Anda di halaman 1dari 14

TETANUS NEONATORUM

IDENTITAS PASIEN

• Nama: Bayi D
• Umur : 8 hari
• Alamat : -
• Pekerjaan :-
• Suku :-
ANAMNESIS

Pasien masuk RS dibawah oleh orang tuanya dengan keluhan


panas, tidak mau menyusu, mulut bayinya mencucu seperti
mulut ikan disertai kejang dan aktivitas melemah, menangis
terus. Ibunya mengatakan bayi tersebut lahir aterm melalui
persalinan di dukun, melakukan persalinan di rumah dan
tidak ada kelainan saat dilahirkan. Bayi ini merupakan anak
1, BB saat dilahirkan 2700 dan PB 49 cm. Ibunya mengatakan
bayinya telah diimunisasi pada hari ke-2 setelah persalinan.
PEMERIKSA AN FISIS

• Keadaan Umum: anak tampak lemah dan gelisah


• N : 124x/menit
• P : 48x/ menit
• S : 38,6’C
• UUK : cekung
• UUB : datar
• Lingkar kepala : 32 cm
• Bentuk alis tertarik ke atas, konjungtiva pucat
• Tali pusat : basah
PEMERIKSA AN PENUNJANG

• Pem. Lab :
Leukosit : 5400 ul
DIAGNOSIS TERAPI
• Pemberian ASI 8x40 cc/hari dengan sonde
• Tetanus • Pasang Infus Dextrose 5% 6 tetes/menit
Neonatorum • Diazepam 2,5 ml IV
• Membersihkan tali pusat dengan teknik
septic dan antiseptic
DISKUSI

• Tetanus Neonatorum adalah infeksi pada


bayi berusia <28 hari, karena bakteri
Clostridium tetani yaitu bakteria yang
mengeluarkan toksin yang menyerang
sistem saraf pusat yang masuk ke tubuh
melalui luka.
ETOLOG I

Clostridium tetani adalah kuman berbentuk


batang yang hidup tanpa oksigen
(anaerob), dan membentuk spora. Spora
ini mampu bertahan hidup dalam
lingkungan panas, antiseptik, dan di
jaringan tubuh. Bakteria ini sering
terdapat dalam kotoran hewan dan
manusia, dan bisa terkena luka melalui
debu atau tanah yang terkontaminasi.
Clostridium tetani merupakan bakteria
Gram positif dan dapat menghasilkan
eksotoksin yang bersifat neurotoksik.
Toksin ini (tetanospasmin) dapat
menyebabkan kekejangan pada otot
FAKTOR R ESI KO

• Pencemaran Lingkungan Fisik dan Biologik : Lingkungan yang mempunyai


sanitasi yang buruk akan memyebabkan Clostridium tetani lebih mudah
berkembang biak. Kebanyakan penderita dengan gejala tetanus sering
mempunyai riwayat tinggal di lingkungan yang kotor. Penjagaan kebersihan diri
dan lingkungan adalah amat penting bukan saja dapat mencegah tetanus, malah
pelbagai penyakit lain.
• Alat Pemotongan Tali Pusat : Penggunaan alat yang tidak steril untuk
memotong tali pusat meningkatkan risiko penularan penyakit tetanus
neonatorum.
• Cara Perawatan Tali Pusat : tali pusat dibalut dengan menggunakan kain
pembalut yang tidak steril sebagai salah satu ritual untuk menyambut bayi yang
baru lahir. Cara perawatan tali pusat yang tidak benar ini akan meningkatkan
lagi risiko terjadinya kejadian tetanus neonatorum.
• Faktor Kebersihan Tempat Pelayanan Persalinan
• Faktor Kekebalan Ibu Hamil : Sebagian besar bayi yang terkena tetanus
neonatorum biasanya lahir dari ibu yang tidak pernah mendapatkan imunisasi TT
MANIFESTASI KLINIS

• Trismus : sulit buka mulut, bayi sulit /tidak dapat menetek. Mulut mencucu
• Risus sardonicus : alis terangkat ke atas (menyeringai)
• Gejala khas yang lain adalah adanya kekakuan dan spasme otot. Kekakuan
otot melibatkan otot masseter, otot-otot perut dan tulang belakang.
Spasme otot bersifat intermitten dengan interval waktu yang berbeda-beda
tergantung dari tingkat keparahan penyakit.
• Kontraksi tonik otot abdomen dan lumbal menghasilkan gejala opisthotonus
dan diikuti dengan fleksi dan adduksi tangan serta kepalan tangan seperti
petinju.
• Pasien sadar dan menangis karena nyeri akibat spasme otot
• Kejang rangsang : cahaya, suara, sentuhan
TATALAKSANA

• Diberikan cairan intravena dengan • Tali pusat dibersihkan /dikompresi dengan


larutan glukosa 5% dan NaCl fisiologis alkohol 70% betadine 10%
selama 48-72 jam • Rawat di ruang yang tenang juga hangat,
• HTIG dosis tunggal 3000-6000 IU kurangi rangsang sentuh, cahaya terlalu
intramuscular terang
• ATS 50.000-100.000 unit • Baringkan pasien dengan sikap kepala
intramuscular (jika HTIG tidak ekstensi dengan memberikan ganjalan di
tersedia) bawah bahunya
• Antimikroba (metronidazole 30 • Observasi tanda vital secara kontinu
mg/kg/hari diberikan secara oral setiap setengah jam.
selama 7 hari)
• Diazepam 0,1-0,3 mg/kg, injeksi
PENCEGAHAN

• Pemberian toxoid tetanus kepada ibu hamil 3x


berturut-turut pada trimester ke 3
• Pemotongan tali pusat harus menggunakan alat
yang steril dan perawatan tali pusat
selanjutnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai