Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN PUASA DENGAN PENYAKIT LAMBUNG

Puasa adalah suatu ibadah yang dianjurkan dalam islam setelah sholat dan zakat. Dalam
ajaran Islam, puasa terbagi menjadi 2 bagian yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa sunnah
yang paling sering dikerjakan oleh nabi Muhammad SAW adalah puasa hari senin dan kamis.
Namun jarang orang mau melaksakannya karena takut penyakitnya kambuh atau timbulnya
penyakit maag, karena biasanya pada puasa sunnah kebiasaaan orang untuk bersahur tidaklah
lazim suasananya.

oleh
bisa

Lambung kita terletak pada perut sebelah kiri atas


atau di sekitar uluhati bagian kiri. Lambung
berbentuk tabung melengkung seperti
koma. Lambung terdiri dari 3 lapisan otot
yaitu luar, tengah dan dalam, bagian dalam
yang bersentuhan dengan makanan di lapisi
lapisan lendir sehingga asam lambung tidak
merusak lapisan tengah dan otot.

Otot
yang
kuat
ini
diperlukan guna memeras dan mengaduk
makanan yang ada didalamnya agar bisa tercampur dengan asam lambung secara merata,
sehingga protein dan zat gizi tertentu sudah mulai dicerna secara kimiawi dan mekanik
dilambung. Agar isi makanan tidak tumpah maka terdapat 2 katup di bagian atas dan bawahnya.
Adanya katup dibagian atas dapat mencegah isi makanan tumpah keluar (muntah) saat kita ruku
atau sujud. Katup bawah berperan agar setiap makanan yang belum tercampur dengan asam tidak
bisa melewatinya atau dengan kata lain katup ini memastikan bahwa setiap makanan yang akan
masuk kedalam usus harus tercampur dengan asam lambung.
Lambung juga mengeluarkan cairan asam lambung yang mempunyai fungsi membantu
proses pencernaan bahan makanan, membunuh kuman penyakit, juga bahan pendukung
pembuatan nutrisi tubuh seperti sel darah merah. Lambung bisa mengeluarkan Asam lambung,
bilamana terpapar jenis makanan khususnya protein, paparan terhadap efek hormone dan stress.
Penyakit maag atau sering disebut gastritis adalah suatu bentuk peradangan dari dinding
lambung bagian luar (yang bersentuhan dengan makanan), jika proses peradangan ini tidak
dihentikan maka dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan dibawahnya seperti otot lambung.
jika hal ini terjadi dapat berakibat fatal. Penderita maag biasanya akan mengeluh perut terasa
mual, mulas, perih, dan kembung. Keadaan ini timbul manakala cairan lambung keluar dari sel

parietal lambung dalam jumlah banyak, sehingga merangsang dinding dan menimbulkan rasa
perih, lalu merangsang gerak lambung yang tak semestinya dan berakibat mual.
Asam lambung yang masuk ke usus dalam konsentrasi besar akan bereaksi dengan cairan
usus yang bersifat basa (non asam), sehingga timbulah gas yang bisa kita rasakan sebagai
kembung. Pada sebagian orang untuk mengatasi gastritis adalah dengan mengkonsumsi antasida
(obat maag), dan akhirnya puasanya bisa menjadi batal.
Pada dasarnya manfaat puasa untuk kesehatan memang banyak sekali. Puasa ternyata
memiliki dampak positif bagi penderita asam lambung dan dapat menyembuhkan sakit maag.
Penderita maag kadang penyakitnya kambuh jika telat makan. Kondisi ini kadang membuat
penderitanya kesulitan berpuasa karena selama puasa tidak ada makanan dan minuman yang
masuk selama 14 jam tersebut.
Seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan,
FKUI-RSCM (Dr. H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM) menulis penelitian
yang dilakukan memang menunjukkan bahwa pada minggu pertama puasa orang normal akan
mengalami peningkatan asam lambung setelah siang hari dan kadang-kadang keadaan ini
menimbulkan rasa perih.
Tetapi penelitian menunjukkan kondisi ini akan stabil setelah minggu kedua dan naik
turun asam lambung akan kembali normal 1 minggu pasca puasa Ramadhan. Adanya
peningkatan asam lambung ini tidak akan merusak dinding lambung. Oleh karena itu bagi
masyarakat yang memang tidak mempunyai masalah dengan sakit maagnya, puasa Ramadhan
tidak akan membuat lambungnya menjadi sakit dan sebaliknya secara keseluruhan tubuhnya
akan menjadi sehat.
Tapi bagaimana dengan orang yang punya masalah dengan maagnya? Justru kepada
mereka dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya,
Penjelasannya seperti ini. Sebagian besar sakit maag yang ada dimasyarakat adalah sakit maag
fungsional yaitu pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan kelainan yang bermakna pada
saluran cerna atas.
Sakit maag fungsional ini terjadi karena makan yang tidak teratur, konsumsi camilan
untuk lambung yang tidak sehat seperti makan yang mengandung coklat dan keju serta makanan
yang mengandung minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok dan
hidup dengan stres.
Pada kelompok yang sakit maag organik yaitu adanya luka dalam dikerongkongan,
lambung dan usus dua belas jari juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dengan minum obat.
Karena tahapan awal dalam mengobati sakit maag adalah keteraturan makan, menghindari
camilan dan makanan yang mengandung coklat, keju dan lemak serta menghindari stress melalui
pengendalian diri.

