permukaan dalam symphisis.
(-) : < 90o

Bedakan
Trial of labour

Test of labour

Dapat mencapai pembukaan lengkap ?

Berdasar kemampuan penurunan kepala


selama persalinan

CPD

Kesempitan panggul
BERHASIL :

Buka 5 cm

H III+ sebelum dipimpin


BERHASIL buka lengkap kurva
GAGAL

Friedman

Penurunan HIII +
GAGAL
Progresivitas pembukaan lambat

STOP :

Eastman : >6-8 jam

1. Trial test gagal

Benson 4 6 jam

2. Fetal Distress

2 jam his adekuat belum pembukaan,

3. RUI

partus tak maju

PRESENTASI GANDA
Bagian kecil janin masuk bersama-sama bagian besar janin ke dalam panggul sehingga
terdapat 2 presentasi sekaligus pada janin tersebut.

Etiologi :
-

Panggul sempit

Janin kecil

Multi paritas

Gemeli

distributed by koasmbeling

Bisa Lahir Spontan :


-

POPP

PMPP

Presentasi dahi

Sikap / penanganan
-

Tunggu dan observasi

Reposisi dalam posisi Tradelenburg tidur miring ke arah yang berlawanan

Bila terjadi prolapses funikuli / CPD SC

POPP

PMPP

Prazat scanzoni

Prazat thorn

Prazat mauglian

Prazat zangemeister thorn

Prazat pomeroy

Prazat schatz

Prazat Q in lock Dee dee

Proses persalinan
-

Power (HIS, kekuatan ibu)

Passage (letak, besar)

LETAK LINTANG
I : letak membuncit melintang / kssamping
Conduplicatio corpone : kepala tertekan ke perut
Evolutio spontanea
-

Douglas : bahu thorax perut-bokong-kepala

Denmann : bahu-bokong-dada-kepala

Pa :
1. Membuncit melintang,
2. Kanan/kiri baian keras, bulat,
besar
3. Bagian kecil janin
4. DJJ setinggi pusat

Etiologi :
-

Dinding
perut
kendur
/
multiparitas
Panggul sempit
PP hidramnion
Prematuritas
Kelainan bentuk uterus (uterus
aqcuatus/mu)
Gemelli

distributed by koasmbeling

Letak lintang kasep/neglected transver line yang tidak dekelola engan baik sehingga
sebagian sudah mengisi PAP, biasanya disertai dengan RUI-IFD, ibu kesakitan, infeksi,
KPD, partus lama, prolapse funikuli

Anus

Mulut

Bulat
Tlg mandibular (-)

Tlg. Mandibular (+)

Tidak menghisap

Menghisap

Tuber os ichii

Fossa canina

Kaki

Tangan

Jari pendek

Jari panjang

Tumit runcing

Telapak tangan tumpul

Gymnovsky SC

1. Engagement
2. Descent

1. Primi tua

3. Laterofleksi

2. Nilai social 4

4. Putar paksi dalam

3. Riwayat persalinan jelek

5. Fleksi kepala

4. >3500 gram
5. Curiga panggul sempit

Belum

Aterm

Inpartu
VL

Belum
A
(SC)

<4cm

>4cm

VL

VE

Gagal
SC

VL

Berhasil /V
VE

distributed by koasmbeling

LETAK SUNGSANG
Etiologi

Janin

Ibu

Gemelli

panggul sempit

Bayi <

kelainan bentuk uterus

Hidramnion

multiparitas

Hydrocephalus

tumor jalan lahir

Anencephaly

PP . LR

Lilitan

ATERM

BELUM

BELUM

INPARTU

BNO
DEFL
(SC)

VL

GAGAL

BERHASIL
/vaginam

(-)
pervaginam
Tunggu
aterm

BNO
Kelainan (+)
(SC)

Kelainan (-)
(VL)

PERDARAHAN ANTEPARTUM
Placenta

Non Placenta

PP

Laserasi jalan lahir

SP

Polip

VP/SV

Erosion porsionis

P. Circumvalatta

Varices dinding vagina

Rupture sinus marginalis

Ca sevix pada kehamilan


Infeksi

distributed by koasmbeling

Placenta Previa (PP)

Solutio Placenta (SP)

Plasenta yang letak abnormal pada segmen Plasenta lepas dari inersinya
bawah rahim sehingga menutupi sebagian /

Partialis

seluruh jalan lahir.

Totalis

Totalis/centralis (SC) 4-5 cm menutup

Prolasus placenta

seluruh

Ringan : lepas < perdarahan sedikit

Lateralis 4-5 cm menutup

Sedang < SP<2/3 perdarahan agak

anterior/posterior/marginal
-

Letak rendah : tepinya 3-4 cm di atas

banyak, nyeri peru, FD


-

Berat : 3/2/3

pinggir, pada VT (-)


-

marginalis

warna merah sergar

Warna gelap/tua

anemia (+) presyok

Anemia (-)

nyeri perut (-)

Nyeri perut (+)

tegang perut (-)

Tegang perut (+)

Tetania uteri akibat SP terjadi karena


-

rangsang hematoma retroplacentae

penurunan kadar progesterone

peningkatan kadar histamine sirkulasi ibu

COUVELAIR UTERUS di histerektomi


Uterus dengan bintik-bintik biru kehitaman (hematoma) sebagai akibat darah merembes
masuk myometrium sampai lapisan serosa dan lig. Latum
Perubahan :
-

vasospasme

perubahan toksik

hipofibrinogen

hematoma retroplacenta

Kompolikasi :
Uterus tidak dapat kontraksi, post partum
DD : PP/SP/RU

distributed by koasmbeling

PERDARAHAN POST PARTUM


Perdarahan setelah kala 2, 500 a/I > 10%kgBB
Early

Late

1. atonia uteri

Placenta restan

kegagalan kontraksi uterus setelah

Hipofibrinogenesis

placenta lahir
uterus lebih teregang gemeli,

Penanganan

hidramnion

Hentikan perdarahan

gejala : perdarahan, uterus bulat, kontraksi

sedikit, syok

Retention

manual

placenta,

curetae

pengelolaan : massage uterotonika ,

Jahit laserasi

tampon padat uterus, histerektomi

Massasge/uterotonika

2. laserasi jahit

Kmpresi bimanual

3. retention placenta

Tampon vagina

placenta belum lahir > jam setelah janin

Histerografi

lahir

histerektomi

sebab :

Ganti darah yang hilang (transfuse, infus)

HIS kurang kuat/sudah tidak ada

Cegah shock

Plasenta melekat terlalu kuat

Osteum uteri sudah menutup

Patologi
-

Acreta stratum, fgs, onal

Increta myometrium

Percreta -> peritoneum

Terapi manual plasenta

KETUBAN PECAH DINI


Ketuban pecah sebelum mulanya persalinan / belum inpartu
PECAH KK :
1. pembukaan lengkap
2. pembukaan 5
karena setelah buka 6 KK sudah tidak efektif untuk pembukaan serviks

distributed by koasmbeling

KPA : KK pecah pada pembukaan kecil dalam proses persalinan : Primi (< 3 cm fase laten),
multi (< 5 cm)
Diagnosis :
-

keluar ciran ngepyok

sifat bau khas, warna keruh

tes lakmus alkalis

mikroskopik : rambut lanuto, butir lemak (vernix)

BELUM VIABEL <36 MINGGU

VIABEL

tirah baring 3 x 24 jam

tunggu 5 jam HIS

antibiotic

HIS - induksi

tokolitik progesterone

Antibiotik

pengawasan suhu, leukosit

Tanda-tanda infeksi + SC

tanda-tanda infeksi (+) SC

KOMPLIKASI

TANDA-TANDA AIR KETUBAN SEDIKIT

Infeksi

Oligohidramnion

(deformitas,

Persalinan
lama/macet,

Ballottement

partus

Kepala didorong air keluar

menumbung,

Vagina bau

(prematuritas,
tali

pusat

kehamilan

fraktur

kompresi pada vagina)


-

TFU lebih rendah dari pada usia

emboli air ketuban, Fetal distress)


ETIOLOGI
-

Malposisi janin

Amnionitis, khorioamnionitis

Multiparitas

Tekanan

Infeksi (cystitis, cervicitis)

intrauterine

meningkat

(hidramnion, gemelli)

Test KPD
Nail blue test
CaCl2

distributed by koasmbeling

PREMATURITAS
Janin yang lahir pada umur kehamilan 28 37 minggu berat 1000 2500 gram
PREDISPOSISI:
Pertumbuhan janin

Lamanya kehamilan
-

SS otonom

Gemelli

Serviks inkompetensi

Habitus / BB ibu

Rangsang mekanik janin

Ibu perokok

Ibu DM

Insersi plasenta

Infark placenta

Penyebab
-

Toksemia gravid

IUES pada ibu

Multiparitas

KPD

PAP (SP-PP)

Hidramnion

Kelainan cervix

Gemelli

Decomp pada ibu

Faktor Rh

Partus Immaturus
Pengeluaran hasil konsepsi pada umur kehamilan 20 28 minggu berat janin 500 1100
gram

Abortus < 22 minggu 500 gram


Immaturus 22 28 minggu 500 1000 gram
Prematurus 28 37 minggu 1000 2500 gram
Matures 37 42 minggu >2500 gram
Serotinus > 42 minggu

distributed by koasmbeling

SEROTINUS
Pakai bishops score, biasanya gagal jika < 3 kalau > 5 lakukan induksi persalinan
1. Regangan uteri
2. Iritasi

Tanda

3. Hormonal

Janin > ekskoriasi di bahu

4. Prostaglandin

Tulang sutura > keras

5. Penurunan hormone

Lanugo sedikit

Lernix caseosa sedikit

Kuku panjang

Rambut kepala tabal

Deskuamasi epitel

Kulit keriput

progesterone
6. Belum diketahui secara pasti
7. Penurunan kadar HCG !!!
anencephaly

Def: kehamilan > 42 minggu karena


gangguan peredaran darah

Induksi :

uteroplacenta

Oxytoxyn
Amniotomi harus lahir !

Ibu

Janin

Distokia

IUFD

Partus lama

Inertia uteri

Kelainan letak

SC :
-

Infertilitas

Primi tua

Predisposisi :

Gawat janin

Kelainan letak, penurunan

Insuf. Placenta

prostaglandin, anencephale, HPHT

Partus lama

salah,
Pengecatan Nile blue sulfat

distributed by koasmbeling

EKLAMPSIA
Predisposisi

Etiologi :

Primi gravida

Trophoblast pada MH dengan gemelli

Hyperplacentosis (MH, kehamian

Immunologic

multiple, DM, hidrosefalus, bayi besar

Predisposisi familial

Primi muda/tua

Faktor hormone steroid tinggi : estriol

Riwayat keluarga

Faktor gizi asam lemak esensial (asam

Penyakit hipertensi sebelum hamil

araehidonic) loss angiotensin


refractoriness
Timbulnya hipertensi disertai
proteinuria/edema anasarka setelah
hamil 20 minggu

PE ringan

Tx

TD 140 / 90

Bed rest

<170/110

Protein naik, kalium turun

Proteinuria < 5gr/l

Diaz/ luminal

Edema local

Lab

Monitoring

BB > 2 kg/mg

PE Berat

Tx

PE berat

Inap (isolasi)

T > 170/110

TP > 200 gr/hari

Proteinuria > 5gr/l (+4) kualitatif

RG < 0,5 gr/hari

Edema massif

DS : RL / 2 : 1

Oliguria < 500 cc/24 jam

Urine + 500cc

Gangguan visual /cerebral

MgSO4

Nyeri epigastrium

4 gr larutan 20% i.v. 1 gram/min

Edema paru, IUGR

8 gram larutan 40% .m.

HELLP syndrome

Maintenance

SGPT > 22 hemolisis elevated

4 gram/6 jam 6 jam post partum

SGOT > 18 liver punctions low platelet count

distributed by koasmbeling

SYARAT MgSO4

Bila TD > 170/110 mmHg :

Reflek patella (+)

Anti Hipertensi

RR > 16 x/min

Hydralazine

Antidotum = glukonas calsius

10 mg/6 jam i.m.

Diuresis > 100 ml (4 jam terakhir)

5 mg/5 jam i.v. ulang maks 25 mg

Kepekaan syaraf mencegah konvulsi

Peningkatan diuresis

Penurunan RR

Klonidine / catapres
-

0,5 amp (0,075 mg) dalam 4,5 ml


NaCl i.v. perlahan-lahan untuk 5
menit

Diuretik (bila edema paru)


PE BERAT

KONSERVATIF
MEDISINAL

AKTIF (AKHIRI)
MEDISINAL

Ibu
-

Janin
37 minggu
I.E
Konserv. Gagal
TD. Tidak terkendali

IUGR
/FD
La b : HELLP
BB > 2500 gram

Terminasi

Inpartu (-)

Tirah baring
RL DS RL DS
MgSO4 40%
Anti hipertensi
(d=110mmHg)
clonidine 50%,
subling 20%
SGOT > 18
SGPT > 22

Inpartu (+)

Induksi : BS > 5
SC : syarat induksi (-), 122 jam U fase aktif
Kala I : laten : SC, aktif : amniotomi
Kala II : peringan kala I

distributed by koasmbeling

GEMELLI
Anamnesis

Gemelli yang pervaginam

Riwayat keluarga gemelli +

Interlocking

Riwayat konsumsi obat

Compaction

meningkatkan ovulasi

Collection

PF

Setelah anak 1 lahir :


-

Ada 3 bagian bsar janin > 1 p.m.

LEOPOLD letak

Uterus >> (N) cepat

Pimpin mengejan tidak lebih dari 30

Palpasi :

menit

Lebih dari 1 tahanan memanjang

Lebih dari 1 bagian bulat, keras

Lebih dari 1 pemeriksa DJJ dengan


frekuensi 10x atau lebih /menit

Komplikasi
Kehamilan

Persalinan

PE/E

Inertia uteri

Hidramnion

Partus macet

Anemi

Atonia uteri

Premature

Tali pusat menumbung

Kelainan subjektif

Still birth : janin mati saat persalinan

IUFD
Kematian janin dengan UK > 20 minggu BB > 500 gram

Etiologi

Tanda & Gejala


Ibu / Subjektif

Hipertensi

Komplikasi medic

Gerak anak (-)

Imunisasi

BB turun

Kelainan/trauma pada tali pusat

Tanda kehamilan (-)

Kelainan kongenital

DJJ (-)

distributed by koasmbeling

Infeksi

USG

Induksi persalinan

DJJ (-) gerak anak (-)

> 2 mg tak lahir

Overlapping tulang tengkorak

KK sudah pecah infeksi ibu (+)

Maserasi (tulang tengkorak, edema,

Pribadi

timbunan cairan intra retro


peritoneal)

Cara :
-

Prostaglandin (mematangkan cervix


/es. Nausea, muntah, umur < 28
minggu takikardi, diare) PgEz vag
Supp 20 mg

X:
-

Parasat spading

Coll. Vertebra membengkak

Udara intra vaskuler

Kontra Indikasi
-

Asma

Penyakit ginjal, jantung

DM

Bekas SC

Lewat 2 induksi tak lahir


-

koagulopati / DIC

Fibrinogen menurun 20-85 /


mg/minggu

distributed by koasmbeling

TALI PUSAT MENUMBUNG


LETAK KEPALA

LENGKAP

BELUM LENGKAP

RESUSITASI
02
Tidur x letak tali pusat

Turun +
Forceps / Vacum

Turun
P : SC
M : VE-SC

SC Reposisi

LETAK LINTANG

LENGKAP

BELUM LENGKAP

SC

Kasep
SC

Tidak Kasep
DJJ (+)
SC

DJJ (-)
Embriotomi

LETAK SUNGSANG

BOKONG

LENGKAP

SC Reposisi

BELUM LENGKAP

Dorong
ekstraksi

Ekstraksi

LENGKAP
SC Reposisi
(Susah)

KAKI

BELUM LENGKAP

Ekstraksi kaki

distributed by koasmbeling

PROLAPSUS FUNIKULI
Tali pusat terkemuka
-

Tali pusat menumbung

Tali pusat teraba di canalis cervicais

KK (-)

(samping bagian besar janin)

Penanganan VE/SC

Ketuban masih intak

Penanganan (reposisi manual pada


posisi tradelenburg)

Penyebab :
Baian terbawah janin tidak terfiksasi di

Hidramnion

PAP

Hydrocephalus

Letak lintang

Anencephalus

Letak sungsang

PP letak rendah

Teraba tali pusat dari luar pada saat

ketuban sudah pecah

D VT

Prognosis

KK sudah pecah

Persalinan

Kepala masih goyang

Ibu

Teraba tali pusat

Janin : letak kepala jepitan tali

Teraba pulsasi tali pusat

pusat FD (insufisiensi placenta)

DIAGNOSIS KEHAMILAN
TM 1 : 0 12 minggu Abortus/Mola/KET
TM 2 : 12 28 minggu ABORTUS TM 1
TM 3 : 28 40 minggu Perdarahan antepartum

PRESUMTIF/ SUBYEKTIF

OBJEKTIF (TM2)

Amenore

Uterus > perut >>

Emesis gravidarum (mual/muntah)

HEGAR sign (minggu 1 gravid) isthmus

Mengidam

memanjang, hipertrofi teraba lunak pada

Pingsan

palpasi

Anoreksia

CHADWICK sign porsio livide karena >>

distributed by koasmbeling

Mammae >>

Obstipasi, incontinensia urin

Striae gravidarum

Klorisma gravidarum, linea nigra

Epulls gravidarum

Varices / haemorrhoid

vasa & pelebaran pembulu darah


-

PICASECKsign pembesaran unilateral


implantasi

BRAXTON HICKS CONTRACTION 9His


Palsu)

GOODELL sign Cervix melunak,


vaskularisasi >>

Tanda +
-

Gerak janin

DJJ +

Ro foto terdapat tulang janin

Aerola mammae melebar

Ballotement (+)

Reaksi kehamilan (+), (Galli mani, hogben,


konsullof, friedman, aschelm zondex

DD HAMIL MUDA :
-

Pseudocuclisis

Mioma uteri

Kistoma ovarii

Vu penuh

Hematometra

PRESUMTIF/SUBJEKTIF
-

Amenore

Emesis gravidarum (mual /muntah)

Tes kehamilan
Reaksi biologic
GALIL MAININI : 5 cc urin wanita bawah kelinci prt bufomelanostikus + sperma di urin (3
jam)
FRIEDMANN : 5 cc urin wanita - i.v. pada kelinci, laparatomi di ovarium, + CL, CR (24
jam)
ASCHIEM-ZONDEX tikus wanita belum dewasa 3 hari + urin, + harus dibunuh : CL +
HOGBEN : kodok xenopus laevis (4 6 jam)
KONSULOFF
Reaksi Imunoessay
-

Slide test/plano test

Tube test

distributed by koasmbeling

Capillary tube test

Radio immunoassay

KEHAMILAN RISIKO TINGGI


Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko ibu/janin yang dapat meningkatkan
mortalitas/morbiditas baik pada kehamilan/persalinan/nifas
MASALAH MENETAP : panggul sempit
RIWAYAT IBU :
-

Primi muda (PE/E, prematuritas karena panggul belum sempit)

Primi tua (kelainan kongenital, IUGR)

Grande multi paritas (PP, inertia, anemi)

Peminum/perokok (synd. Fetal alcohol dahi turun, hidung lebar)

Infertilitas

RIWAYAT KEHAMILAN MUDA


-

Abortus yang berulang

Kehamilan ektopik TEE

Mola hidatidosa

RIWAYAT KEHAMILAN LANJUT


-

Prematuritas / serotinus

Janin : kelainan kongenital / letak IUGR, bayi mati

Penyakit kehamilan : PE / E

Kelainan air ketuban, oligohidramnion, KPD

Riwayat perlukaan dinding rahim

Riwayat lahir mati/lahir dengan cacat

ANTE NATAL CARE


KEGIATAN
-

Pelayanan pada ibu hamil

Penyuluhan gizi

Antenatal breast care

distributed by koasmbeling

Simulasi persalinan

Immunisasi

Senam hamil

TUJUAN
-

persiapan fisik mental

persiapan ibu bersalin

deteksi KRT

cegah komplikasi

persiapan ibu pasca persalinan merawat bayi

TIMBANG
-

untuk menilai kesejahteraan, penambahan BB : kg/minggu 2 kg/bulan

darah 500 gram

payudara 0,5 1 kg

jaringan tubuh 4 kg

uterus 1 kg

amnion 1 kg

cairan tubuh 2-3 kg

total 12 15 kg (25 % BB sebelum hamil)

TENSI
-

deteksi PE / E

MAP < 85 mmHg

ROP < 15 mmHg

TFU
-

Umur kehamilan

TBJ

Menilai kesejahteraan

IUGR

0,5 cc i.m./sc jarak 4 minggu

Sebelum married

Hamil 3 9 bulan

TT

TABLET Fe
-

8 10 ringan

6 8 sedang

< 6 berat

distributed by koasmbeling

ABC
-

Mastitis

Papilla retraksi / mendatar

Engagement

NIFAS (PUERPURIUM)
Masa setelah post partum yang berjalan s/d 6 minggu tanpa komplikasi
1. Fisiologis
2. Patologis
-

Infeksi nifas

PPP : (atonia, plasenta restan, perlukaan, kelainan pembekuan)

PE/E nifas

Penyakit / komplikasi lain

PUERPERIUM FISIOLOGIS
Involusi (pulihnya alat genital internal & eksternal)
Lochia rubra 1 2 darah segar
Lochia sanguine 3 4 lendir + darah
Lochia serosa 7 14 lkuning
Lochia alba > 2 minggu putih
Purulenta : infeksi pus !

Infeksi nifas : semua peradangan alat-alat genital pada masa nifas


PUERPERIUM PATOLOGIS
Febris puerpuralis
Peradangan alat genitalia dengan demam nifas, tanda (I) : kenaikan suhu > 38oC pada
pengukuran 4 x 1 hari oral selama 2 hari berturut-turut dalam 10 hari Pemeriksaan kecuali
hari I
Penyebab :
-

Strept. Aureus/ hemolitikus

E.colli

Clostr. Welchii

distributed by koasmbeling

Predisposisi
Antepartum :

Intrapartum

Anemia

Perdarahan

Penyakit ibu

PE/E

Coitus

Laserasi sisa placenta/KK

Partus lama

KPD amnionitis

Patologi Infeksi
Terlokalisir :

Menyebar :

Vulvitis

Perlvioperitonitis

Vaginitis

Peritonitis

Cervicitis

Septicemia

Endometritis

Parametritis

Salphingooopharitis

Tanda-tanda endometritis bisa ke sepsis


-

Demam

Nyeri tekan

Lochea berbau

subinvolusi

PANGGUL SEMPIT
Panggul dengan ukuran kesempitan > 2 cm dari ukuran panggul normal
PAP :
-

conj. Vera : 11 (8,5 10 ringan, < 8 mutlak SC)

transversal : 13,5

PTP :
-

distansia int. spi : 10,5 (<9,5 curiga, <9 absolut)

sag. Post : 5

sag. Ant : 11,5

PBP :
-

dist. Tuberos : 10 (<8 : sempit)

a.p. : 11,5

distributed by koasmbeling

sag. Post : 7,5

PENANGANAN
Sempit ringan

Sempit mutlak

Letak kepala (coba)

Letak kepala (SC)

Letak sungsang SC / coba VL dulu

Letak sungsang (SC)

Komplikasi
Persalinan :

Anak

partus lama

Infeksi

moulage berat

Kematian

KPD

Prolapses funiculi

RU

Perdarahan intracranial

Tali pusat menumbung

Caput succedanlum

Inertia uteri sekunder

Faktor tl. Kpl

Symphisiolisis

Penggantung uterus :
-

Latum

Rotundum

Infundibulo pelvicum (ovarii proprium)

Cardinal

Sacro uterine

Vesico uterine

Inclinatio pelvis :
Sudut antara PAP dengan bidang tanah (berdiri 550)
Sumbu panggul :
-

Garis imaginer yang melalui per cm dari tepi bawah symphisis spina ischiadica &
tepi atas symphisis promontorium ke belakang

KEMAJUAN PERSALINAN PROGNOSIS


POWER :
- Kekuatan kontraksi
Uterus
His
Kordinasi
Interval lama
- Kekuatan mengejan (kala II)

PASSAGE
- Lunak (otot panggul,
perineum)
jalan lahir lunak :
vulva/vagina/cervix
uteri/uterus/ovarium
- Keras (Tulang pembentuk
panggul)

PASSANGER
- Jumlah bayi
- Besar bayi
- Presentasi
- posisi

distributed by koasmbeling

Jalan Lahir Lunak


Vulva/vagina/cx uteri/uterus/ovarium
REGULAR

IRREGULAR

Caldwell Malloy

Thoms

Kongenital

gynecoid

dollicho

kaegele

fraktur pelvis

android

mesaty

Robert

rachitis

anthropoid

brachy

Dwarf

osteomalesia

platypeloid

platy pelvic

belah

neoplasma

kombinasi

Akuisita

PLACENTA
Bentuk oval diameter 15 20 cm
Tebal 2 3 cm
Berat : 600 gram
Sempurna 16 mg

Bagian :
Pars Fetal
-

villi chorialis

cavum interviller (transport makanan

Pars Maternal
-

kotiledon (sirkulasi uteroplasentair)

& O2)
-

chorion frondusum

Insersio :

Fungsi :

sentralis

nutrisi

parasentralis / lateral

respirasi

marginalis

ekskresi

fillamentosa

hormone progesterone

imunisasi IgA

barrier infeksi

Perlekatan

Bentuknya

adhesive

normal

acreta endo

spuria

increta mio

membranacea

distributed by koasmbeling

percreta sero

succenturiata

fenestrate

Hormon :

bi/trilobatus

progesterone

anularis

estrogen

circumvaita

HcG

horsehoe

Chorionic Tyrotrol

Relaxine

Chorionic smatotropine

Placenta lactogen

HIDRAMNION
Cairan amnion > 2000 cc, umur > 38 minggu terjadi akut atau kronis
(normal) : 1000 2000 cc
Fungsi : proteksi, cegah perlekatan dengan amnion, janin bergerak bebas, regulasi suhu,
tekanan intra uterine rata, cuply cairan
Asal : urine janin, transudasi darah ibu, sekresi epitel amnion
Penyebab :

Atresia oesophagus

DM

Spinda bifidi

Gemelli

Hidroureter

PE / E

Hidroanen

Kongenital

Hidrofetalis

Anencephaly

OLIGOHIDRAMNION : < 500 CC


Penyebab KPD & KPA
Inspeksi TFU >> usia kehamilan, mengkilat
Palpasi tak teraba bagian-bagian janin / ballottement
Auskultasi : DJJ jauh

Risiko pada kehamilan

Risiko pada persalinan

Prematuritas

Inertia uteri (primer / sekunder)

Kelainan letak

Partus tak maju / lama

Risiko kpd belum inpartu (infeksi,

Penumbungan bagian janin

distributed by koasmbeling

penumbungan, ketuban berlebih)

Solution plasenta

ABORTUS
Abortus

Tanda & Gejala

Terapi

Imminens

Perdarahan sedikit

Bed rest total

Sakit

Sedative

Sesuai umur

Spasmolitik

CC tutup

Roburantia (BCE)

OUE tutup

As. Folat

Progres

missed

abortion kalau keluar

Insipien

Incomplete

Complete

Missed

Perdarahan sedikit

Curettage

Sakit lebih hebat

Uterotonica

Sesuai umur

CC tbk

KK utuh

Perddarahnan banyak

Curettage

Sakit

Uterotonika (metergin +

Tidak sesuai umur

CC terbuka

Sebagian hasil konsepsi

Perdarahan

Sakit

Tidak sesuai umur

CC ttp

Kematian

(oxytoksin

(incomplete complete)

involusi)

janin

<

20 -

janin

>

20

Roburantia

minggu
-

Kematian

minggu (IUFD)
Habitualis

Abortus

3x/

lebih

secara -

berturut-turut

distributed by koasmbeling

KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan dengan implantasi janin di luar endometrium uterus sebagai akibat terganggunya
transport ovum

KET : KE yang terhenti proses perkembangan janinnya dengan terjadinya abortus / rupture
pada tempat implantasi janin tersebut

Penyebab :
Faktor Uterus
-

Hipoplasi uterus

Tumor rahim

Faktor tuba
-

Salphingitis

Stricture tuba

Endometriosis

Sterilisasi tidak sempurna

Faktor Ovum
-

Migrasi interna/eksterna

Mpld cell densun

Faktor Sperma
-

Gerak lebih cepat

KEBT :
-

Ibu nyeri nyeri ulu hati / punggung di salah satu sisi

Pingsan (-)

LOKALISASI:
-

Interstitial < 16 bulan abdominal

Isthmus : < 12 bulan tuba-ovarial

Ampuler : < 8 bulan intra ligamenter

Fimrial : < 8 bulan servical

CULLEN SIGN : warna biru kehitaman / lebam sekitar umblikus & linea alba

distributed by koasmbeling

VT :
Slinger pain sign : nyeri ayun / goyang pada portio
Douglas Crisse : nyeri penekanan CD karena adanya pelvic mass / hematoma retro uterine
rangsang peritoneal
Hematokel (+) laparatomi juga sinsitiocrop rumbus tube perdarahan
Penanganan :
-

Perbaikan KU ( transfuse infus)

Antibiotik

Anti inflamasi

Diazepam

Laparatomi dengan HEDGE RESECTION

Terjadi perdarahan pervaginam


Anamnesis
-

Riwayat terlambat hai /amenore

Nyeri perut tidak kolik bagian bawah

Dengan atau tanpa perdarahan pingsan

KU : pucat

Status lokalis : inspeksi cembung perut kencant, palpasi uterus normal, pekak sisi

