Anamnesis
Syarat :
Lingkungan tenang, privat, bebas gangguan
Tanyakan :
Apa yang mendorong anda ke sini / rs?
Fasilitasi : postur tindakan minat, mm oya
Refleksi : ulang frase kata kata pasien
Klarifikasi : tanyakan maksud kata2 pasien
Respon empati : saya mengerti……bila menangis memberikan tisu
Perasaannya bagaimana :
Konfrontasi : sebutkan sesuatu hal yang scr verbal tak konsisten
dengan pasien
Interpretasi : perkirakan perasaan/gejala/ peristiwa psn tsb
ANAMNESIS
3 cm
SKLERA IKTERIK (+)
R (+5 cm)
Sgt garland
Segitiga Grocco
Garis ellis damaoiseau :grs lengkung konveks dengan puncak pd garis
aksilaris tengah , tdpt cairan pleura yg cukup banyak
Segitiga garland : daerah timpani dibatasi vert thorakalis, grs ellis d, dan
garis horisontal yg melalui puncak cairan
Segitiga Grocco : daerah redup kontralateral yg dibatasi garis \vertebra,
perpanjangan grs ellis d ke kontralateral & batas paru belakang bawah
Auskultasi paru
Vesikuler (paru normal : INSP 3x EKSP)
Bronkial (inspirasi dan eks sama, pd alveoli yg terisi eksudat) normalnya pd
daerah INTERSKAPULER
Bronkovesikuler (ant bronkial & vesikuler, ekspirasi lebih keras hampir samai
inspirasi : Brpn dan TBC paru berat
Amforik (ada cavitas besaryg letaknya periferberhubungan dengan bronkus,
tiupan botol kosong)
RONKI KERING :
Bunyi
jantung
BJ 1 : Bunyi sistolik : katup mitral dan trikuspid tertutup serentak, bersamaan katup
aorta dan pulmonal terbuka serentak
BJ 2 : Bunyi diastolik : katup aorta dan pulmonal menutup serentak, mitral & trikuspd
membuka serentak
Fase sistolik : fase antara BJ 1 dan BJ 2 (tjd pompaan kedua ventrikel keseluruh tubuh
dan paru
Fase diastolik : fase BJ 2 ke BJ 1: pengisian kedua ventricel dari atrium
FASE DIASTOLIK LEBIH PANJANG DARI FASE SISTOLIK
Auskultasi Jantung
BJ P1<P2
BJ A1<A2
BJ T1>T2 BJ M1>M2
Kelainan BJ jantung
P2 >P1 : anak-anak
Dewasa dibandingkan A2 dan P2 :
P2 mengeras : hipertensi pulmonal
A 2 mengeras :Hipertensi sistemik
M1 (apeks ) mengeras : stenosis mitral
T1 trikuspid mengeras : stenosis trikuspid
Semua BJ melemah pada infark kiokard (rusaknya
miokard-/,emfisema paru, tamponade jantung/efusi perikard,
Spliting : jantung mendua bisa fisiologis
BJ I mendua :Mitral & trikuspid tidak bersamaan (0,02-0,03 dtk)
BJ 2 mendua : P2 lebih lambat A2
Fixed spliting : RBBB, BJ II tak berubah dgn respirasi
INSPEKSI
1. Simetris (tumor abses)
2. Bentuk dan ukuran(habitus,jar lemak
subkutan dan otot dinding perut)
3. Kelainan kulit (sikatrik/striae/oprasi/bekas
asites/sindrom cushing)
4. Pelebaran vena (hipertensi portal/kaput
medussae/sindrom banti
ABDOMEN
PALPASI
1. beritahu psn meraba
2. Minta pasien beritahu bila nyeri
3. Perhatikan mimik pasien nyeri
4. Kakipasien sedikit ditekuk
5. Sistematis urut dari kwd 1-9
6.Palpasi 2 tahap :
Palpasi superfisial
Palpasi dalam (Deep Palpation) hati, limpa ginjal.
7. Bisa bimanual (2 tangan bila gemuk)
8. Pasien posisi supine bantal secukupnya
9. SEBELAH KANAN PASIEN kec KIDAL dokternya
Abdomen
PERKUSI
1. Konfirmasi pembesaran hati dan limpa
2. Ada tidaknya Nyeri ketok
3. Diagnosis adanya massa atau cairan
Normalnya TIMPANI
Kecuali daerah hati (pekak)
Bertambahnya bunyi timpani mungkin perforasi usus (udara
bebas )
Cairan bebas intraabdomen diperiksa : Shiffting dulness
(gelombang carian)
Chessboard fenomen : papan catur bunyi timpani dan redup
berpindah pindah (peritonitis tBc)
Abdomen
1. Gelombang cairan
2.Shifting dullnes (redup berpindah)
3.Knee chest posisi (tengkurap-menungging)
4.Puddle sign (kneechest+stetoskop)
5. psn posisi tegak perkusi redup bag bawah
Pemeriksaan hati