Anda di halaman 1dari 16

INVERTED NIPPLE

Skdi 4a

Annisa Dyah C
1510211128
DEFINISI

• Puting susu terbenam adalah puting susu yang tidak dapat


menonjol dari areola dan cenderung masuk kedalam,
sehingga ASI tidak dapat keluar dengan lancar dan sehingga
terlihat rata.
EPIDEMIOLOGI

• Kondisi ini memang dapat terjadi pada beberapa orang, salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah hormone.
• Kasus inverted nipple disebabkan oleh masalah yang ada di sambungan jaringan di
bawah puting, ligamen dan kulit.
• Biasanya dijumpai pada ibu hamil, namun sekitar 10 sampai 20 persen perempuan
mengalami kondisi ini karena ‘bawaan’ dari lahir.
• Sekitar 28 – 35 % perempuan yang sedang mengandung memiliki masalah pada
puting mereka, dan 10 % di antaranya diduga inverted nipple.
• Namun seiring usia kandungan dimana kulit menjadi lebih elastis, hanya 10%
diantaranya yang tetap mempunyai inverted nipple.
ETIOLOGI

• Ada perlekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek dari biasanya,
sehingga menarik putting susu kedalam (tied nipples).
• Cedera atau gesekan di area putting, biasanya kasus inverted nipple ditimbulkan
dengan efek menyusui atau setelah menyusui. Terjadi pelebaran di sekitar puting
sehingga ada kemungkinan puting menjadi ‘terbalik’ atau masuk ke dalam.
• Hormon, membuat payudara serta puting mengalami perubahan saat hamil,
apalagi saat memasuki trimester kedua dan akhir.
GEJALA KLINIS

• Perubahan yang dapat terjadi jika Anda mengalami inverted nipple:


• Rasa nyeri pada payudara, perubahan suhu, dan bengkak.
• Adanya benjolan pada payudara.
• Perubahan pada bentuk payudara dapat berupa:
• Puting yang tertarik ke dalam. Saat diberi rangsangan pun tidak dapat
kembali keluar.
• Sedangkan perubahan kulit di sekitar puting bisa berupa:
• Kemerahan dan nyeri pada permukaan puting.
• Ruam yang mucul pada area puting dan areola.
DIAGNOSIS

• ANAMNESIS
• Kesulitan ibu untuk menyusui
• Putting susu tertarik
• Bayi sulit untuk menyusui
• PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan payudara bisa dilakukan dengan teknik SADARI.
SADARI sebaiknya dilakukan sebulan sekali, kira-kira satu minggu setelah
masa menstruasi karena disaat inilah payudara lebih lunak karena pengaruh
hormon. Wanita usia 20-an awal bisa memulai memeriksa payudara sendiri.
TATALAKSANA
b. Menggunakan pompa payudara Cara:
1. Pasang batang penghisap di dalam silinder bagian luar.
2. Pastikan bahwa tutup karetnya dalam kondisi baik.
3. Pasang corong pada puting.
4. Pastikan seluruh keliling corong menyentuh kulit, untuk membuat kondisi hampa udara.
5. Tarik silinder luar ke bawah. Puting akan tersedot ke dalam corong.
6. Kembalikan silinder luar ke posisi semula, dan kemudian tarik ke bawah lagi.
Bila ASI berhenti mengalir, lepaskan ruang hampa udara, Luang ASI ke luar silinder, dan
kemudian ulangi prosedur.
Breast shell Breast shield
KOMPLIKASI

• Demam → Mastitis
• Saluran susu tersumbat (Obstructive Duct)
• Pembengkakan
PROGNOSIS

• Ad bonam
REFERENSI

• Ilmu Kebidanan Sarwono


• Idai manajemen laktasi

Anda mungkin juga menyukai