Anda di halaman 1dari 17

Oleh

Kelompok 5
Pengertian Proses Penuaaan
Pada Lansia, menua (menjadi tua) adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
dari atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang di derita (Nugroho, 2000 dalam buku
Keperawatan Gerontik edisi 2)
1. fungsi dan kemampuan tubuh tadi harus
bersifatuniversal, artinya umum terjadi
pada setiap orang.
2. Proses menua disebabkan oleh faktor
intrinsik, yang berarti perubahan fungsi sel
dan jaringan disebabkan oleh
penyimpangan yang terjadi di dalam sel
dan bukan oleh faktor luar.
3. Proses menua terjadi secara progresif,
berkelanjutan, berangsurIambat dan tidak
dapat berbalik lagi.
4. Proses menua bersifat proses kemunduran
atau kerusakan (injury).
Pernafasan (respirasi) merupakan peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung O2
(oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan
CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi
keluar dari tubuh. Adapun guna pernafasan
banyak sekali diantaranya: mengambil O2 yang
kemudian dibawa keseluruh tubuh untuk
mengadakan pembakaran, mengelurakan CO2
sebagai sisa dari pembakaran karena tidak
digunakan lagi oleh tubuh dan menghangatkan
dan melembabkan udara.
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Bronchus
5. Bronchiolus
6. Paru-paru
1. Pernafasan luar (eksternal) adalah: Absorbsi
O2dari luar masuk kedalam paru-paru dan
pembuangan CO2dari paru-paru keluar.
2. Pernafasan dalam (insternal) ialah: Proses
transport O2dari paru-paru ke jaringan dan
transport CO2dari jaringan ke paru-paru.
1. Perubahan Anatomi sistem Pernafasan
Dinding dada: tulang-tulang mengalami osteoporosis,
tulang-tulang rawan mengalami osifikasi.
Otot-otot pernafasan: mengalami kelemahan akibat
atrofi.
Saluran nafas: akibat kelemahan otot berkurangnya
jaringan elastis bronkus dan alveoli menyebabkan
lumen bronkus mengecil, cincin-cincin tulang rawan
bronkus mengalami pengapuran.
Struktur jaringan parenkim paru: bronkiolus, duktus
alveolaris dan alveolus membesar secara progeseif
terjadi emfisema senilis.
2. Perubahan Fisiologi Sistem Pernafasan
Gerak pernafasan: adanya perubahan bentuk,
ukuran dada, maupun rongga dada akan merubah
mekanika pernafasan,amplitudo pernafasan
menjadi dangkalsehingga akantimbul keluhan
sesak bernafas.
Distribusi gas: perubahan struktur anatomik
saluran gas akan menimbulkan penumpukan udara
dalam alveolus (air traping) ataupun gangguan
pendistribusian oksigen.
Volume dan kapasitas paru menurun.
Gangguan transport gas: pada usia lanjut terjadi
penurunan PaO2secara bertahap, yang
penyebabnya terutama disebabkan oleh
adanyaketidakseimbangan ventilasi-
perfusi.Selain itu diketahui bahwa pengambilan
O2dalam darah dari alveoli (difusi) dan
transport O2kejaringan-jaringan berkurang,
terutama saat melakukan olahraga.
Gangguan perubahan ventilasi paru: akibat
adanya penurunan kepekaan kemoreseptor
perifer, kemoreseptor sentral ataupun pusat-
pusat pernafasan pada medulla oblongata dan
pons.
3. Perubahan Fisik SistemPernafasan Pada Lansia
Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan,
sehingga volume udara inspirasi berkurang,
sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
Penurunan aktivitas silia menyebabkan
penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.
Penurunan aktivitas paru (mengembang dan
mengempisnya) sehingga jumlah udara pernafasan
yang masuk ke paru mengalami penurunan.
Alveoli semakin melebar dan jumlahnya
berkurang (luas permukaan normal 50 m),
menyebabkan terganggunya proses difusi.
Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi
75 mmHg menggangu proses
oksigenasi dari hemoglobin, sehingga
O2tidak terangkut semua ke jaringan.
CO2pada arteri tidak berganti sehingga
komposisi O2dalam arteri juga menurun
yang lama-kelamaan menjadi racun
pada tubuh sendiri.
Kemampuan batuk berkurang, sehingga
pengeluaran sekret dan corpus alium
dari saluran nafas berkurang sehingga
potensial terjadinya obstruksi.
Pengertian
TB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh basil mikobakterium tuberkulosa tipe humanus
(jarang oleh tipe M. Bovinus).TB paru merupakan
penyakit infeksi penting saluran napas bagian
bawah. Basil mikobakterium tuberculosa tersebut
masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas
(droplet infeksion) sampai alveoli, terjadilah infeksi
primer. Selanjutnya menyebar ke kelenjar getah
bening setempat dan terbentuklah primer
kompleksatauranke.

Etiologi
Penyebab TBC adalah kuman mycobacterium
tuberculosa. Sejenis kuman yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4 /mm dan
tebal 0,3-0,6 /mm. Sebagian besar kuman
terdiri atas asam lemak (lipid).Lipid ini adalah
yang membuat kuman lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik. Kuman ini tahan hidup
pada udara kering maupun dalam keadaan
dingin (dapat bertahan dalam lemari es).
Tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit
TB Paru :
a)Batuk disertai dahak lebih dari 3 minggu.
b)Sesak napas dan nyeri dada.
c)Badan lemah, kurang enak badan.
d)Berkeringat pada malam hari walau tanpa
kegiatan berat badan menurun.
a) Tanda dan gejala pada klien secara obyektif adalah:
b) Keadaan postur tubuh klien yang tampakterangkat
kedua bahunya.
c) BB klien biasanya menurun: agak kurus.
d) Demam, dengan suhu tubuh bisa mencapai 40-41C.
e) Batuklama, > 1 bulan atau adanya batuk kronis.
f) Batuk yang kadang disertai hemaptoe.
g) Sesak nafas.
h) Nyeri dada.
i) Malaise, (anorexia, nafsu makan menurun, sakit
kepala, nyeri otot, berkeringat pada malam hari).

Anda mungkin juga menyukai