Anda di halaman 1dari 51

Update Penatalaksanaan

Penyakit Jantung di FKTP


dr. Yusra Pintaningrum, SpJP, FIHA, FAPSC
Tingkat kemampuan dokter
menurut SKDI
1: mengenali dan menjelaskan

2: mendiagnosis dan merujuk

3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan


merujuk
3A : bukan gawat darurat

3B : Gawat darurat

4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri


dan tuntas
4A : kompetensi yang dicapai saat lulus dokter

4B : profiensi (kemahiran) yang dicapai setelah internship


Penyakit Kardiovaskular
Angina pektoris

Infark miokard

Takikardia

Gagal jantung akut dan kronik

Cardiorespiratory arrest

Hipertensi
ANGINA PEKTORIS
No ICD X : I 20.9 Angina pectoris, unspecified

Tingkat kemampuan : 3 B
Epidemiologi

WHO 2015:
17,2 juta dari 58 juta
jiwa kematian

Dunia :
>7 juta /tahun orang meninggal
karena PJK
(12,8% dari semua kematian)
Angina pektoris
Masalah kesehatan
Nyeri dada khas

Tanda klinis pertama 50% pasien PJK

Data framingham 1970, studi kohort 10 th


prevalensi 1,5% untuk wanita, 4,3 % untuk pria 50-
59 th
kasus
angina pektoris stabil
Seorang laki-laki 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
dada kiri seperti ditimpa benda berat, kadang-kadang menjalar ke
lengan kiri dan ke rahang. Nyeri timbul saat berjalan cepat atau naik
tangga, dan terasa kurang dari 5 menit. Penderita memiliki riwayat
hipertensi selama 5 tahun dan merokok kurang lebih 20 tahun.

Ingat : Letak
Kualitas
Hubungan dengan aktifitas
Lamanya serangan
keluhan penyerta

Perhatikan faktor resiko


Saat dilakukan pemeriksaan fisik

Tekanan darah 150/100 mmhg, nadi 92 x /menit,


pernafasan 20 x / menit.

Ictus cordis di ICS V , 1 cm lateral dari mid clavicular line


sinistra

Pemeriksaan penunjang:
EKG : irama sinus 90 x / menit, aksis normal, LVH
Foto Thorax : tampak aortic knob menojol, dengan CTR
55 %.
Bedakan dengan
angina pektoris tidak stabil
Nyeri dada 20 menit atau lebih, terus menerus

Tidak hilang dengan nitrat

Indikasi untuk dirujuk segera setelah mendapatkan


penanganan awal

Diagnosis banding:
a. Gastroesofageal refluks disease (GERD)
b. Gastritis akut

Komplikasi
Infark miokard
Terapi angina pektoris stabil
Tujuan:
Mengurangi gejala dan memperbaiki prognosis
Tatalaksana:
Modifikasi gaya hidup :
berhenti merokok, diet sehat, aktifitas fisik teratur, kontrol berat dan
lemak, tekanan darah, dan gula.

Kontrol faktor resiko PJK


Terapi farmakologi
Edukasi pasien
2013 Guidelines on management of stable coronary

Terapi farmakologi artery disease


Eur Heart J 2013 doi:10.1093/eurheart/eht206
Sarana dan prasarana
Elektrokardiografi (EKG)

Obat : nitrat, beta blocker, calcium channel blocker,


antiplatelet

Oksigen

Prognosis : Dubois et bonam bila dilakukan tatalaksana dini dan tepat

Dilakukan rujukan ke layanan sekunder (spesialis jantung )


untuk tatalaksana lebih lanjut
Penyakit Kardiovaskular
Angina pektoris

Infark miokard

Takikardia

Gagal jantung akut dan kronik

Cardiorespiratory arrest

Hipertensi

NO ICD X : I 21.9 Acute Myocardial infarction, Unspecified


Atherosclerosis Timeline

Foam Fatty Intermediate Atheroma Fibrous Complicated


cells streaks lesion plaque lesion rupture

Endothelial Dysfunction

From First Decade From 3rd decade From 4th decade

Smooth muscle Thrombosis


Growth mainly by lipid accumulation and collagen hematoma

15
Sindroma koroner akut

laki-laki 50 tahun

nyeri dada kiri terus-menerus


sampai tembus ke belakang
sejak 1 jam yang lalu

mual dan keringat dingin.

riwayat hipertensi dan


diabetes lama

TD 160/110 mmhg, N 100


x/menit
Spectrum of ACS Presentations
UA NSTEMI STEMI
Ischemia without Necrosis
Definition Transmural necrosis
necrosis (nontransmural)

Negative Positive biomarkers Positive


Diagnosis Biomarkers biomarkers

ECG ST-segment
No ECG ST-segment elevation
elevation

Immediate
Treatment Invasive or conservative depending on risk
reperfusion

Roger VL, Go AS, Lloyd-Jones DM, et al.. Circulation. 2011;123:e18-e209.


Pemeriksaan EKG

STEMI anterior luas


Pemeriksaan enzim jantung
dilakukan di layanan rujukan
Diagnosis klinis SKA
Kriteria diagnosis jika terdapat 2 dari 3 hal dibawah ini:

1. Klinis : nyeri dada khas angina

2. EKG : ST elevasi atau ST depresi atau T inversi

3. Laboratorium : peningkatan enzim jantung

Angina pektoris STEMI


tidak stabil NSTEMI
Diagnosis komplikasi
banding
Angina pektoris prinzmetal Aritmia lethal
Ansietas
Perluasan infark dan iskemia
Diseksi aorta paska infark, disfungsi otot
jantung, defek mekanik, ruptur
Dispepsia miokard
Miokarditis

Pneumothoraks

Emboli paru
Penatalaksanaan awal sindroma koroner akut

Tirah baring (kelas I-C)

Oksigen bila O2 arteri <95% atau distres


nafas (kelas I-C) . Oksigen untuk semua
SKA dalam 6 jam pertama (kelas IIa-C)

Aspirin 160-320 mg (kelas I-A)


Aspirin tidak bersalut lebih dipilih absorbsi
Sublingual lebih cepat (I-C)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana
Sindrom Koroner Akut.2014
Penatalaksanaan sindroma koroner akut
Nitrogliserin (NTG) spray atau
tablet sublingual, bisa diulang
setiap 5 menit maksimal 3x [kelas
I-C] , ISDN bisa untuk pengganti

Morfin sulfat 1-5 mg iv dapat


diulang 10-30 menit, bila tidak
responsif dengan NTG
sublingual [II a-B]
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana
Sindrom Koroner Akut.2014
Penatalaksanaan sindroma koroner akut
Clopidogrel 300 mg lanjut 1x75
mg
(untuk STEMI pro fibrinolitik)
[kelas I-C]

SEGERA RUJUK SETELAH PEMBERIAN MONACO!


Dengan terpasang line infus dan oksigen

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana


Sindrom Koroner Akut.2014
RSUD Kabupaten Lombok
Utara

Lakukan fibrinolitik jika


PCI tidak bisa
dilakukan dalam 2 jam

RSUD Provinsi NTB


Pengobatan biomedis di
layanan rujukan
Antikoagulan : Heparin 20.000-40.000 U/24 jam iv tiap 4-
6 jam

Streptokinase / trombolisis

PCI (Percutaneous coronary intervention)


Percutaneous coronary
intervention
Data rumah sakit di NTB

cathlab
Sarana dan prasarana
Tabung dan selang atau masker oksigen

Obat : nitrat, aspirin, clopidogrel, morfin

Elektrokardiografi (EKG)

Infus set dan cairan infus

ambulans

Prognosis : Dubia, tergantung pada penatalaksanaan dini dan tepat


Penyakit Kardiovaskular
Angina pektoris
Infark miokard
Takikardia
Gagal jantung akut dan kronik
Cardiorespiratory arrest
Hipertensi
No. ICD X : R00.0 Tachycardy unspecified
I 47.1 supraventricular tachycardy
I 47.2 Ventricular Tachycardia
Tingkat kemampuan B
anamnesis
Palpitasi

Sesak nafas

Mudah lelah

Nyeri / tidak nyaman di dada

Denyut jantung > 100 x permenit

Penurunan tekanan darah pada kondisi tidak stabil

Pusing

Sinkop

Berkeringat

Penurunan kesadaran bila terjadi gangguan hemodinamik


Faktor resiko predisposisi
Penyakit jantung koroner Penyakit yang menyebabkan
gangguan elektrolit : diare
Kelainan jantung
Sindroma koroner akut
Stres dan gangguan cemas
Gangguan cemas yang
Gangguan elektrolit berlebih pada SVT

aritmia
Supraventricular tachycardia (SVT)

Ventricular tachycardia (VT)


Segera rujuk setelah pertolongan
pertama dengan pemasangan
infus dan oksigen!
Konseling dan edukasi : keadaan yang mengancam jiwa

Persetujuan keluarga perlu dilakukan karena


membutuhkan penanganan cepat sampai tempat tujuan

Sarana & prasarana : EKG, Ambulans untuk merujuk,


ambu bag

Dubois et malam
Penyakit Kardiovaskular
Angina pektoris

Infark miokard

Takikardia

Gagal jantung akut dan kronik


Cardiorespiratory arrest

Hipertensi

NO ICD X : I 50.9
Tingkat kemampuan : Gagal Jantung Akut 3B
Gagal Jantung Kronik 3A
Masalah kesehatan
gagal jantung akut dan kronik
Menyebabkan penurunan kualitas hidup

