DEFINISI • Proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. • Dapat terjadi setiap masa menyusui 6 bulan pertama • Stasis ASI Mastitis tanpa infeksi Mastitis terinfeksi PATOFISIOLOGI Stasis ASI Tegangan alveolus berlebihan
Sel epitel yang produksi ASI tertekan
Permeabilitas jaringan ikat meningkat
Komponen plasma masuk ke dalam ASI dan jaringan sekitar
Respon imun reaksi inflamasi
ETIOLOGI • Aliran ASI yang kurang optimal : - Menyusui tidak “on demand” pola menyusui berubah. - Perlekatan bayi menyusu di payudara belum benar. - Tekanan pakaian yang ketat. - Tekanan jari ibu (misalnya posisi jari seperti gunting) yang dapat menyumbat aliran ASI selama menyusui. - Stress ibu - Puting yang retak/lecet ETIOLOGI • Cara masuknya kuman yaitu melalui - duktus laktiferus ke lobus sekresi, - puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus (periduktal), - penyebaran hematogen (pembuluh darah). • Staphylococcus aureus, Escherecia coli dan Streptococcus. Kadang-kadang ditemukan pula mastitis tuberkulosis yang menyebabkan bayi dapat menderita tuberculosis tonsil. FAKTOR RESIKO • Puting lecet • Pengosongan payudara tidak sempurna • Perlekatan bayi pada payudara kurang baik • Ibu atau bayi sakit • Sumbatan pada saluran ASI • Penekanan payudara • Primipara • Stress • Ibu malnutrisi GEJALA DAN TANDA • Demam • Lemah dan lesu • Mual dan muntah • Pegal-pegal, menggigil atau gejala lain seperti gejala flu • Payudara bengkak, merah dan nyeri • Perasaan panas/terbakar pada payudara • Terasa benjolan lunak atau keras pada payudara • Nanah mengalir dari puting • Kelenjar getah bening di ketiak atau di atas tulang clavicula (selangka) membengkak. Diagnosis • Anamnesis dan pemeriksaan fisis • Kultur ASI atau cairan payudara • Biopsi dari area yang membengkak • USG payudara • Mammogram atau x-ray payudara. PENATALAKSANAAN Suportif • Perbaiki teknik menyusui • Lebih sering menyusui PENATALAKSANAAN • Kompres hangat payudara sebelum menyusui • Kompres dingin payudara setelah menyusui PENATALAKSANAAN • Gunakan pompa untuk mengeluarkan ASI. PENATALAKSANAAN • Minum banyak cairan • Banyak beristirahat PENATALAKSANAAN Analgetik - Ibuprofen sampai dosis 1,6 gram per hari Antibiotik - Dikloksasilin atau flukloksasilin 500 mg setiap 6 jam secara oral - Diberikan selama 10-14 hari KOMPLIKASI • Abses payudara • Mastitis berulang • Penghentian menyusui dini PENCEGAHAN • Mencegah penumpukan ASI pada payudara, dengan cara: – Sering dan rutin menyusui – Menggunakan pompa ASI. • Cuci tangan dan puting susu sebelum menyusui • Hindari penggunaan bra atau pakaian yang terlalu ketat • Hindari tidur dengan payudara tertekan, dan jangan biarkan bayi tidur di payudara • Jika puting susu retak atau pecah-pecah, oleskan lotion atau krim yang direkomendasikan oleh dokter. INVERTED NIPPLE
dr. Dwi Andina Farzani, M.Kes., Sp.OG
DEFINISI • Puting susu terbenam adalah puting susu yang tidak dapat menonjol dan cenderung masuk kedalam, sehingga ASI tidak dapat keluar dengan lancar. Inverted nipple Normal nipple EPIDEMIOLOGI • Sekitar 28-35% dari wanita yang hamil untuk pertama kalinya memiliki puting yang tidak menonjol sempurna • Namun seiring usia kandungan dimana kulit menjadi lebih elastis, hanya 10% diantaranya yang tetap mempunyai inverted nipple • Bisa terjadi sejak lahir atau setelah dewasa ETIOLOGI Faktor menyusui: - Penyusuan yang tertunda. - Perlekatan yang tidak baik. - Penyusuan yang jarang atau dilakukan dalam waktu singkat. - Tidak menyusui pada malam hari. - Pemberian botol atau empeng. - Pemberian minuman lain selain ASI. ETIOLOGI Faktor psikologis ibu: - Kurang percaya diri - Ibu khawatir / terlalu stres - Ibu terlalu lelah - Ibu tidak suka menyusui - Ibu mengalami baby blues ETIOLOGI Kondisi fisik ibu: - Penggunaan pil kontrasepsi, obat diuretik - Kehamilan berikutnya semasa menyusui - Kekurangan gizi yang cukup berat - Ibu minum minuman yang mengandung alkohol, atau merokok - Tersisanya jaringan plasenta dalam rahim - Kelainan pada payudara ETIOLOGI Kondisi bayi: - Bayi sakit - Bayi memiliki kelainan, seperti bibir sumbing sehingga bayi menjadi sulit menghisap. PENATALAKSANAAN • Menggunakan alat suntik PENATALAKSANAAN • Memerah ASI - Letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi areola dan tekan ke dalam kearah dinding dada - Tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan jari telunjuk - Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian PENATALAKSANAAN • Menggunakan pompa payudara - Pasang batang penghisap di dalam silinder bagian luar. - Pastikan bahwa tutup karetnya dalam kondisi baik. - Pasang corong pada putting. - Pastikan seluruh keliling corong menyentuh kulit, untuk membuat kondisi hampaudara. - Tarik silinder luar ke bawah. Puting akan tersedot ke dalam corong. - Kembalikan silinder luar ke posisi semula, dan kemudian tarik ke bawah lagi. Bila ASI berhenti mengalir, lepaskan ruang hampa udara, Luang ASI ke luar silinder, dan kemudian ulangi prosedur. CRACKED NIPPLE
dr. Dwi Andina Farzani, M.Kes., Sp.OG
DEFINISI • Puting susu lecet terjadi pada masa menyusui yang ditandai dengan lecetnya pada puting, berwarna kemerahan dan puting pecah serta terasa panas. ETIOLOGI
• Teknik menyusui yang tidak benar
• Puting susu terpapar olh sabun, krim, alkohol ataupun zat iritan lain saat ibu membersihkan putting susu • Moniliasis pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu • Bayi dengan tali lidah pendek “frenulum lingue” TANDA DAN GEJALA • Lecet pada puting • Puting berwarna kemerahan • Puting yang pecah-pecah serta terasa panas • Nyeri saat menyusui PENATALAKSANAAN • Observasi keadaan umum dan vital sign • Cari penyebab putting lecet • Bayi tetap disusui pada puting yang tidak lecet dgn teknik yang benar • Setelah menyusui tidak perlu dibersihkan dan cukup dianginkan karena sisa ASI sudah merupakan anti infeksi dan pelembut puting susu • Sebaiknya untuk melepaskan putting dari hisapan bayi pada saat bayi selesai menyusu, tidak dengan memaksa menarik putting, tetapi dengan menekan dagu bayi atau dengan memasukan jari kelingking yang bersih ke mulut bayi PENATALAKSANAAN • Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan utk sementara waktu kurang lebih 1x24 jam dan sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan • Beri edukasi untuk menyusui yang benar • Beri obat penghilang sakit/nyeri paracetamol 500 mg 3x1/hr atau amoxicillin 3x1/hr • Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu rujuk ke RS • Memposisikan Bayi sesuai posisi dan perlekatan menyusui TERIMA KASIH