PF

pekak alih +, BU normal


PPV
-

Fl, flx (+)/(-), AP : nyeri tekan

V/U/V : portio lembut chadwick sign +

Slinger test

Douglass crise

Tes kehamilan

Hb

Kuldosintesis frabmen yang membeku

USG

PP/

Pemeriksaan aria stella : sel desidua tanpa villi choridia


Terapi salphingektomi partial

distributed by koasmbeling

MOLA HIDATIDOSA
Pertumbuhan / proliferasi trophoblast yang berlebihan dengan stroma mengalami
degenerasi hidrofik (t.u. sinsitio throphoblast). VR avaskuler + oedem villi choriallis tumbuh
berganda gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih (mineral) menyerupai buah
anggur/ mata ikan.
Penyebab
-

Multiparitas

Faktor ovum (ovum mati)

Imnoselektif tropoblas

Infeksi virus

Kelainan kromosm

Social ekonomi rendah

Faktor Risiko
-

Umur > 35 atau < 18 th

Diet < vit A & protein

Rh (-)

Suku filiphina , Eurasia

Imunitas

Diagnosis
-

Amenore

Terjadi subjektif hamil (+)

Hyperemesis gravidarum

Toxemia gravidarum

Uterus lebih bulat

TFU lebih besar dari usia kehamilan

Palpasi : janin (-), balotement (-), gerak (-), DJJ (-)

PPV kecokelatan

Lab : HCG > 1/200

USG Gmbaran tulang (-)

Amniografi (honeycomb appearance)

distributed by koasmbeling

Diagnosis Pasti
-

Dari OUE gelembung mola

Fenomena harmonica (TFU turun bila darah (+) gelembung keluar OUE TFU naik
lagi

Mikros : trias (probe tropoblas, degenerasi hdr strom villi, gabaran pembuluh darah ()

Sonde : acusta sison (tahanan -)

USG gambaran badai salju

Menegakkan Diagnosis
A
-

Pembesaran tidak sesuai umur, lebih besar

Mual dan muntah

Amenore

Perdarahan pervaginam + gelembung mola

Inspeksi lebih besar dari umur kehamilan

Ballottement -, gerak anak

DJJ

Grafindex (+), HCG naik lebih besar 1/400

USG badai salju

X foto kerangka janin (-)

Amnio : honey comb

PA : trias

PF

PP

Terapi :
-

Kuretase tumpul (pada placenta restan/ sisa konsepsi) 7 10 hari kuretase tajam

Histerektomi (dilakukan jika perdarahan banyak, dan tidak ingin punya anak)

Suction curettage + infus oksitoksin i.v

Terapi suportif memberikan imun BCG, (imunitas selluler)

Pengamatan lanjut
-

Metastase

Kadar HCG

Involusi uterus

Graf index

distributed by koasmbeling

X foto thorax

PPV

Follow Up :
2 minggu 3 bulan lihat metastasis vagina (bukti2 tidak ada kegiatan trofoblas yang
kemarin)
1 bulan 6 bulan lihat dadar HCG
3 bulan 2 tahun tindakan sistemik
Mola Cruenta :
Serviks dibungkus oleh darah kental karena darah membeku antara decidua + khorion
Mola carnosa : darah beku daging
Mola tuberosa : telur berbenjol oleh karena hematom chorion dan amnion
Fetus conipresus : cairan amnion diabsorbsi, janin tertekan
Fetus papyraceus : janin kering, menipis, hasil kembar

MOLA INVASIF / DESTRUEN


Hiperplasi trofoblas dengan penyebukan vili chorial menembus myometrium (sampe tonika
serosa) dan beranak sebar villi chorialis mengalami degeenerasi hidroptik
Diagnosis :
-

Mola berulang

Titer HCG +

Perdarahan intra abdominal

P / PA hasil curretae villus (+)

Terapi :
-

Histerektomi

Sitostatika
Metotreksat 0,4 mg/kgBB
dacrinomycine

CHORIO CARSINOMA

distributed by koasmbeling

Dari chorion embrional ke 2 lapis epitel tropoblast terlambat


Tumor ganas dari jaringan thropoblas yang bersifat invasive metastase ke paru / otak/
jantung

Predisposisi :
-

Mola hidatidosa

KE

Abortus

Kehamilan aterm

Trias Soetomo : ditemukan sel-sel trophoblast polimorfik, inti hiperkromatik kasar


1. Nekrosis
2. Perdarahan
3. Infilitrasi imfosit

RISIKO rendah
-

Gejala < 4 bulan

HCG di urin < 100.000 iu/24 jam

HCG di serum < 40.000 iu/cc

Metastasie paru-paru panggul

Metotrexate
-

Inj. 0.44 mg/g BB i.m dosis max 20 mg/hari selama 5 hari

Risiko tinggi
-

> 4 bulan dari kehamilan

HCG di urin > 100.000 iu/24 jam

HCG di serum > 40.000 iu / cc

Metastasis otak, GI track, jauh ke paru-paru,

Metotrexate inj. 0.11 mg/kgBB


Actinomysin inj 0.004 mg i.v.
Chlorambucyl oral 2 x 5 mg selama 5 hari
Respon sitostatika tunggal (-)
Residif

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
distributed by koasmbeling

Emesis yang berlebihan pada kehamilan muda (>7x /hari) sampai mengganggu aktivitas ibu
sehingga KU ibu jelek
ETIO :
Predisposisi :
-

Primi gravida, mola hidatidosa, kehamilan ganda

Masuknya villi khorialis ke sirkulasi maternal, terus metabolic akibat hamil, resistensi
ibu menurun

Alergi

Faktor psikologik

GRADE

GEJALA

TERAPI

Muntah

Anti emetic

Anoreksia BB

Istirahay

Dehidrasi

Banyak minum

Lemah

Dehidrasi sedang

infus D5 / NaCl

Nafas bau acetat

anti emetic

hemokonsentrasi

CP

Vitamin

Puasa 24 jam USG

II

III

Kesadaran menurun somonolen koma

Ensefalopati Wernicke

ikterus

Lab : Urin : keton


Mual mungkin karena Eritrosit dan hCG dalam serum pengosongan lambung kurang
Estrogen, HCG -- SSP pengosongan lambung kurang mual muntah dehidrasi
(gangguan keseimbangan elektrolit (Na K Cl ) muntah cadangan KH & lemak (untuk
energy ) oksidasi lemak tidak sempurna aseton kerosis dehidrasi
hemokonsentrasi (cairan ekstra seluller dan plasma ) aliran darah ke jaringan.
PENGELOLAAN
Advice :
-

Biasa pada hamil muda

distributed by koasmbeling

Makan pedas kurangi & sering

Obat :
-

Fenobarbital

B1 & B6

Anti histamine (Dramamine)

Anti emetic (CPZ)

Isolasi rawat
Terapi psikologik
Cairan parenteral yang cukup elektrolit, KH, P-2-3 /hari
Puasa 24 jam tidak muntah minum & makan sedikit demi sedikit
Penghentian kehamilan jika
-

Delirium koma

Kebutaan

Takikardi

Icterus

Anemia berat

EMBRIOTOMI
Persalinan buatan dengan cara merusak / memotong bagian tubuh janin agar dapat
dilahirkan pervaginam

Janin 1
Pembukaan > 7 cm
KK pecah / dipecah

KI

C. vera < 7 cm

Ibu :

Adanya TU. Jalan lahir

RU

PE / E

Ibu kelelahan

Ibu dengan penyakit jantung, asma

Waktu :
-

Partus lama / macet

Indikasi pinard

distributed by koasmbeling

Perdarahan post partum

RUI
Laserasi
Infeksi

PUNGSI
Tindakan mengeluarkan cairan dari tubuh janin untuk mengurangi volumenya

Hidrocephalus

KI

Hydrocephalus akut pada janin hidup

Alat

Jarum pungsi

Ascites

Tarikan dengan cunam musso


U : SC
U : janin hidup (ekst. Forceps/ vacuum)

Anamneis :
-

Perdarahan per vaginam

Ibu kesakitan

Pemeriksaan :
-

Tanda-tanda shock

Meteorismus

Defance muscular

Uterus seperti bola keras

DD :
-

VU penuh

Local constrictions ring (KK pecah) nyeri hebat (-), lebih nyata pada his, nadi (-)

PARTUS LAMA :
Tanda-tanda :
-

Ibu kelelahan / dehidrasi

Vital sign (nadi , tensi )

Meteorismus (- dilatai usus)

distributed by koasmbeling

RUPTURA PERINEI
GRADE

GEJALA

TERAPI

Selaput lendir + kulit

incomplete

II

Grade I + otot perineum kecuali incomplete


M.Sphincter Ani

III

M.SA + dinding rectum

Complete / totalis

IV

Grade III + m. rectum

Complete / Totalis

Penyebab
-

Anak banyak

Partus buatan

Arcus pubis sempit

U terlalu cepat lahir

Vagina sempit

Perineum kaku

POP

AKHIRI PERSALINAN
IBU

ANAK

WAKTU

RUI

FD

P. lama

Inertia

Tali pusat menumbung

P. macet

Portio edema

Pres. Ganda

Indikasi pinard

PE / E

Dahi muka/ dagu belakang

Jantung

TA / DTA

Infeksi

POPP

Perdarahan

Pres. Occiput ant. Directa

Constriction Ring

Bandles Ring

Nyata kalau ada HIS riwayat KPD

KPD (-), tanpa his tetap cekung

1. Letak pada bagian kecil anak

1. Pada SBR

distributed by koasmbeling

2. Pada

tempat

kontraksi

uterus

2. Atas tebal bawah tipis


3. Menipis

menebal
3. Dibawahnya tidak menipis

4. U PAP

4. Bagian anak U PAP

5. Sakit

5. Tidak sakit

6. Kala II

6. Pada kala I / II

7. Mudah kesakitan

7. Palpasi sukar

8. Obstetri labour

8. KU baik
9. Sebabkan KK pecah

PYB CR:

Ada kontraksi ring

KK habis

Anak tercekam di leher perut

KPD

Biasanya pada incoordinate

Incoordinate aterm hilang dengan


anestesi yang dalam

PROFALAKSI PINARD
Penurunan kaki pada letak sungsang tujuan mempermudah persalinan (pada ibu asma, E,
Decomp)
S : pembukaan 1 cm / 2 jari, KK (-)
Keuntungan :
-

Bila anytime, its need to end the labour / peringan kala II, it will be easier !

Kerugian :
-

Perasat kaki setelah buka sempurna

Risiko infeksi

DISTOKIA
Kelainan Tenaga

Kelainan Janin

Kelainan Jl. Lahir

Inertia

Letak

Panggul sempit

Hipertonik

PDPP

Incoordinate uterine act

P. Muka

Ibu kelelahan

P. Dahi

distributed by koasmbeling

Ganda

Bentuk
-

Makrosomi

Hidroceph

INERTIA UTERI
Kontraksi uterus / his yang lemah, singkat dan jarang sehingga taka da kemajuan persalinan
Primi
-

Fase latent memanjang

Melemahnya his sejak permulaan persalinan

Karena :
-

F. psikologik

F. neuro muskuler (kel. Letak (+))

F. uterus

Terapi :
-

Petidin 50 100 mg

Vit B1

Glukosa i.v/infus

Piton drip

Sekundi
-

Fase aktif

Melemahnya His setelah his yang baik/setelah kontraksi kuat

Karena :
-

Partus lama/tak maju

Multi paritas

KU ibu kurang

VU / rectum penuh

GRADING PLACENTA
distributed by koasmbeling

Grade 0
- Late 1st trimester-early 2nd trimester
- Uniform moderate echogenicity
- Smooth chorionic plate without indentations

Grade 1
- Mid 2nd trimester early 3rd trimester (~18-29 wks)
- Subtle indentations of chorionic plate
- Small, diffuse calcifications (hyperechoic) randomly
dispersed in placenta

Grade 2
- Late 3rd trimester (~30 wks to delivery)
- Larger indentations along chorionic plate
- Larger calcifications in a dot-dash configuration along
the basilar plate

Grade 3
- 39 wks post dates
- Complete indentations of chorionic plate through to the
basilar plate creating cotyledons (portions of placenta
separated by the indentations)
- More irregular calcifications with significant shadowing
- May signify placental dysmaturity which can cause
IUGR
- Associated with smoking, chronic hypertension, SLE,
diabetes

Akselerasi : DJJ sesuai gerak janin


Deselerasi DJJ
-

Dini

Lambat

distributed by koasmbeling

KARDIOTOKOGRAFI
Grafik yang menggambarkan hubungan antara kontraksi uterus dengan gerak janin (DJJ)
REAKTIF
-

NON REAKTIF

SUSPICIOUS

HIS (+) anak

HIS (+) : DJJ (N)

terangsang DJJ ,

HIS (-) :

HIS (-) DJJ (n)

Belum inpartu induksi

(-)

DJJ

irregularitas DJJ

Akselerasi/deselrasi
-

HIS

HIS (+) DJJ akselerasi


deselerasi Base line

Serotinus SC

/ DJJ 150
-

NST (non stress test)

Serotinus SC

Stress Test

Ante partum

Oksitoksin test

Serotinus

Intrapartum

Gerak janin

Monitoring KPD

DJJ

INDIKASI USG
1. Umur kehamilan tidak jelas / HPHT tak jelas / siklus haid
2. Pemantauan pertumbuhan janin bila ada RSK/etiologi gangguan sirkulasi utero
plasenta
3. Perdarahan yang penyebabnya tak jelas
4. Sulit nentuin letak janin terhadap uterus saat mendekati taksiran persalinan
5. Curiga gemelli (berdasarkan 2 pemeriksaan / TFU >>)
6. Pemantauan kesejahteraan (mannings) pada TM II / Serotinus
7. Curiga poli/oligohidramnion
8. Curiga mola hidatidosa
9. Curiga KE / kehamilan setelah tindakan operatif pada tuba
10. Konfirmasi adanya masa tumor pada saat kehamilan
11. Curiga adanya kelainan bentuk uterus/cacat bawaan pada alat genitalia interna
12. Curiga janin mati i.u
13. P.A.P/ pengamatan lanjut pada PP

distributed by koasmbeling

14. Curiga SP
15. Pengamatan lanjut pada gemelli/SP NGR
16. Riwayat / turunan pasien dengan cacat bawaan
17. Pengukuran TBJ / penentuan letak pada kehamilan dengan KPD / ancaman
persalinan premature
18. Evaluasi pelengkap penilaian janin menjelang akhir kehamlan pada ibu yang teratur
melakukan pemeriksaan ANC
19. Sarana penunjang pada tindakan amniosentesis, chorionic vivous campling

MENENTUKAN UMUR KEHAMILAN


HPHT
TFU
PERKEMBANGAN JANIN
Kadar HCG
USG
RO
Amniosentesis

PEMERIKSAAN KHUSUS GINEKOLOGI


BIOPSI
Pengambilan sebagian jaringan untuk pemeriksaan histologi patologi
Cara :
-

Brockelentnahme : tang jaringan / sendok

Kerok schiller

Punch biopsy : iod (-)

Eksisi percobaan (jaringan portio dengan scalpel)

Konisasi (diagnotik / terapeutik)

Kuretase

SONDASE
Tujuan :
-

Memeriksa uterus (kedalaman CU, fundus-can. Cervicalis)

distributed by koasmbeling

Posisi

Isi cavum uteri

Diskontinuitas / perforasi

Kerapuhan dinding uterus (endometrium)


Clark Test
o

Kerapuhan portio : chrobak test

Jaringan epitel serviks sehat/tidak

Test a. costa sison pada MH (+) Sance can. Cervicalis & cav. Uteri (tidak
ada tahanan)

CURRETAGE (surgical / suction)


Surgical

1. Terapi dan diagnostic

1. Risiko infeksi besar

2. Kondisi cavum uteri rapuh /

2. Risiko terjadi perforasi


3. Sindrom ashermann

tidak
3. Teknik

kuretase

hasil

lebih

bersih
Suction

4. Waktu lama, anastesi banyak


5. Dilatasi serviks besar

1. Dilatasi serviks <

1. Listrik

2. Trauma cavum (-)

2. Bentuk uterus tidak bisa

3. Waktu singkat, anestesi sedikit

3. Terapi saja !

4. Perdarahan <

Abortus

5. Perforasi

MH

6. Infeksi <

Gangguan mens (DUB, peri, post,)

SITLOGI VAGINA
SITO HORMONAL
1. Pemeriksaan progesterone/estrogen proliferasi
2. Pemeriksaan ovulasi luteal
3. Saat ovulasi
4. Fungsi ovarium pada siklus haid yang tidak ovulasi
Cara :
-

Dari forniks posterior

Fiksasi alcohol 95%

Cat harris shorr

Fase Proliferasi
E:

distributed by koasmbeling

Sel-sel matang : lapisan teratas epitel


Sel superficial : segi 5 sitoplasma bening/inti piknotik kecil
Pada Hapusan :
-

Mucus sedikit

Leukosit jarang

Sel tampak ceper

Bacillus duodenein jarang

P
Maturasi epitel tidak sempurna, sampai lepas
Intermediate : segi 5 sitoplasma bening / baru menjadi inti besar
Pada Hapusan :
-

Mucus > sel-sel berkelompok jika pinggiran melipat (sel naviculer)

Leukosit >

B duderlein >> (sitolisis)

EEP (-) hapusan atropis : sel sel parabasal


Penilaian indeks maturasi : 100 sel/hapusan
Sel parabasal/ intermediet/ superficial
0/80/20 : shift the middle one : P
0/5/95 : shift z the right : E

SITOGENIK
Amniocentesis (di ambil di buccae)
>10%. Barr bodes/sex cromatin + (xx) perempuan kehamilan 2 minggu tak tampak
laki-laki

SITOPATOLOGI PAP SMEAR


1912 George Papanicalau
-

Cara papanicalau

Cara WHO

Cara Bethesda (atas kualitas sediaan)

Paranicalau
-

I : Sel-sel pemeriksaan 1 tahun lagi

Kel. < (infeksi) ulangi setelah infeksi

III S ganas konisasi

distributed by koasmbeling

IV sel sp ganas biopsy

Ca Invasive :
-

Spindle cell (sel kumparan)

Tad pole cell (bentuk kecubung)

PERTUBASI (uji Rubin) : nilai potensi haid bersih sebelum ovulasi hari ke 10
CO2 folley cat di canalis servicalis
(+) gas cavum peritonei
Insuflator : 80 100 mmHg
Dusk spp symp : bunyi jet
Duduk nyeri bahu (gas di diaphragm)
(-)
> 200 mmGh

KI :
-

Kehamilan abortus

Radang alat kelamin meluas

Perdarahan uteri

Curret baru emboli udara, tuba tersumbat

HSG
HISTERESKOPI (diagnostic, therapeutic)
Bila (+), kelainan, mioma, polip, ab habit, perdarahan uteri, sebelum bedah plastic tuba
KOLPOSKOPI : liat permukaan dari portio dan dinding vagina
KULDOSKOPI : lihat organ dalam cavum peritonei lihat CD
KULDOSINTESIS : pungsi CD (KET)
Spin barkeit test, ferning test, uji pasca senggama

distributed by koasmbeling

distributed by koasmbeling

MENOGRAM
Diagram / table yang menggambarkan perdarahan pervaginam 3 bulan terakhir
Tujuan :
-

Mengetahui lama banyak, pola, irama frekuensi haid

Mengetahui perdarahan fisiologi / patologi

Keluhan yang berhubungan dengan banyak / lama haid


-

Hipermenore/menoragi : banyak dan lebih lama

Hipomenore lebih sedikit dan pendek

Keluhan yang berhubungan dengan siklus


-

Polimenore < 29 hari

Oligomenore > 35 hari

Amenorrhea : keadaan tidak adanya haid untuk setidaknya 3 bulan berturut-turut

Metroragi : perdarahan diluar haid


Keluhan lain yang berhubungan dengan haid :
-

Pre menstrual tension

Dismenore

Mittle scmera

Mastodinia

FLUKSUS
Perdarahan lewat vagina
Fisiologis :
-

Menstruasi

Saat nidasi

Saat ovulasi

Deflorasi Hymen

BBL wanita pgr E/P dari ibunya

Patologis :
-

Menstruasi (hipermenore, oligomenore, menoragi/polimenoragi, pubertas dini, dub,


hormonal / KB)

distributed by koasmbeling

Kehamilan (TM1, TM2, TM3, abortus, KET, MH, PP, SP)

Infeksi (craurosis, leukomakia, vaginitis, cervicitis, endometritis)

Degenerasi (polip servicis/endo, M.U)

Keganasan (Ca vagina, Ca serviks, Ca Corpus)

trauma

LEKORE
Cairan yang keluar lewat vagina selain darah
Fisiologis :
-

pada saat hamil

pertengahan siklus menstruasi / ovulasi

post sexual

Patologis :
1. dari vagina (karena infeksi)
-

candida albicans

gardnella

benda asing

vaginitis senillis

2. dari cervix
-

GO

Infeksi non spesifik

Herpes genitalis

Polip serviks

Ca cervix uteri

3. dari urethra
-

rangsang seksual

trichomonas vaginalis

candida albicans

herpes genitalis

lesi

DUB
distributed by koasmbeling

(DISFUNCTION UTERUS BLEEDING)


Perdarahan abnormal dari uterus (lama, flek) yang terjadi di dalam / di luar siklus haid tanpa
kelainan organic & hematologic tapi merupakan lekainan / gangguan pada poros
Hipotalamus-hipofisis-ovarium

Patofisiologi :
1. pada siklus ovulatorik
-

pedarahan pada pertengahan siklus M, Estrogen

akibat pelepasan endometrium karena ci persisten estrogen

perdarahan / spotting karena pada


o

pra haid C.I persisten

pasca haid estrogen

2. pada siklus anovulatorik


-

tak terbentuk c.i progesterone , estrogen

sebagai akibat gangguan sentral


o

gangguan sekresi gonadotropin

gangguan psikis

3. pada folikel persisten


-

pada perimenopause

endometrium di pgr(i) hyperplasia adenomatosa / atipik Ca

setelah folikel tak mampu memproduksi estrogen withdrawal bleeding

Penyebab
Vasculo disfunction

SEXUALLY TRANSMITTED DISEASE


Etiologi infeksi
Bakteri :
-

GO

Chlamydia

Syphilis

distributed by koasmbeling

Doxy 2 x 100 mgram

Ampi 4 x 3,5 gram

Amox 3 x 3 gram

Virus
-

AIDS

Herpes

Kondiloma

Hepatitis

Cytomegalo

Jamur :
-

Candidiasis (nystatin, ketokonaole, itraconaole)

Protooa
-

Trichominiasis (metro

Parasit

MIOMA UTERI
Neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus (myometrium) dan jaringan ikatnya

1. Terhadap stimulasi untuk estrogen


-

Mioma uteri tumbuh > cepat, masih hamil

Tidak pernah ditemukan sebelum menarche

Atropi sesudah menopause

Hyperplasia endometrium bareng

2. Terhadap cell nest/genitoblast


-

Terjadinya tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada sel nest
yang sifatnya dapat dirangsang oleh estrogen secara terus menerus

Gjl

1. Benjolan di perut bagian bawah


2. Perdarahan, menorragi/metro/menometro
3. Dysmenore
4. Penekanan :

distributed by koasmbeling

VU (gangguan miksi)

Urethra (retensi)

Ureter (hidro)

Rectum (obstipasi, nyeri)

Pembuluh darah panggul (nyeri)

5. Gejala (-)
-

Perlekatan karena infeksi pelvis

Sklus anerviatoil

Kontraksi uterus meningkat

Mutto out, ot. Tuba

Nidasi (-) gangguan vase

Terhadap Kehamilan :

Pengaruh kehamilan terhadap Mioma

Infertilitas

uteri

Abortus & partus prematurus

Kelainan letak janin

Menghalangi jalan lahir

Inertia uteri / atonia

pertumbuhan berlebih seperti

Retensi placenta

iskemik + nekrosis

IUGR IUD

Tumbuh lebih cepat selama hamil


(TU TM I)

Terjadi dengan merah,

Torsi pada myoma bertangkai


abdomen acutum

Pemeriksaan penunjang : BNO IVP, Gb PA

TUMOR UTERUS
MIOMA UTERI SUBSEROSA di bawah tunika serosa ke lateral di antara lig latum : miioma
uteri intra ligamenter (parasitic) terapi miomektomi

MIOMA UTERI SUBMUKOSA di bawah endometrium bertangkai panjang (MIOMA


GEBURT ekstipasi &kuretase)) terapi histerektomi totalis
MIOMA UTERI INTRA MURAL di myometrium sesuasi submukosa

MIOMA UTERI PARASITIK sukar dengan endometriosis (lepas di uterus) terlepas dari
uterus melekat di usus / omentum

PERUBAHAN SEKUNDER

distributed by koasmbeling

1. Atrofi
2. D. Hyalin
3. D. kistik
4. D. calcineous
5. D merah / carneous (nekrosis)
6. D. lemak
7. Infeksi (supurasi, nekrosis)
8. D sacromatsa / keganasan

Myoma uteri : gonadotropin


Non Operatif konservatif (observasi, diameter > hamil 12 minggu)
Operatif miomektomi (fungsi reproduksi +)
Histerektomi (fungsi reproduksi -) pertumbuhan terlalu cepat, perdarahan hebat + berbahaya
Usiasepso : histerektomi total + unilateral biporek
Menopause bilateral
MU + menometroragi : kuretase bertingkat

CA SERVIS UTERI
HISTO PA : epidermoid / savamous cell 95% adeno CA
Clear cell Ca/mesonephroid Ca sarcoma paling jarang

Epidemiologi >> pada usia 45 50 tahun


ETIO :
Coitarche < 16 th
Tingginya paritas > 3
Jarak persalinan dekat
Hygiene sex jelek
Promiskuitas
Perempuan infeksi virus HPV IG/IB, HSV (STD) merokok, < vit A trichom vag.
Perempuan Muda : diluar OUE
>35 th : SCJ di dalam can. Servix
Inspekulo : porsio yang erosive (metaplasia semua)
-

Exofitik lumen vagina

Endofitik stroma servix infeksi ulkus

Ulceratik STR jaringan servix, fornix

(n) : metaplasia / erosia fisiologik

distributed by koasmbeling

Pato : displastik diskariotik Ca invasive


PENYEBARAN : LIMFOGEN kea rah
-

Fornix & dinding vagina

Corpus uteri

Parametrium infiltrasi septum rekto vaginal + kandung kemih

Mikro Invasif menembus membrane basalis kedalaman invasi < 1 mm


-

> mm membrane basalis / < 1 mm tapi di pembuluh limfe / darah invasive ganas 1B
occult

Perkontinultatum
-

Forniks vagina

Corpus uteri

Rectum & kandung kemih fistul

SYARAT RADIOTERAPI
-

Hb > 10 gram % 12 - 15

Leukosit > 3000 / mm3 4 11/---

Trombosit > 100.000 / mm3 150 400

SYARAT SITOSTATIK :
-

Fungsi jantung normal

Fungsi ginjal normal

Sistemik hemopoesis

Stadium III-Iv un operable tapi sudah hilang efektivitas radioterapi 25%


RT : mukosa +/- kinfiltrat, musculus sfingter ani (stadium 4) ?

E.S. mual muntah- diare- kombustio


SIMPLE
Total

RADICAL

Sub Total

Panhisterektomi (HT, BSO)

Supra Vagina

Limfadenektomi

Supra cervical

Omentektomi
Melalui para aorta
Melalui illiaca ext
Melalui hipogastrika
Melalui obturatoria

distributed by koasmbeling

CA ENDOMETRIUM
Gejala : perdarahan pervaginam yang berlebihan, tidak teratur
Etiologi :
-

Pemberian estrogen jangka panjang tanpa selingan progesterone

Pemberian sinar yang tidak lethal

Perempuan gemuk + hipertensi menahun, DM / siklus anovulator

Stadium :
-

0 : HT

II : HT/ BSO / RT

III : RT + Progesteron

IV RT + Progesteron dosis tinggi

PA :
-

Stroma endometrium <<, kebanyakan telah terisi kelenjar endokrin

Sebagian besar mendesak sel-sel stroma endokrin

Sel-sel epitel kelenjar tersusun berlapis-lapis tidak teratur sebagian telah menembus
emmbran basal dengan kromatin + membrane intertisial KSR, sitoplasma <

0
I

II

III

IV

Lesi belum menembus membrane basalis (insitu)


100%
Lesi tumor masih terbatas di serviks
IA1 lesi telah menembus membrane basalis < 3mm dengan diameter permukaan tumor < 7 mm
IA2 lesi telah menembus membrane basalis 3 5 mm dengan diameter permukaan tumor > 7mm
98%
IB1 lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer < 4 cm
IB2 lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer > 4 cm
95%
Lesi telah keluar dari serviks (meluas ke parametrium dan 1/3 proximal vagina
IIA lesi telah meluas vagina proximal
IIB lesi telah meluas ke parametrium tapi tidak mencapai dinding panggul
45%
Lesi telah keluar dari serviks (menyebar ke parametrium dan 1/3 distal vagina)
IIIA lesi menyebar 1/3 vagina distal
IIIB lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul (dengan VT)
25%
Lesi keluar dari organ genitalia
IVA lesi meluas ke rongga panggul, dan atau menyebar ke mukosa VU
IVB lesi meluas ke mukosa rectum, dan atau meluas ke organ jauh

M/ : 3 bulan / 2 tahun
6 bulan

distributed by koasmbeling

Kelenjar supraklav, inguinal, sitology


X foto paru / 6 bulan
Kolposkapi

Operable
1. Radikal histerektomi pan histerektomi + kelenjar lim
2. Mitomicin C 3x /hari selang 3 minggu
Syarat : Hb, Leukosit, Trombosit, ureum-creatinin, SGOT-SGPT baik
KI : KU jelek, D/R jelek

Non Operable
IR : sel kanker
ER sel metastase

TUMOR OVARIUM
KISTOMA OVARII
Tumor kistik yang berasal dari ovarium (jinak)
KISTOMA OVARII

Gerakan bebas

BERTANGKAI

Batas jelas

Kadang tidak ada perlekatan

KISTOMA OVARII

Letak di antara 2 ligamen latum

INTRALIGAMENTER

Gerakan terbatas

Terlihat gambaran pembuluh darah

KISTOMA OVARII

Menempel pada ligamentum latum (anterior/posterior)

PSEUDO-

Gerakan terbatas

INTRALIGAMENTER

MENURUT HISTOPATOLOGINYA
-

Kistoma ovarii simplex

Kistadenoma ovariix serosum

Kistadenoma ovarii musinosum

Kista endometrioid

Kista dermoid

distributed by koasmbeling

KOMPLIKASI
-

Torsi

Rupture Pd K.O musinosum pseudomyxonia peritoneia

Keganasan (cystadenoma)

Infeksi

Penekanan terhadap organ sekitarnya,

PENGELOLAAN
OOPHOREKTOMI
Unilateral : perempuan muda yang masih mempertahankan fertilitasnya (neoplasma ovarium
jinak)
Bilateral : perempuan > 45 tahun / menopause

PANHISTEREKTOMI & OMENTEKTOMI


Bila FS menunjuk ke keganasan
dipotong dengan CO2 mikrotom dibekukan lalu diperiksa histo PA di o.k jaringan ganas /
tidak
SYNDROME MEIGS JINAK
Tumor ovarium (fitroma ovarii)
aschites
hydro thorax
KISTOMA

ASCHITES

Membuncit

Melebar ke samping perut kodok

Undulasi

Undulasi (+)

Pekak : tengah depan

Pekak samping

Tympani : samping belakang

Thympani tengah depan

Pekak sisi + normal

Pekak sisi +

Pekak alih

Pekak alih +

AP masa kistik +

AP masa kistik -

Curiga Ganas :
-

Konsistensi kistik dengan bagian padat

Pertumbuhan pad kapsula

Gambaran pelebaran pembuluh darah pada permukaan tumor (durante op)

distributed by koasmbeling

Tdp aschites

Perlekatan dengan organ terfixir

Metastasis ke omentum/peritoneum

PENGARUH TERHADAP KEHAMILAN


Pendesakan uterus / persalinan
Abortus / kehamilan
Partus prematurus/immaturus
Kelainan letak janin / kehamilan
Infertilitas / kehamilan
Pengelolaan Kistoma ovarii dengan kehamilan
1. Umur kehamilan 4 7 bulan operasi
4 bulan placenta +
7 bulan luka bekas operasi telah sempurna
2. Diketahui setelah umur kehamilan tua & tidak ada penyulit obstetric / gejala akut/
tidak obsgyn partus spontan, operasi setelah massa nifas
3. Tanda-tanda akut + operasi dengan memperhatikan umur kehamilan
KRITERIA MORROW
syarat dilakukan pembedahan konservtif (ooforektomi unilateral) pada Ca ovary meliputi :
-

Ca ovary stadium IA

Macam histologi baik (borderline malignancy / dif. Baik, pure dysgerminoma, granulosa
sel tumor, arrhenoblastoma)

Usia muda dengan paritas rendah

Tumor berkapsul tanpa perlekatan

Tidak ada invasi pada kapsula, sal. Limfe dan meso-ovarium

Bilasan peritoneum tidak didapatkan sel ganas

Biopsy uvarium kontralateral dan omentum normal

Dapat dilakukan pengamatan lanjut dengan cermat (penderita kooperatif)

Penderita bersedia dioperasi lagi setelah berhasil mendapatkan anak.


I

Tumor terbatas pada ovarium


IA : tumor terbatas pada 1 ovarium, kapusl tumor masih utuh, tidak ada pertumbuhan, di perumkaan tumor tidak ada
sel tumor, cairan ascites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum
IB : tumor terbatas pada 2 ovarium, tidak ada pertumbuhan tumor pada permukaan kapsul, tidak ada sel tumor
cairan ascites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum
IC : tumor terbatas pada 1/2 dengan salah satu faktor dari kapsul, diketemukan sel tumor ganas pada cairan ascites,

distributed by koasmbeling

ataupun bilasan rongga peritoneum


Tumor pada 1/2 ovarium dengan perluasan di pelvis
IIA : tumor meluas ke uterus dan atau ke tuba tanpa sel tumor di carian ascites ataupun bilasan rongga peritoneum
IIB : tumor meluas ke jar. Organ pelvis lainnya tanpa sel tumor cairan ascites ataupun bilasan rongga peritoneum
IIC : perluasan di pelvis, sel tumor + ditemukan di cairan ascites atau bilasan rongga peritoneum
Tumor pada 1/2 ovarium disertai dengan perluasan tumor pada rongga peritoneum di luar pelvis dengan atau
metastasis ke kel. Getah bening regional
IIIA : metastasis mikroskopik di luar pelvis
IIIB : metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi metastasis yang 2 cm paling banyak.
IIIC : metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar metastasis > 2 cm dan atau metastasis ke kel. Getah
bening regional
Metastasis jauh (diluar rongga peritoneum)

II

III

IV

DD/Kistoma uteri
-

Myoma degenerasi kistik

Kista mesenterial
Gerakan penduler karena kista berada di mesenterium (penggantung usus)

Tumor Adnexa
Tumor

yang terjadi/ada

Adnexa Tumor
di

adnexa

(di Tumor yang terjadi karena proses radang

ovarium)
Tidak semua tumor ovary di operasi, di operasi bila dicurigai neoplastic
Kistik > 15 cm / telur angsa
Said > 5 cm

Tumor epithelial

Serosum
Mucinosum
Endometroid
Clear cell (mesonephroid)
Brenner
Epithelial campuran
Ca tak terdeferensiasi
Tumor tak terklasifikasi

Germ cell tumor

Disgermioma
Tumor sinus endodermal
Ca embrional
Poli embrional
Chorio ca
Teratoma (immature/matur/monodermal)

Sex-cord stromal tumor

Tumor granulosa-theca cell jinak / ganas

distributed by koasmbeling

Androbastoma (sertolli leydigg)


Gynandroblastoma
Tak terklasifikasi

7 tumor istimewa
1. Teratoma
2. Dysgerminoma
3. Arrhenoblastoma
4. Tumor sel granulosa
5. Tumor sel aadrenal
6. Tumor stroma ovarii
7. Tumor Brenner

STATUS PERFORMANCE
Untuk pemberian sitostatika menurut swiss cooperative group : < 2
0

Penderita dapat melakukan aktivitas normal

Mampu hidup di rumah, adanya toleransi terhadap manifestasi tumor

Terdapat hambatan aktivitas tetapi waktu di tempat tidur < 50%

Terdapat hambatan aktivitas berat > 50% waktunya di tempat tidur

Sangat lemah

Meninggal

Menurut Karnofsky > 60


100 Normal, keluhan (-), tak tampak sakit
90

Dapat melakukan aktivitas sehari-hari, gejala klinik <

80

Aktivitas normal dengan sedikit dipaksakan, dengan beberapa gejala klinik

70

Dapat memelihara diri sendiri, tidak dapat aktivitas (n)/melakukan pekerjaan aktif

60

Perlu bantuan orang lain, dapat memenuhi beberapa yang dikehendaki

50

Banyak memerlukan bantuan orang lain & perlu perawatan medis

40

Perlu perawatan khusus

30

Lemah, perlu perawatan di RS taka da ancaman kemauan

20

Tampak sakit perlu rawat

10

Meninggal

distributed by koasmbeling

ANTIBIOTIK
HISTEREKTOMI
-

Kuman penyebab : gram (+) aerob, anaerob

Terapi profilaksis
PP 1 juta iu + streptomisin 500 mg i.m. 1 x 24 jam selama 2 hari
Alergi penissilin diganti oksitetrasiklin 2 x 150 mg selama 2hari

Terapi inhibisi
Hormone pada hiperfungsi kelenjar endokrin (menekan fungsi yang tidak diharapkan)

KORTIKOSTEROID 4 Pematangan paru

BETAMETHASON

i.m. 2 x 12 mg tiap 12 jam 24 minggu

DEXAMETHASON

i.m. 6 x 4 mg tiap 8 jam 24 minggu


i.v. 4 x 5 mg tiap 12 jam 20 minggu

HIDROCORTISON i.v. 4 x 500 mg tiap 12 jam 20 minggu

Obat
Penicillin

1 botol/ampul

dosis

1 botol

1 juta ui im (6 jam)

3 juta ui / ml

3,3 cc

+ air 9 cc = 10 cc
Piton

1 amp = 1 ml

5 ui / 500 ml

10 ui oksitoksin (i.v/i.m)

8 tetes 4 tetes/
40 tetes maks

Methergin

1 amp 1 ml

0,2 mg setelah kala II

0,2 mg (i.v)
ampisillin

1 gram

amoxycillin

6 gram

Streptomycin

1 flc = 1 gram / 2cc

maleat

DYSMENORE

distributed by koasmbeling

Rasa sakit yang timbul saat haid sehingga penderita tak dapat menjalani pekerjaan seharihari secara normal
-

Nyeri akibat kontraksi disritmik myometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala
mulai dari nyeri ringan berat pada perut bawah

Nyeri somatic pada sisi medial paha jika benar mual, muntah, diare pusing, nyeri
kepala pingsan

METRORAGI
Kehamilan

Diluar kehamilan

Abortus

Infeksi

KE

Hormonal
Fungsional
Disfungsional

Neoplasma
Myoma uteri
Polip endometri
Ca. Cervix
Ca. Endometri

MENOMETRORAGI
Perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid

SITOSTATIKA
CA SERVIKS UTERI
Terapi Adjuvan
Mitomicin C

1x + terapi radiasi
-

Simultan : 25 mg / m2 LPT
Antara 12 aplikasi ra. T. caviter

Induksi : 25 mg/m2 LPT


Sebelum terapi radiasi, diberikan bila infiltrate tumor terlalu luas sehingga

distributed by koasmbeling

menyulitkan aplikasi radiasi


Hati-hati bahaya extravasasi pada pemberian M.C
Mitomicin

+ 5 Fu + terapi radiasi
-

MMC 10 mg/m2 LPT pada hari 1-28

Respon moderat & jelek :


MMC 10 mg i.v. diulang 3 4 minggu diberikan sampai 3x

Hidroxy Urea

+ radiasi
-

HU 40 80 mg/kgBB atau 1 2 gr/m2 p.o/3 hari mulai hari 1 radiasi

HU sampai 4 mg setelah terapi radiasi selesai sampai 12 minggu

Terapi Paliatif (untuk yang residif resisten metastasis)


R. Miyamoto

i.v. leomicin 5 mg i.v


+ MMC 10 mg/i.v. ulang tiap 4 minggu hasil I /terhdapa radang
paru-paru + extravasasi

Sis. Platinum

50 100 mg/m2 i.v. diulang tiap 3 minggu terhadap payah jantung +


gagal gnjal

CA ENDOMETRII
Terapi Adjuvant
1. Megace (megesterl 40 minggu) 3 x 1 tab
2. Profera 3 x 1000 mg
3. Fariutal 3 x 1000 mg
Preparat prog > 1 th
4. CP (siklofosfamit + system platinum) atau
CEP (siklofosfamit _ tpirubisism / adriamisin + sis-platinum)

SARKOMA UTERI
Terapi Adjuvan
1. Epirubisin 60 100 mg/m2 / i.v hari I ulang 3 4 minggu
2. Doksorubisin 60 90 mg/m2/i.v.
Ulang 3 4 minggu dengan dosis maks 800 mg
Perhatian : kardiomiotoksik

distributed by koasmbeling

PEREDARAH DARAH UTERO


PLACENTAIR
Jantung

V. Umblicalis

Ductus Venosus Arantii

V. Cava Inferior

Jantung atrium kanan

Most : 4 men ovale

Less : jantung ventrikel kanan

Atrium kiri

Cruncus pulmonalis

Ventrikel kiri

Aorta
Seluruh tubuh

Ductus arteriosuus
bothali

Paru-paru
A.Pulmonalis
Atrium kiri

distributed by koasmbeling

KEHAMILAN < 38 MINGGU

P. Antenatal

Risiko

Risiko

TD Persalinan
< Bulan (+)

Pengawasan
HIS

Ancaman
Persalinan

HIS Berhenti

HIS Berhenti

distributed by koasmbeling

PERSIAPAN OPERASI
1. Hematogi : (leukosit, trombosit, Hb, Bleeding time, clothing time)
2. Serologi (TPHYA/ YDRU)
3. Kimia Klinik I (GD 1 + 2)
4. Kimia Klinik II
-

Billirubin (total / direk)

Protein (total/albumin/globulin)

HbSAg

SGOT / SGPT

5. Kimia Klinik III : ureum, kreatinin, Na, K


6. Urin analisa : fisik, kimia, sedimen, tes kehamilan
7. Foto Thorax
8. EKG
9. BNO IVP
Pap Smear / Biopsi

Cholesterol : 0 250
Triglisderid 0 170
Ureum 10 50 mg/dl
Kreatinin 0,7 1,2 mg/dl
Gula : 70 100
Puasa 2 jam 70 120
Bilirubin Total 0,0 1,1
Bilirubin direct : 0.0 0,25

BIOPSI KEHAMILAN
Faktor Risiko
1. Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun
2. Anak > 4
3. Jarak persalinan terakhir dengan sekarang < 2 tahun
4. TB < 145 cm
5. BB < 38 kg / LILA < 23,5 cm

distributed by koasmbeling

6. Riwayat keluarga menderita DM, hipertensi, cacat kongenital


7. Kelainan bentuk tubuh, misal : kelainan tulang belakang / panggul
Risiko Tinggi
1. Hb < 8 gram
2. TD tinggi (S 140, D 90)
3. Edema (+)
4. Eklampsia
5. PPV
6. KPD
7. Letak bokong pada primigravida
8. Letak lintang pada kehamilan > 32 minggu
9. Infeksi berat sepsis
10. Persalinan premature
11. Kehamilan ganda
12. Janin besar
13. Penyait kronis ibu jantung, paru, ginjal
14. Riwayat obstetric jelek

BBLR
Berat badan waktu lahir < 2500 gram

1. Terjadi karena bayi lahir < 9 bulan atau cukup bulan tapi tidak tubuh baik dalam
kandungan
2. Bayi-bayi ini lemah, mudah kedinginan sering tersedak, mudah kena penyakit, gangguan
pernafasan dan mudah sakit bila kena penyakit
3. Bungkus dengan kain bersih, kering, tebal, setiap kencing diganti
4. Letakkan penghangat dekat tempat bayi (metode kanguru)
5. ASI / kolostrum tetap diberi

TETANUS NEONATORUM
Penyakit pada BBL kurang dalam beberapa hari karena masuknya kuman tetanus melalui
tali pusat yang tidak bersih, ibu dengan TT +

distributed by koasmbeling

Tanda 3 4 Hari PP :
-

Bayi tiba-tiba tak bisa menetek

Mulut mencucut seperti mulut ikan

Kejang-kejang terutama bia disentuh/kena sinar/dengar suara keras

Pas kejang wajah bayi kerut & rahang terkunci, wajah agak biru

Kadang-kadang demam

KONTRASEPSI
Menunda

< 21 tahun

Pil / kondom

Mengatur

21 30 tahun

IUD, Suntik, Susuk, pil,


kondom

Mengakhiri

>30 tahun

Kontap, susuk, IUD, suntik,


Pil, Kondom

MKET
-

Spacing : IUD Implant

Mengakhiri Sterilisasi

Dt : 95 99%
Dp : 90 94%
IUD
Bentuk
Open device :

Tambahan obat
Medicated :

Lippes loop

CU-T

Cu-T

Nova T

Cu 7

ML-Cu 2%

Multiloid

Nova T

Unmedicated :
-

Lippes loop

Closed device
Pemasangan
-

Sedang haid

Post Partum : immediate, direct (3 builan setelah), indirect (3 ulan pp/post abortus)

Post abortus

Masa interval (antara 2 haid)

distributed by koasmbeling

Waktu SC

After morning

Kelebihan
1. Hanya 1x motivasi untuk pemasangan
2. Efek sistemik
3. Mencegah kehamilan jangka panjang
4. Sederhana, ekonomis, mudah dipakai, cocok untuk IUD
5. Kegagalan <
6. Efektifitas tinggi
7. Kesuburan reversible
8. Cocok pedesaan
ES + komplikasi
-

Nyeri & mules spasmolitika + analgetika

Perdarahan

IMUNISASI
Bayi Lahir
0
2
3
4
6
9

HB 1
HB 2

BCG
DPT 1
DPT 2
DPT 3

POLIO 1
POLIO 2
POLIO 3
POLIO 4

HB 3
CAMPAK

SEDERHANA
Kondom
Abstinensia
Coitus interruptus
Pantang berkala (massa subur)
-

4 hari ; 3 hari (siklus 28 hari) hari 14 masa subur

Suhu basal

Lendir serviks

HORMONAL
Pil
Suntik
Implant

distributed by koasmbeling

Estrogen
Progesterone
Skvential
Kombinasi
Estrogen : kerja central HPTL menghambat FSH LH
Ovulasi
-

Perjalanan ovum >>

Implantasi estrogen

Progesteron : kerja perifer


-

Mengentalkan lendir serviks

Kapasitasi sperma

Perjalanan ovum <

Implantasi kurang

Hipofisis-hypctal-ovarium

Sekuential
Estrogen + program dosis ttt
-

Etinil estradior 30 gram

Progesterone 150 gram

Kombinasi
< 21 tab : estrogen, progesterone
< 28 tab : + placebo (vit + SF)
Pil mini (KB menyusui prog)
< 500 gram
Menghambat laktasi

distributed by koasmbeling

distributed by koasmbeling

distributed by koasmbeling

distributed by koasmbeling

MANAJEMEN
Kala 1
-

Pengawasan dengan partograf

Pengasan 10

Pembukaan

Effisimen

Penurunan

Evaluasi / 4 jam

Kala 2
-

Pengawasan 9

Penurunan

Putaran paksi

Primi : 1 jam, Multi : jam

Consider episiotomy

Pembukaan lengkap pimpin mengejan

Kala 3
-

Kateterisasi

Potong tali pusat

Resusitasi BBL

Uterotonika (oxytocin)

Lahirkan placenta

Jahit robekan

Antibiotik

Bila sampai 15 menit atau perdarahan banyak bimanual


Kala 4 : nifas
Evaluasi :
-

Involusi

PPV

Perineum

Laktasi

Pulang

distributed by koasmbeling

distributed by koasmbeling

SUNTIK
1. DMPA (depo medroxy progest asetat) depoprovera 150 mg/12 mg
2. Net En (non Etandin Enantat) noristerat / 8 mg
3. Cycloprovera etidil estradiol + provero / 4 mg
e.s. : irregular bleeding
isi 150 mg dihidroksi, progesterone asetofenid
10 mg estradiol enantat

Implant AKBK
Norplant 5 batang kevonorgestrel 5 tahun @ 26 gram
Norplant 2 2 batang 2 tahun
Implant 1 1 batang desogestrel 2 tahun
Carpronol (tidak usah dilepas !) levonorgestrel

distributed by koasmbeling

Anda mungkin juga menyukai