Tingginya rehospitalisasi karena kekambuhan yang tinggi

Peningkatan angka kematian

Prevalensi gagal jantung meningkat sesuai usia :


0,7% (40-45 tahun)
1,3% (55-64 tahun)
8,4% ( >75 tahun)

Usia 40 tahun , resiko gagal jantung 21% untuk laki-laki, 20,3% untuk perempuan

> 40% kasus gagal jantung EF > 50%


Faktor resiko
Hipertensi

Dislipidemia

Obesitas

Merokok

Diabetes melitus

Riwayat gangguan jantung sebelumnya

Riwayat infark miokard


Seorang perempuan 60 tahun datang ke klinik dengan
keluhan sesak nafas sejak seminggu yang lalu, terutama
saat aktifitas ringan seperti mandi. Penderita sering
terbangun malam hari karena sesak, disertai batuk.
Terdapat bengkak kaki sejak sebulan yang lalu. Penderita
memiliki riwayat diabetes sejak 10 tahun yang lalu dan
rutin menggunakan insulin.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80,
dengan denyut nadi 96 kali permenit, didapatkan JVP
meningkat. dan edema tungkai
Diagnosis klinis
Kriteria Framingham : 1 mayor + 2 minor
MAYOR MINOR

Sesak malam hari (PND) Edema ekstremitas

Distensi vena leher Batuk malam

JVP meningkat Dyspneu deffort

Ronkhi Hepatomegali

Kardiomegali Efusi pleura

Edema paru akut Penurunan kapasitas vital


paru 1/3 dari normal
Gallop (S3)
HR > 120 x permenit
Hepatojugular reflux positif
Pemeriksaan penunjang

Foto Thorax

EKG
Darah Lengkap
Diagnosis banding komplikasi

Penyakit paru : PPOK, Syok kardiogenik


Asma, pneumonia,
infeksi paru berat Gangguan
(ARDS), emboli paru keseimbangan elektrolit

Penyakit ginjal : gagal


ginjal kronik, sindrom
nefrotik

Penyakit hati : sirosis


hepatis
Penatalaksanaan komprehensif
Modifikasi gaya hidup

1. Asupan cairan max 1,5 liter / hari (ringan), max 1 liter / hari
(berat

2. Asupan garam maksimal 2 gram/hari (ringan), max 1 gram /


hari (berat)

3. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol

Aktifitas fisik

1. Kondisi akut berat : tirah baring

2. Kondisi sedang / ringan : batasi beban kerja sampai 70%


sd 80% denyut nadi maksimal (220-umur)
Penatalaksanaan komprehensif
Gagal jantung akut

Oksigen 2-4 lpm


Pasang iv line inj furosemid 20-40 mg iv
Cari pemicu gagal jantung
Rujuk !
Gagal jantung kronik
Diuretik : furosemid / HCT ,bila tidak respon dalam 24 jam rujuk !
ACE Inhibitor / ARB
Beta bloker
Digoxin untuk atrial fibrilasi
Kriteria rujukan
Pasien gagal jantung harus dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis jantung
untuk perawatan dan pemeriksaan lanjutan seperti
ekokardiografi

Kondisi akut perburukan klinis segera rujuk!

Sarana Prasarana
Oksigen
Digitalis
ACE Inhibitor
Diurektik
Prognosis : tergantung berat ringan penyakit
Penyakit Kardiovaskular
Angina pektoris

Infark miokard

Takikardia

Gagal jantung akut dan kronik

Cardiorespiratory arrest

Hipertensi

Tingkat Kemampuan : 3 B
Masalah kesehatan
Kegawatdaruratan berhentinya aktifitas jantung paru
mendadak karena kegagalan sistem sirkulasi.

Cari penyebab:
5 H : hipovolemia, hipoksia, hidrogen ion = asidosis,
hiper/ hipokalemia, hipotermia
5 T : tension pneumothorax, tamponade, tablet =
overdosis obat, trombosis koroner, trombosis pulmonal)
Sarana prasarana
EKG

Alat intubasi

Defibrilator

Tabung oksigen

Obat-obatan

Prognosis : Dubois et malam


Take home message
Penegakan diagnosis yang tepat, penanganan penyakit
jantung secara tepat dan terarah , serta rujukan untuk
penanganan ke layanan sekunder berikutnya menentukan
survival penderita.

Edukasi dan konseling sangat penting untuk dapat


mencegah penyakit jantung yang berat

Dukungan sarana prasarana terhadap fasilitas kesehatan


tingkat pertama penting untuk dapat mendeteksi penyakit
secara akurat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai