Disusun Oleh:
1810211
1810211
1810211
Annisa Dyah Chairini 151021128
Indah Emilia Rusyida 1510211
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah laporan praktikum fisiologi yang
berjudul “Kekuatan Otot Fleksi/Ekstensi dan Mekanisme Sensori” dengan
lancar. Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen dan para petugas laboran yang telah membantu kami
sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Serta semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang kesempurnaan. Atas segala
kekurangan dan kelebihannya kami mohon maaf dan terima kasih.
LANDASAN TEORI
Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering di
golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh jenis reseptor
yang sama. Satu – satunya perbedaan diantara ketiganya adalah:
1. Sensasi raba, umumnya disebabkan oleh reseptor taktil di dalam kulit atau di
dalam jaringan tepat dibawah kulit.
2. Sensasi tekanan biasanya disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan yang lebih
dalam.
3. Sensasi getaran, disebabkan oleh sinyal sensori yang berulang dengan cepat, tetapi
menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama seperti yang digunakan untuk
raba dan tekanan.
Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam
tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat
sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan
sistem saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya
terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan sangat
kompleks, tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel, yaitu sel saraf dan sel
neuroglia.
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berupa rangsangan
dari reseptor (penerima rangsangan), ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera, karena
berhubungan dengan alat indera
Sensasi merupakan hasil dari suatu proses didalam otak sebagai akibat
adanya impuls yang datang ke otak. Seseorang dapat memilih beberapa implus
yang datang serta mengabaikannya merupakan dasar dari konsentrasi dan atensi.
Sensasi dapat bertahan lama didalam otak dan dapat didasari kembali dasar
memori.
Sensasi taktil dibawa ke korda spinalis oleh satu dari tiga jenis neuron
sensorik: serat tipe A beta yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe
C yang paling kecil. Kedua jenis serat tipe A mengandung mielin dan
menyalurkan potensial aksi dengna sangat cepat; semakin besar serat semakin
cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa
dalam serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin
dan menyalurkan potensial aksi ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat
A.
PRAKTIKUM
II.1.1. Tujuan:
1. Meteran.
2. Dinamometer.
3. Timbangan berat badan.
4. Atat ukur tinggi badan.
II.2.1. Tujuan
20 , 30 dan 40 .
b. Meminta orang percobaan memasukkan tangan kanannya ke dalam air
a. Menutup mata orang percobaan dan menekankan ujung pensil pada suatu titik
di kulit ujung jari.
b. Memerintahkan orang percobaan untuk melokalisasikan tempat yang baru di
rangsang dengan ujung pensil.
c. Menetapkan jarak antara titik rangsang dan titik yang telah ditunjuk.
d. Mengulangi percobaan di atas sampai 5 kali dan menentukan jarak rata-rata
untuk kulit ujung jari, telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan tengkuk.
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
Daftar Pustaka