Anda di halaman 1dari 37

Konsep Teori Penyakit

Tropis dalam
kehamilan
Oleh : Umy Darni Harefa, SST
Pengertian..
• Penyakit tropis merupakan penyakit yang menjangkit
pada area tropis

Genetik
multi ethnik
Iklim tropis Sosial budaya

indon Memperkuat
esia terjangkit
penyakit tropis
Tuberch
olosis

Macam-macam Infeksi
Malaria Hepatitis
penyakit
tropis pada
kehamilan

Demam
Typoid
berdarah
TUBERCLOSIS DALAM KEHAMILAN
• Tuberkulosis adalah suatu penyakit
menular yang sebagian besar disebabkan
oleh kuman mycobacterium tuberkulosis,
kuman tersebut biasanya masuk ke dalam
tubuh manusia melalui udara pernafasan
ke dalam paru.
• Kemudian kuman tersebut dapat
menyebar dari paru ke bagian tubuh lain
melalui sistem peredaran darah
Gambaran Klinik/Gejala Pemeriksaan yang dibutuhkan
• Demam - Pemeriksaan BTA
• Batuk berdahak bercampur - Rotgen
darah - Interferon Gamma
• Nyeri dada
• Malaise
• sesak nafas
• nafsu makan menurun
Pengaruh TBC terhadap kehamilan
• Terhambatnya pertumbuhan janin
• Kelahiran prematur
• Terjadinya penularan TB ke janin
melalui aspirasi cairan amnion (TB
kongenital)
Penatalaksanaan medis pada kehamilan dengan TB

• Iconiazid adalah obat terpilih karena


aman untuk kehamilan
• Setelah 1-2 bulan pengobatan
lakukan pemeriksaan ulang
• Bayi harus mendapatkan
propilaktasis INH dan imunisasi BCG
• Perbaikan status gizi ibu dan
pencegahan anemia sangat penting
untuk mencegah keparahan TB
• Pemberian Penkes sanitasi
lingkungan
Hepatitis PADA kehamilan
 Hepatitis merupakan suatu peradangan pada sel-sel hati bersifat akut
dan disertai ikterus
 Hepatitis dapat disebabkan berbagai penyebab yaitu :fisik, kimia, bakteri
maupun virus.
 Penyebab non-infeksi seperti obat-obatan, alkohol, dan penyakit
autoimun,
 Penyebab infeksi : adanya infeksi misalnya virus
 Virus yang dpt menimbulkan hepatitis akut adalah virus hepatitis A
(VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), Yellow fever virus
maupun Ebstein Barr Virus (EBV)
Hepatitis pada Kehamilan

Masalah khusus penyakit infeksi pada kehamilan:


Komplikasi kehamilan akibat penyakit infeksi :
 kematian janin, cacat congenital, penularan
kuman langsung dari ibu ke janin (transmisi
vertikal), dan proses patologis kehamilan lain.
Dua jenis hepatitis virus  infeksi pada kehamilan :
1. Hepatitis B, dianggap penting karena berpotensi
transmisi vertikal ke janin,maupun transmisi ke
petugas medis.
2. Hepatitis E, penting karena jenis hepatitis ini
berpotensi berkembang menjadi hepatitis fulminan
(hepatitis berat) bila terjadi pada kehamilan.
Patofisiologis
• terjadi infeksi virus hepatitis secara kebetulan (ko-insidensi)
 bersifat akut.
 kejadian ini relatif lebih sering
 Kehamilan tidak menambah berat
hepatitis virus, kecuali untuk hepatitis virus E.
( tgt status nutrisi yg buruk, t.u. defisiensi protein)
• terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah menderita hepatitis virus.
 bersifat kronis.
 lebih jarang,.
 risiko morbiditas/mortalitas meningkat sejalan dengan
beratnya hepatitis kronis
Gejala dan Tanda klinis hepatitis
• demam, mual dan muntah, kelemahan, sklera berwarna
kuning (ikterik), BAK berwarna seperti air teh, dan
pembesaran hati saat palpasi

• Kepastian diagnosis didapatkan dengan pemeriksaan


laboratorium, yaitu peninggian SGOT, SGPT, dan (umumnya)
bilirubin serum. Pemerisaan penanda virus (viral marker)
yang positif memastikan jenis virus penyebab hepatitis.
Transmisi Ibu - Janin
• Apabila tes ibu positif untuk hepatitis B maka ada kemungkinan ibu akan
menularkan virus ini kepada janin yang dikandung.
• Berdasarkan The American College of Obstetricians and Gynecologists
(ACOG) :
 apabila ibu mengalami hepatitis pada awal
kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi
adalah 10%.
 Apabila ibu mengalami hepatitis pada akhir
kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi
adalah 90%.
Penularan Hepatitis
• Hepatitis B dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke janin,
namun sebenarnya jarang terjadi karena plasenta biasanya dapat
menjadi penghalang yang efektif terhadap penularannnya.
• Penularan hepatitis terjadi jika terdapat kebocoran plasenta
akibat abortus atau sebab lain.
• Penularan hepatitis B dapat dicegah jika ibu telah mendapat
vaksinasi sedangkan untuk
• Penularan hepatitis C dapat dicegah dengan menjaga kondisi diri
dan lingkungan dengan bergaya hidup sehat.
Komplikasi
• Komplikasi terhadap ibu dengan hipertensi yang berat
dapat terjadi pada hampir separuh masa kehamilan.
• Komplikasi tersebut dapat berupa perdarahan varises
esophagus, gagal hati, ensefalopati, dan malnutrisi.
• Oleh karena itu, jika ibu mengalami hepatitis kronik
maka kehamilan harus direncanakan.
Bayi dilahirkan Ibu Hepatitis
• Bayi yang terinfeksi memiliki risiko sekitar 90% untuk menjadi karier
(membawa virus Hepatitis B). 
• Untuk mencegah bayi terinfeksi :
 ketika bayi lahir dalam waktu 12 jam setelah lahir 
bayi harus memperoleh vaksin hepatitis B dosis
pertama dan satu dosis Hepatitis B Imunoglobulin
(HBIG).
• Ibu juga tetap dapat memberikan ASI ke bayi ibu karena penularan virus
melalui ASI kemungkinannya kecil.
• Hepatitis kronik aktif yang sudah mengalami sirosis dapat mempengaruhi
risiko abortus spontan, kelahiran prematur, dan kematian maternal
Pencegahan

• Pencegahan transmisi ke janin dilakukan dengan


skrining HBsAg untuk semua ibu hamil 
selanjutnya pemberian imunoglobulin anti
hepatitis B pada bayi baru lahir dalam 24 -72
jam pertama untuk ibu dengan HBsAg (+).
Pencegahan
• Virus hepatitis B penularannya dapat ditekan dengan
pemberian antiviral seperti lamivudin atau telbivudin dengan
pertimbangan khusus
• Pemberian ASI pada ibu penderita hepatitis B kronik hendaknya
dihindari terutama bila puting susu ibu luka.
• Pemberian ASI dapat dilakukan bila bayi telah mendapatkan
HBIG dan vaksin hepatitis B pada 24 jam kelahiran dan ibu yang
menyusui puting susunya tidak mengalami trauma/luka
Pengobatan

• Prinsip pengobatan pasien hepatitis virus bersifat suportif,


meliputi antara lain istirahat yang cukup, pemberian
suplemen, dan pada kondisi khusus obat anti viral (misal
lamivudine pada hepatitis B).
• Pasien dengan keadaan umum lemah, atau nilai SGOT,
SGPT, dan bilirubin cukup tinggi sebaiknya dirawat di RS.
DEMAM BERDARAH DALAM KEHAMILAN
• Demam Berdarah Dengue (DBD)
merupakan penyakit yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedes
albopictus dengan empat manifestasi
klinis utama berupa demam tinggi,
fenomena perdarahan, hepatomegali,
dan pada kasus yang berat ditandai
dengan kegagalan sirkulasi.
Berdasarkan Centers Disease for Prevention (CDC),
biasanya orang yang mengalami DBD, termasuk ibu
hamil, merasakan berbagai gejala seperti:

• Demam tinggi (<38C) selama 3


sampai 7 hari
• Perubahan suhu tubuh dari demam
tinggi ke hipotermia (>37C) –
menggigil
• Sakit perut yang cukup parah.
• Muntah terus menerus
• Trombosit menurun drastis.
• Gusi dan hidung berdarah
• Gejala syok seperti gelisah, keringat dingin, serta
denyut jantung yang meningkat tapi lemah.
• Muncul bintik merah di kulit akibat perdarahan
di dalam tubuh.
• Penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura
(efusi pleura atau paru-paru basah).
Risiko pada janin
• Keguguran
• Bayi lahir dalam kondisi meninggal
(stillbirth)
• Berat bayi lahir rendah
• Kelahiran prematur yang mengakibatkan
pertumbuhan organ bayi belum sempurna.
Pencegahan
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Menutup genangan air di sekitar rumah.
• Mengenakan pakaian longgar berwarna
terang dan menutupi lengan serta kaki untuk
mencegah gigitan nyamuk.
• Menggunakan kelambu
• Menjaga kondisi kamar tetap sejuk karena
nyamuk cenderung suka tempat yang hangat
dan panas
Penanganan
• Menyuplai cairan melalui cairan infus.
• Memberikan obat pereda rasa sakit.
• Terapi elektrolit.
• Transfusi darah.
• Memantau tekanan darah secara
berkala.
• Terapi oksigen.
Demam Thypoid dalam kehamilan
• Demam tifoid merupakan penyakit
infeksi akut yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella Typhi.Bakteri
Salmonella Typhi
Gejala Klinis :
• Demam (39-40C) • Nyeri Otot
• Mual/muntah • Lelah/lesu
• Hilangnya nafsu • Batuk
makan • Sakit kepala
• BB turun • Diare /sembelit
• Sakit perut
Penyebab :
• Tidak menjaga kebersihan.
• Mengonsumsi makanan dan minuman
kotor.
• Sering menggunakan kamar mandi yang
kotor.
• Sering bertukar pakaian dengan orang
lain.
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dampak Thypoid dalam kehamilan :

• meningkatkan risiko keguguran


• Bayi prematur
• bayi dengan berat badan rendah
Penanganan : Pencegahan :
• Pengobatan tipes bisa • Rutin mencuci tangan.
dilakukan dengan pemberian • Mencuci buah dan sayur.
antibiotik, namun tidak semua
• Mengonsumsi makanan
antibiotik aman dikonsumsi
selama masa kehamilan. yang sudah matang.
• Sumber air minum bersih.
MALARIA DALAM KEHAMILAN
• Malaria adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit genus
Plasmodium yang hidup pada
nyamuk, dapat bersifat akut
maupun kronik. Nyamuk membawa
Plasmodium dan menularkannya
pada manusia melalui gigitannya
TANDA GEJALA
• Demam (dapat • Mual, Muntah, Diare,
periodik) Nyeri Perut
• Menggigil • Kulit Pucat
• Berkeringat • Perspirasi
• Sakit Kepala • Hepatomegali
• Mialgi • Splenomegal
• Lesu
Pemeriksaan Laboratorium
• Anemi berat (Hb < 8gr%)
• Trombositopeni
• Hipoglikemi
• Asidosis (pH < 7,3)
• Gangguan fungsi ginjal (oliguria < 0,4
ml/KgBB/jam ; kreatinin > 265umol/l)
• Hiperlaktatemi
Komplikasi
• Pada ibu hamil, malaria • Pada janin yang
dapat mengakibatkan : dikandung oleh ibu
timbulnya penderita malaria dapat
demam,anemia, terjadi abortus, lahir
hipoglikemia, udema mati, persalinan
paru akut, gagal ginjal prematur, berat badan
bahkan dapat lahir rendah, dan
menyebabkan kematian kematian janin.
Pencegahan
• Hindari bepergian ke daerah endemi
malaria
• Pemakaian kelambu, pakaian, obat
nyamuk balur kulit, obat semprot nyamuk
atau obat nyamuk dalam ruangan.
• suplemen zat besi dan asam folat sebagai
bagian dari perawatan antenatal rutin

Anda mungkin juga menyukai