Anda di halaman 1dari 13

LESI KOROSIF ESOFAGUS

Definisi
Lesi korosif esofagus adalah kerusakan
esofagus yang terdiri dari kerusakan epitel
mukosa saja sampai kerusakan seluruh
dinding esofagus karena bahan kimia yang
termakan atau terminum.
Epidemiologi
Masih jarang di Indonesia
80% pada anak2 dikarenakan tidak sengaja
tertelan
Pada dewasa dikarenakan percobaan bunuh
diri
Tidak ada perbedaan jenis kelamin
Etiologi
Tertelan bahan kimia yang bersifat asam atau
basa alkali
Manifestasi Klinis
Esofagitis korosif tanpa ulserasi
Pasien mengalami gangguan menelan yang ringan. Pada esofagoskopi
tampak mukosa hiperemis tanpa disertai ulserasi.
Esofagitis korosif dengan ulserasi ringan
Pasien mengeluh disfagia ringan, pada esofagoskopi tampak ulkus yang tidak
dalam yang mengenai mukosa esofagus saja.
Esofagitis korosif ulserasif sedang
Ulkus sudah mengenai lapisan otot. Biasanya ditemukan satu ulkus atau
lebih (multiple).
Esofagitis kororsif ulseratif berat tanpa komplikasi
Terdapat pengelupasan mukosa serta nekrosis yang letaknya dalam, dan
telah mengenai seluruh lapisan esofagus. Keadaan ini jika dibiarkan akan
menimbulkan striktur esofagus.
Esofagitis korosif ulseratif berat dengan komplikasi
Terdapat perforasi esofagus yang dapat menimbulkan mediastinitis dan
peritonitis. Kadang-kadang ditemukan tanda-tanda obstruksi jalan nafas atas
dan gangguan keseimbangan asam dan basa.
Manifestasi Klinis
Akut (1-3 hari)
Luka di daerah mulut, faring, bibir
Disfagia, odinofagia
Demam
Mual muntah
Erosi
Kegagalan sirkulasi
Laten (2-6 mgg)
Demam menurun
Merasa sudah sembuh
Kronis (1-3 tahun)
Disfagia lagi karna jaringan parut
Diagnosis
Anamnesa
PF
-Adanya luka bakar keputihan pada mukosa
mulut atau keabuan pada bibir dan dagu
-nekrosis koagulatif akibat paparan asam kuat
sedangkan basa kuat mengakibatkan nekrosis
likuitaktif.
Px. Penunjang
Esofagogram
Esofagoskopi
Talak
Terapi segera menelan zat penetralisir
dalam 1 jam pertama.
Larutan alkali dapat dinetralkan dengan cuka, jus
lemon, atau jeruk.
Zat asam dapat dinetralkan dengan susu, putih
telur, atau antasida.
Gangguan elektrolit infus aminofusin 600 mL 2 botol,
glukosa 10% 2 botol, NaCl 0.9% + KCl 5 Meq/liter 1 botol
Antibiotika diberikan selama 2-3minggu. Biasanya diberikan
penisilin dosis tinggi 1-1,2 juta unit/hari.
Kortikosteroid diberikan untuk mencegah terjadinya
pembentukan fibrosis yang berlebihan.
Kortikosteroid harus diberikan sejak hari pertama dengan
dosis 200-300 mg sampai hari ketiga. Setelah itu dosis
diturunkan perlahan-lahan tiap 2 hari (tappering off).
Dosis yang dipertahankan (maintenance dose) ialah 2x50
mg perhari.
Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa nyeri.
Morfin dapat diberikan jika pasien sangat kesakitan.
Prognosis
Penanganan cepat, tepat dan jumlah serta
konsentrasi bahan yang ditelan sangat
mempengaruhi prognosis pasien

Anda mungkin juga menyukai