IDENTIFIKASI
• Bentuk : batang
• Susunan : tunggal
TAKSONOMI • Warna : ungu
• Sifat : gram (+)
• Metode : pewarnaan gram
• Bakteri ini berbentuk batang dan memproduksi spora,
ETIOLOGI memberikan gambaran klasik seperti “drumstick”.
• Spora ini bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun.
• Spora yang diproduksi oleh bakteri ini tahan terhadap
banyak agen desinfektan baik agen fisik maupun agen kimia.
• Spora C. tetani dapat bertahan dari air mendidih selama
beberapa menit (meski hancur dengan autoclave pada suhu
121° C selama 15-20 menit).
• Begitu spora masuk ke dalam jaringan, spora akan
berubah menjadi bentuk vegetatif.
• Pada negara belum berkembang, tetanus sering dijumpai
pada neonatus, bakteri masuk melalui tali pusat sewaktu
persalinan yang tidak baik, tetanus ini dikenal dengan nama
tetanus neonatorum.
• Diazepam efektif mengatasi spasme dan hipertonisitas tanpa menekan pusat kortikal.
Dosis diazepam yang direkomendasikan adalah 0,1-0,3 mg/kgBB/ kali dengan interval
2-4 jam sesuai gejala klinis, dosis yang direkomendasikan untuk usia <2 tahun tahun
adalah 8 mg/kgBB/hari oral dalam dosis 2-3 mg setiap 3 jam pada orang dewasa 3 x
10 mg IM.
• Diazepam 5 mg per rektal untuk berat badan <10 kg dan 10 mg per rektal untuk anak
dengan berat badan ≥10 kg.
• Atau diazepam intravena untuk anak 0,3 mg/kgBB/kali. Setelah spasme berhenti,
pemberian diazepam dilanjutkan dengan dosis rumatan.
• Alternatif lain, untuk bayi (tetanus neonatorum) diberikan dosis awitan 0,1-0,2
mg/kgBB iv untuk menghilangkan spasme akut, diikuti infus tetesan tetap 15-40 mg/
kgBB/hari. Setelah 5-7 hari dosis diazepam diturunkan bertahap 5-10 mg/hari dan
dapat diberikan melalui pipa orogastrik. Dosis maksimal adalah 40 mg/kgBB/hari.
PENCEGAHAN
• Imunisasi aktif.
Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus) diberikan dengan dosis sebanyak 0,5 cc IM, diberikan 1 x sebulan selama 3
bulan berturut – turut.
• DPT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan pada usia 2 – 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc
IM, 1 x sebulan selama 3 bulan berturut – turut. Booster diberikan pada usia 12 bulan, 1 x 0,5 cc IM, dan antara umur 5 – 6
tahun 1 x 0,5 cc IM.
• Tetanus toksoid.
Imunisasi dasar dengan dosis 0,5 cc IM, yang diberikan 1 x sebulan selama 3 bulan berturut – turut. Booster (penguat)
diberikan 10 tahun kemudian setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap 10 tahun setelah pmberian booster
di atas.
Setiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid IM pada saat cedera, baik sebagai imunisasi dasar maupun sebagai
booster, kecuali bila penderita telah mendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi dasar dalam 5 tahun, terakhir
• Rekomendasi WHO→ 3 dosis awal saat bayi, booster pertama saat umur 4-7 serta 12-15 tahun dan booster terakhir saat
dewasa.
• Rekomendasi WHO→ untuk imunisasi pada wanita hamil yg sebelumnya belum pernah diimunisasi.
KOMPLIKASI
• Tulang
• fraktur vertebra akibat kejang.
• Kelainan cardiovascular
• Takikardi, hipertensi, vasokontriksi perifer
• Saluran napas
• Asfiksia akibat depresi pernafasan, spasme jalan nafas
• Pneumonia
PROGNOSIS
Angka kematian tetanus
masih cukup tinggi.
Prognosis kesembuhan dan
kematian berhubungan
dengan derajat tetanus.
REFRENSI
• Ipd Edisi VI
• Kalbamed
• http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_222CPD-
Penatalaksanaan%20Tetanus.pdf
• Sari Pediatri, Vol. 12, No. 4, Desember 2010