Hal ini bisa terwujud kalau kita menjalani puasa Ramadhan. Selama berpuasa makan kita
menjadi teratur pada saat sahur dan berbuka. Hal ini susah kita lakoni jika kita tidak berpuasa
karena kesibukan dan juga kemacetan dijalan sehingga waktu kita banyak habis dijalanan
sehingga sering akhirnya makan kita menjadi tidak teratur. Kebiasaan camilan yang tidak sehat
serta bagi yang merokok pasti akan mengurangi kebiasaan yang tidak sehatnya ini kalau mereka
berpuasa.
Untuk menghindari rasa tidak nyaman yang tidak berlebihan penderita maagnya
dianjurkan untuk mengkonsumsi obat penekan asam lambung seperti obat antagonis reseptor H2
(ranitidine, famotidine, simetidine, nizatidine) atau penghambat pompa proton (omeprazole,
lansoprazole, rabeprazole, esomeprazole, pantoprazole).
Sedang obat-obatan seperti antasida yang saat ini dipromosi secara luas baik melalui
media cetak dan media elektronik bukan obat yang mencegah agar tidak terkena sakit maag.
Obat antasida hanya untuk menghilangkan gejala saja dan kerjanya hanya 6-8 jam, sehingga
sebenarnya penggunaannya tidak bersifat umum hanya untuk menghilangkan gejala gangguan
lambung yang timbul.
Namun jika pasien sakit maag yang sedang mengalami perdarahan lambung dengan
gejala muntah darah atau buang air besar hitam, muntah berulang dan setiap makan muntah
memang tidak diperbolehkan puasa. Bahka mereka harus dirawat di rumah sakit untuk mengatasi
gangguan sakit maagnya tersebut. Pasien dengan kanker saluran cerna juga tidak dianjurkan
untuk berpuasa.
Cara berpuasa yang sehat seperti yang dicontohkan oleh Rosullullah yaitu :
1. Usahakan melakukan sahur
Melakukan sahur adalah sebuah sunnah, dan nabi mengatakan didalamnya terdapat
berkah, meski hanya dengan minum air putih. Dengan melakukan sahur, maka diperoleh manfaat
sebagai berikut : Menyiapkan energi untuk aktifitas disiang harinya, Menurunkan keasaman dari
cairan isi lambung walaupun dengan air putih. Pada sebagian orang minum air putih di pagi hari
diangggap sebagai obat, hal ini disebabkan air yang di minum pagi hari dalam jumlah banyak
akan dengan mudah di keluarkan melalui air kencing (urin), bersama dengan kotoran-kotoran
yang berasal dari dalam tubuh.
2. Hindari tidur setelah sahur
Tidur setelah sahur atau juga pada siang hari kurang baik bagi lambung yang sedang
mengalami peradangan, karena tidur akan menyebabkan peningkatan gerakan peristaltik saluran
cerna sehingga pengosongan lambung menjadi lebih cepat, pengeluaran asam lambung juga
meningkat. Hal ini disebabkan pada saat tidur terjadi keluaran hormon non katekolamin yang

meningkat . Hormon ini akan meningkatkan sekresi asam lambung dan gerakan peristaltik usus.
Akibatnya saat bangun tidur perut kita akan menjadi terasa lebih lapar.
3. Melakukan aktifitas
Meskipun hanya aktivitas membaca. Jika seseorang senang untuk beraktifitas, maka otak
akan merangsang keluaran hormone katekolamin. Hormone ini mempunyai efek mengurangi
keluaran asam lambung dan enzim pencernaan, mengungi gerak usus, serta menghancurkan
simpanan gula dan lemak yang ada didalam tubuh.
Manfaatnya adalah :
1. Sekresi asam lambung yang menurun dapat mengurangi rangsang perlukaan pada dinding
lambung, kondisi ini sangat menguntungkan bagi penderita yang memiliki radang
lambung baik yang akut maupun kronis
2. Mengurangi gerakan peristaltik usus yang berdampak menurunkan waktu cerna bagi
lambung dan usus. Situasi ini bermanfaat dalam menurunkan kerja lambung, lambung
lebih banyak memiliki waktu untuk mencerna makanan. Makanan akan lebih tercerna
sehinga lebih banyak zat gizi yang bisa diserap. Gerakan pada lambung yang melambat
juga akan mengurangi rangsang pada area lambung yang meradang ( luka).
3. Efek menghancurkan deposit lemak, sangat penting bagi orang yang mengalami
kegemukan (obesitas), sehingga bagi orang yang ingin langsing sebenarnya tindakan
puasa merupakan cara yang efektif dan efisien dalam upaya mengurangi berat badan.
4. Hormon katekolamin menekan keluaran insulin dan meningkatkan penghancuran deposit
gula, akibatnya pangkreas dapat memproduksi insulin yang lebih matang. Insulin yang
matang efektif dalam memfasilitasi kadar gula agar tetap normal.
4. Hindari stress
Stress apapun bentuknya dapat menyebabkan 2 efek negative sekaligus, pertama sekresi
asam lambung menjadi berlebih yang dapat merusak dinding lambung dengan cepat. Kedua,
menipiskan lapisan lendir pelindung dinding lambung. Jadi dinding lambung sangat beresiko
terjadi perlukaan bila seseorang sedang menghadapi tekanan/stress.
5. Hindari mengkonsumsi obat dan makanan yang dapat merusak lambung.
Beberapa obat seperti golongan steroid, asam salisilat dan makanan dengan bahan
pengawet serta berkarbonasi, diketahui mempunyai resiko merusak dinding lambung. Sebaiknya
hindari obat dan makanan tersebut, dan beralih ke obat dan makanan yang aman.

6. Makan secukupnya sesuai anjuran Rosulullah


Untuk makan bila terasa lapar dan berhentilah sebelum kenyang karena dengan volume
yang sedang, otot lambung cukup kuat tapi relaks untuk melakukan kontraksi untuk mencerna
makakan menjadi chime yang siap di serap. Makan tidak terlalu kenyang juga menjadikan
dinding lambung tidak akan teregang terlalu kuat sehingga akan mengurangi nyeri dan efek
robekan pada dinding yang meradang. Ibarat balon jika kita meniup udara terlalu banyak maka
dinding balon akan menjadi lebih tipis, dan resiko meledak/pecah lebih tinggi.
7. Menyegerakan saat berbuka atau makan malam
Menyegerakan berbuka dengan makanan yang manis akan mengembalikan stamina ke
kondisi semula, namun jika berlebihan maka akan menimbulkan efek seperti radikal bebas yang
bisa memicu timbulnya kerusakan dinding pembuluh darah seperti atherosclerosis (penyempitan
dinding pembuluh darah). Makan malam adalah hal yang penting tapi paling sering diabaikan.
Padahal makan malam penting dalam mencegah kerusakan dinding saluran cerna. Seperti
diketahui sekresi cairan lambung dan cerna pada malam hari dan terlebih saat tidur akan lebih
tinggi dibandingkan siang hari. Dengan kata lain siang hari tidak berbahaya jika seseorang itu
berpuasa, tapi hendaknya pada malam hari dia harus tetap makan.
Jadi jelas, kalau karena takut sakit maagnya kambuh jika berpuasa, itu merupakan alasanalasan yang dicari-cari agar tidak berpuasa. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai